PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selain keterampilan yang dilaksanakan guru saat menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa, guru harus memiliki keterampilan membuka pelajaran. Jadi proses
belajar mengajar yang maksimal bukan hanya saat menyampaikan materi tetapi
dimulai dari membuka pelajaran hingga menutup pelajaran karena kesiapan dan
hasil juga harus diperhatikan keterampilan membuka dan menutup pelajaran
merupakan komponen pertama yang harus dimiliki guru. Terutama dalam
keterampilan dalam membuka pelajaran. Guru harus memberikan pengantar atau
pengarahan mengenai materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga siswa
siap mental dan tertarik untuk mengikutinya. Keterampilan membuka pelajaran
meruapakan kunci dari seluruh proses belajar mengajar yang hendak
dilakukannya. Karena anak didik adalah makhluk individual. Anak didik adalah
orang yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan
perkembangan dan pertumbuhannya.
Jika pada awal pelajaran seorang guru tidak mampu menarik perhatian
siswa, maka proses belajar mengajar yang dinamis tidak akan tercapai. Salah satu
cara untuk mengurangi kebosanan, menumbuhkan semangat belajar adalah
seorang guru harus mampu melakukan ice breaker. Ice breaker adalah peralihan
situasi dari yang membosankan, membuat ngantuk, menjenuhkan dan tegang
menjadi rileks, bersemangat tidak mudah membuat ngantuk, serta ada perhatian
dan rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan
kelas atau ruangan (Kusumo, 2011). Keterampilan membuka pelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan guru / instruktur untuk menciptakan suasana siap mental
dan penuh perhatian pada diri siswa / peserta pelatihan. Menurut pengertian yang
lain keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran
untuk menciptakan suasana ‘siap mental’serta menimbulkan perhatian siswa agar
terarah pada hal-hal yang dimaknainnya. Membuka pelajaran hendaknya
dilakukan bukan hanya pada setiap awal pelajaran tetapi juga setiap kali beralih ke
hal atau topik baru. Keterampilan membuka pelajaran memiliki manfaat yang
dapat dirasakan oleh siswa diantaranya yaitu menarik perhatian siswa, memotivasi
siswa,memberi acuan /struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan pelajaran,
pokok persoalan yang akan dibahas,rencana kerja ,pembagian waktu,
mengingatkan antara topik yang sudah dikuasai siswa dengan topik baru (Gilarso
4
dan Suseno, 1986). Motivasi memiliki arti keadaan dalam diri pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai suatu tujuan (Sobri, 2009).
4) mengajukan pertanyaan.
5
2) merangkum pelajaran yang lalu.
Menurut (Udin dan Winataputra, 2004) untuk memahami tentang kegiatan dan
prosedural dalam kegiatan pembukaan pendahuluan yang dilakukan antara lain:
a) Absensi siswa yaitu guru mengecek kehadiran siswa. Absensi siswa dapat
dilakukan dengan menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian menanyakan
mengapa yang bersangkutan tidak hadir dan seterusnya secara tidak langsung guru
telah memberikan motivasi terhadap siswa untuk disiplin dalam mengikuti
pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadir mengikuti pelajaran
memberitahukan secara tertulis dan lisan.
b) Menciptakan kesiapan belajar siswa yaitu kegiatan perlu didasari oleh rasa
semangat belajar dari siswa diantaranya: membantu atau membimbing siswa
dalam mempersiapkan fasilitas sumber belajar, menciptakan kondisi belajar dalam
kelas, guru dalam mengajar harus penuh semangat dan menunjukkan minat
mengajar yang tinggi, dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
6
Melakukan kegiatan apersepsi dan atau melaksanakan tes awal. Setelah
mengkondisikan kegiatan awal dalam pembelajaran, guru harus melaksanakan
kegiatan apersepsi dan penilaian terhadap kemampuan awal (entry behaviour)
siswa. Penilaian awal atau pre-test tujuannya adalah untuk mengukur dan
mengetahui sejauh mana meteri atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah
dimiliki oleh siswa. Cara-cara yang dapat dilakukan pada saat apersepsi di
antaranya: mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipahami
sebelumnya, memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi
pelajaran yang akan dibahas, membangkitkan motivasi dan perhatian siswa. Oleh
karena itu guru perlu guru perlu memotivasi dan membangkitkan perhatian siswa.
7
perhatian siswa, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang
telah dikuasai oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajarinya(Suwarna, 2006:
66).
Siswa disekolah memperoleh pembelajaran tidak hanya satu mata pelajaran, tetapi
semua mata pelajaran. Satu hari siswa belajar dalam dua atau tiga mata pelajaran.
Sehingga apabila guru ingin mengajarkan mata pelajaran dijam kedua atau jam
ketiga, tentu membutuhkan cara khusus. Sebab siswa belum tentu memiliki
kesiapan segera untuk menerima pelajaran. Karena kemungkinan pikiran siswa
masih pada pelajaran yang pertama. Sehingga keterampilan guru dalam membuka
pelajaran akan menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan
siswa. Sanjaya, 2005: 171 mengemukakan bahwa membuka pelajaran atau set
induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat
pada pengelaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencaai
kompetensi yang diharapkan.
Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah
dengan menarik perhatian siswa, memotivasi siswa, memberi acuan/struktur
pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil
belajar, serta pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, pembagian
waktu, mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru, atau
menanggapi situasi kelas(Marno dan Idris, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
membuka pelajaran adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan guru untuk
menciptakan suatu kondisi dimana siswa siap mental, memusatkan perhatian,
mengembangkan motivasi agar terpusat pada apa yang akan dipelajari. Membuka
pelajaran tidak hanya dilakukan pada setiap awal pelajaran, tetapi setiap kali
beralih ke hal atau topik yang baru. Misalnya, dari topik hewan herbivora ke topik
hewan omnivora.
8
Kegiatan membuka pelajaran sebagai kegiatan awal sebuah pembelajaran
memiliki tujuan yaitu:
9
untuk menimbulkan motivasi belajar pada siswa, antara lain bersemangat
dan antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang
tampaknya bertentangan, memerhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang
menjadi perhatian siswa.
3. Memberi acuan atau struktur. Cara memberikan acuan atau struktur dapat
dilakukan guru antara lain mengemukakan kompetensi dasar, indikator
hasil belajar, dan batas-batas tugas, memberi petunjuk atau saran tentang
langkah-langkah kegiatan, mengajukan pertanyaan pengarahan.
4. Menunjukkan kaitan. Apabila guru akan menjelaskan materi baru, maka
harus dikaitkan dengan materi yang telah diketahui sebelumnya. Beberapa
hal yang perlu dilakukan guru adalah mencari batu loncatan,
mengusahakan kesinambungan, membandingkan atau mempertentangkan.
10
sudah diketahui siswa seperti pengalaman, minat, dan kebutuhan siswa. Sebelum
memulai pelajaran baru, guru dapat meninjau kembali inti pelajaran yang lalu atau
dapat meminta siswa untu meringkas, kemudian baru membuat kaitan dengan
pelajaran baru. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan atau
mempertentangkan antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru. Kegiatan
membuka pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil dengan
memperhatikan komponen-konponen yang berkaitan dengan karakteristik siswa
11
tinggi perhatian dan minatnya, yang paa gilirannya akan memengaruhi
tingginya aktivitas belajar.Selain prinsip penerapan membuka pelajaran,
Mengikat perhatian anak harus sesuai dengan isi dan tujuan pembelajaran
atau bermakna serta diperlukan suatu susunan bahan pelajaran yang tepat dan ada
kaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya agar jelas dan tepat. Kegiatan
membuka pelajaran yang diterapkan hendaknya sesuai dengan tujuannya yaitu
melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan materi pelajaran.
1) Bermakna
Usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru harus memilih cara
yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
12
1. Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti
pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak cukup hanya
dengan melakukan kegiatan yang bersifat adminitrasi seperti : mengecek
kehadiran siswa, menyiapkan alat-alat pelajaran, mempersiapkan buku
sumber dan kegiatan adminitrasi lainnya.
2. Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada mengawali
pembelajaran, belum tentu akan mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan
mental siswa secara optimal. Dengan demikian, kegiatan membuka
pembelajaran selain untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis
adminitratif, terutama harus memfokuskan pada upaya mengkondisikan
kesiapan baik fisik dan mental, perhatian dan motivasi siswa untuk
mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
1. Appersepsi (pembukaan)
3. Refleksi (penutup)
Guru memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa , guru mengecek kesiapan
belajar siswa (classroom management), guru menampilkan kalimat "kemarin
13
adalah sejarah, esok adalah misteri, hari ini adalah anugerah". Semua siswa
diminta untuk berfikir sejenak dan menuliskan makna yang tersirat dari kalimat
tersebut. Setiap siswa menyampaikan hasil pemikiran dan pendapatnya untuk
didengar oleh siswa lain. Lalu guru memberikan penguatan dan guru
menampilakn indikator dan tujuan belajar pertemuan ini.
BAB III
PENUTUP
14
3.1 Kesimpulan
15