Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Di Susun Oleh :
NAMA
MUHAMMAD YUSRON
IHFANUDIN

NIM
10315044

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
STKIP DARUSSALAM CILACAP
2016
KATA PENGANTAR
1

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa kesehatan
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan untuk melengkapi tugas perkuliahan
Metode Penelitian Kualitatif. Makalah ini kami susun dengan judul Hakikat Penelitian
Tindakan Kelas.
Atas terselesainya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak terkait yang telah memberikan saran dan solusi
dalam penulisan makalah ini.
Demikianlah semoga makalah ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Karangpucung,22 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI
2

HALAMAN JUDUL..................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR IS................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar belakang masalah....................................................................................


Rumusan Masalah.............................................................................................
Tujuan pembuatan mahalah..............................................................................
Manfaat Penulisan Makalah.

4
4
4
4

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas............................................................


Karakteristik Penleitian Tindakan Kelas7
Prinsip prinsip Penelitian Tindakan Kelas......................
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas..................
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas.......

5
8
9
10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpula.........................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................

11
11

DAFTAR PUSAKA..................................................................................................

12

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Setiap guru diharapkan akan memiliki bekal wawasan awal untuk menuju ke
wawasan dan pemahaman yang benar, lebih luas, dan dinamis tentang PTK. Agar nantinya
3

setiap guru memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas baik secara
mandiri, terutama secara kolaboratif.
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif, guru dapat
menciptakan kemitraan yang fungsional dan profesional dengan pihak-pihak lain yang
berkompeten, sehingga pada akhirnya kemitraan yang demikian itu akan mampu menciptakan
kondisi yang

kondusif baik bagi guru maupun pihak lain dalam mengembangkan

profesionalisme masing-masing secara simbiotik mutualistik dalam mengemban tugas dan


usaha meningkatkan mutu pendidikan khususnya mutu pembelajaran bidang studi yang
menjadi tanggungjawab masing-masing guru.
Konsep tentang penelitian tindakan atau action researchdikemukakan pertama kali
pada tahun 1944 oleh Kurt Lewin. Tetapi orang meragukan validitas penelitian model
tersebut. Foster (1972) menyebutkan action research hanya menghasilkan penelitian dengan
tindakan kecil atau menghasilkan tindakan dengan penelitian kecil. Tetapi Freire (1982)
melihat dari sisi lain dan mengatakan bahwa penelitian tindakan bukan dimaksudkan untuk
mengembangkan ilmu, melainkan untuk kepentingan orang yang melakukan penelitian
tindakan itu sendiri termasuk guru-guru yang mengajar di sekolah .
Apa kepentingan yang bersangkutan ? Kepentingan yang bersangkutan adalah
mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas tindakannya. Jadi bagi guru adalah
mengupayakan perbaikan berkelanjutan berbagi aspek yang menyangkut peningkatan mutu
pendidikan dan pembelajaran.
.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana metode dalam penelitian tindakan kelas?
b. Bagaimana prosedur penelitian tindakan kelas?
1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
a. Untuk memahami metode dalam Hakikat penelitian dalam kelas
b. Untuk memahami prosedur penelitian dalam kelas
1.4 MANFAAT PENULISAN
a. Sebagai syarat ketuntasan mata kulian Penelitian Tindakan Kelas
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Penelitian Dalam Kelas
c. Sebagai acuan seorang peneliti dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


4

PTK adalah terjemahan dari bahasa Inggris classroom action research, yang
saat ini sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris,
Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini memberi
perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena jenis penelitian ini mampu
menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme guru dalam proses belajar-mengajar di kelas dengan melihat berbagai
indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. McNiff
(1999:

1)

dalam

bukunya

yang

berjudul Action

Research

Principles

and

Practice memgurung PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru
sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum,
pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagai salah satu
bentuk evaluasi diri guru.
Menurut Suyanto (1997) dia mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian
yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara
profesional.
Stephen Kemmis (dalam Hopkins, 1992) menyatakan PTK sebagai suatu bentuk
penelahaan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan
pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau kependidikan yang mereka
lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi
di tempat praktik itu dilaksanakan.
Berdasarkan beberapa definisi PTK tersebut, dapat kita menarik benang merah
kesejajaran pengertian bahwa PTK merupakan (a) bentuk kajian yang sistematis reflektif,
(b) dilakukan oleh pelaku tindakan (guru), dan (c) dilakukan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran.
PTK bersifat reflektif. Artinya, dalam proses penelitian itu guru sekaligus peneliti
selalu memikirkan apa dan mengapa suatu dampak tindakan tetjadi di kelas. Dari
pemikiran itu, kemudian dapat mencari pemecahannya melalui tindakan-tindakan
pembelajaran tertentu (Suyanto, 1997). Jika guru dengan bekal refleksi kemudian
mengadakan penelitian, pada akhir tindakan itu pun guru kembali mengadakan refleksi
untuk memperbaiki tindakan dan melakukan rencana untuk perbaikan tahap berikutnya.
Seorang guru akan terus-menerus mengadakan refleksi itu sampai

pembelajaran di

kelas berhasil dengan baik. 0leh sebab itu, PTK dilaksanakan dalam wujud proses
pengkajian berdaur yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pellaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi.
5

B. Karakteristik PTK
Dengan PTK, seorang guru akan berupaya untuk memperbaiki pembelajaran
agar menjadi lebih efektif. Pertanyaan selanjutnya adalah: Haruskah Guru mengorbankan
proses pembelajaran karena melakukan PTK ? PTK jangan sekali-kali menjadikan proses
belajar mengajar terganggu. Guru tidak perlu mengubah jadwal rutin di kelas yang sudah
direncanakan hanya untuk PTK. PTK haruslah sejalan dengan rencana rutin Guru sebagai
guru. PTK juga diharapkan tidak lagi memberikan beban tambahan yang lebih berat bagi
Guru. PTK justru harus dikerjakan terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari di kelas
(Suyanto, 1997).
Pada sisi lain, PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik
pendidikan. Hal itu dapat terjadi karena setelah Guru meneliti kegiatan-sendiri di kelas
Guru--dengan melibatkan siswa--Guru akan memperoleh balikan yang bagus dan
sistematis untuk perbaikan pembelajaran. Dengan demikian, Guru dapat membuktikan
apakah suatu teori belajar mengajar dapat diterapkan dengan baik atau tidak di kelas.
Guru juga dapat mengadaptasi atau mengadopsi teori itu untuk diterapkan di kelas agar
pembelajaran efektif, efisien, optimal, dan fungsional.
Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah Guru merumuskan karakteristik PTK?
Menurut Suyanto (1997), PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Pertama, permasalahannya diangkat dari dalam kelas tempat guru mengajar yang
benar-benar dihayati oleh guru sebagai masalah yang harus diatasi. Masalah tidak berasal
dari luar atau disarankan oleh orang lain yang tidak tahu-menahu masalah yang terjadi di
dalam kelas. Masalah juga bukan berasal dari hasil penelitian atau atau hasil kajian lain
yang di luar penghayatan guru.
Kedua, PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif. Guru tidak harus
sendirian berupaya memperbaiki

pembelajarannya. Ia dapat dibantu oleh pakar

pendidikan, oleh dosen LPTK, atau oleh kepala sekolah, pengawas, atau bahkan oleh
guru lain.
Ketiga, PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Penelitian yang dilakukan di kelas
tidaklah selalu menampakkan PTK. Penelitian di kelas yang tanpa memberikan tindakan
apa-apa di kelas untuk perbaikan pembelajaran bukanlah PTK. Itu hanya merupakan
penelitian kelas. Misalnya, penelitian tentang kemampuan membaca siswa kelas dua
sekolah dasar adalah penelitian kelas, bukan PTK. Penelitian semacam itu hanya
mendeskripsikan kemampuan membaca siswa kelas dua tanpa ada tindakan perbaikan
jika teryata kemampuan membaca siswa itu rendah. Sebaliknya, jika guru berupaya untuk
memperbaiki kondisi kemampuan membaca yang rendah itu dengan tindakan tertentu,
6

misalnya memilih bahan bacaan yang menarik yang bergambar, yang berisi ceriteraceritera lucu, dan sebagainya, maka penelitian semacam itu adalah PTK.
Menurut Hopkins (1992), PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a) Perbaikan pembelajaran dari dalam (An inquiry on practice from within),
b) Usaha kolaboratif antara guru dan dosen (A collaborative effort between school
teachers and teacher educators),
c) Bersifat reflektif (A reflective practice made public).
C. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan uraian mengenai pengertian dan karakteristik PTK, tentunya Guru
dapat mulai mengidentifikasi prinsip-prinsip PTK. Bagimana hasil identifikasi Guru?
Marilah kita bandingkan hasil identifikasi Guru dengan pendapat Hopkins (1992)
yang menyatakan ada enam prinsip penting dalam PTK. Prinsip tersebut sebagai berikut.
a. Tidak mengganggu komitmen mengajar PTK,artinya tidak bolehmengganggu
kegiatan guru mengajar di kelasnya.
b. Tidak terlalu menyita waktu.
Metode pengumpulan data yang

digunakan tidak

menuntut

waktu

yang

berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran. Oleh sebab itu, sejauh


mungkin harus digunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri
oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh.
c. Metode
yang
digunakan
harus dapat
dipertanggung
jawabkan
reliabilitasnya (reliable) sehingga memungkinkan guru mengindentifikasikan serta
merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat
diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk
menjawab hipotesis yang dikemukakannya. Meskipun ada kelonggaran, penerapan
asas-asas dasar telaah yang taat kaidah tetap harus dipertahankan.
d. Merupakan masalah guru
e. Masalah penelitian yang diangkat oleh guru seharusnya merupakan masalah yang
memang

benar-benar

merisaukannya

dan

bertolak

dari

tanggung

jawab

profesionalnya.
f. Konsisten terhadap prosedur etika
Dalam menyelenggarakan PTK

guru harus selalu bersikap konsisten

menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan


pekerjaannya. Prakarsa penelitian harus dikomunikasikan kepada pimpinan lembaga,
disosialisasikan kepada teman sejawat, dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah
ilmiah, dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan karya ilmiah, di
samping tetap mengedepankan kemaslahatan subjek didik.
g. Permasalahan ada dalam perspektif misi sekolah

Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin guru harus menggunakan wawasan yang
lebih luas daripada perspektif kelas. Artinya, permasalahan tidak dilihat terbatas
dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif
misi dan visi sekolah secara keseluruhan.
D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Apabila

kita

mencermati

pengertian

PTK,

akan

sangat

jelas bahwa

tujuan PTK tidak lain adalah untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan PTK,
diharapkan kualitas proses belajar mengajar menjadi lebih baik. Sebagai guru, Guru
dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam mengajar dan pada gilirannya
prestasi atau kinerja siswa akan meningkat. Secara lebih luas PTK juga merupakan sarana
untuk dapat meningkatkan pelayanan sekolah secara keseluruhan terhadap anak didik dan
masyarakat. PTK dapat meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan.
Dasar utama dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan pembelajaran
khususnya dan perbaikan program sekolah pada umunmya. PTK pada dasarnya
juga merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan keterampilan Guru

untuk

menanggulangi berbagai masalah yang muncul di kelas atau di sekolah dengan atau tanpa
masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang eksplisit. Dengan kata lain,
PTK mewujudkan proses latihan dalam jabatan yang unik. Mengapa demikian? Pertama,
kebutuhan pelaksanaannya tumbuh dari guru itu sendiri. Kedua, proses pelatihan terjadi
secara hands-on, tidak dalam situasi artifisial. Raka Joni (1998) dengan sangat jelas
membedakan kedua bentuk kegiatan tersebut. Menurutnya, ada tujuan penyerta yang
muncul dalam PTK,yakni tumbuhnya budaya meneliti di kalangan para guru.
E. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Pada bagian awal telah disebutkan bahwa PTK pada hakikatnya bertujuan untuk
meningkatkan pembelajaran. Dari tujuan itu jelaslah bahwa PTK akan sangat bermanfaat
bagi Guru untuk mengembangkan proses belajar mengajar di kelas. Berdasarkan
pengetahuan tentang teori belajar dan mengajar yang sesuai dengan bidang studi, Guru
dapat mengembangkan teknik, metode, atau pendekatan yang akan terus Guru kaji untuk
melihat efektivitasnya di kelas, di tempat Guru mengajar. Hal itu dapat terus Guru
lakukan karena setiap tahun Guru akan berhadapan dengan anak-anak yang berbeda-beda,
baik tingkat kelas, tingkat umurnya, latar sosial budayanya, maupun Iatar kecerdasannya.
Dengan demikian, Guru akan dapat mengembangkan proses belajar mengajar yang
8

optimal bagi anak didik yang Guru asuh di kelas. Proses belajar mengajar dapat
dikembangkan terus-menerus sehingga terjadilah inovasi dalam proses belajar mengajar.
Di samping itu, PTK merupakan bahan refleksi bagi

Guru untuk terus

mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah atau kelas. Pemilihan tujuan yang


tepat, materi yang sesuai, serta metode ataupun teknik serta media dan evaluasi yang
tepat adalah sasaran yang dapat dicapai. Itu berarti bahwa Guru akan terus memperbaiki
kurikulum di tingkat sekolah ataupun kelasnya. Guru tahu bahwa guru yang profesionai
adalah guru yang terus rnenerus mau belajar untuk menjadi guru yang baik. Untuk itu,
perubahan terus-menerus dikembangkannya. Dengan PTK, guru, pada hakikatnya akan
semakin pofesional sebab ia akan terus merefleksi proses belajar mengajarnya. Ia akan
terus melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk perbaikan, dan mengadakan evaluasi
atas kinerjanya sendiri.
Dalam hal manfaat PTK ini, secara ringkas, Suyanto (1997) menyatakan bahwa
manfaat PTK adalah :
(1) inovasi pembelajaran,
(2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas,
(3) peningkatan profesionalitas guru.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku
pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan

keadilan tentang; (a) praktik-praktik kependidikan mereka; (b) pemahaman mereka


tentang praktik-praktik tersebut; (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Seperti penelitan tindakan pada umumnya, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai
oleh pelaksanaan PTK. Urgensi penelitan tindakan kelas meliputi tiga hal, yakni:
1. Peningkatan Praktik
2. Pengembangan Profesional
3. Peningkatan Situasi Tempat Praktik Berlangsung
Karakteristik PTK, yang membedakannya dengan jenis penelitian lain. Mari kita
kaji bersama ciri-ciri tersebut.
1. Masalah PTK berasal dari guru
2. Self-reflection inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini
adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru yang professional, mari kita pelajari materi materi
dengan lebih dalam dan mendasar, supaya kelak kita menjadi guru yang cerdas, terampil,
kreatif, dan berwawasan luas, agar peserta didik yang kami arahkan menjadi peserta didik
yang bermutu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Kemmis & Taggart, 1982, The Action Research Planner
McNiff, J. 1992. Action Research: Principles And Practice. London: Routledge
M. Foster, 1972, An Introduction to the Theory and Practice of Action Reseorch in Work
Organization
Paulo Freire, 1982, Creating Alternative Research Methods: Learning to Do It by Doing It

10

Anda mungkin juga menyukai