MATARAM
PROPOSAL
OLEH:
AINUN JARIAH
E1E216011
UNIVERSITAS MATARAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
literasi sains adalah suatu pergeseran penekanan dari IPA yang hanya di
(science for all). Salah satunya alasannya adalah hanya sedikit dari siswa
(2017: 81) literasi sains (scientific literacy) merupakan hal yang penting
untuk dikuasai karena aplikasinya yang luas dan hampir di segala bidang.
wacana publik dan debat mengenai isu-isu penting yang melibatkan sains
dan teknologi; dan (4) literasi sains penting dalam dunia kerja, karena
berubah-ubah cepat.
mengukur suhu badan di dekat kipas angin, bermain di lapangan pada saat
dan bencana yang dapat terjadi dari perbuatannya. Hal-hal tersebut dapat
menarik perhatian siswa untuk banyak membaca dan belajar dari berbagai
tersebut.
merupakan komunikasi tatap muka yang bersifat dua arah. Walaupun tutor
bekerja sama untuk tampil bercerita dalam kelompok tersebut. b) siswa yang
memiliki kemampuan lebih dalam bercerita akan memotivasi siswa lain yang
Secara visual dalam bentuk gambar, grafik, film, dan juga tekstual maupun
dalam bentuk puisi dan novel. Berdasarkan uraian diatas peneliti akan
2019/2020 ?
2019/2020.
diantaranya:
SD Kelas IV.
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
variabel penelitian yang dapat dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan untuk
adalah :
1.5.1 Model pembelajaran Paired Storytelling
pelajaran menjadi dua bagian kepada siswa, guru menjelaskan materi yang
pertama kepada siswa yang pertama dan siswa yang kedua mendapatkan
yang terjadi .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
siswa yang lain terhibur dan menyenangkan. Menurut Rofiq (2010: 120)
bagian.
4. Siswa di pasangkan.
5. Bagian pertama, bahan di berikan kepada siswa yang pertama.
pasangan masing-masing.
bahan pembelajaran.
setiap siswa. Menurut Abidin (2018: 132) literasi sains adalah kemampuan
alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian. Sains adalah ilmu
tidak terpisahkan, artinya siswa tidak belajar ilmu fisika, biologi, dan
sikap, proses dan produk. Sikap berkaitan dengan rasa ingin tahu tentang
benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
teori.
perilaku empati antara dua kelompok, hanya pada aspek fantasi saja ada
sampaikan oleh guru. Namun, hasil belajar siswa masih rendah dan
kurang.
aktif melalui kegiatan tanya jawab/ umpan balik antara guru dan siswa.
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
hidup
Meningkatkan kemampuan
literasi sains
2.3 Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Desaign tipe Nonequivalen control group desaign. Menurut Sugiyono (2012: 77)
merupakan penelitian yang dilakukan terhadap dua kelompok yang dipilih secara
random, yakni terdiri dari kelas eksperimen dan kelas control. Pada kelas
awal sebagai data awal untuk pre-tes. Kemudian di akhir penelitian untuk
mendapatkan data akhir, dilakukan dengan post test terhadap dua kelas. Dengan
sains siswa. Peneliti memberikan tes sebagai data awal untuk pre-test. Kemudian
di akhir penelitian untuk mendapatkan data akhir, dilakukan post test terhadap dua
kelas, dengan demikian bentuk rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
Keterangan :
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat , karena adanya variabel bebas Sugiyono (2017:4). Adapun variabel bebas
yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi
sains siswa
diberikan oleh pihak sekolah. penelitian akan dilakukan pada siswa SDN 10
pihak sekolah.
Mataram. Berlokasi di Jln. Ade Irma Suryani Kota Mataram Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
3.4.1 Populasi
IV Kelas IV
1 SDN 10 42 17 59 Iswa
Mataram
3.4.2 Sampel
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
kualitatif dan data Kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang tidak
penelitian ini data yang diperoleh yaitu data dari kemampuan literasi
paired storytelling.
3.5.2.1 Observasi
3.5.2.2 Wawancara
3.5.2.3 Tes
pengetahuan siswa terhadap kemampuan literasi sains adalah tes. Tes yang
digunakan oleh peneliti yaitu tes subjektif (tes uraian). Tes uraian adalah
didapatkan hal seperti itu, oleh karena siswa tinggal memilih opsi yang
Langkah-langkah Deskriptor T TT
model PST
Tahap Guru membuka pembelajaran dan
terhadap kedisiplin
disediakan.
sebelumnya
bagian tersebut.
siswa
Tahap penutupan Guru melakukan refleksi terhadap
ajarkan
berpartisipasi.
pembelajaran
T = Terlaksana
adala
SDN ini?
5. Apa rencana Anda selanjutnya untuk
Instrument dalam penelitian ini adalah tes tulis. Tes tulis digunakan
kemampuan literasi sains siswa. Instrument tes tulis berupa tes yang
221).
a. Uji Validitas
experts).
ketidaksesuaian pada hasil yang dibuat baik dari tampilan maupun isi.
b. Uji Reabilitas
yang sudah dapat dipercaya, yang relibel akan menghasilkan data yang
kenyataan, maka beberapa kali pun diamin, tetap akan sama (Arikunto,
2r b
r i=
1+r b
Keterangan:
ri = Nilai reliabilitas
dan satuan dasar”. Selanjutnya menurut Bogdan dan Taylor (1975: 79)
mengemukakan bahwa analisis data merupakan “proses yang merinci usaha secara
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan tema dan
hipotesis kerja itu”. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan analisis statistik
simpangan baku, rerata tertinggi, rerata terendah, dan persentase perubahan pre-
literasi sains.
menggunakan analisis statistik ini dibantu dengan program analisis statistik SPSS
16.0 for Windows, dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Sebelum data
dianalisis dengan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas
dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji One-Sample Kolmogorov
menggunakan uji normalitas data dengan bantuan Pogram SPSS 16.0 for
normal apabila nilai signifikan yang diperoleh >0,05 atau sig. >0,05.
Sebalikknya jika nilai signifikan yang diperoleh <0,05 atau sig. <0,05 maka
yang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Uji
signifikan dengan nilai derajat kepercayaan 0,05. Jika nilai sig lebih besar
dari 0,05 maka asumsi homogenitas homogesn atau sama. Sedangkan jika
nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka asumsi homogenitas tidak homogeny
rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
x´₁− x´₂
t= s ₁² s ₂ ²
√ +
n₁ n₂
Keterangan:
t = nilai t-hitung
berikut:
1. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Lampiran
Tema 6 : Cita-citaku
Subtema : 1 (Aku dan Cita-citaku)
Pembelajaran :1
4.2 Membuat
skema siklus 4.2.1 membuat 10,11,12
hidup beberapa skema siklus
C3 Uraian
jenis makluk hidup hewan
hidup yang ada (kupu-kupu).
dilingkungan
sekitarnya, dan
slogan upaya C4 Uraian 13,14,15
pelestariannya.
Kelas/Semester : IV/I
sempurna!!
10. Berikan pendapatmu, cara menjaga kelestarian hewan kupu-kupu agar tidak
benar!.
Kunci Jawaban
1. Siklus hidup pada hewan merupakan rangkaian proses tahapan hidup yang
dilalui oleh hewan mulai dari telur, menetas (bagi hewan ovipar), jika bagi
hewan vivipar maka mulai dari anak hewan, masa remaja, dewasa,sampai
menghasilkan sel kelamin yang siap dibuahi. Setelah dewasa hewan dapat
ternyata berbeda-beda.
2. Siklus hidup hewan dibagi menjadi dua, yaitu siklus hidup tanpa
a. Ayam
b. Bebek
c. Ular
d. Kucing
e. Burung.
a. Fase Telur.
Seekor kupu-kupu akan memulai hidup dari fase telur yang sangat
kecil, bulat, oval atau silindris. Hal yang paling unik tentang telur
cukup dekat dan teliti maka akan nampak ulat kecil yang tumbuh
pada daun dengan tujuan agar jik telur tidak menetas maka kupu-
Larva adalah sebutan lain dari ulat kupu-kupu. Pada tahap ini
secara alami ulat akan berganti kulit, atau biasa disebut molting.
kepompong.
lingkungan sekitar. Jika diamati dari luar fase pupa terlihat seperti
d. Fase Kupu-kupu
mencari bunga untuk menyerap sari atau nektar bunga pada siang
hari.
9. Kupu-kupu adalah hewan jenis serangga yang termasuk dalam Ordo
dengan mata dan merupan simbol kecantikan ini merupakan hewan diurnal
(Aktif saat siang hari). Kupu-kupu memiliki jumlah spesies yang cukup
banyak yaitu sekitar 600 spesies yang diketahui dipulau Bali dan Jawa.
biak.
12. Jika hewan kupu-kupu tidak dilestarikan dengan baik,maka hewan kupu-
telur tersebut.
kepompong.
lingkungan sekitar. Jika diamati dari luar fase pupa terlihat seperti
15. Siklus hidup pada hewan kupu-kupu merupakan proses perubahan melalui
tahapan dengan cara bertelur, ulat, pupa dan kepompong (kupu). Proses