=
2 2
y x
xy
r
xy
Keterangan :
r
xy
= koefisien antara variabel x dan y
Exy = jumlah perkalian
X
2
= kuadrat dari x
Y
2
= kuadrat dari y (Arikunto, 2002: 146)
Kriteria:
Jika harga r hitung lebihbesar dari harga r tabel pada taraf signifikasi 95%
(Arikunto, 2002), maka instrumen tersebut valid. Dengan demikian
instrumen tersebut valid sehingga dapat dipakai sebagai alat ukur dalam
kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi instrumen dari
waktu ke waktu (Hadi, 2000). Rumus reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah KR-20, karena tesnya berbentuk pilihan ganda.
31
Rumus lengkap KR-20 adalah sebagai berikut :
(
(
=
2
2
11
1 S
pq S
n
n
r
Keterangan :
r
11
= reliabilitas test
p = proporsi yang menjawab benar
q = proporsi yang menjawab salah
Epq = jumlah hasil perkalian p dan q
n = banyak soal
S
2
= standar deviasi.
(Arikunto, 2002)
Kriteria :
Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel, maka instrumen tersebut
reliabel. (Arikunto, 2002)
c. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
Suatu soal dikatakan memiliki karakteristik sebagai soal yang baik, bila
soal tersebut valid, reliabel, objektif, dan praktis (Sukardjo: 50). Namun,
disamping keempat hal tersebut, untuk menghasilkan soal yang baik,
perlu juga diketahui tingkat kesukaran dari soal tersebut, apakah masuk
dalam kategori sulit, sedang atau mudah. Dari hasil analisis ini akan
diketahui butir soal yang harus diperbaiki, diseleksi, diganti atau direvisi.
Tingkat kesukaran (Tk) untuk butir soal objektif adalah proporsi siswa
yang menjawab benar untuk butir soal tertentu (Sukardjo, 2002: 58).
Tingkat kesukaran untuk butir soal objektif dapat dihitung dengan rumus :
32
Keterangan :
S benar : jumlah siswa yang menjawab benar
S siswa : jumlah siswa seluruhnya (Sukardjo, 2002: 58)
Kriteria untuk tingkat kesukaran butir soal objektif ditentukan sebagai
berikut :
Mudah bila Tk : 0,73 sampai dengan 1,00
Sedang bila Tk : 0,28 sampai dengan 0,72
Sukar bila Tk : 0,00 sampai dengan 0,27
Daya pembeda suatu test adalah kemampuan test untuk membedakan
siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Semakin tinggi daya
pembeda test, semakin baik test tersebut membedakan siswa yang pandai
dan yang kurang pandai (Sukardjo, 2002: 61).
Daya pembeda butir soal objektif dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
R
H
: siswa kelompok atas yang menjawab benar
R
L
: siswa kelompok bawah yang menjawab benar
N
H
: jumlah siswa kelompok atas (kelompok siswa yang pandai)
N
L
: jumlah siswa kelompok bawah (kelompok siswa yang kurang
pandai). (Sukardjo, 2000: 61)
Kriteria untuk daya pembeda butir soal objektif ditentukan sebagai
berikut :
33
DP : 0,00 0,20 (Tidak baik)
DP : 0,21 0,40 (Cukup)
DP : 0,41 0,70 (Baik)
DP : 0,71 1,00 (Sangat baik). (Arikunto, 1984: 81).
Butir soal objektif dengan daya pembeda negatif sangat tidak baik, sebab
kelompok baweah dapat menjawab butir soal objektif tersebut lebih baik
daripada kelompok atas, yang seharusnya adalah sebaliknya (Sukardjo,
2002: 61).
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian,
sebab dengan analisis data sangat berguna dalam memecahkan masalah
penelitian. Untuk memperoleh hasil yang lebih jelas dari masing-masing data
pada masing-masing variabel serta untuk menguji hipotesis penelitian terelbih
dahulu dilakukan analisis data dengan langkah-langkah pengukuran sebagai
berikut:
1. Teknik Deskripsi Data
Data yang diperoleh didesrkipsikan dengan menggunakan statistik
deskriptif. Adapun cara yang dilakukan dalam teknik ini adalah sebagai
berikut:
Data yang diperoleh pertama-tama dihitung, rata-rata hitung (mean),
skor maksimum ideal dan skor minimum ideal (Mi) = (maksimal ideal +
minimal ideal) dan standar deviasi ideal (SDi) =
1
/
6
(maksimal ideal +
34
minimal ideal) (Nurkancana, 1986: 86). Kemudian rata-rata hitung yang
diperoleh (mean) dimasukkan ke dalam interval penkategorian sebagai
berikut:
Mi + 1 SDi sampai dengan Mi + 3 SDi = Tinggi
Mi 1 SDi sampai dengan < Mi + 1 SDi = Sedang
Mi 3 SDi sampai dengan < Mi 1 SDi = Rendah
2. Teknik Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis statistik parametrik. Teknik parametrik digunakan yang dipilih
didasarkan atas tujuan penelitian di atas. Teknik analisis parametrik
membuthkan uji normalitas data dan uji homogenitas data.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah skor dalam
ubahan-ubahan yang diteliti telah menghampiri distribusi normal atau
tidak. Untuk menganalisis ubahan tersebut digunakan teknik dengan
rumus chi kuadrat (X
2
).
( )
=
fh
fh fo
X
2
2
Keterangan:
X
2
= chi kuadrat
fo = frekuensi yang diobsrevasi
fh = frekuensi yang diharapkan. (Arikunto, 2002: 259)
35
Kriteria pengujian normalitas data ini adalah : Data berdistribusi normal
jika x
2
hitung < x
2
tabel. Data tidak berdistribusi normal jika x
2
hitung >
x
2
tabel (Arikunto, 2002).
b. Uji Homogenitas
Untuk menguji homogen atau tidaknya data dalam penelitian ini
menggunakan tes Bartlet. Ter Bartlet ini dapat digunakan untuk
membuktikan homogenitas dari beberapa sampel yang akan dianalisis dan
dapat menguji dua atau lebih kelompok sampel. Adapun uji homogenitas
data ini memakai uji Barltet:
X
2
= (Ln 10) (B E(ni 1) log Si
2
Keterangan :
B = Satuan barltet
S = standar deviasi total
Ni = besaran ukuran sampel
Untuk harga B = (log S)
2
(ni-1)
( )
( )
=
1
1
2
2
ni
S ni
S
Kriteria:
Bila x
2
hitung < x
2
tabel, maka datanya homogen pada taraf uji 5%. Bila
x
2
hitung > x
2
tabel, maka datanya tidak homogen. (Arikunto, 2002).
3. Teknik Uji Hipotesis
Di dalam kita membicarakan mengenai hipotesis, maka terlebih
dahulu kita tahu apa itu hipotesis. Hipotesis merupakan teori sementara
36
yang kebenarannya masih perlu diuji. Sehubungan dengan pengertian
tersebut, Ridwan (1990: 27-28) menjelaskan bahwa hipotesis adalah
pernyataan yang masih lemah dan masih perlu dibuktikan kebenarannya.
Ahli lain mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris
(Sumadi Suryabrata, 1983: 75).
Dalam penelitian ini statistik yang digunakan dalam menghipotesis
adalah teknik analisis t-tes (uji test). Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa
menggunakan uji t (t-test) kita memeriksa efektivitas suatu perlakuan.
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas
pembelajaran biologi dengan metode EPA terhadap peningkatan prestasi hasil
belajar.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut :
2 1
2 1
1 1
n n
S
x x
t
+
=
( ) ( )
2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
=
n n
S n S n
S
Keterangan:
t = t hitung
x
1
= rata-rata kelompok eksperimen
x
2
= rata-rata kelompok kontrol
n
1
= jumlah peserta kelompok eksperimen
n
2
= jumlah peserta kelompok kontrol
S
1
= simpangan baku kelas I.B
S
2
= simpangan baku kelas I.C
(Arikunto, 1993: 166)
37
Sedangkan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: (a) Jika t
hitung lebih besar dari t tabel (taraf kepercayaan 0,05), maka Ha tidak
ditolak. Artinya rata-rata nilai siswa yang menggunakan pembelajaran biologi
dengan metode EPA lebih tinggi dari rata-rata siswa yang tidak menggunakan
metode EPA. (b) Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, Ha ditolak dan Ho tidak
ditolak. Artinya rata-rata nilai siswa yang menggunakan pendekatan
kontekstual dengan pembelajaran metode EPA lebih rendah dari rata-rata
siswa yang tidak menggunakan metode EPA.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, 2001. Strategi Belajar Mengajar. PT. Setia Bandung.
Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta.
Djamarah, S.B, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, S.B, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha
Nasional.
Slameto, 1995. Belajar. PT. Rineka Cipta.
Sukardjo, 2002. Penelitian Hasil Belajar. Yogyakarta. FMIPA UNY.
Mudjiono, 1991. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: PT. Rineka Cipta.
Nana S. Sukamadinata, 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ngalim Purwanto, 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wayan Nurkancana, 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya-Indonesia: PT. Usaha
Nasional.
Winaputra, 2004. Strategi Belajar Mengajar. PT. Universitas Terbuka, Departemen
Pendidikan Nasional.