Anda di halaman 1dari 15

PROSA

MAKALAH
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Perkuliahan
Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
TIARA APRILIA
NIM. 23862080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU
TAHUN 2024 M / 1445
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, kemudahan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi
sebagian persyaratan guna menyelesaikan perkuliahan bahasa indonesia di
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan,
bimbingan, petunjuk dan saran-saran, serta nasehat yang tidak ternilai harganya.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Kepala prodi pendidikan agama islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bumi silampari karena telah memberikan izin untuk penyusunan
makalah ini.

2. Dosen mata kuliah bahasa indonesia karena telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.

3. Kepada teman- teman yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Semoga allah SWT memberikan pahala yang sebesar-besarnya kepada


Bapak, Ibu dan Saudara atas kebaikan yang telah diberikan. Kiranya tidak ada
kata lain yang dapat penulis sampaikan kecuali hal diatas. Atas
terselesaikannya makalah ini, sekali lagi penulis ucapkan Puji Syukur.

Lubuk Linggau, 5 januari 2024


Penulis

Tiara Aprilia

NIM. 23862080027

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. latar belakang....................................................................................................3
B. Rumusan masalah.............................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pengertian prosa................................................................................................4
B. Ciri - ciri prosa..................................................................................................5
C. Jenis – jenis prosa..............................................................................................7
D. Langkah - langkah membuat prosa.................................................................8
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................14
A. Kesimpulan......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Di dunia kesusastraan dikenal prosa sebagai salah satu genre sastra di

samping genre-genre yang lain. Keberadaan genre prosa sering

dipertentangkan dengan genre puisi walau pertentangan itu sendiri hanya

bersifat teoretis. Dalam hal tertentu, perbedaan itu tampak kabur. Dalam unsur

bahasa misalnya, ada bahasa puisi yang mirip dengan bahasa prosa, di

samping ada juga bahasa prosa yang puitis seperti halnya bahasa puisi. Dari

segi bentuk penulisan pun ada puisi yang ditulis mirip prosa. Namun,

berhadapan dengan karya sastra tertentu, mungkin prosa mungkin puisi, sering

dengan mudah kita mengenalinya sebagai prosa atau sebagai puisi hanya

dengan melihat konvensi penulisan.(Widayati, 2019)

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian prosa ?

2. Bagaimana ciri-ciri prosa?

3. Apa saja jenis-jenis prosa?

4. Bagaimana cara membuat prosa?

C. Tujuan

1. Supaya mahasiswa memahami pengertian prosa

2. Supaya mahasiswa memahami ciri-ciri prosa

3. Supaya mahasiswa memahami jenis-jenis prosa

4. Supaya mahasiswa memahami cara membuat prosa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian prosa

Karya sastra dikelompokkan menjadi 3 jenis, prosa, puisi, dan drama.

Selanjutnya, untuk dapat memahami sebuah karya sastra dengan baik, pembaca

harus memiliki pengetahuan tentang fungsi dan unsur-unsur karya sastra yang

dibacanya. Prosa fiksi sebagai sebuah cerita rekaan yang biasa juga disebut

sebagai cerita rekaan memiliki fungsi untuk memberitahukan kepada pembaca

tentang suatu kejadian atau peristiwa yang mungkin ada dalam kehidupan nyata.

Unsurunsur prosa fiksi seperti yang sudah Anda pelajari dalam mata kuliah sastra

mencakuptema,tokoh,alur,setingataulatar,gaya,dansudutpandang. Dalam karya

prosa fiksi terkandung sebuah amanat yang dibungkus oleh unsur-unsur cerita

tersebut. Kejadian-kejadian dan amanat inilah yang akan Anda peroleh dari cerita

yang Andabac sebagai suatu pengalaman.(Nova, 2018).

Prosa merupakan salah satu bentuk dari karya sastra yang berupa tulisan

terbuka dan tidak terjalin dengan berbagai macam ketentuan dalam menulis. Prosa

mempunyai banyak jenis, salah satunya adalah cerita pendek. Edgar Allan Poe

(dalam Nurgiyantoro, 2002:10) mengatakan, “cerpen adalah sebuah cerita yang

selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua

jam-suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk sebuah novel”.(I, 2002).

Prosa terdiri dari prosa fiksi dan nonfiksi.Prosa fiksi disebut juga sebagai cerita

rekaan yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan dalam dunia nyata.Sedangkan

5
dalam prosa nonfiksi, cerita bersifat faktual dan tokoh, peristiwa, atau latar dapat

dibuktikan di dunia nyata secara empiris.Adapun yang dimaksud dengan prosa

fiksi realistik merupakan cerita fiksi yang menyampaikan nilai-nilai kehidupan

yang bersifat logis seperti etika, sikap religi dan nilai-nilai moral.(Menumbuhkan

& Siswa, 2018). Ada banyak sastrawan yang menganalisis prosa pada cerita-cerita

terkenal seperti ruang kota pascakolonial .Sampai saat ini kajian mengenai ruang

kota pascakolonial dalam kaitannya dengan prosa-prosa Indonesia modern dapat

dikatakan minim.(Atikurrahman, 2014)

B. Ciri-ciri prosa

Ciri-ciri prosa fiksi antara lain :

a. Bersifat fiksi/rekaan

b. Menyerupai kenyataan

c. Bentuk karangan biasanya narasi

d. Memiliki tokoh, peristiwa, latar, alur, dan pesan/ajaran

e. Memiliki fungsi menghibur, kejiwaan, dan menyampaikan nilai-nilai

kebenaran.

Sekarang sekolah-sekolah sudah banyak yang mengajarkan bagaimana

cara mengapresiasi karya sastra termasuk prosa. Para guru mengajarinya melalui

jurnal dialog, pembelajaran melalui jurnal dialog berdampak pada peningkatan

interaksi apresiatif murid dengan karya prosa fiksi.(Dede, n.d.)

6
Berbeda dengan tulisan sejarah yang berusaha menyajikan fakta seobjektif

mungkin, karya sastra yang berdasarkan kisah nyata sangat mungkin memuat

subjektivitas pengarangnya. Jadi, pernyataan bahwa karya prosa fiksi sama sekali

tidak berdasarkan fakta tidak dapat diterima begitu saja, hanya saja karya sastra

yang berdasarkan kenyataan mungkin menyajikan fakta tersebut dari sudut

pandang yang sangat subjektif.(akhmad Rizqi, 2020). Sebagai karya fiksi

pemaparan suatu peristiwa atau seseorang tersebut seolaholah terjadi atau pun

seolah benar-benar ada dan telah pernah ada. Padahal pemaparan tersebut tidak

pernah ada, dan ia hanya berada dalam khayalan dan pikiran pengarang semata.

(Ningsih et al., n.d.). Karya fiksi, seperti halnya dalam kesusastraan Inggris dan

Amerika, merujuk pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek.(I, 2010)

C. Jenis – jenis prosa

Jenis-jenis prosa fiksi antara lain :

A. Prosamodern

a. Cerita pendek/cerpen, adalah cerita berbentuk prosa yang pendek.

b. Novelet, adalah cerita yang panjangnya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih

pendek dari novel.

c. Novel/roman, adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahn-

permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan unsur unsurnya secara

lebih luas dan rinci.

d. Ceritaanak, adalah ceritayang mencakup rentang umurpembaca beragam, mulai

rentang 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun.

7
B. prosa lama

a. Dongeng, adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau

b. Fabel adalah cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya

binatang yang diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang

Cerdik,Kera Menipu Harimau,dan lain-lain.

c. Hikayat adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang dibaca

untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan

pesta. Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam,danlain-lain.

d. Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat,

benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Malin Kundang,Asal

Mula Candi Prambanan,dan lain-lain.

e. Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal

yang sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan

mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi RoroKidul.

f. Cerita Penggeli Hati, sering pula diistilahkan dengan cerita noodlehead karena

terdapat dalam hampir semua budaya rakyat. Cerita-cerita ini mengandung

unsur komedi (kelucuan), omong kosong, kemustahilan, ketololan dan

kedunguan, tapi biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku

manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si Kabayan, , Lebai

Malang,danlain-lain.

g. Cerita Perumpamaan adalah dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang

berisi nasihat dan bersifat mendidik.Sebagai contoh, orang pelitakan dinasihati

8
C idengan cerita seorang Haji Bakhil. h. Kisah adalah karya sastra lama yang

berisi cerita tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke

tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah

Abullah ke Jeddah, dan lain-lain.

e. Novel remaja (chicklit dan teenlit), adalah novel yang ditulis untuk segmen

pembaca remaja. Oleh karena yang ditujunya remaja, maka isi dan

penyajiannya pun disesuaikan dengan dunia remaja.

f. Roman Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku

utamanya dengan segala suka dukanya.

G..Prosalama Istilah prosa lama di sini adalah karya prosa yang hidup dan

berkembang dalam masyarakat lama Indonesia, yakni masyarakat tradisional. di

wilayah Nusantara.

D. Langkah- langkah membuat prosa

Prosa termasuk karya sastra yang disebut,cerpen, cerber,dan novel”.

Secara umum prosa/fiksi memiliki arti sebuah cerita rekaan yang kisahannya

mempunyai aspek tokoh, alur, tema, dan pusat pengisahan yang keseluruhannya

dihasilkan oleh daya imajinasi pengarang.(Hairuddin & Radmila, 2018). Karya

sastra menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran. Pesan-pesan

di dalam karya sastra disampaikan oleh pengarang dengan cara yang sangat jelas

ataupun yang bersifat tersirat secara halus.(Suparyanto dan Rosad, 2020). Dialog

yang diucapkan atau dilakukan para tokoh harus wajar dan hidup, karena itu

bahasa yang digunakan harus singkat dan lugas.(Roro Diah Wahyu Lestari &

Yusuf, 2022). Sebagai mahasis,wa kita harus tau bagaimana mengapresiasi suatu

9
karya sastra seperti prosa sastra memiliki fungsi yang penting, yaitu fungsi

ideologis, fungsi kultural, dan fungsi praktis (Jabrohim Ed., 1994; Piscayanti,

2012). Hal tersebut sejalan dengan Aminudin (2002), bahwa kemampuan

mengapresiasi sastra mampu memberikan manfaat intelektual dan spiritual dalam

kehidupan manusia.(Setyaningsih et al., 2022). Sudah ada beberapa buku yang

mengelola masalah prosa seperti buku pengantar kajian prosa oleh UNJ press

tahun 2019.(Buku_Pengantar_Kajian_Prosa.Pdf, n.d.)

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin

memulai penulisan prosa fiksi adalah mencari ide. Sering kali, seseorang tidak

mampu dan tidak kunjung mampu membuat sebuah prosa fiksi karena ‘tidak ada

ide’. Sesungguhnya, pernyataan ‘tidak ada ide’ atau ‘menunggu ide datang’

adalah hal yang bisa dianggap wajar, akan tetapi sebagian besar penulis terkenal

di Indonesia sepakat bahwa tidak adanya ide tidak boleh dijadikan alasan untuk

menghambat kepenulisan.

Bagi sebagian orang, menulis merupakan kegiatan yang sulit dilakukan,

lebih-lebih menulis prosa. Berikut ini adalah teknik-teknik menulis prosa:

1. Teknik evita

Teknik Evita merupakan teknik menulis prosa dengan melibatkan siswa

secara langsung menjadi tokoh dalam suatu cerita yang akan ditulis. Langkah

pertama munculkan seorang tokoh bernama Evita yang dalam hal ini dijadikan

sebagai objek konflik, langkah kedua siswa menjadi tokoh lain yang terlibat

peristiwa dengan langsung mendialogkan dengan tokoh lain.Selanjutnya siswa

diminta untuk mengungkapkan kembali peritiwa yang baru saja mereka dialogkan

10
menjadi sebuah prosa. Terserah siswa akan memulai dari peristiwa mana yang

penting dasar cerita mereka sesuai dengan konflik yang mereka dialogkan.

2. Teknik kenangan lama

Teknik Kenangan Lama merupakan teknik menulis prosa dengan

melibatkan memori (kenangan) yang paling berkesan dalam diri siswa.

kemampuan menggali sesuatu yang pernah dialami dan ketrampilan meramu

konflik enjadi sebuah alur yang runtut merupakan satu modal besar bagi siswa.

3. Teknik dia yang malang

Teknik Dia yang Malang merupakan teknik menulis prosa dengan

menceritakan teman, sahabat, atau orang lain yang mengalami peristiwa tragis

atau mengenaskan. Dalam teknik ini pigura cerita merupakan satu bagian yang

menarik untuk masuk ke inti cerita. Maksudnya sebelum ke inti kemalangan,

rangkaian alur diawali dengan peritiwa pertemuan dengan tokoh yang malang

kemudian dia mencitakan, setelah itu akhiri dengan peristiwa perpisahan

menggunakan latar yang sama saat pertemuan pertama.Jadi ending cerita berlatar

sama dengan latar pertemuan

4. Teknik reportase

Teknik Reportase merupakan teknik ulasan dari peristiwa yang dilihat baik

peristiwa dalam perjalanan maupun peristiwa pengalaman.Objek tempat dan

konflik menjadi dasar untuk mengembangkannya menjadi sebuah tulisan prosa.

Demikian empat teknik yang sangat mudah dilaksanakan sebagai dasar sebelum

menulis. jadi menulis prosa itu mudah.

11
Perhatikan Contoh Penggalan Prosa berikut!

Prosa musim hujan

aku hanya menerka

bahwa airmata yang menetes itu

adalah bentuk perdamaian dengan keadaan

bahkan, bisa jadi suatu saat

dengan keadaan sekarang yang tak kalah sengit

akan kutarik hujan dari tiap lapis langit

menuju mataku untuk hanya sekadar memberitahu

bahwa aku tak pernah bosan

dengan sakit yang kau tinggalkan.

Prosa Seorang Wanita

Tanpa segan kaki ini berdiri

Di hadapan cermin usang

Cuba menerobos jiwa sendiri

Tanpa menghirau dingin pagi

Aku seorang wanita,

apa yang ingin ku cari

12
mengapa takut amat menguasai?

Kata orang tangan yang menghayun buaian,

Bisa menggegar dunia tapi adakah itu pasti?

Aku cuba pasrah

Menjadi khalifah bukanlah sesuatu yang mudah

Aku ibu yang perlu kuat

Aku juga istri yang perlu setia dan taat

Aku juga anak yang perlu berbakti pada orang tua

Aku juga srinkadi yang bersedia berjuang demi negara (ahyar juni , 2019.)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa prosa adalah suatu karya sastra yang berupa

tulisan terbuka dan tidak terjalin dengan berbagai macam ketentuan dalam

menulis. Beberapa ciri-ciri prosa di antaranya adalah Bersifat fiksi/rekaan ,

Menyerupai kenyataan , Bentuk karangan biasanya narasi ,Memiliki tokoh,

peristiwa, latar, alur, dan pesan/ajaran , Memiliki fungsi menghibur, kejiwaan, dan

menyampaikan nilai-nilai kebenaran. Prosa mempunya beberapa jenis yaitu prosa

modern dan posa lama. Sebagai mahasiswa kita harus bias mengapresiasi karya

sastra seperti prosa langkah awal yang bias di lakukan dalam membuat prosa

adalah dengan mencari ide.

B. Saran

Sebagai warga Negara Indonesia kita memang seharusnya mempelajari

karya satra dengan baik. Saya berharap anak muda zaman sekarang bisa lebih

mencintai seni satra termasuk prosa.

14
DAFTAR PUSTAKA

akhmad Rizqi, T. (2020).


Atikurrahman, M. (2014). Prosa, Ruang, Dan Kota Pascakolonial. Jurnal
POETIKA, 2(2), 137–147. https://doi.org/10.22146/poetika.10445
buku_Pengantar_Kajian_Prosa.pdf. (n.d.).
Dede, sunarya tatang. (n.d.). PENERAPAN JURNAL DIALOG UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA PROSA FIKSI DI
KELAS V SDN SUKAMAJU KABUPATEN SUMEDANG Dede Tatang
Sunarya UPI Kampus Sumedang Abstrak. 1–22.
Hairuddin, D., & Radmila, K. D. (2018). Hakikat Prosa dan Unsur-unsur Cerita
Fiksi. Jurnal Bahasa, 1(1), 1–6.
BAB II (2002).
BAB 1. (2010).
Menumbuhkan, D., & Siswa, K. (2018). prosa fiksi, realistik, karakter. 13, 52–58.
Ningsih, A. R., Arianti, R., & Nofrita, M. (n.d.). No Title.
Nova, E. A. (2018). Modul Kuliah: Prosa Indonesia. Universitas Muhammadiyah
Jember, 1–74.
Roro Diah Wahyu Lestari, M., & Yusuf. (2022). Eduscience : Jurnal Ilmu
Pendidikan KEMAMPUAN LITERASI PROSA ANAK PADA TINGKAT
SEKOLAH DASAR DI DKI JAKARTA. Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(2).
Setyaningsih, N. H., Febriani, M., & Nugroho, A. (2022). Desain Pembelajaran
Virtual Mata Kuliah Apresiasi Prosa dengan Model Team Based Project.
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(1), 8–16.
Suparyanto dan Rosad. (2020). Representasi Perundungan (Bullying) dan
Pendekatan Sosiologi Sastra. Suparyanto Dan Rosad, 5(3), 248–253.
Widayati, S. (2019). BUKU AJAR.
Ahyar,Juni. (2019. Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis
dan Mengapresiasi Sastra.

15

Anda mungkin juga menyukai