MAKALAH
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
ARPANDI
NIM.23742350016
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
dengan judul “Kata” guna memenuhi salah satu syarat perkuliahan Bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia.
3. Teman-Teman seperjuangan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi
penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata adalah suatu bagian yang terkecil dalam sebuah tata bahasa, namun
meskipun demikian kata merupakan suatu yang sangat vital dan fungsional yang
dari itu sehingga menjadi sebuah paragrap dalam bahasa.(Ramadan & Mulyati,
2020)
Kalimat efektif sangatlah memiliki kaitan yang erat akan pola kata di
benar sangat ditentukan melalui struktur katanya. Dengan demikian, dapat kita
Lebih dari itu, jika kita kaji secara lebih mendalam, maka kata memiliki
cakupan yang sangatlah luas di dalamnya yang bahkan tidak cukup dengan
penjelasan sekilas, karena perlu diuraikan untuk dapat lebih mudah dipahami.
kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan hanya bagi mahasiswa tetapi para
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap
sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian
terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk
subsistem yang berupa proses untuk mengolah leksem atau huruf menjadi kata.
Untuk dapat digunakan dalam kalimat atau pertuturan tertentu, maka setiap
bentuk dasar, terutama dalam bahasa fleksi dan aglutunasi, harus dibentuk lebih
dahulu menjadi sebuah kata gramatikal, baik melalui proses afiksasi, proses
2020)(Gurisatti, 2019)
1. Inflektif yaitu Alat yang digunakan untuk penyesuaian bentuk itu biasanya
berupa afiks, yang mungkin berupa prefiks, infiks, dan sufiks atau juga berupa
itu.(Sutiono, 2004)
3
2. Derivatif, Pembentukan kata secara inflektif, tidak membentuk kata baru,
atau kata lain yang berbeda identitas leksikalnya dengan bentuk dasarnya. Hal
Pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas
1. Gramatikalisasi
Seperti morfem ber-, ter-, ke-, dan sejenisnya yang tergolong morfem terikat
tidak dapat langsung menjadi kata. Seperti halnya juang tidak dapat langsung
menjadi kata karena juang termasuk morfem terikat. Sedangkan rumah dapat
langsung menjadi kata karena dapat berdiri sendiri dan bermakna. (A.
Ridwan, 2017)
2. Afiks (imbuhan)
kata dasar akan mengubah makna dan membentuk kata baru. Afiks tidak
dapat berdiri sendiri dan harus melekat pada satuan lain seperti kata dasar.
a. Prefiks (awalan)
Afiks (imbuhan) yang melekat di depan kata dasar untuk membentuk kata
4
b. Sufiks (akhiran)
Afiks yang melekat di belakang kata dasar untuk membentuk kata baru
Konfiks yang terdiri dari dua unsur, satu di muka bentuk dasar dan satu di
d. Kombinasi Afiks
kombinasi dari dua afiks atau lebih yang dihubungkan dengan sebuah
dan se-nya.
3. Reduplikasi
bunyi, seperti meja-meja (dari dasar meja), reduplikasi sebagian seperti lelaki
(dari dasar laki), dan reduplikasi dengan perubahan bunyi, seperti bolak-balik
bentuk kata yang tampaknya sebagai hasil reduplikasi, tetapi tidak jelas
5
bentuk dasarnya yang diulang. Proses reduplikasi dapat bersifat paradigmatis
membentuk kata baru atau kata yang identitas leksikalnya berbeda dengan
bentuk dasarnya. Dalam bahasa Indonesia bentuk laba-laba dari dasar laba
4. Komposisi
morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk
sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang
baru. Dalam bahasa Indonesia proses komposisi ini sangat produktif. Hal ini
berbagai pendapat karena komposisi itu memiliki jenis dan makna yang
adalah proses pembentukan kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa
6
kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke dalam
6. Pemendekan
leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat tetapi maknanya tetap sama
dengan makna bentuk utuhnya. Hasil proses pemendekan ini kita sebut
Kata merupakan suatu unsur bahasa yang diucapkan atau ditulis dan
1. Kata Dasar
Dalam istilah linguistik, kata dasar diartikan sebagai dasar dari pembentukan
kata yang lebih besar. Kata dasar merupakan jenis kata yang dapat berdiri
sendiri dan tersusun atas morfem atau gabungan morfem. Kata dasar terdiri
atas dua jenis, yaitu kata dasar tunggal dan kata dasar kompleks. Kata dasar
tunggal atau monomorfenis merupakan kata dasar yang hanya terdiri atas stu
morfem. Sementara itu, kata dasar kompleks adalah kata dasar yang
mempunyai dua morfem atau lebih. Kata dasar kompleks terjadi jika sebuah
7
kata dasar mengalami beberapa proses, seperti pemberian imbuhan atau
2. Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik itu
tersebut, maka kata turunan mengalami pergeseran makna. Nama lain dari
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap
sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian
terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk
B. Saran
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adhetya, B., Fariza, A., & Soelistijorini, R. (2010). Konversi Kata Bahasa
Indonesia-Bahasa Jepang Beserta Cara Penulisannya Berbasis Web. EEPIS
Final Project, 1–6. http://repo.pens.ac.id/403/
Afria, R., & Wahyudi, G. T. (2020). Analisis Bentuk Pemendekan Kata dalam
Permainan DoTA 2. Jurnal Bastrindo, 1(2), 173–186.
https://doi.org/10.29303/jb.v1i2.52
Fauziyah, S. W., & Sofyan, A. N. (2018). Kemampuan Kosakata (Kata Dasar Dan
Turunan) Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud Al-Haidar Bandung. JPUD -
Jurnal Pendidikan Usia Dini, 12(2), 351–360.
https://doi.org/10.21009/jpud.122.16
Mustakim. (2019). Bentuk dan Pilihan Kata: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia.
85 p.
Nadirudin, A., Kurniaman, O., & Guslinda. (2022). Analisis Penggunaan Kata
Berimbuhan pada Antologi Cerita Pendek Mahasiswa PGSD UNRI Angkatan
2017. Jurnal Educhild: Pendidikan Dan Sosial, 11(1), 10–15.
https://pdfs.semanticscholar.org/4a6f/6c113bdff39a4c5d5abb33a4ab2874592
20e.pdf
Ramadan, S., & Mulyati, Y. (2020). Makna Kata dalam Bahasa Indonesia (Salah
Kaprah dan Upaya Perbaikannya). Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(1), 90.
https://doi.org/10.26499/rnh.v9i1.1036