Anda di halaman 1dari 19

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

MAKALAH

Dosen : Husni Dwi Syafutri M.Pd.

Kelompok 4

Penyusun :

Titha Aza Radita 193001070009

Dwi Nur Widyanti 193001070006

Apriani 193001050012

Wulan Nisa Putri 193001050010

Rina Karni 193001050005

PRODI KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah tentang Kalimat dalam Bahasa Indonesia dapat tersusun hingga selesai. Penulis
bersyukur kepada Allah yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Penulis masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 01 November 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..….1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Batasan Kalimat....................................................................................................3
B. Struktur Kalimat…………………………………………………..………………4
C. Pengertian Kalimat Efektif…………………………………………..……………6
D. Penyusunan Kalimat Bahasa Indonesia Ragam Formal ........................................7
E. Kesalahan Kalimat………………………………………………………….…….7
F. Penggunaan Panulisan Bentuk Kalimat Baku........................................................8
BAB III………………………………………………..……………………………...….12

A. Kesimpulan…………...…………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...…13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain
maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Secara lisan maupun tulisan kita tidak
menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi kita menggunakan kata-kata sesuai
dengan kaidah dan aturan yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat
menggungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan yang dinamakan kalimat. Kalimat
adalah bagian ujran yang mempunyai struktur minimal subjek (s) dan predikat (p) dan
intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna.

Kalimat merupakan salah satu unsur utama tata bahasa yang dapat berdiri sendiri sebagai
satu kesatuan. Kalimat merupakan faktor utama dalam kajian bahasa, hal ini disebabkan
karena perantara kalimat. Karena peran kalimat seseorang dapat menyampai maksud dari
apa yang ingin disampaikannya. Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami
terlebih dahulu struktur dasar kalimat.

Dalam sebuah karangan kita menjumpai banyak penulisan kalimat yang tidak efektif. Hal
ini disebabkan oleh kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, dan tidak logis.
Akibatnya, pembaca sukar untuk mengerti atau memahami isi dari karangan tersebut.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat dengan segala
permasalahannya.

B. Rumusan masalah

Bagaimana batasan kalimat?

Bagaimana struktur kalimat?

Pengertian kalimat efektif?

Penyusunan kalimat bahasa Indonesia ragam formal?

Kesalahan dalam kalimat?

Penggunaan penulisan bentuk kalimat baku

1
C. Tujuan Penulisan

Menjelaskan batasan kalimat

Menjelaskan bagaimana struktur pola kalimat

Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat efektif

Menjelaskan cara menyusun kalimat ragam formal

Mengetahui kesalahan dalam penulisan kalimat

Menentukan penulisan bentuk kalimat baku

D. Manfaat penulisan

Menfaat dalam pembuatan makalah ini untuk menambah pengetahuan penulis maupun
pembaca tentang “ KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA “

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Batasan Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan
kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.

Wuryanti (2019) Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan
predikat. Kalimat pun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa.

Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh
intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau
amilasi bunyi.

Dalam wujud tulisan huruf latin, sebuah kalimat ditandai dengan adanya berbagai tanda
baca yang menunjukan seperti apa kalimat harus seperti apa dibaca.

Menurut Kridalaksana (2001), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari
klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang
merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas;
Jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.

Kalimat menurut Arifin dan Tasai (2002) adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat
dalam ragam resmi baik lisan dan tulisan harus memiliki subjek dan predikat.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalimat /Ka-li-mat/ adalah:

(1) kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan;(2)
perkataan; linguistic
3
(3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa.

B. Struktur Kalimat

Struktur kalimat adalah bagian yang menyusun kalimat tersebut.

Menurut Angga (2019) Struktur kalimat ialah struktur yang membangun pada sebuah
kalimat

Penyusunan kalimat yang benar adalah yang sesuai dengan aturan dalam penulisan
Bahasa Indonesia.

Penulisan kalimat yang benar diawali dengan huruf kapital atau huruf besar dan diakhiri
dengan sebuah titik (.), tanda tanya(?), ataupun tanda seru(!). Disesuaikan dengan
kebutuhan pada penyusunan kalimat tersebut.

Komposisi struktur kalimat yang benar adalah yang memuat sekurang-kurangnya yaitu
subyek dan predikat. Kalimat yang memuat kedua komponen subjek dan predikat, disebut
dengan kalimat lengkap.

S =Subjek
p =Predikat
O =Objek
K = Keterangan

PEL= Pelengkap

Pengertian S,P,O dan K menurut KBBI :

 Subjek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara
 Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh
pembicara tentang subjek
 Objek adalah nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa
 Keterangan adalah kata atau kelompok kata yang menerangkan (menentukan)
kata atau bagian kalimat yang lain

4
Unsur Kalimat Ahablogweb (2017) :

1. Subjek (S)
Subjek (S) merupakan pelaku yang terlibat dalam kegiatan tertentu dalam sebuah kalimat.
Subjek merupakan unsur pokok kalimat yang mendampingi predikat. Subjek dapat
berupa makhluk hidup, benda mati, tempat, waktu, dll. Contoh Subjek kalimat : Saya,
Andi, Dia, Rumah, dll.

2. Predikat (P)
Predikat merupakan unsur kalimat yang menyatakan pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh subjek(s). Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan
keterangan dari subjek. Sebuah kalimat setidaknya harus mempunyai Subjek (S) dan
Predikat (P). Predikat biasanya merupakan kata kerja (Verba) atau Kata Sifat (Adjektiva).
Contoh Predikat antara lain berupa pekerjaan, kegiatan, sifat, situasi, ciri, jati diri dari
subjek seperti : Menolong, Melihat, Marah, Sedih, Besar, dll

3. Objek (O)
Objek merupakan unsur yang terletak dibelakang atau setelah predikat. Fungsi utamanya
adalah sebagai korban dari tindakan yang dilakukan subjek atau melengkapi fungsi
predikat. Dalam kalimat pasif, sebuah objek dapat berubah posisinya menjadi subjek.
Seringkali pembentuk objek dalam sebuah kalimat adalah kata benda. Contohnya, ibu,
buku, baju, Binatang, Apel, dll.

4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang melengkapi unsur lainnya untuk menambahkan
atau memperjelas arti sebuah kalimat. Fungsi dari pelengkap ini sama seperti fungsi
objek, bedanya Pelengkap tidak dapat dijadikan Subjek (S) dalam sebuah kalimat pasif.
Pelengkap (Pel) biasanya terletak setelah objek.

5. Keterangan (K)
Keterangan merupakan unsur yang menjelaskan tentang latar kejadian dalam sebuah
kalimat. Keterangan berfungsi sebagai pelengkap, bisa ditemukan di awal kalimat
(sebelum subjek) atau di akhir kalimat (setelah objek) atau setelah pelengkap. Keterangan
dalam kalimat dapat berupa :

5
C. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,


seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat
dalam kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Menurut Septyan (2019) Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti
yang ada pada pikiran penulis atau pembicara.Sebuah tulisan dapat dikatakan efektif
apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai
dengan maksud si pembicara atau penulis.Hal ini berarti suatu kalimat efektif harus
disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang tepat.

Ciri-ciri kalimat efektif antara lain Zakky (2018):

 Memiliki struktur kalimat yang jelas dan lengkap


 Kesamaan bentuk yang sama dan konsisten
 Memiliki makna yang tegas
 Tidak boros kata (penghematan kata)
 Pemilihan kata yang cermat dan sesuai nalar
 Menggunakan kata yang terpadu
 Menggunakan bahasa yang logis

Menurut Bagus (2014) kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterami
dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.

Contoh kalimat efektif :

1. Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia


Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian
2. Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran itu.
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan
3. Hari ini para siswa sekolah SMA 1 diliburkan
6
D. Penyusunan kalimat bahasa Indonesia ragam formal

Sumarni (2017) Kalimat formal merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena ditulis sesuai dengan kaidah bahasa, maka
sebuah kalimat formal mempunyai fungsi kata baku di dalamnya. Kalimat formal sendiri
sering kita temui di dalam contoh pidato maupun di dalam contoh kalimat pernyataan
dalam bahasa Indonesia. dalam lamannya kalimat formal dikatakan mempunyai sejumlah
ciri, di mana ciri-ciri tersebut antara lain:

 Mengandung unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia, serta


mempunyai proposisi di dalamnya
 Adanya penggunaan kata fungsi dan jenis-jenis kata tugas yang digunakan secara
efektif.
 Berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan suatu penalaran dan tentu saja
bersifat logis.
 Berisi sebuah gagasan yang utuh.

Supaya lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh dari kalimat formal.

1. Setiap lulusan SMK dapat memilih untuk langsung bekerja atau melanjutkan
jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
2. Pak Baroto merupakan pemimpin perusahaan ini dan sudah mengabdi selama
hampir seperempat abad.
3. Meskipun sebagian besar gedung di kampus itu tengah direnovasi, namun
kegiatan perkuliahan masih tetap berjalan.
4. Sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di kampus itu adalah para mahasiswa
yang meraih beasiswa bidik misi.
5. Setiap mahasiswa yang hendak mengikuti sidang skripsi, wajib melunasi biaya
perkuliahan mereka yang masih menunggak.
6. Setiap orang tua diwajibkan membawa rapot anaknya saat pembagian rapot nanti.
7. Seluruh siswa SDN 07 Jonggol diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera
setiap hari senin pagi.

E. Kesalahan Kalimat

Menurut Beberapa jenis kesalahan dalam kalimat :

Contoh dan perbaikan contoh kalimat yang salah :

1. Bunga ini merupakan ialah bunga favoritnya.


2. Mereka bekerja demi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Petani harus rajin agar supayahasil panennya berlimpah.
4. Suasana di rumahnya sangatsepi sekali.
5. Sekolahnya banyakterdapat berbagaijenis tanaman obat.
7
6. Meskipun demam, namun Anas tetap pergi kuliah.
7. Walaupun lelah sekali, tetapi Ana tetap ikut bakti sosial.
8. Jika bekerja dengan keras, maka kamu pasti berhasil.
9. Karena kakaknya sakit, maka ia pergi ke rumah sakit.
10. Setelah memasak, kemudian ibu mencuci baju.

Contoh Perbaikan Kalimat Yang Benar :

1. Bunga ini merupakan bunga favoritnya.


2. Mereka bekerja demi mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Petani harus rajin supaya hasil panennya berlimpah.
4. Suasana di rumahnya sangat sepi.
5. Sekolahnya terdapat banyak jenis tanaman obat.
6. Meskipun demam, Anas tetap pergi kuliah.
7. Walaupun lelah sekali, Ana tetap ikut bakti sosial.
8. Jika bekerja dengan keras, kamu pasti berhasil.
9. Karena kakaknya sakit, ia pergi ke rumah sakit.
10. Setelah memasak, ibu mencuci baju.

F. Penggunaan Penulisan Bentuk Kalimat Baku

Ambar (2019) Ketika kita akan membuat jenis-jenis paragraf, jenis-jenis karangan atau


beragam teks dalam bahasa Indonesia, kita akan menyusun dan merangkai beberapa
kalimat. Kalimat-kalimat yang umum digunakan dalam paragraf, karangan, teks, ataupun
komunikasi tertulis lainnya adalah kalimat baku. Sedangkan, kalimat tidak baku
umumnya digunakan dalam suatu percakapan yang kita lakukan sehari-hari.

a. Ciri ciri kalimat baku


Ciri kalimat baku Adekwedhia (2016) :
1. Ciri kalimat baku adalah kalimat yang memiliki kejelasan struktur (normatif)
Artinya, kalimat baku haruslah sesuai dengan struktur kalimat bahasa
Indonesia.
2. Contoh kalimat baku “ Permasalahan itu sudah kami rundingkan dengan Bapak
Rektor.”
3. Ciri kalimat baku adalah kalimat yang memiliki kelogisan makna (logis) Seperti,
logis hubungan makna S dan P, logis hubungan makna rincian (paralel)
8
4. Ciri kalimat baku adalah kalimat yang memiliki kehematan kata (ekonomis)
Seperti, menggunakan satu subjek dari subjek yang sama, menggunakan satu kata
dari beberapa kata yang bersinonim dan menggunakan kata yang dibutuhkan
untuk mengungkapkan maksud dan mengungkapkan maksud penulis
5. Ciri kalimat baku adalah kalimat yang memiliki kebakuan kata

Ciri kalimat baku menurut Ambar (2019) :

1. Memiliki minimal subjek dan predikat.


2. Hemat dalam menggunakan kata-kata, dalam arti tidak menggunakan kata, frasa
atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu meskipun tidak melanggar kaidah tata
bahasa.
3. Memiliki keparalelan atau kesejajaran yaitu  kesamaan bentuk kata sebelum dan
sesudah kata hubung dalam satu kalimat.
4. Logis dan masuk akal, dalam arti unsur-unsur dalam kalimat memiliki hubungan
yang logis.
5. Menggunakan ejaan dengan tepat sesuai dengan kaidah dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Kaidah tersebut mencakup penulisan huruf kapital dan
huruf miring, penulisan angka dan lambang bilangan, penggunaan pungtuasi atau
tanda baca, penulisan partikel, penggunaan kata sandang, penulisan akronim dan
singkatan, penulisan kata serapan, dan penulisan kata baku.
6. Menggunakan konjungsi dengan tepat. Dalam kalimat baku, konjungsi harus
digunakan secara bersamaan atau berpasangan seperti baik … maupun … ; tidak
… tetapi …; bukan … melainkan … ; dan lebih … daripada … . Adapun
konjungsi yang tidak dapat digunakan secara bersamaan antara lain meskipun …
tetapi … ; karena … maka … ; karena … sehingga … ; walaupun … namun … ;
jika … maka …; dan kalau … maka … .
7. Tidak ambigu, dalam arti orang yang diajak berkomunikasi dapat mengerti dan
memahami apa yang dimaksud.
8. Preposisi digunakan dengan benar dan tepat, seperti bertemu dengan, berbincang
tentang, sampai ke-, menuju ke-, di, ke, daripada.
9. Meletakkan keterangan aspek seperti ingin, mau, akan, harus, belum,
telah, atau hendak dengan tepat.
10. Bebas dari bahasa daerah dan unsur leksikal dan gramatikal dialek daerah.
9
b. Variasi kalimat baku

Anshar (2011) Variasi kalimat adalah sebuah bentuk suatu bahasa terkecil dalam wujud
lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran utuh yang bermacam macam dan berbeda
baik dari segi bentuk, jenis, manfaat, ataupun fungsinya maupun efektivitasnya dalam
bahasa Indonesia.

Adekweidha (2016)Beberapa variasi kalimat yang dapat digunakan adalah :

1. Variasi pengutamaan informasi

Hal ini dapat dilakukan dengan pengubahan posisi keterangan

“ Kami membutuhkan uang sebanyak dua miliyar rupiah untuk pembangunan masjid
itu.”

2. Variasi kalimat aktif dan pasif

Contoh : Aktif : Ibu sedang menggoreng ikan di dapur

Pasif : Ikan sedang digoreng ibu di dapur

3. Variasi kalimat tunggal dan majemuk

Artinya, kalimat yang digunakan dalam ragam formal dapat bervariasi, seperti kalimat
tunggal, kalimat majemuk setara ( koordinatif), dan kalimat majemuk bertingkat
(subordinatif).

Contoh : Ibu pergi ke pasar

Kakak pergi ke sekolah

Majemuk : Ibu pergi ke pasar sedangkan kakak pergi ke sekolah

Kurniawan (2011) Kevariasian dapat menghindarkan seorang pembaca atau pendengar


dari kebosanan. Artinya seseorang dalam berkomunikasi dituntut memilih kata, klausa,
kalimat, bahkan paragraf yang bervariasi. Secara umum kebanyakan kalimat dalam
bahasa Indonesia berurutan Subjek-Predikat (S-P). Jika ada objek dan keterangan (S-P-O-

10
K). Dengan urutan seperti itu, berarti S terdapat pada awal kalimat, P di belakangnya.
Untuk menghasilkan variasi urutan yang baik ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat yang kita gunakan sehari hari seringkali tidak sesuai dengan aturan karena akan
sangat terdengar aneh jika kita pakai di keadaan informal.

Susunan kalimat yang dipakai untuk keadaan formal pun sangat bervariasi.

B. Saran

Sebaiknya kita harus selalu belajar untuk memahami cara penulisan maupun pemakaian
kalimat sehari hari agar kita dapat menyesuaikan susunan bahasa apa yang akan kita
pakai dalam suatu keadaan.

12
Daftar Pustaka

Adweidha. 2016.”Penyusunan Kalimat Baku”. Jurnal Kebahasaan. (Online).


(https://www.coursehero.com/file/17862958/1/, di unduh pada 02 November
2019).

Ahablogweb. 2017. “Kalimat : Pengertian, Unsur, Struktur, Jenis, Syarat”. Jurnal


Kebahasaan. (Online). (https://www.ilmudasar.com/2017/08/Pengertian-Unsur-
Struktur-Jenis-Kalimat-adalah.html, di unduh pada tanggal 11 November 2019).

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.

Ambar. 2019.” Kalimat Baku dan Tidak Baku – Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya”
. Jurnal Kebahasaan. (Online). (https://dosenbahasa.com/kalimat-baku-dan-
tidak-baku-pengertian-fungsi-ciri-dan-contohnya, di unduh pada tanggal 01
November 2019).

Angga, Guru. 2019. Contoh Struktur Kalimat yang Benar Beserta Penjelasanya. Artikel.
(https://materibelajar.co.id/struktur-kalimat-yang-benar/, di unduh pada 01
November 2019).

Anshar. 2011.”Variasi Kalimat dalam Bahasa Indonesia”. Jurnal Bahasa. (Online).


(http://anshar-mtk.blogspot.com/2013/03/variasi-kalimat-dalam-bahasa-
indonesia.html, di unduh pada tanggal 02 November 2019).

Bagus Putrayasa, Prof.Dr.Ida. 2014. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika) Edisi
Revisi. Bandung: Refika Aditama.

Kridalaksana, Harimukti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan, Arif. 2011.”Variasi Kalimat Berdasarkan Urutan dan Variasi Aktif Pasif”.
Jurnal Tata Bahasa. (Online). (http://arifayip.blogspot.com/2011/02/variasi-
kalimat-berdasarkan-urutan-dan.html, di unduh pada tanggal 02 November 2019).

Septyan, Ananda Rizky. 2019. Kalimat Efektif: Pengertian, Tujuan, Syarat, dan Contoh.
(https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/, di unduh pada 01 november
2019).

13
Sumarni, Ratna. 2017.” Kalimat Formal dan Tidak Formal dalam Bahasa Indonesia”.
Kalimat. (Online). (https://dosenbahasa.com/kalimat-formal-dan-tidak-formal, di
unduh pada tanggal 02 November 2019).

Zakky. 2018. Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif yang Benar.


(https://www.zonareferensi.com/contoh-kalimat-efektif/, di unduh pada 01
november 2019).

Wuryanti, Siti Kusuma. 2019. Artikel. Kalimat: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, dan
Contoh Lengkap. (https://bahasa.foresteract.com/kalimat/, di unduh pada 01
november 2019).

14
Lampiran

Kritik Dan Saran

1.Menurut sonya S1. kebidanan klompok 3

• Penomoran tidak sinkron

• Kami seharusnya diganti penulis

• Di kata pengantar dan daftar isi tidak ada i

2. Timun dari kelompok 1

• Daftar pustaka tidak berurutan

3. Nela Regar Kelompok

• Kata dapat dalam kata pengantar seharusnya tidak disingkat

4. Dari ibu Husni

• Penulisan judul terlalu kecil.


• Koma sebelum gelar
• Paragraf kedua, “dan” di hilangkan. Tambahkan kalimat
• Paragraf 3, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam
• Daftar isi ada 7, tapi didalam rumusan masalah hanya ada 4
• Halaman 4, struktur kalimat. Tambahkan syarat masing masing struktur
• Sinkronkan daftar pustaka dan isi
• Daftar pustaka harus di benarkan

Pertanyaan

1. Endang dari klp. 2

Di dalam variasi kalimat baku, perbedaan antara variasi kalimat aktif dan pasif, kalimat
tunggal dan majemuk. Berikan contoh

2. Nela Regar dari klp.2

Di halaman 7, apa perbedaan kalimat baku dan tidak baku. Berikan contoh

3. Timun dari klp. 1


Di halaman 5, mengapa dalam kalimat efektif harus menggunakan diksi dan ejaan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai