1. Ramdayani (A1G123136)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatjan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nyalah makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih terhadap dosen mata kuliah yang bersangkutan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar Bahasa
dan Sastra”. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
membawa dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun pun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................4
D. Manfaat .....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................6
A. Frasa Bahasa Indonesia.............................................................7
B. Jenis Frasa Bahasa Indonesia....................................................8
C. Penyusunan Frasa Bahasa Indonesia.........................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................11
B. Saran........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia membutuhkan komunikasi, dan bahasa dibutuhkan
manusia di dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berlangsung dapat secara lisan
maupun tulisan. Kedua bentuk komunikasi ini tentunya membutuhkan keterampilan
berbahasa yang memadai untuk menghasilkan sebuah komunikasi yang efektif dan
efisien. Efektifitas dan efisiensi dalam berbahasa akansangat dipengaruhi oleh
keterampilan berbahasa khususnya keterampilan dalam penyusunan kalimat yang akan
digunakan untuk berkomunikasi. Penyusunan kalimat, akan berawal dari pemahaman
mengenai makna kata sebagai penyusun kalimat tersebut, yang selanjutnya akan
membentuk sebuah frasa, klausa, dan pada akhirnya terbentuklah sebuah kalimat untuk
berkomunikasi. Sehingga pentinglah pemahaman mengenai sintaksis sebagai sebuah
cabang linguistik atau ilmu bahasa untuk diketahui para penutur bahasa Indonesia agar
komunikasi menjadi efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang muncul
sebagai berikut:
1. Apa itu Frasa Bahasa Indonesia?
2. Apa Saja Jenis Frasa Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana penyusunan frasa bahasa Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa
tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Frasa Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui Jenis Frasa Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui penyusunan frasa bahasa Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. Berikut
penjelasan mengenai manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan terhadap ilmu bahasa, khususnya dalam bidang sintaksis
mengenai penggunaan frasa bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis berkaitan dengan apa yang dilakukan supaya aspek kebahasaan
khususnya penggunaan frasa bahasa Indonesia mudah dipahami oleh pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Frasa Verbal
Frasa verbal adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki unsur inti
berkategori kata kerja. Oleh karena itu frasa ini ditandai dengan afiks verba. Frasa
verbal termasuk dalam kategore frasa endosentrik antributif, yakni hubungan antar
unsur tidak setara, unsur inti bersifat wajib, sedangkan unsur tambahan bersifat
opsional.
3. Frasa Adjektival
Frasa adjektiva sering pula disebut frasa sifat. Hal ini karena ia memiliki unsur inti
berupa kata sifat (adjektiva) dan unsur tambahan berupa adverbia. Adverbia berfungsi
memberi keterangan pada kata lain, seperti: amat, sangat, terlalu, nian, sekali, dan
sebagainya.
Berikut merupakan contoh frasa adjektiva: amat mahal, sangat besar, cantik nian.
Bentuk amat, sangat, dan nian termasuk adverbia, berfungsi menerangkan kata sifat
mahal, besar, dan cantik yang berkedudukan sebagai unsur inti.
4. Adverbia
Kategori adverbia biasanya berkedudukan sebagai atribut tambahan karena fungsinya
sebagai kata keterangan. Namun, terdapat konstruksi frasa yang terdiri dari dua unsur
inti berupa adverbia.
Bentuk tersebut dinamakan frasa adverbial. Contoh frasa adverbial ialah kurang
lebih. Bentuk kurang dan lebih menduduki kategori kata keterangan atau adverbia,
sehingga gabungan keduanya membentuk frasa adverbial.
5. Frasa Nominal
Gabungan sintaksis dua kata atau lebih dengan nomina sebagai unsur inti disebut
frasa nominal. Nomina berfungsi menyatakan segala hal yang dibendakan, misal:
rumah, stasiun, kucing, manusia, apel, dan lain sebagainya.
Frasa nominal dapat memiliki atribut berkategori pronomina, adjektiva, dan adverbia.
Contohnya, rumah dan pekarangan, guru maupun siswa, ibu Lia, dan sepatu saya.
6. Frasa Pronominal
Frasa pronomial adalah frasa dengan unsur inti berupa pronominal yakni kata ganti
yang menggantikan nomina. Pronominal dapat diklasifikasikan sebagai pronominal
persona, kepunyaan, penunjuk, penghubung,kata ganti tanya, dan kata ganti tidak
tentu. Kata saya,kamu,dia merupakan kata ganti pronominal persona.
Contohnya: saya ini sudah tua, aku dan dia suka mengobrol, kamu ini teman saya,
7. Frasa Numeralia
Terbentuk dari kata yang menyatakan jumlah, frasa numeralia berunsur inti kategori
frasa numeralia. Numeralia terbagi menjadi kata bilangan cardinal dan tak takrif.
Numeralia cardinal terdiri dari kata bilangan penuh, kata bilangan pecahan, kata
bilangan gugus, dan kata bilangan tingkat. Frasa numerlia memiliki kata bantu sebagai
unsur tambahan, seperti: buah,ikat,lembar,ekor,dll.
Contoh kalimat: tiga buah sepeda terparkir di bagasi, satu perempat gula dibeli oleh
ibu, satu lusin pensil telah terjual, dua sosok bayangan terekam kamera.
Namun, makna gramatikal FNK, terutama uang kedua unsurnya merupakan dua
buah kata dari satu medan makna, banyak yang jadi meluas. Misalnya, frasa
piringmangkuk bukan hanya bermakna “piring dan mangkuk”, tetapi juga bermakna
“semua peralatan makan.
A. Kesimpulan
Frasa adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih, namun tidak
bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat. frasa endosentrik
ialah frasa yang unsur-unsurnya memiliki distribusi (posisi/letak) yang sama dengan
unsur lainnya di dalam frasa. Frasa endosentris memiliki unsur-unsur yang
berkedudukan setara. Meski memiliki kedudukan unsur yang setara, frasa ini tidak
tersusun atas unsur-unsur yang setara sehingga tidak dapat dihubungkan dengan
konjungsi. Jenis-jenis frasa yaitu frasa endocentrik koordinatif (Frasa koordinafif
terdiri dari unsur-unsur yang memiliki kedudukan setara. Kesetaraan tersebut dapat
dibuktikan oleh kemungkinan unsur tersebut dihubungkan dengan kata penghubung
dan atau atau), Atributif (Frasa atributif adalah frasa yang unsur-unsurnya tidak
setara. Frasa ini disusun oleh unsur pusat dan atribut), dan Apositif (Frasa apositif
adalah frasa yang unsurnya saling menggantikan dalam kalimat tapi tidak dapat
dihubungkan dengan dan atau atau).
B. Saran
Adapun saran yang yang dapat penulis sampaikan kepada calon pendidik yaitu
hendaknya memahami berbagai kaidah kebahasaan yang disampaikan oleh pakar-
pakar dengan berbagai telaahnya. Calon pendidik juga hendaknya memahami
perkembangan ilmu agar bisa memberikan pengetahuan yang baik dan benar kepada
para peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idntimes.com/life/education/himatul-aliyah-4/kategori-frasa-dalam-
bahasa-indonesia-c1c2-1?page=all
https://www.idntimes.com/life/education/himatul-aliyah-4/kategori-frasa-dalam-
bahasa-indonesia-c1c2-1
https://id.wiktionary.org/wiki/frasa
https://www.academia.edu/38540447/FRASA_BAHASA_INDONESIA