DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 ( 1KB05 )
DOSEN PEN :
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasibh kepada semua yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Indonesia dan memiliki peran penting dalam
komunikasi sehari-hari, pendidikan, dan budaya di negara ini. Salah satu aspek penting dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pemahaman kalimat dasar. Kalimat dasar adalah
struktur dasar dari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, dan pemahaman yang baik
tentang kalimat dasar memungkinkan pembelajar untuk membangun kompetensi berbahasa
yang lebih kompleks. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji konsep kalimat dasar dalam
bahasa Indonesia dan pentingnya pemahaman yang baik terhadapnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini akan mengkaji beberapa permasalahan
yang relevan, seperti:
1. Apa pengertian, struktur, dan unsur kalimat dasar dalam bahasa Indonesia?
2. Apa saja fungsi kalimat dasar dalam bahasa indonesia?
3. Apa saja klasifikasi kalimat dasar?
4. Apa saja contoh-contoh dari kalimat dasar?
5. Apa saja jenis-jenis kalimat dasar dalam bahasa Indonesia?
6. Bagaimana perkembangan dan perubahan dalam pemahaman kalimat dasar seiring
waktu?
7. Apa kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Indonesia dalam memahami dan
menggunakan kalimat dasar?
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan dan menjelaskan konsep kalimat dasar dalam bahasa Indonesia.
2. Menganalisis struktur dan aturan tata bahasa yang digunakan dalam pembentukan
kalimat dasar.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat dasar dan memberikan contoh-contohnya.
4. Menyelidiki perkembangan dan perubahan dalam pemahaman kalimat dasar seiring
waktu.
5. Menganalisis kesulitan yang sering dihadapi oleh pembelajar bahasa Indonesia dalam
memahami dan menggunakan kalimat dasar.
6. Memberikan panduan dan rekomendasi untuk meningkatkan pemahaman kalimat
dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
7. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih
baik tentang kalimat dasar dalam bahasa Indonesia dan dapat membantu pembelajar
dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar kalimat adalah kumpulan dari dua atau lebih kata yang menghasilkan
suatu pengertian dan pola intonasi akhir . Kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi
pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan
kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
1. Subyek
Merupakan kata yang berfungsi sebagai pokok kalimat. Subyek dapat berupa kata
benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal), atau klausa.
Unsur kalimat ini dapat dicari menggunakan kata tanya apa atau siapa. Karena
subyek berisi keterangan siapa yang menjadi "pelaku" dalam sebuah kalimat. Baca
juga: Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Contoh: Aku pergi memancing.
Siapa yang pergi memancing? Jawabannya adalah "aku" yang merupakan subyek
kalimat.
2. Predikat
Adalah unsur utama dalam kalimat. Fungsi predikat dapat diisi dengan kata kerja
(verba) atau kumpulan kata kerja (frasa verbal); kata sifat (adjektiva) atau kumpulan
kata sifat (frasa adjektival); serta kata benda (nomina) atau kumpulan kata benda
(frasa nominal).
Fungsi predikat dapat diingkarkan. Jika fungsi predikat diisi dengan kata kerja,
bisa dinegasikan dengan menambahkan kata “tidak”.
Sedangkan jika fungsi predikat diisi kata benda, dapat dinegasikan dengan
menambahkan kata “bukan”.
Contoh:
3. Obyek
Dalam contoh di atas, fungsi predikat diisi dengan kata kerja transitif berupa
“mengatakan”. Oleh karenanya, obyek wajib dihadirkan. Jika tidak, kalimat menjadi
tidak gramatikal atau tidak bermakna apa-apa.
Obyek juga punya ciri lain, yakni tak boleh diawali dengan preposisi (selain di, ke,
dari). Jika di dahului preposisi, predikat akan menjadi frasa preposisional, di mana
frasa ini tidak bisa menjadi obyek.
Keterangan
Umumnya terletak di awal atau akhir kalimat. Unsur kalimat ini digunakan sebagai
pelengkap yang menjelaskan di mana, kapan, dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Pelengkap
Contohnya:
Ibu membuatkan adik bubur ayam ketika sakit.
Ayah membelikan aku sepatu baru.
Ibu membeli obat di apotek.
Subyek: ibu, Predikat: membeli, Obyek: obat, Keterangan tempat: di apotek.
Pak dokter mengobati pasien di rumah sakit.
Subyek: pak dokter, Predikat: mengobati, Obyek: pasien, Keterangan tempat: di
rumah sakit.
Bu dokter memeriksa nenek kemarin sore.
Subyek: bu dokter, Predikat: memeriksa, Obyek: nenek, Keterangan waktu:
kemarin sore.
Aku pergi ke rumah sakit hari ini.
Subyek: aku, Predikat: pergi ke, Obyek: rumah sakit, Keterangan waktu: hari ini.
Suster membantu dokter di rumah sakit.
Subyek: suster, Predikat: membantu, Obyek: dokter, Keterangan tempat: di rumah
sakit.
Adik mencuci tangan agar terhindar dari kuman.
Subyek: adik, Predikat: mencuci, Obyek: tangan, Keterangan tujuan: agar
terhindar dari kuman.
Ibu menimbang berat badan adik di posyandu.
Subyek: ibu, Predikat: menimbang berat badan, Obyek: adik, Keterangan tempat:
di posyandu.
Diana meminum obat karena sedang flu.
Subyek: Diana, Predikat: meminum, Obyek: obat, Keterangan tujuan: karena
sedang flu.
Budi mencuci tangan sebelum makan.
Subyek: Budi, Predikat: mencuci, Obyek: tangan, Keterangan syarat: sebelum
makan.
Nana memakan sayuran agar sehat.
Subyek: Nana, Predikat: memakan, Obyek: sayuran, Keterangan tujuan: agar
sehat.