Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 ( 1KB05 )

1. BRYAN JACKY WILLSON SAHERTIAN


2. FAUZI VITO MUNANDAR
3. KAYSA DHIYAUL AWLIYA

DOSEN PEN :

BPK. TRI BUDIARTA, DR

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “KALIMAT DASAR BAHASA
INDONESIA” ini membahas mengenai dasar-dasar kalimat dalam bahasa indonesia dan
bagaimana menggunakan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi, baik, secara lisan maupun
tulisan.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasibh kepada semua yang telah membantu
penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Depok, Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Indonesia dan memiliki peran penting dalam
komunikasi sehari-hari, pendidikan, dan budaya di negara ini. Salah satu aspek penting dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pemahaman kalimat dasar. Kalimat dasar adalah
struktur dasar dari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, dan pemahaman yang baik
tentang kalimat dasar memungkinkan pembelajar untuk membangun kompetensi berbahasa
yang lebih kompleks. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji konsep kalimat dasar dalam
bahasa Indonesia dan pentingnya pemahaman yang baik terhadapnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini akan mengkaji beberapa permasalahan
yang relevan, seperti:
1. Apa pengertian, struktur, dan unsur kalimat dasar dalam bahasa Indonesia?
2. Apa saja fungsi kalimat dasar dalam bahasa indonesia?
3. Apa saja klasifikasi kalimat dasar?
4. Apa saja contoh-contoh dari kalimat dasar?
5. Apa saja jenis-jenis kalimat dasar dalam bahasa Indonesia?
6. Bagaimana perkembangan dan perubahan dalam pemahaman kalimat dasar seiring
waktu?
7. Apa kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Indonesia dalam memahami dan
menggunakan kalimat dasar?

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan dan menjelaskan konsep kalimat dasar dalam bahasa Indonesia.
2. Menganalisis struktur dan aturan tata bahasa yang digunakan dalam pembentukan
kalimat dasar.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat dasar dan memberikan contoh-contohnya.
4. Menyelidiki perkembangan dan perubahan dalam pemahaman kalimat dasar seiring
waktu.
5. Menganalisis kesulitan yang sering dihadapi oleh pembelajar bahasa Indonesia dalam
memahami dan menggunakan kalimat dasar.
6. Memberikan panduan dan rekomendasi untuk meningkatkan pemahaman kalimat
dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
7. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih
baik tentang kalimat dasar dalam bahasa Indonesia dan dapat membantu pembelajar
dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum
mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan
keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.

Pengertian kalimat menurut para ahli:


1. Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu
ujaran atau teks (wacana) yg mengungkapkan pikiran yg utuh secara ketatabahasaan.

2. Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yg


berlagu,disusun menurut sistem bahasa yg bersangkutan; mungkin yg dipakai hanya
satu kata, mungkin lebih.

3. Kridalaksana (2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yg secara


relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, & secara aktual maupun
potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yg menjadi bagian kognitif percakapan;
satuan proposisi yg merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yg
membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, & sebagainya.

4. Badudu (1994) mengungkapkan bahwa sebagai sebuah satuan, kalimat memiliki


dimensi bentuk & dimensi isi. Kalimat harus memenuhi kesatuan bentuk sebab
kesatuan bentuk itulah yg menjadikan kesatuan arti kalimat. Kalimat yg yang
strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Wujud
struktur kalimat adalah rangkaian kata-kata yg disusun berdasarkan aturan-aturan tata
kalimat. Isi suatu kalimat adalah gagasan yg dibangun oleh rangkaian konsep yg
terkandung dalam kata-kata. Jadi, kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur yg
jelas. Setiap unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas. Setiap
unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas dalam hubungan satu
sama lain. Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata kalimat.

5. Dardjowidjojo (1988) juga menjelaskan bahwa kalimat umumnya berwujud rentetan


kata yg disusun sesuai dengan kaidah yg berlaku. Setiap kata termasuk kelas kata atau
kategori kata, & mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta
macam kata yg dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yg
dihasilkan.

Secara garis besar kalimat adalah kumpulan dari dua atau lebih kata yang menghasilkan
suatu pengertian dan pola intonasi akhir . Kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi
pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan
kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.

B. STRUKTUR DAN UNSUR KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


Kalimat merupakan rangkaian beberapa kata yang memiliki makna atau informasi di
dalamnya. Sebelum membuat kalimat, ada hal penting yang perlu diperhatikan dan dikuasai,
yaitu unsur-unsur kalimat.
Tiap kalimat dibangun dengan unsur penting, mulai dari Subyek (S), Predikat (P), Obyek
(O), dan Keterangan (K).
Kalimat yang memenuhi unsur ini disebut kalimat SPOK. Dalam beberapa kalimat, ada
unsur tambahan, berupa pelengkap (Pel).

STRUKTUR KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


Struktur-struktur kalimat dasar bahasa indonesia terdiri dari lima jenis yaitu
1. Kalimat dasar berpredikat verba
2. Kalimat dasar berpredikat adjektiva ( kelas kata )
3. Kalimat dasar berpredikat Numeralia ( kata bilangan )
4. Kalimat dasar berpredikat nomina ( Kata benda )
5. Kalimat dasar berpredikat (frasa) preposisi

UNSUR KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


Unsur kalimat Unsur-unsur kalimat berupa Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O),
Keterangan (K) dan pelengkap (Pel). Berikut penjelasannya:

1. Subyek

Merupakan kata yang berfungsi sebagai pokok kalimat. Subyek dapat berupa kata
benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal), atau klausa.

Unsur kalimat ini dapat dicari menggunakan kata tanya apa atau siapa. Karena
subyek berisi keterangan siapa yang menjadi "pelaku" dalam sebuah kalimat. Baca
juga: Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Contoh: Aku pergi memancing.
Siapa yang pergi memancing? Jawabannya adalah "aku" yang merupakan subyek
kalimat.

2. Predikat

Adalah unsur utama dalam kalimat. Fungsi predikat dapat diisi dengan kata kerja
(verba) atau kumpulan kata kerja (frasa verbal); kata sifat (adjektiva) atau kumpulan
kata sifat (frasa adjektival); serta kata benda (nomina) atau kumpulan kata benda
(frasa nominal).

Fungsi predikat dapat diingkarkan. Jika fungsi predikat diisi dengan kata kerja,
bisa dinegasikan dengan menambahkan kata “tidak”.
Sedangkan jika fungsi predikat diisi kata benda, dapat dinegasikan dengan
menambahkan kata “bukan”.

Contoh:

Tono memakan semua makanan yang tersisa.


Tono (tidak) memakan semua makanan yang tersisa.

Dalam contoh di atas, kata "memakan" menjadi predikat. "Memakan" masuk


dalam kelas kata verba atau kata kerja. Karenanya dapat dinegasikan dengan
menambah kata "tidak".

3. Obyek

Merupakan unsur kalimat yang kehadirannya tergantung jenis predikat yang


mendahuluinya. Obyek harus dimunculkan, jika sebuah kalimat menggunakan
predikat, berupa kata kerja transitif.
Verba transitif dapat dikenali jika kata tersebut menggunakan imbuhan 'meng',
'meng-...-i'. dan 'meng-...-kan'.

Contoh: Tini mengatakan bahwa besok ia akan pergi ke Bandung.

Dalam contoh di atas, fungsi predikat diisi dengan kata kerja transitif berupa
“mengatakan”. Oleh karenanya, obyek wajib dihadirkan. Jika tidak, kalimat menjadi
tidak gramatikal atau tidak bermakna apa-apa.
Obyek juga punya ciri lain, yakni tak boleh diawali dengan preposisi (selain di, ke,
dari). Jika di dahului preposisi, predikat akan menjadi frasa preposisional, di mana
frasa ini tidak bisa menjadi obyek.

Keterangan
Umumnya terletak di awal atau akhir kalimat. Unsur kalimat ini digunakan sebagai
pelengkap yang menjelaskan di mana, kapan, dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.

Keterangan (K) memiliki beberapa jenis, yaitu:


 Keterangan alat
Misal: memakai, mengendarai, dan menggunakan
 Keterangan waktu
Misal: sewaktu, jam, dan pada
 Keterangan cara
Misal: dengan
 Keterangan tempat
Misal: di –
 Keterangan tujuan
Misal: supaya dan agar
Contohnya:
 Anak-anak senang bermain layangan di lapangan saat sore hari.
(keterangan waktu dan tempat)
 Ani membersihkan lantai menggunakan sapu. (keterangan alat)

Pelengkap

Unsur kalimat ini berfungsi melengkapi kalimat, khususnya predikat. Pelengkap


biasanya berada di belakang predikat. Posisi ini terkadang menyulitkan untuk
membedakan pelengkap dengan objek.

Contohnya:
 Ibu membuatkan adik bubur ayam ketika sakit.
 Ayah membelikan aku sepatu baru.
 Ibu membeli obat di apotek.
Subyek: ibu, Predikat: membeli, Obyek: obat, Keterangan tempat: di apotek.
 Pak dokter mengobati pasien di rumah sakit.
Subyek: pak dokter, Predikat: mengobati, Obyek: pasien, Keterangan tempat: di
rumah sakit.
 Bu dokter memeriksa nenek kemarin sore.
Subyek: bu dokter, Predikat: memeriksa, Obyek: nenek, Keterangan waktu:
kemarin sore.
 Aku pergi ke rumah sakit hari ini.
Subyek: aku, Predikat: pergi ke, Obyek: rumah sakit, Keterangan waktu: hari ini.
 Suster membantu dokter di rumah sakit.
Subyek: suster, Predikat: membantu, Obyek: dokter, Keterangan tempat: di rumah
sakit.
 Adik mencuci tangan agar terhindar dari kuman.
Subyek: adik, Predikat: mencuci, Obyek: tangan, Keterangan tujuan: agar
terhindar dari kuman.
 Ibu menimbang berat badan adik di posyandu.
Subyek: ibu, Predikat: menimbang berat badan, Obyek: adik, Keterangan tempat:
di posyandu.
 Diana meminum obat karena sedang flu.
Subyek: Diana, Predikat: meminum, Obyek: obat, Keterangan tujuan: karena
sedang flu.
 Budi mencuci tangan sebelum makan.
Subyek: Budi, Predikat: mencuci, Obyek: tangan, Keterangan syarat: sebelum
makan.
 Nana memakan sayuran agar sehat.
Subyek: Nana, Predikat: memakan, Obyek: sayuran, Keterangan tujuan: agar
sehat.

Anda mungkin juga menyukai