Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
judul “Tata Kalimat”. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai tugas kelompok
Bahasa Indonesia pada jurusan manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Bangkinang.
Makalah ini membahas tentang kalimat seperti pola-pola kalimat, jenis-
jenis kalimat, dan kalimat efektif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan sebagai
umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan penulis
semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya
di bidang ilmu Bahasa Indonesia
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................22
3.2 Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah
semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak
mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna
menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung
pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap
maksud penuturannya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan “Kalimat” ?
2. Apa saja unsur-unsur yang menyusun kalimat ?
3. Apa saja jenis-jenis kalimat ?
4.Apa itu kalimat efektif ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kita tentang kalimat yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia yang baik dan benar. Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini
dapat membantu pembaca untuk mengetahui apa pengertian kalimat, apa saja
pola-pola dalam kalimat, dan jenis-jenis kalimat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau
lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Dalam tulisan latin kalimat adalah sekumpulan kata yang diawali huruf
capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!)
termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-),
tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.
Kalimat merupakan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan,
pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Pada
kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak
memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa. Dalam
wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru
(!).
4
2.2 Pola-Pola Kalimat
Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
maka kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat.
Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat,
Objek, Keterangan).
Berikut beberapa unsur kalimat :
a. Subjek (S)
5
Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih
lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini
dinamakan keterangan pewatas.
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada,
pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata
seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak
bersubjek.
Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas
pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat.
Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk
menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi).
Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang
berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh :
6
2. Harga buku itu sepuluh ribu rupiah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu
terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang
sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
Contoh : Justin Bieber adalah penyanyi favoritku
Dapat Diingkarkan
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-
kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu
terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa
nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang
menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.
Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa :
‒ Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina
‒ Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjectival, frasa
nominal, frasa numeralia (bilangan)
c. Objek (O)
Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan
predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif
transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek,
7
predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan
berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif
yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek sebagai berikut :
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek
dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan
perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam
kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
Contoh : Keju itu dimakan tikus.
Tidak Didahului Preposisi
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak
kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
d. Pelengkap (Pel)
8
Menempati posisi di belakang predikat.
Di Belakang Predikat
e. Keterangan (K)
9
dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika,
dan sehingga.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
Keterangan Waktu
Keterangan Tempat
10
Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan
cara.Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau
secara yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir, keterangan cara yang
berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
Keterangan Alat
Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata
dengan yang diikuti nomina (kata benda).
Keterangan Sebab
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang
berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan
tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar,
atau untuk.
Keterangan Aposisi
Keterangan Tambahan
11
Contoh : Mega, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
12
Ket Beliau memperlakuka kami - dengan
n baik
2.3 Jenis-jenis Kalimat
Berikut uraian jenis-jenis kalimat :
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Misalnya :
13
• Kalimat Dwitransitif
Contoh :
Contoh :
Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur subjek dan predikatnya ada.
Contoh :
Kalimat tak lengkap adalah kalimat yang subjek atau predikatnya tidak
ada.
Contoh :
14
Maju terus, pantang mundur.
Kalimat biasa adalah kalimat yang fungsi subjek dan predikat berurutan
biasa, yaitu subjeknya mendahului predikat.
Contoh :
Contoh :
Cepat !
15
sesuatu.
Contoh :
2. Kalimat Majemuk
A. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas
beberapa kalimat yang setara/sederajat kedudukannya.
Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat / lebih
dengan menggunakan kata hubung.
Terdiri dari:
16
Danis anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas.
3. Kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat
17
baik. Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.
7. Kalimat majemuk hubungan akibat
18
yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran
pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus
memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak
efektif) Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang
ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah
(ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu
mendapatkan hadiah (efektif).
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu,
tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan,
penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat
melakukan penghematan, yaitu:
• Menghilangkan pengulangan subjek.
• Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
19
• Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
• Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak
efektif) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku.
(efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif) Dia sudah
menunggumu sejak pagi. (efektif)
4. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami
dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-
unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
20
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang
21
negaranya. (ketegasan)
Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk
menyampaikan ide atau gagasan. Suatu pernyataan dapat dikatakan kalimat jika di
dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik
disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung kepada tipe
verba predikat kalimat tersebut. Unsur-unsur kalimat yaitu terdiri dari subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat didasarkan pada adanya
intonasi, tanda baca, jeda, dan keterkaitannya pada konstruksi lain yang lebih
besar, kalimat ditandai juga dengan kemungkinannya untuk diubah susunannya
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan makna.
3.2 Saran
Apabila di dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah ataupun kurang tepat,
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membagun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://henker17.blogspot.com/2012/09/makalah-bahasa-indonesia-kalimat.html
diakses pada 24 februari 2020
http://banggaberbahasa.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-kalimat.html
diakses pada 24 februari 2020
http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/210981-macam-macam-kalimat-
majemuk-dan-contohnya.html diakses pada 24 februari 2020
http://zabidin1993.blogspot.com/2013/11/kalimat-efektif.html
diakses pada 24 februari 2020
http://kalimatefektif2013.blogspot.com/ diakses pada 24 februari 2020