Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

UNSUR-UNSUR KALIMAT

DI SUSUN OLEH :
ANDI ALQADRI ARSYAM : 4522046108
ARYANTO PAULUS : 4522046118
GREGORIA SUWIJAH B.P. : 4522046128
REYNALDY PANGALINAN T. : 452204098

FAKULTAS TEKNIK PRODI PERTAMBANG


UNIVERSITAS BOSOWA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Unsur-unsur Kalimat” tepat waktu.
Makalah “unsur-unsur kalimat”di susun guna memenuhi tugas Ibu ….pada mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan tentang “Unsur-unsur Kalimat”.
Kami menyadari makalah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2
A. Pengertian Kalimat..............................................................................2
B. Ciri-ciri Kalimat..................................................................................4
C. Ciri-ciri dari Unsur Pembentuk Kalimat.............................................4
BAB III PENUTUP ....................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran ...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak menggunakan
kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang
berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata-kata yang dapat mengungkapkan gagasan,
pikiran atau perasaan disebut kalimat
Ketika berbicara, sering sekali kita tidak memperhatikan susunan atau unsur kalimat dengan
benar. Dalam menggunakan kalimat, perlu dipahami adanya jeda dan tanda baca.
Berdasarkan hal tersebut makalah ini membahas tentang pengertian kalimat, unsur dan ciri-
ciri kalimat serta contoh kalimat dengan pola yang benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat ?
2. Apa saja ciri-ciri kalimat ?
3. Apa ciri-ciri unsur pembentuk kalimat ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kalimat
2. Mengetahui ciri-ciri Kalimantan
3. Mengetahui ciri-ciri dari unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat , objek,
keterangan dan perlengkapan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk
menyampaikan ide atau gagasan. Dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil
karena sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat satuan kebahasaan
yang jauh lebih besar. Pakar berbeda menyatakan bahwa kalimat adalah satuan yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara aktual dan
potensial terdiri atas klausa. Kalimat umumnya berupa kelompok kata. Namun
demikian, tidak setiap kelompok kata, disebut kalimat. Kalimat tidak sedikit pula
yang hanya terdiri atas satu suku kata.
Secara umum dapat disampaikan bahwa satuan-satuan bahasa lebih besar yang
ada di atas tataran kalimat itu adalah paragraf dan wacana. Suatu pernyataan dapat
dikatakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurangnya terdapat predikat dan
subjek, baik disertai objek, perlengkapan, atau keterangan maupun tidak, bergantung
kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Untuk menentukan predikat suatu
kalimat, dapat dilakukan pemeriksaan apakah ada verba ( kata kerja ) dalam untaian
kata itu. Selain verba, predikat suatu kalimat dapat pula berupa adjektiva dan nomina.
Dalam bentuk lisan, unsur subjek dan predikat itu dipisahkan jeda yang
ditandai oleh pergantian intonasi. Relasi antar kedua unsur ini dinamakan relasi
predikatif, yaitu relasi yang memperlihatkan hubungan subjek dan predikat.
Sebaliknya suatu unsur disebut frasa jika unsur itu terdiri dari dua kata atau lebih
tidak terdapat predikat di dalamnya dan satu dari kata-kata itu sebagai inti serta yang
lainnya sebagai penjelas. Biasanya frasa itu mengisi tempat subjek, predikat, objek,
perlengkapan, atau keterangan. Relasi kata yang menjadi inti dan kata yang menjadi
penjelas ini dinamakan sebagai atributif. Untuk lebih mudah memahami berikut akan
di sajikan beberapa contoh kalimat:
1) Pergi?
2) Ayah pergi
3) Ayah sedang pergi ke Bandung
4) Ketika kerusuhan itu terjadi, ayah saya sedang Pergi ke Bandung.

Contoh (1) merupakan kalimat yang dibentuk oleh satu kata. Kalimat-kalimat
semacam ini di jumpai dalam percakapan santai atau dalam situasi pergaulan yang
tidak resmi. Contoh (2),(3),(4) juga merupakan kalimat karena terdiri atas dua kata
atau lebih. Dalam contoh di atas tersebut, bila disampaikan dalam ragam bahasa lisan,
contoh tersebut di tandai oleh intonasi naik turun dan Jeda. Dalam ragam tulisan, di
awali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tandai titik(.), Tanda tanya (?), atau tanda
seru (!).

B. Ciri-ciri kalimat
Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan Morfem. Fonem
adalah bunyi pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata,

2
sedangkan Morfem adalah bentuk bahasa yang tidak mengandung arti pada
sebuah kata.
b. Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat.
c. Mempunyai pola intonasi akhir.
d. Ada huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.
Selain itu, kalimat juga terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa
kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frasa atau klausa.
1. Kata
sebagai contoh kalimat yang dibentuk oleh satuan kata, perhatikanlah kalimat
(1) dan (2) di atas :
Pergi-->dibentuk oleh satuan kata
Ayah + pergi --> dibentuk oleh dua satuan kata.
2. Frasa
Frasa adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Pengertian ini
digunakan untuk membedakan frasa dengan kalimat. Walaupun merupakan
kelompok kata, frasa tidak mengandung fungsi subyek, predikat maupun fungsi-
fungsi lainnya.
Ciri-ciri :
a. Dibentuk oleh dua kata atau lebih
b. Tidak mengandung subyek dan predikat,serta
c. Unsur-unsurnya masih mempertahankan makna aslinya.
3. Klausa
Klausa sebagaimana frase, merupakan kelompok kata. Akan tetapi, sebuah
klausa merupakan kelompok kata yang terdiri atas subyek dan predikat,
sedangkan frase tidak. Klausa berbeda pula dengan kalimat, klausa tidak
mengandung unsur intonasi. Klausa kedudukannya merupakan bagian dari
unsur kalimat.
Di samping kata dan kelompok kata, ungkapan kalimat tidak lengkap rasanya
tanpa belajar tentang intonasi, Jeddah, dan tempo. Kalimat lisan yang digunakan
oleh setiap orang, disusun untuk diungkapkan secara jelas dan lancar. Kalimat
yang diungkapkan dengan jelas dan lancar akan membuat orang lain atau
pendengar memahami dengan jelas maksud yang hendak disampaikan oleh
pembicara. Oleh karena itu, perlu ungkapkan dengan baik mengenai intonasi,
jeda, nada, dan tempo
a. Intonasi
Intonasi ialah naik turun nya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai
pembentuk makna kalimat. Intonasi pada kalimat berita, mendatar pada
akhir kalimat, sedangkan pada kalimat tanya lebih menarik. Sementara itu
pada kalimat perintah baik itu pada awal maupun akhir intonasinya
menarik (tinggi).
Contoh:
1) pergi . ( memberi kabar)
2) pergi ? (bertanya)
3) pergi ! ( memerintah)

3
b. Jeda
Jeda ialah perhentian melakukan 5 titik jeda terbagi dalam tiga jenis,
yakni jeda pendek dan jeda panjang. Jeda berfungsi untuk menandai
batas-batas satuan kalimat. Contoh:
1) Menurut cerita/adik ibu Yani itu guru yang pandai.
(yang pandai adiknya ibu Yani).
2) Menurut cerita adik/ ibu Yani itu guru yang pandai.
(yang pandai Ibu Yani).
3) Menurut cerita adik ibu/ Yani itu guru yang pandai.
(yang pandai Yani)
4) Menurur cerita adik ibu yani/itu guru pandai.
(yang pandai seseorang)
c. Nada
Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam
hal ini intonasi berfungsi untuk memberikan tekanan khusunya pada
kata-kata tertentu. Tinggi rendahnya nada dapat membedakan bagian
kalimat yang satu dengan kalimat lainnya yang tidak penting.
d. Tempo
Tempo ialah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat.
Fungsinya hampir sama dengan nada, yakni untuk mementingkan suatu
bagian kalimat.
Contoh :
Nama saya A-d-a-m
Kata Adam diucapkan lebih lambat dengan maksud untuk
menimbulkan kejelasan bagi pendengar.

C. Ciri-ciri unsur pembentuk kalimat


untuk mengecek Apakah kalimat yang dihasilkan memenuhi syarat kaidah tata
bahasa, kita perlu mengenal ciri-ciri subjek, predikat, objek, perlengkapan dan
keterangan. Kalimat yang benar harus memiliki kelengkapan unsur kalimat. Selain itu
pengenalan ciri-ciri unsur kalimat ini juga berperan untuk menguraikan kalimat atas
unsur-unsurnya.
Di samping berunsur subjek dan predikat, kalimat dapat dibangun dengan unsur
yang lebih kompleks seperti pada contoh berikut:

Ayah// selalu mengirim // kami //uang// setiap awal bulan


S P O Pel. Ket.

Berdasarkan contoh, dapat diketahui bahwa sebuah unsur kalimat dapat berupa
dalam (S) subjek (P) predikat, Pel (pelengkap), dan K (keterangan).
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat:
1. Subjek
Unsur pembentuk kalimat yang pertama adalah subjek. Subjek adalah unsur
pokok yang terdapat pada sebuah kalimat. Subjek (S) adalah pelaku yang melakukan
perbuatan, kegiatan, tindakan, dan aktivitas tertentu. Subjek Biasanya berupa kata
benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Dengan mengetahui ciri-

4
ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara
strukturnya. Ciri-cirinya adalah:
a. Merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan
apa atau siapa yang dinyatakan dalam satu kalimat. Untuk subjek kalimat yang
berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa
Contoh :
Enelia lulusan terbaik Fapet undana.
Pertanyaan: siapa lulusan terbaik Fapet undana?
Jawab : Enelia (subjek kalimat)

b. Dapat disertai kata ini, itu, yang, dan tersebut


Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk
menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu atau ini. Subjek yang sudah
takrif subjek yang sudah tak resmi misalnya nama orang, nama negara, instansi,
atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata ini atau itu
contoh:
ternak sapi itu sedang mengkonsumsi daun lamtoro
S P

c. Tidak didahului kata depan/preposisi


Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu
sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek
contoh :
 Untuk pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara.
(bukan kalimat subjek didahului oleh preposisi untuk).

d. Berupa kata benda atau frase kata benda


Subjek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda. Disamping kata
benda, subyek dapat berupa kata kerja atau kata sifat, biasanya disertai kata
penunjuk itu.
Contoh:
 Patris sedang belajar ( subjek: kata benda )
S P
 Mahasiswa Akuntansi Selalu Mengerjakan Tugas Dengan Baik
S P O Ket

2. Predikat
Predikat adalah unsur kalimat yang memberikan atau memberitahukan
apa, mengapa, bagaimana atau berapa tentang subjek kalimat.Predikat adalah
bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh pihak
pertama. Predikat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan jawaban atas pertanyaan apa,bagaimana,mengapa,atau
berapa. Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan
informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat

5
kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk
menentukan predikat yang berupa nomina penggolong ( identifikasi ).
Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang
berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh :
 Anton sakit sehingga Ia tidak mengikuti perkuliahan.
S P Ket.
 Mengapa Anton tidak mengikuti perkuliahan?
 Jawab : Sakit
b. Dapat didahului kata ialah,adalah,merupakan
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat
itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang Panjang
sehingga batas antara pelengkap tidak jelas.
Contoh :
Ternak sapi perah yang digunakan pada laboratorium lapangan
S
Digunakan untuk praktikum mahasiswa adalah milik fakultas.
S P Pel
c. Dapat di disertai kata pengingkaran tidak atau bukan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran
yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan
untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai
penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang
berupa nomina atau predikat kata merupakan.
Contoh :
 Mahasiswa itu tidak belajar.
S P(kata kerja)
d. Dapat disertai kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-
kata aspek seperti telah, sedang, sudah, belum, dan akan. Kata-kata
terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa
nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan
sikap pembicara (subjek) seperti ingin, hendak, dan mau.
Contoh:
 Mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah bahasa Indonesia
S
Telah mempresentasikan hasil diskusinya
P(disertai kata aspek telah) O

Anda mungkin juga menyukai