Pd
MAKALAH
“KALIMAT”
Disusun oleh:
Nama: Made Kesuma Dewi
Nim : 202201019
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KALIMAT BAHASA
INDONESIA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kalimat bahasa indonesia bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR….......................................................................................i
DAFTAR ISI…....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat.............................................................................2
B. Syarat Kalimat yang Baik....................................................................3
C. Unsur-Unsur Kalimat…........................................................................4
D. Jenis-Jenis Kalimat…..........................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................13
B. Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan
dan tertulis. Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat,
gerak, dan simbol-simbol, namun cara yang paling efektif dalam
berkomunikasi sehari-hari manusia normal adalah dengan cara lisan
maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah untuk
menuangkan sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang
ada di benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut
ditulis dengan jelas dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya
dengan jelas. Tujuan ditulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi
pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapat bertahan bertahan lama
dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis. Hal ini sesuai
dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti otentik
yang kuat.
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita
memahami terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang
efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah
kalimat yang membangun tulisan tersebut..
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Kalimat ?
2. Ada berapa jenis kalimat ?
3. Apa saja unsur-unsur yang ada pada kalimat ?
4. Bagaimana menyusun dan mengenal sebuah kalimat yang baik dan
efektif ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat
1
2. Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang
baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah sebuah Kumpulan kata-kata yang mempunyai arti
dan suatu bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki
suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Untuk lebih jelasnya simak
penjelasan berikut.
1. Pengertian Kalimat
Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu
pikiran lengkap. Dalam sebuah kalimat paling kurang mengandung
suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda dan diakhiri
dengan sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin
kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan
sebuah tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan
morfem. Fonem adalah bunyi pada sebuah bahasa yang
membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem
adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.
b. Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat
lengkap.
c. Mempunyai pola intonasi akhir.
d. Adanya huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.
2. Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian menurut para ahli, antara lain:
a. Kridalaksana (2001:92)
2
Kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai
satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai
pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri
dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa
atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas;
jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
b. Keraf ( 1984:156)
Kalimat menurut Keraf ( 1984:156) menyatakan bahwa kalimat
sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu
sudah lengkap.
c. Alwi dkk., (2000:311)
Kalimat menurut Alwi dkk., (2000:311) menyatakan bahwa,
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun
dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti
oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik
asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
d. Dardjowidojo (1988: 254)
Kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) merupakan bagian
terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang
mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
e. Slametmuljana (1969)
Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut
sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya
satu kata, mungkin lebih.
3
Kalimat yang tidak menyimpang dari kaidah bahasa maksudnya
adalah kalimat yang cermat baik dari segi pemilihan kata dan
bentukan kata maupun susunan kalimatnya memenuhi aturan
sintaksis yang benar. Sebaliknya, kalimat yang menyimpang dari
kaidah bahasa, susunan kalimatnya tidak sesuai dengan aturan
sintaksis yang benar.
Contoh:
Jadwal di atas menunjukkan kereta api eksekutif Argo Lawu
berangkat pada pukul 17.00 dari Gambir.
2. Logis atau dapat diterima nalar
Kalimat juga harus logis atau dapat dinalar oleh akal. Meskipun
secara gramatikal sesuai dengan kaidah namun jika tidak logis,
kalimat tersebut tak akan dapat dipahami dengan baik bila
disampaikan kepada orang lain.
Contoh: Anak-anak itu sedang asyik mengumpulkan pohonan.
3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan
tepat
Kalimat yang baik juga harus mengandung pengertian yang jelas,
tidak membingungkan serta tidak menimbulkan penafsiran ganda
atau ambigu. Tidak sedikit pula kita temui kalimat-kalimat yang
diucapkan oleh penutur bahasa mengandung pengertian ganda.
Kalimat ini selain dapat membingungkan juga menimbulkan
respons atau tanggapan yang tak sesuai karena tidak
tersampaikannya pesan secara benar.
Contoh: Saya bingung melihat kelakuan anak itu.
C. Unsur-Unsur Kalimat
Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat
sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat.
1. Subjek
4
Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat
berupa nama orang, hewan, benda, sapaan, dan lain-lain.
Contoh subjek dalam suatu kalimat ditandai dengan kata yang
dicetak tebal:
Gina adalah teman kami.
Ayah kami sedang lomba memancing.
Subjek memiliki delapan ciri sebagai berikut.
a. Kata atau frase biasanya berkelas kata benda (nomina),
contohnya pada kalimat berikut, “Ilmu kehutanan akan tetap
dibutuhkan selama manusia hidup di bumi”.
b. Nomina tidak pernah diawali oleh kata tugas (kata depan atau
kata sambung) karena kata tugas mengubah fungsi nomina
menjadi keterangan. Kalimat berikut menunjukan bahwa kata
benda yang diawali kata tugas akan menjadi keterangan.
“Tentang ilmu kehutanan membahas mengenai kelestarian
pepohonan di hutan.”
c. Ada kata petunjuk (artikel) ini atau itu. Contohnya adalah
“Suara ini dikenal sebagai suara burung yang paling terancam
punah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.”
d. Subjek bukan kata ganti tanya.
e. Adakalanya subjek bukan sebagai kata benda (nomina), namun
pada umumnya diikuti artikel ini atau itu. Sebagai contoh pada
kalimat berikut, “Berenang (itu)”
f. Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa dan
apa.
g. Subjek dapat ditambahkan akhiran -nya. Sebagai contoh,
“Masalahnya ialah tersangka tidak bisa digiring ke Polres untuk
dimintai keterangan.”
h. Pada struktur bahasa Indonesia, subjek pada umumnya berada
pada awal kalimat.
2. Predikat
5
Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan
ataupun dituliskan oleh pihak pertama.
Contoh dalam kalimat adalah kata-kata yang dicetak tebal.
Merokok membahayakan kesehatan.
Keladi itu tumbuhan.
Ciri-ciri predikat dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut:
a. Pada umumnya predikat berada di sebelah kanan subjek.
b. Predikat menjelaskan subjek sehingga kalimat menjadi
bermakna, sebagai contoh “Sektor kehutanan berkembang
secara fluktuatif.”
c. Predikat dapat berkategori kata kerja (verba), kata benda
(nomina), kata depan (preposisi), atau kata sifat (adjektiva)
sehingga predikat menyebabkan beberapa jenis kalimat
tunggal.
d. Predikat mengisyaratkan perlu tidaknya kata lain di sebelah
kanannya agar kalimat menjadi lebih lengkap.
e. Pada umumnya, predikat dapat dicari dengan menggunakan
kata tanya bagaimana.
f. Predikat dapat diikuti partikel -lah, contohnya adalah sebagai
berikut “Tertawalah ia pada saat malam itu.”
3. Objek
Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik
pembicaraan.
Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat
berpredikat transitif, memperjelas makna dalam sebuah kalimat,
dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran dalam kalimat.
Ciri-ciri objek adalah
a. Objek berada di samping kanan predikat tanpa disisipi kata,
kecuali pada kalimat pasif. Contoh kalimatnya adalah sebagai
berikut, “ITB mengadakan langkah-langkah pelestarian
alam di sekitar kampus.”
6
b. Kata atau frasa yang bisa menjadi objek berkelas kata benda,
contohnya “Tingkat pendidikan petani yang rendah
menyebabkan penguasaan teknologi”
c. Objek dapat berpindah posisi menjadi subjek bila predikatnya
diubah menjadi pasif, contohnya “Pemerintah dapat
menciptakan kondisi yang kondusif” menjadi “Kondisi yang
kondusif dapat diciptakan oleh pemerintah.”
d. Objek dapat tersurat atau tersirat. Contoh objek tersirat
terdapat pada kalimat berikut “Kecurangan dalam pemilu
dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi”, sedangkan contoh kalimat
objek tersurat adalah sebagai berikut “Kecurangan dalam
pemilu dilaporkan oleh Panwaslu ke Mahkamah Konstitusi.”
e. Objek dapat diganti dengan akhiran -nya.
4. Pelengkap
Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi
predikat lengkap dalam sebuah klausa.
Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti
subjek, predikat, objek, dll agar kalimat tersebut dapat berdiri
sendiri.
Ciri-ciri pelengkap adalah
a. Pelengkap berkategori kata atau frasa nominal, verbal, atau
adjektival.
b. Pelengkap berada setelah verba semitransitif dan dwitransitif.
Contoh pada kalimat yang mengandung verba semitransitif
adalah “Hal itu merupakan masalah besar.” Contoh pada
kalimat yang mengandung verba dwitransitif adalah “Pak Wirya
menugasi mahasiswa membuat desain.”
c. Pelengkap dapat didahului oleh preposisi.
d. Pelengkap tidak dapat dipasifkan (jika dapat dipasifkan tidak
dapat menjadi subjek).
5. Keterangan
7
Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan
untuk memperjelas kalimat. Unsur keterangan memiliki fungsi untuk
menambah informasi pada kalimat yang akan disajikan sehingga
komunikasi mudah dipahami.
Tanpa unsur kalimat keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal
ini dapat ditemukan terutama dalam surat undangan, laporan
penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab,
dan lain-lain.
Ciri-ciri unsur kalimat keterangan adalah
a. Letaknya bisa berpindah-pindah. Misalnya “Hari ini kami akan
praktik lapangan ke hutan” menjadi “Kami akan praktik
lapangan hari ini ke hutan.”
b. Keterangan dapat dihilangkan dalam sebuah kalimat.
c. Biasanya, kata atau kelompok kata didahului kata depan.
D. Jenis-Jenis Kalimat
Jenis kalimat dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu
berdasarkan bentuk, isi, pengucapan, dan maknanya. Berikut
penjabaran mengenai jenis-jenis kalimat.
1. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa
atau satu susunan struktur subjek —predikat. Hal yang menjadi
tanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, yaitu
dengan adanya satu informasi saja yang didapat dari kalimat
tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal:
Orang itu guru kami. (S – P)
Andin sedang membuat surat lamaran. (S – P – O)
Permisi! (P)
b. Kalimat Majemuk
8
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri minimal dua atau
lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua
jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
9
a. Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi atau pernyataan. Ciri-ciri dari jenis
kalimat berita, di antaranya (1) berisi informasi, (2) intonasinya
netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca titik (.). Berikut contoh
kalimat berita:
10
Wah, kamu hebat sekali!
Hore, kita menang!
3. Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan secarang
langsung tanpa adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat
langsung ditandai dengan tanda baca petik dua (“…”) yang
berfungsi untuk membedakan dengan kalimat penjelas. Berikut
contoh kalimat langsung:
“Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Febby
“Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.”
b. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan yang pernah dikatakan orang lain. Adapun ciri-
ciri dari kalimat tak langsung di antaranya (1) tidak menggunakan
tanda petik, (2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa
ditambah konjungsi bahwa.
4. Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan
tindakan. Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif,
yaitu memiliki imbuhan me-atau ber- dan memiliki pola kalimat S-
P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh kalimat aktif:
Maryam membeli buah-buahan.
Afifah sedang makan di restoran.
Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif
diklasifikasikan menjadi 2, di antaranya.
1) Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti
atau disisipi oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif
11
biasanya menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu,
kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat pasif. predikatnya:
Para petani menanam sayur.
Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
2) Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat
disisipi dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan
predikat yang berimbuhan ber-. Kalimat ini pun tidak bisa
diubah menjadi bentuk kalimat pasif:
Kakak bermain di depan rumah.
Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan
suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat
dalam kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat
ini diikuti oleh kata depan oleh:
Risma diantar oleh Ami.
Aku kelelehan menunggunya.
12
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
b. SARAN
13
Sebagai seorang mahasiswa agar dapat memahami materi
pembelajaran ada lebih baiknya kita belajar secara tatap muka agar
materi yang di sampaikan bisa di terima dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
14