(Kalimat)
Resume ini disusun untuk memenuhi tugas
Disusun oleh
KELAS 2022C
JURUSAN PENIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Resume Sintaksis (Kalimat)
A. Pengertian Kalimat
1. Samsuri
Kalimat ialah untai berstruktur dari kata-kata.
2. Dardjowijojo
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang
utuh secara ketatabahasaan.
3. Cook
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa
4. Bloomfield
Pengertian Kalimat menurut Bloomfield adalah suatu bentuk linguistik, yang tidak
termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu
konstruksi gramatikal
5. Hocket
Hocket (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang
bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam
konstruksi gramatikal lain.
6. Lado
Di sisi lain Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan kecil dari
ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana
(1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi
lengkap.
7. Ramlan
Sementara itu Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal
yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.
berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan
mengandung pikiran lengkap.
8. Alwi dkk
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut
disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
9. Kridalaksana
Pengertian kalimat menurut pendapat Kridalaksana (2001:92) kalimat sebagai
satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final,
dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi
bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa
atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal,
seruan, salam, dan sebagainya
10. Chaer
Menurut ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer (1994:240), “kalimat
adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
B. Ciri-ciri Kalimat
1. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik(.), tanda
Tanya(?), serta tanda seru(!).
2. Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
3. Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan
pelengkap.
4. Mengandung anggapan yang lengkap.
5. Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana
mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.
6. Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
7. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut
disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin
melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur sejajar.
8. Memiliki lenih dari satu klausa
9. Diawali huruf besar ditiap awal kalimat.
10. Berwujud satu ide dengan makna utuh.
C. Unsur-unsur Kalimat
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur pembetuk
kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah kalimat, diantaranya:
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah kalimat,
biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur Predikat.
Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku dalam kalimat.
Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta diletakkan di awal
kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.
Dalam pengertian lain, Subjek adalah orang atau benda yang melakukan tindakan
atau yang dideskripsikan. Subjek didefinisikan sebagai membuat seseorang atau
sesuatu mengalami sesuatu. Subjek adalah kata benda. Ini bisa berupa benda atau
orang.
Ciri-ciri Subjek:
2. P (Predikat)
Ciri-ciri Predikat :
3. O (Objek)
4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan biasanya
di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau anak
kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan preposisi ke, di, dari,
pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan tentang. Sedangkan keterangan
yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi karena, ketika, jika, meskipun,
supaya, dan sehingga.
Ciri-ciri Keterangan :
1. Bukan unsur utama
2. Tidak terikat posisi
5. Pelengkap
D. Jenis-Jenis Kalimat
Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi beberapa macam.
Diantaranya adalah:
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas tiga jenis yaitu kalimat
tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Unsur inti kalimat
tunggal adalah subjek dan predikat. Hal ini berarti bahwa konstituen untuk tiap
unsur kalimat, seperti subjek dan predikat merupakan satu kesatuan. Dalam
kalimat tunggal terdapat semua unsur wajib dan juga unsur manasuka, seperti
keterangan waktu, tempat, dan alat. Dengan demikian kalimat tunggal tidak selalu
dalam wujud yang pendek tetapi juga dalam wujud yang panjang.. Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P)
b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun sering juga
dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk subordinat.
Disebut kalimat bersusun karena dapat dianggap adanya lapisan atau tersusun,
yaitu bagian utama dan bagian bawah.
(Klut) (Klsub)
(Klut) (Klsub)
(Klut) (Klsub)
(Klut) (Klsub)
c. Kalimat Majemuk
E. Zaenal Arifin (2009:54) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan Bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan) dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Hal itu sejalan dengan pandangan
Verhaar (1996:275) yang menyatakan bahwa Kalimat majemuk adalah kalimat
yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Sementara itu, Kridalaksana (1984:164);
Tarigan (1986:14) mengatakan bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri atas beberapa klausa bebas. Selanjutnya, Sudaryanto dkk. 1991: 62)
mengatakan bahwa kalimat majemuk dibentuk dengan satuan lingual yang
berpotensi menjadi kalimat tunggal, seperti halnya dengan kata majemuk dibentuk
dengan satuan lingual yang berpotensi menjadi kata leksikal. Kemiripan itu
memberi petunjuk bahwa dalam pembentukan kalimat majemuk pun ada cara-cara
tertentu yang ditempuhnya. Suatu bentuk kalimat dapat ditentukan sebagai kalimat
majemuk apabila kalimat itu dapat dipilah menjadi dua klausa atau lebih tanpa
mengubah informasi atau pesannya (Sudaryanto dkk., 1991:158).
( Kl bebas) ( Kl bebas)
( Kl bebas) ( Kl bebas)
a. Kalimat Aktif
Contoh:
S P K
S P O
S P O K
Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan
objek untuk dikenai tindakan. Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu
memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-,
atau menge- Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan,
dan lain – lain.
Contoh kalimat:
S P O K
S P O pel
S P O K
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan
objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan
keterangan (K). Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi
imbuhan ber – dan ter -. Contoh: bekerja, belajar, berlari, berterimakasih,
tertawa, tertidur, dan lain – lain.
Contoh kalimat:
S P K
S P K
S P pel.
S P K
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang hanya memiliki 3 unsur kalimat yaitu,
Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O).
Contoh:
S P O
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu
Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), da Pelengkap (pel.)
Contoh:
S P O pel.
S P O pel.
S P O pel.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang merupakan kalimat yang terdapat subjek yang melakukan
pekerjaan dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-, ke-an, dan ter-
dalam kata kerja yang disematkan dalam kalimat pasif. Kalimat pasif ini juga
dapat dibedakan berdasarkan predikatnya menjadi kalimat pasif dengan predikat
sebagai tindakan dan kalimat pasif dengan predikat sebagai keadaan.
Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan subjek yang digunakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
Andi terjatuh.
S P
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang
pembicara. Menurut Kosasih (2017), menyatakan bahwa kalimat langsung
merupakan kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diujarkan
oleh seseorang. Biasanya pada bagian kutipan akan berupa kalimat tanya, kalimat
berita, maupun kalimat perintah. Lalu, Asul Wiyanto (2019) juga turut
berpendapat mengenai definisi dari kalimat langsung yakni kalimat yang
memberitahukan bagaimana ucapan yang telah dikatakan oleh orang ketiga seperti
apa adanya. Apabila perkataan tersebut ditulis, maka ucapan aslinya akan diapit
oleh tanda petik dua. Tanda petik digunakan untuk membedakan kalimat kutipan
dengan kalimat yang menjelaskan kutipan itu. Selain itu, huruf pertama dalam
kalimat langsung juga harus menggunakan huruf kapital. Didalam kalimat yang
menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya dipisahkan menggunakan
tanda baca koma (,). Contoh kalimat:
1. Kakek berkata kepadaku bahwa aku haru menjadi anak yang pandai.
2. Ibu guru mengatakan kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
3. Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah datang
pada acara kunjungan.
4. Rna mengatakan kepadaku bahwa nanti malam ia akan kerumahku untuk
belajar bersama
5. Ibu berkata kepadaku bahwa aku tidak boleh bermain terlalu larut malam.
a. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang
memberikan sebuah pernyataan atau informasi.
Ciri-ciri kalimat deklaratif adalah tidak terdapat kata tanya, seperti apa, siapa,
kapan, dimana, kenapa, dan bagaimana. Selain itu, tidak juga mengandung
kata ajakan, seperti ayo, silahkan, dan sebagainya.
Contoh :
1. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang hingga ke
Merauke.
2. Pagi ini, para mahasiswa yang terlibat tawuran ditangkap oleh
polisi.
b. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang bertujuan
untuk mendapatkan informasi. Selain itu kalimat interogatif juga diartikan
sebagai kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu dalam teks
negosiasi.
Contoh :
1. Siapa yang menjemput kakak pagi ini?
2. Apakah adik sedang sakit?
c. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi permintaan/menyuruh orang lain
untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Sebab itu perintah meliputi
suruhan yang keras hingga ke permintaan yang sangat halus.
Contoh :
1. “Berdirilah !”
2. “Tolong, ambilkan minumku”
d. Kalimat Seruan
Kalimat seruan, adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi
yang ada di dalam diri seseorang, entah itu kekaguman, kemarahan,
kekecewaan, perintah, dan lain sebagainya.
Contoh :
Alwi dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Kridalaksana, Harimurti. 2002. Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Kushartanti dkk.2005 .Pesona B