Anda di halaman 1dari 15

RESUME BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh: DIANA RIYANTI (2223210194)

Dosen Pengampu : AKMALUDIN , M.Pd

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU 2022


A.Hakikat Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun
asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.

Berikut ini adalah ciri-ciri kalimat:

• Pada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan


kesenyapan pula. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan titik(.), tanda Tanya (?), serta tanda seru(!).

• Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.

• Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai


dengan pelengkap.

• Mengandung anggapan yang lengkap.

• Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata


yang dimana mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai
dengan fungsinya.

• Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.

• Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat
tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan.
Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti,repetisi/struktur
sejajar.

B. Apa saja pola-pola dasar kalimat ?

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam


sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat
yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang
pengembangannya itu tentu saja hams didasarkan pada kaidah yang berlaku. Pola
dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
a). Kalimat Dasar Berpola S P

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata keija, kata benda, kata sifat,
atau kata bilangan.

b). Kalimat Dasar Berpola S P O

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
Misalnya:

Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. S P O

c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan


pelengkap. Misalnya:

Anaknya / beternak / ayam. S P Pel

d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. Misalnya:

Dia / mengirimi / saya / surat. S P O Pel

e) Kalimat Dasar Berpola S P K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan


keterangan. Misalnya:

Mereka / berasal / dari Surabaya .S P K

f) Kalimat Dasar Berpola S P O K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
keterangan. Misalnya:

Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. S P O K12


C. Apa pengertian kalimat efektif ?

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan
atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya dalam pekiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan
pembicara atau penulis. Selain itu Akhadiah juga menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang harus memiliki persyaratan gramatikal disusun berdasarkan
kaidah yang berlaku seperti:

1). Unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat.

2). Aturan tentang Ejaan yang disempurnakan.

3). Cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

D. Apa saja ciri-ciri persyaratan kalimat efektif

1. Kesepadanan

Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dengan


struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat memiliki beberapa ciri-
ciri sebagai berikut:

2. Keparalelan

Keparalelan adalah kesamaan atau kesejajaran bentuk kata yang


digunakan dalam kalimat ituContoh: Semakin berunus seharusnya manusia
semakin berntoral bijaksana, dan bertanggung jawab.

3. Kehematan

Kehematan adalah menghindari penggunaan frase, atau bentuk kata


lain yang tidak perlu, sejauhmana untuk menyalahi kaidah tatabahasa dan
tidak mengubah makna. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

4.Kecermatan

Kecermatan adalah kalimat yang menimbulkan pengertian yang


ganda dan tepat dalam pelihan kata. Contohnya Dialah istri
5. Kepadanan

Kepadanan adalah suatu kepadanan pernyataan dalam kalimat itu


sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecahpecah, Berikut ciri-
cirinya:

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.

b. Kalimat yang padu menggunakan aspek + agen + verba + secara tertib


dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.

c. Kalimat yang tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata
kerja transisi dan objek penderita Misalnya :Mahasiswa harus menyadari
akan pentingnya perpustakaan.

6. Kelogisan

Kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku misalnya waktu dan tempat kami
persilahkan.15Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Tulis Ilmiah Makalah,
Skripsi, Tesis dan Disertasi.
A. PENGERTIAN PARAGRAF (Alinea)

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraph

B. STRUKTUR PARAGRAF

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang
baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1. Posisi Paragraf Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab.


2. Batasan Paragraf Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat.
3. Kegunaan Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan
itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan.
4. Unsur-Unsur Paragraf Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf,
sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-
unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

5. Struktur Paragraf Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur


yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan.

C. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF

1. Syarat-Syarat Paragraf Kesatuan Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang


membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema
tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

Pola Sususnan Paragraf Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun


menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain
dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis
untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,

(2) pola uraian sebab akibat,

(3) pola perbandingan dan pertentangan,

(4) pola analogi,

(5) pola daftar, dan

(6) pola lain.

D. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf, dari dasar tersebut
penulis menetapkan letak kalimat utama dalam paragraf sebagai salah satu criteria
penjenisan paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak pada
pendapat Sirai, dan kawan-kawan (1985:70-71) yang mengemukakan empat cara
meletakkan kalimat utama dalam paragraf.

a) Paragraf Deduktif Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan


pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang
berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan
metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

b) Paragraf Induktif Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan


penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat
utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal
yang khusus ke hal yang umum.

c) Paragraf Gabungan atau Campuran Pada paragraf ini kalimat topik


ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir
berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan
untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi
pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
A. Apa Pengertian Pola Pengembangan Paragraph

Paragraf isi atau penjelas adalah semua paragraf yang terdapat diantara paragraf
pendahuluan dan paragraf penutup.Paragraf-paragraf yang akan dikembangkan dalam
sebuah karya tulis ilmiah disesuaikan dengan fungsi dan posisinya masing-masingdari
metode keilmuan.

B. Hakikat Karangan Ilmiah


Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis danbersifat
ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebutdisusun menurut
aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut sangat jelas dan
padu.Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang diberikan olehBrotowijoyo,
yaitu, “karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

C .Ciri-ciri Karangan Ilmiah

1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan,
deskripsi tentang sesuatu, atau pemecahan satu masalah.

2. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data(kajian


empirik) atau pada teori-teori yang telah diakui kebenarannya.

3. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan

4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah
teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif.

5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

D. Apa saja jenis karangan ilmiah

Karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan, sesuai dengan Petunjuk Teknis


Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnyamenurut Suhardjono,
(1995)5 dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Karya (tulis ) ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di
bidang pendidikan Laporan kegiatan ilmiah (Laporan Kegiatan ilmiah).

2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam pendidikan, (Tulisan Ilmiah).
3. Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang
disebarluaskan melalui media massa

4. Prasarana yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan
dalam pertemuan ilmiah (Tulisan Ilmiah).

5. Buku pelajaran atau modul buku (Tulisan Ilmiah.

6. Diktat pelajaran (Tulisan Ilmiah)

7. Karya penerjemah buku pelajaran / karya ilmiah yang bermanfaat bagi


pendidikan (buku)

A. Apa hakikat karangan ilmiah ?

Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan
bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut disusun
menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut sangat jelas
dan padu. Bersifat ilmiah, berarti bahwa karya tulis tersebut menyajikan satu
deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan pada
berbagai bukti empirik atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat
merunut atau melacak kebenaran bukti empirik atau teoritik yang mendukung
gagasan tersebut.

B. Bagaimana langkah-langkah penulisan karangan ilmiah ?

Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat


tahapan, yaitu :

a.Perumusan Masalah

Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan


suatu pemasalahan. artikel. Dari permasalahan ini kita bisa
menelorkan suatu tema atau topik yang lebih spesifik yang bisa
dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini dapat
diangkat suatu judul artikel.
b.Pengembangan Hipotesis

Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan


jawaban sementara terhada masalah yang kita angkat. Ini penting
untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif
pemecahan masalah yang kita hadapi

c.Pengumpulan dan Analisis Data

Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bisa
didukung data-data yang memadai. Data yang kita ambil bisa data
kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kebutuhan kita. Juga
tidak harus berupa data primer, data sekunder pun bisa kita gunakan.
Dalam langkah ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang,
hukumhukum yang telah mapan, dan juga teori-teori yang ada bisa
kita perlakukan sebagai data yang bisa mendukung atau membantah
hipotesis yang kita ajukan.

d.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi


penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini
tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam tahap ini penulis
harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan
ditolak atau diterima.

Ke empat langkah di atas itulah yang perlu kita pegang dalam


mengembangkan gagasan dalam penulisan artikel ilmiah. Namun demikian, hal
yang perlu juga diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya tidak harus
eksplisit. Bahkan jangan sekali-kali mengeksplisitkan empat langkah tersebut dalam
karya tulis ilmiah (papaer/makalah/artikel), karena justru akan mengganggu
pembaca dalam memahami inti karya tulis tersebut.

C.Apa saja struktur karangan ilmiah ?

Karya ilmiah dibangun oleh kesatuan gagasan yang secara struktural dapat
diidentifikasi berdasarkan tautan antargagasan yang tertuang dalam setiap bagian
tersebut. Pada umumnya struktur karya ilmiah terdiri atas tiga bagian, yakni: bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
1. Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan menyajikan latar belakang masalah penulisan


atau penelitian, diikuti oleh identifikasi masalah dan perumusan masalah,
dan diakhir dengan tujuan serta manfaat dari penulisan atau penelitian yang
dilakukan. Bagian pendahuluan merupakan bagian yang menjadi titik masuk
bagi pembaca sehingga harus disajikan secara baik untuk memikat pembaca
dalam memahami kedudukan argumen yang diusung dalam karya ilmiah
tersebut. Kalimat-kalimat pada bagian pendahuluan,

2. Bagian lsi

Bagian isi merupakan pernyataan dan pengembangan gagasan utama.


Bagian ini merupakan bagian yang sesungguhnya karena selain berisi uraian
pengembangan gagasan utama, juga berisi pemecahan masalah yang
diungkapkan pada bagian pendahuluan. Bagian isi merupakan bagian
pembahasan tentang perihal pokok penulisan dan permasalahannya dengan
sistematika yang didasarkan pada kompleksitas suatu masalah yang
disajikan.

3. Bagian Penutup

Bagian akhir atau penutup merupakan bagian kesimpulan yang harus


memuat gagasan utama yang dituangkan dalam isi karya ilmiah. Bagian
penutup sering disebut sebagai bagian dari kesimpulan sehingga pada bagian
ini tertuang simpul argumen yang disajikan penulis yang disajikan penulis
karya ilmiah. Bagian kesimpulan dapat pula berupa ringkasan dari
penyelesaikan yang diuraikan pada bagian isi. Bagian kesimpulan ini
merupakan jawaban atas masalah yang disertai saran atau rekomendasi dari
hasil pembahasan.

D.Apa hakikat artikel ilmiah ?

Artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah
selalu ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-
katanya teknis, dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan
benar tidaknya (Brotowidjoyo, 2002: 9).
A. Ciri-ciri Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah populer memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan


teks lain, yaitu:

a) Ada pendapat penulis


Pendapat ini merupakan sudut pandang atau penilaian penulis
tentang suatu hal.
b) Ada bukti

Pernyataan diikuti bukti-bukti ilmiah yang mendukung


pendapat penulis. Bukti ini harus bisa dibuktikan kebenarannya.

c) Ada alasan

Alasan berupa penjelasan tentang pernyataan dan bukti-bukti.


Sebuah artikel ilmiah populer kadang disertai dengan keterangan
ilmiah.

d) Bahasa mudah dipahami

Artikel ilmiah populer menggunakan bahasa Indonesia yang


mudah dipahami. Populer berarti disukai karena mudah dipahami
oleh banyak orang dan kalangan

B. Jenis Artikel Ilmiah

Jenis artikel ilmiah ditinjau dari isinya dapat dibedakan beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut.

a).Artikel penelitian (Research Articles)

Artikel penelitian adalah jenis artikel ilmiah yang memuat


informasi tentang ilmu pengetahuan baru dan telah dipublikasikan
pada jurnal, baik nasional maupun internasional. Artikel ilmiah jenis
ini menjelaskan tentang hasil riset yang bersifat baru dan original
serta menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan.

b) Artikel Review

Artikel review berisi rangkuman dari beberapa penelitian


yang sudah dilakukan. Tulisan tersebut disusun secara komprehensif
dengan pemahaman mendalam terkait bidang ilmu tertentu. Pada
artikel review biasanya diberi batas awal dan akhir tahun studi
literatur yang diterbitkan.

c) Artikel berita (News Articles)

Sasaran utama artikel ilmiah jenis ini adalah orang awam.


Artikel berita memuat penjelasan dan analisa hasil penelitian yang
dilakukan untuk memberi informasi atau wawasan yang akurat
kepada masyarakat. Informasi tersebut berdasarkan observasi,
eksperimen, atau survei yang telah dilakukan.

d) Artikel Abstrak dan Proceeding

Artikel ilmiah jenis ini berisi penjelasan hasil penelitian yang


dipresentasikan pada kegiatan konferensi ilmiah. Konferensi ilmiah
adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada para ilmuwan atau
peneliti untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil penelitian yang
sudah mereka kerjakan

C. Struktur Artikel

Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
Pernyataan pendapat atau tesis, bagian argumentasi, dan bagian pernyataan ulang
atau reiterasi. Penjelasannya ada di bawah ya:

a).Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian pada struktur artikel ini berisi uraian aktual yang


penting untuk dijadikan pijakan pembahasan di dalam artikel.

b).Argumentasi

Kemudian, bagian argumentasi yang berisi permasalahan


yang coba dibahas dan akan dikupas secara faktual dan informatif.

c).Pernyataan ulang atau Reiterasi

Bagian struktur artikel yang terakhir yakni berisi kalimat


kunci yang merangkum pembahasan ke dalam bentuk simpulan.
D. Teori Presentasi Ilmiah

Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi


melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam
bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang
efektif. Sedangkan French mengatakan bahwa, “You are a scientist or you
wouldn’t be giving the talk”. Menurut Susi Sundiasih (2009), dalam
melakukan presentasi ilmiah ada beberapa etika yang harus diperhatikan
yaitu:

a).Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai

Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta


memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan
presentasi power point. Jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi
dengan ilustrasi yang relevan. Apabila bahan ditayangkan, harus
dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat
membaca tulisan yang disajikan.

b) Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia

Penguasaan waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan


oleh penyaji. Penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan
menaati panduan yang diberikan oleh moderator. Kepandaian
seorang penyaji adalah menempatkan diri dengan waktu yang
diberikan. Kemampuan menjelaskan sesuatu dalam waktu singkat
dan padat merupakan bukti kepandaian dan penguasaan materi oleh
penyaji. Bagi mahasiswa, dalam melakukan presentasi
skripsi/tesis/karya ilmiah, ada batas waktu yang harus ditaati.

c) Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah

Hal itu karena forum ilmiah merupakan wahana bagi


ilmuwan dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu saling asah otak
dan hati serta bertukar berbagai informasi akademik, baik sebagai
hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam forum tersebut ada
beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda, yakni
penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi.
d) Kejujuran.

Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis


terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala
hal menyangkut informasi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai