Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Paragraf

Pengertian Paragraf adalah kumpulan kalimat yang biasanya mempunyai satu ide
pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan
garis baru. Nama lain dari paragraf adalah alinea.
Definisi lain dari paragraf adalah seperti yang dikemukakan para ahli dalam bidang
kebahasaan dibawah ini:

 Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat
yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai
pengendalinya (Ramlan).
 Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat
sebuah ide atau gagasan baru (Handayani dkk).
 Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama
sama menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).

Dapat disimpulkan bahwa pengertian paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling
berhubungan dan membentuk sebuah ide atau gagasan baru.

Fungsi Paragraf
Paragraf mempunyai berbagai macam fungsi, diantara beberapa fungsi paragraf
diantaranya adalah;

1. Paragraf dalam sebuah kalimat dapat menjadi pengantar sebuah ide-ide, isi
kalimat dan kalimat penutup pada tulisan yang dibuat oleh penulis.
2. Mencurahkan suatu perasan dan pemikiran penulis dalam sebuah karya atau
kalimat dalam bentuk tulisan yang dibuat secara logis dan dapat diterima oleh
pembaca.
3. Paragraf dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu mengenai
isi dan topik dalam sebuah tulisan.
4. Memudahkan penulis untuk menyusun ide-ide tentang tulisan yang akan
dibuatnya.
5. Dapat membantu penulis dalam mengembangkan gagasan-gagasan atau ide
dari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik yang ingin ditulis menjadi
sebuah karya tulis.

Jenis Jenis Paragraf


Paragraf digolongkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah jenis paragraf
berdasarkan fungsinya, letak gagasan utama dan isinya.

1. Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi

 Paragraf Pembuka
Dalam sebuah karangan (kecuali karangan ilmiah). Paragraf pembuka umumnya
ditulis untuk memancing rasa keingintahuan pembaca terhadap isi artikel secara
keseluruhan.
 Paragraf Isi
Paragraf ini berisi bagian-bagian pokok dalam suatu karangan.
 Paragraf Penutup
Paragraf ini biasanya berisi kesimpulan, saran, harapan, ringkasan dan
penekanan kembali hal-hal penting yang terdapat dalam setiap karangan.
 Paragraf Penghubung
Paragraf ini fungsinya adalah untuk mengubungkan antara paragraf satu ke
paragraf lainnya atau

 karangan satu ke karangan lainnya.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama

 Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal
paragraf.
 Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir
paragraf
 Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada ditengah
paragraf
 Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di
awal dan juga akhir paragraf.

3. Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya


Berikut ini adalah jenis paragraf ditinjau dari isinya:

1. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya bertujuan untuk memberikan penjelasan
atau pengertian

secara singkat dan padat.

Contohnya: kegiatan dalam merayakan ulang tahun TNI ke 72 tanggal 5 Oktober 2017
di lapangan blang padang banda aceh. Semua warga banda aceh turut hadir
menyaksikan serangkaian acara ulang tahun TNI ke 72 dengan berbagai ragam acara
seperti : Drumband, Tari Saman dan acara lainnya.

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf ini adalah suatu kalimat yang memaparkan isi gambaran pada suatu keadaan
atau sebuah peristiwa yang bentuk tulisan sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar dan merasakan serta mengalami peristiwa tersebut.

Contohnya: saat brownis coklat buatan ibuku dihidangkan untukku, wangi brownis
coklatnya langsung tercium enak oleh hidungku. Saat aku mencoba memakannya,
bentuk dan rasa manisnya langsung membuat lidahku bergoyang. Sungguh, ibuku
sangat pandai sekali membuat brownis coklat ini.

3. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang dimana isinya dapat mempengaruhi atau
membujuk pembaca untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat.
Contohnya: membaca memang merupakan faktor penting dalam menguasai berbagai
ilmu pengetahuan. sebab seseorang tak memiliki niat untuk membaca pasti tidak banyak
memiliki tingkat pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan biasanya bersumber dari buku.

4. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya dapat menyakinkan pembaca
sehingga memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang ditulis oleh
penulis.

Contohnya: membaca memang merupakan faktor penting dalam menguasai berbagai


ilmu pengetahuan. Seorang penasihat hukum pasti selalu membaca buku-buku yang
terkait dengan hukum, sebab jika tidak membaca buku hukum pasti ia akan merasa
kesulitan dan tidak tahu apa saja pasal-pasal yang tertera dibuku hukum.

Seorang mahasiswa, tidak mau membaca buku maka akan mengalami kesulitan dalam
menjawab soal-soal dari dosen.

5. Paragraf Narasi
Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya menceritakan suatu peristiwa
atau sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi tehibur atau terharu.

Contohnya: beberapa hari yang lalu kami pergi ke sebuah pusat wisata yang berada di
Jakarta. Kami pergi dengan 2 mobil pribadi. Mobil kami melaju cukup cepat secara
beriringan dengan mobil lainnya. Perjalanan menjadi sangat menyenangkan, semua
orang tampak gembira. Cahaya sinar matahari menyinari kami sehingga membuat
pemandangan dari dalam kacamata mobil cukup indah.

Syarat Syarat Pembentukan Paragraf


1.Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara gotong
royong menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini dihentikan
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan Paragraf
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan korelasi antara suatu kalimat dan
kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila
korelasi timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan
gampang dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal, menyerupai pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

3. Kelengkapan Paragraf
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diharapkan dengan
pengulangan-pengulangan ialah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai goresan pena tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
 Penyusunan kalimat topik,
 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5. Pola Sususnan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun berdasarkan contoh yang
taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan masuk akal
dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam goresan pena ilmiah. antara
lain :

(1) contoh runtunan waktu,


(2) contoh uraian lantaran akibat,
(3) contoh perbandingan dan pertentangan,
(4) contoh analogi,
(5) contoh daftar, dan
(6) contoh lain.

Letak kalimat topik


Sebuah paragraf di bangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya
mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu di tuangkan dalam kalimat
topik/kalimat pokok . Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat
diletakkan, di akhir di awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu.

Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat


Utamanya
A). Paragraf Deduktif
Paragraf ini letaknya selalu diawal dari suatu paragraf dan berfungsi untuk menuntun atau
pengantaran. Intinya diawal paragraf mengandung pernyataan bersifat umum kemudian kalimat
selanjutnya mengandung pernyataan khusus atau rincian, Penjelasan, atau bisa contoh-contoh.
Jadi Paragraf deduktif merupakan pernyataan dari umum ke khusus. Ciri-ciri paragraf deduktif
sebagai berikut :
 Letak kalimat utamanya ada di awal paragraf.
 Kalimat-kalimat setelahnya merupakan kalimat penjelas.
 Mempunyai pola paragraf umum ke khusus.
 Kalimat utama pada paragraf ini berisi pernyataan umum suatu pembahasan.
Contoh :
Lahan pertanian di Pulau Jawa semakin menyempit. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk
yang semakin lama semakin bertambah. Populasi penduduk yang bertambah mengakibatkan
pembangunan semakin banyak. Pembangunan rumah tinggal maupun tempat usaha menggusur
lahan pertanian. Sekarang banyak ditemui, sawah-sawah yang bukan ditanami padi, melainkan
ditanami tembok-tembok beton perumahan.

B). Paragraf Ineratif


Inilah paragraf yang unik dan berbeda dengan deduktif maupun induktif, yang mana posisi
gagasan utamanya berada di tengah suatu paragraf. Untuk polanya adalah di awal paragraf
terdapat kalimat bersifat khusus, kemudian ditengah paragraf dilanjutkan dengan kalimat umum
dan yang paling akhir dari paragraf tersebut kembali ke pernyataan khusus lagi yang memuat
rincian dan contoh.

Ciri-ciri paragraf ineratif adalah sebagai berikut


 Letak kalimat utamanya ada di tengah paragraf.
 Kalimat utamanya diapit oleh kalimat-kalimat penjelas
 Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum lalu ke khusus kembali.
Contoh :
Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau bisa menyebabkan tubuh lesu karena kekurangan
vitamin. Daya tahan tubuh pun berkurangan karena hal tersebut. Jika demikian, penyakit bisa
dengan mudah masuk menyerang tubuh. Kurang mengonsumsi sayuran hijau bisa berisiko
negatif bagi tubuh. Serat dalam sayuran hijau dapat memperlancar metabolisme tubuh. Tidak
sedikit orang sembelit karena kurang mengonsumsi sayuran hijau.

C). Paragraf Induktif


Paragraf ini perlawanan dari paragraf deduktif berarti dia berada di akhir paragraf. Paragraf
induktif berarti penalaran dari pertanyaan khusus ke pertanyaan umum. Lebih mudahnya
Perincian dan penjelasan khusus didahulukan kemudian disimpulkan dalam pernyataan umum.

Ciri-ciri dari paragraf induktif adalah sebagai berikut


 Letak kalimat utamanya ada di akhir paragraf.
 Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalimat penjelas.
 Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum.
 Pada pengembangannya, pola paragraf induktif bisa dikembangkan menjadi pola analogi,
generalisasi, dan sebab-akibat.
 Kalimat utama pada paragraf ini berisi kesimpulan suatu pembahasan.
Contoh :
Siswa sering tidak konsentrasi saat belajar di dalam kelas. Kondisi ruangan yang tidak nyaman
turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Kemampuan guru menyampaikan materi yang
kurang profesional pun menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya
kesadaran belajar mandiri pada siswa juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan
pembelajaran. Itulah beberapa penyebab nilai siswa turun di sekolah ini.
D). Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf deduktif dan induktif bisa kita campur apabila ada suatu paragraf yang mengharuskan
adanya kalimat utama di awal paragraf dan akhir paragraf.
Paragraf campuran polanya adalah kalimat yang bersifat umum berada di awal paragraf dan
akhir paragraf dan kalimat yang berada di tengah memuat pernyataan khusus bisa berupa
contoh atau rincian.

Ciri-ciri paragraf campuran adalah sebagai berikut


 Letak kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf.
 Kalimat-kalimat yang ada di tengah paragraf ini merupakan kalimat penjelas.
 Pola kalimatnya umum-khusus-umum.
 Kalimat utama yang ada di awal paragraf merupakan pembuka sekaligus penyampai
pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada paragraf ini.
 Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari pembahasan yang
disampaikan paragraf ini.
 Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci yang sama.
Contoh :
Siswa mesti rajin membaca buku. Dengan rajin membaca buku, pengetahuan siswa akan
semakin banyak. Semakin banyak informasi yang diserap siswa, maka dia akan lebih mudah
dalam menerima pembelajaran. Dengan banyak membaca, siswa juga kaya kosa kata
bahasa. Jadi, sudah seharusnya sekarang siswa rajin membaca buku.

Anda mungkin juga menyukai