NIM : 1601039
MATAKULIAH : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
KELAS : TEKNIK PERMINYAKAN REGULER A
MATERI : PARAGRAF
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf
ditandai dengan masuknya ke baris baru. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa
yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan pokok) yang
didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut mulai dari kalimat pengenal, kalimat
topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf. Himpunan kalimat ini saling berikatan dalam satu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan.
B. Kegunaan Paragraf
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
4. Kalimat Utama
5. Gagasan Utama
D. Jenis-Jenis Paragraf
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir paragraf.
Dan menyatakan dari hal yang khusus dahulu baru ke hal yang umum.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan
ditegaskan kembali pada akhir paragraf. Dan dinyatakan dari hal yang umum ke
hal yang khusus dan ditegaskan kembali pada hal yang umum.
4. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang semua kalimatnya itu terintegrasi dengan
baik, mengambarkan pikiran yang terdapat dalam paragraf tersebut. Semua
kalimat merupakan satu kesatuan isi dan satu kalimat pun tidak boleh sumbang.
E. Pengembangan Alinea
Pengembangan alinea berkaitan dengan :
Posisi kalimat topik
Fungsi alinea
Sifat informasi yang akan disampaikan (persuatif, argumentatif, naratif,
deskriptif, atau ekspositoris
G. Kesimpulan
Jadi, dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai
dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada
paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai
selesai. Kita pun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain dan
suatu paragraf harus memiliki kepaduan dan kesatuan antar kalimatnya. Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.