Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Mengarang dan Karangan


Mengarang berarti menyusun atau merangkai. makna kata merangkai mula-mula terbatas
pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret. Sejalan dengan perkembangan zaman
maka timbullah istilah merangkai kata , merangkai kalimat dan muncullah kegiatan mengarang
,dimana kegiatan ini membutuhkan daya imajinasi penulis dalam menuliskan karya atau tulisan
yang akan dibuatnya. Sebenarnya kegiatan mengarang ini tidak harus tertulis. Seperti halnya
berkomunikasi, kegiatan mengarang juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya, misalnya
dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta (impromtu) si pembicara sebetulnya
bekerja keras memfokuskan diri sambil memikirkan susunan kata , pilihan kata, pada saat akan
berbiacara.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai
kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik guna memperoleh hasil akhir
berupa karangan. Menurut pendapat Widyamartaya dan Sudiati (1997:77) , mengarang adalah
keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan penyampaian
melalui bahasa tertulis kepada pembaca.

2. Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya


2.1 Karangan Ilmiah , Semilmiah , dan Nonilmiah
Karangan terbagi atas tiga jenis yaitu :
a) Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi/pendapat yang dikomunikasikan
lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintetis-analitis. Contoh: laporan,
skripsi, tesis, dan disertasi .
b) Karangan semiilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual yang diungkapkan
dengan bahasa semiformal , namun tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Contoh: artikel,
editorial, opini , tips, reportase.
c) Karangan nonilmiah adalah tulisan yang berisi informasi yang dikomunikasikan lewat
bahasa tulis yang tidak terikat pada aturan baku. Contoh: puisi, dongeng, cerpen, hikayat, roman
dan naskah drama.
2.2 Ciri Karangan Ilmiah dan Semiilmiah
Ciri karangan ilmiah :
1. Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif) berarti penelitian yang
faktanya sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan sistematis. Maksudnya, pembahasan masalah menggunakan metode atau
cara tertentu dengan langkah yang teratur (sistematis).
3. Pembahasan tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah yang bersifat lugas agar tidak
menimbulkan makna ganda (ambigu).

Dalam kegiatan mengarang ini penulis harus benar-benar berhati-hati menggunakan


bahasa dalam penulisan, seperti yang dikatakan oleh seorang pakar penulisan ilmiah Jujun
Suriasumantri (1986:58) bahwa penulis ilmiah harus menggunakan bahasa yangb baik dan benar.
Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan predikat serta hubungan
apa yang terkait antara subjek dan predikat kemungkinan besar akan merupakan informasi yang
tidak jelas.
Pakar lain Surakhmat (1979:1) mengatakan bahwa bahasa adalah medium terpenting di
dalam karangan. Jadi, perlu kita sadari betapa pentingnya menguasai keterampilan berbahasa
dalam mengarang.
3. Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan
Penyampaiannya
Karangan merupakan hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang
suatu pokok bahasan. Dalam praktiknya karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai
karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi dan persuasi, sedangkan deskripsi dan
argumentasi hanya sebagai pelengkap dari karangan lain. Dari keterangan diatas dapat kita
ketahui bahwa ada tiga jenis karangan yang utuh berdiri sendiri yaitu narasi, eksposisi, dan
persuasi. Pada umumnya, karangan ilmiah berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi
sebagai bantuan. Untuk itu seorang penulis perlu mengetahui ciri setiap jenis karangan.
Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan terbagi atas enam jenis, yaitu
:
1. Karangan Deskripsi
Merupakan bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca
dengan melukiskan objek yang sebenarnya. Penulis harus sangggup mengembangkan suatu
objek dengan merangkai kata-kata yang penuh arti sehingga pembaca seolah-olah
melihat,merasakan dan menikmati objek tersebut karena karangan ini lebih menonjolkan aspek
pelukisan tentang sesuatu benda ataupun suatu hal. Untuk itu diperlukan beberapa pendekatan ,
yaitu:
a. Pendekatan Realistis adalah pendekatan yang berdasarkan realita / sesuai dengan keadaan yng
sebenarnya.
b. Pendekatan Impresionistis adalah pendekatan yang menggambarkan sesuatu secara subjektif.

2. Karangan Narasi
Berasal dari (narration= bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam suatu peristiwa secara
kronologis. Karangan ini memiliki dua sifat, yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi faktual adalah
narasi yang memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah, dan (2) narasi
sugesti /narasi berplot adalah narasi yang menimbulkan daya khayal pembaca.

3. Karangan Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa Inggris exposition berarti membuka atau memulai.
Karangan jenis ini bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu. Masalah yang dipublikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi, contohnya
dalam media massa berita diexpose atau dipaparkan dengan tujuan memperluas pengetahuan
pembaca.

4. Karangan Argumentasi
Bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu sikap dan tingkah
laku tertentu. Karangan ini memiliki ciri sebagai berikut:
a. Mengemukakan alasan dengan tujuan mempengaruhi pembaca
b. Memecahkan suatu masalah
c. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai penyelesaian
5. Karangan Persuasi
Dalam bahasa inggris kata to persuade berarti membujuk atau meyakinkan. Jadi,karangan
persuasi merupakan karangan yang bertujuan membuat pembaca merasa yakin, percaya dan
terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan baik itu berupa fakta,pendapat/gagasan seseorang.
Fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan
pembaca. Dilihat dari segi medan pemakainya,karangan persuasi terbagi atas empat macam,
yaitu:
a. Persuasi politik
Sering digunakan dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik menggunakan
persuasi ini untuk kepentingan politik dan negara.
b.Persuasi pendidikan
Digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan. Misalnya,
seorang guru menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak didiknya supaya giat belajar.
c.Persuasi advertensi
Advertensi atau sering dikenal dengan istilah iklan atau jasa. Melalui persuasi ini diharapkan
kepada pembaca bisa mengenali,mengetahui serta ingin memiliki suatu barang atau jasa yang
ditawarkan.
d.Persuasi propaganda
Persuasi ini sering dipakai dalam kegiatan kampanye agar tujuan pembaca dan pendengar
menuruti ajakan dari kampanye tersebut.
6. karangan campuran
karangan jenis ini lebih di kenal dengan karangan kombinasi. Isinya dapat merupakan gabungan
eksposisi dan deskripsi atau eksposisi dengan argumentasi.

Anda mungkin juga menyukai