Kelompok :
Abdulah Alwasili
Denih Saputra
Dinda Melani Putri
Lola Amaria
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah,
taufik, karunia, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
yang berjudul "Jenis-Jenis Tulisan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia" dengan baik.
Makalah ini pula disusun sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga
yang penulis harapkan dari adanya pembuatan Makalah ini agar senantiasa dapat membantu dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi diri pribadi penulis maupun pembaca dalam
menjalankan mekanisme kehidupan bermasyarakat serta kegiatan belajar di kehidupan sehari-
hari. Selain itu, Makalah ini pula disusun dengan tujuan agar dapat menjadi bacaan untuk para
siswa, Mahasiswa, ataupun tenaga pendidik agar senantiasa menjadi warga negara yang paham
dan mengerti tentang kebahasaan, utamanya dapat mengenal jenis, ragam serta golongan tulisan.
karena materi ini disajikan mengarah pada konsep, ragam, dan jenis tulisan yang berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan, sosial, kebudayaan, maupun tatanan kehidupan bermasyarakat..
Oleh karena itu, Makalah ini disusun dengan harapan agar bangsa Indonesia memiliki sikap
yang kritis terhadap situasi, kondisi dan juga dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya yang berkaitan dengan keberagaman
kebahasaan, kesusastraan, maupun ragam jenis tulisan dalam materi pembelajaran Bahasa
Indonesia. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca Makalah ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga isi dari Makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Amin
Penulis
i
ABSTRAK
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan,
perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada
orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu
bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan:1986:21).
Selain daripada itu, menulis juga merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan
atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis pula dapat dilakukan
pada media berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan media, kegiatan menulis juga ikut berkembang pesat di
dunia. Melalui media elektronik, setiap orang dapat memperoleh bahan penulisan dari internet.
Hal ini membuat penulis menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan waktu, biaya, dan tenaga
untuk menulis. Saat ini penulis juga bisa berbagi semua tulisannya di manapun ia berada dengan
menggunakan teknologi berbasis internet. Begitu juga dengan para pembaca, akan lebih mudah
untuk melihat tulisan-tulisan penulis yang digemarinya. Sementara itu, ada pula yang dikenal
dengan menulis untuk meringkas, yang berarti bahwa menulis dapat dilakukan untuk
mempersingkat isi tulisan yang telah ada menjadi lebih ringkas tanpa menghilangkan gagasan
yang ada di dalamnya.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
ABSTRAK ………………….……………………………………….………….........……...….. ii
3.2Saran …………………………………………….........................……..............................….13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan jenis tulisan?
• Bagaimana penggolongan tulisan berdasarkan bentuknya?
• Bagaimana penggolongan tulisan berdasarkan jenisnya ?
• Bagaimana penggolongan tulisan berdasarkan ragamnya?
• Bagaimana penggolongan tulisan berdasarkan macamnya?
• Bagaimana penggolongan tulisan berdasarkan rumpunnya?
a. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam pembuatan Makalah ini yaitu melalui pendalaman
materi tentang jurnal kebahasaan, buku elektronik, media elektronik, dan buku cetak bahasa
Indonesia.
b. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah dengan metode teoritis dan secara Deskriptif, maksudnya bahwa penulis mengumpulkan
semua data yang diperoleh dari berbagai sumber dan referensi. Dengan metode tersebut akhirnya
penulis dapat menyusun dan menyelaraskan isi makalah, dengan beberapa pendapat yang
disampaikan maupun referensi yang diperoleh terutama yang berkaitan dengan jenis-jenis tulisan.
c. Teknik Analisis Data
2
Cara penulis dalam menganalisis data yang diperoleh yaitu dengan memastikan bahwa
semua data dan materi yang diperoleh sesuai dengan landasan ilmiah berdasarkan rumpun
kebahasaan, serta dengan rujukan pustaka yang sesuai dan tidak menyalahi aturan penulisan
ilmiah.
1.5 Manfaat
Penyusunan makalah ini sangat bermanfaat, baik bagi Mahasiswa, Dosen, maupun
masyarakat umum.
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keberanian mahasiswa untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat serta dapat menumbuhkan kreativitas dan intelektual terutama dalam misi
pemberdayaan kebahasaan dan memahami jenis-jenis dari tulisan, utamanya dalam rumpun
pembelajaran Materi Bahasa Indonesia.
b. Bagi Guru :
Dapat meningkatkan metode pengembangan materi pembelajaran, keterampilan bagi
mahasiswa dalam mengemukakan pendapat, serta pendekatan yang lebih intensif terhadap
Mahasiswa, terutama dalam menyalurkan bakat dan minat Mahasiswa tersebut agar lebih kreatif
dan berkemajuan.
c. Bagi Masyarakat Umum :
Dapat meningkatkan pemahaman tentang peneyusunan Makalah, menumbuhkan
minat belajar, serta dapat mengembangkan pemikiran yang lebih kritis terhadap situasi dan
kondisi di lingkungan masyarakat.
3
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Menulis adalah sebuah aspek keterampila yang mempunyai makna, keterampilan menulis
dapat kita klasifikasikan kedalam dua aspek sudut pandang yaitu yang pertama kegiatan atau
aktivitas dalam melaksanakan ketrampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Yang
kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori yaitu ; narasi, eksposisi,
deskripsi, argumentasi, dan persuasi.
1. Narasi
4
Narasi memiliki kesamaan dengan deskripsi, yang membedakan adalah narasi
mengandung unsur kronologi, sedangkan deskripsi unsur imajnasinya terbatas.
Contoh narasi:
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya. Rumah-rumah itu tanpak tidak semewah rumah-
rumah gedung yang terletak di pinggir jalan. Pintu rumah yang sederhana itu terbuka pelan.
Seorang gadis berlari dan memelukku. Gadis itu tiba-tiba pingsan dan terkulai lemas dalam
pelukanku.
2. Eksposisi
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat,
bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk digunakan.
Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan apa yang akan diceritakan.
Penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya.
Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti
membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya
wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan
terhadap objek dan sebagainya.
5
ekposisi yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk
kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu:
d) Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap
pembaca.
Contoh Eksposisi:
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar. Sebagai pengusaha kecil yang
bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dengan pengusaha-
pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir membuat
aku putus asa. Tetapi aku telah bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit demi sedikit
perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip kemajuan dalam memajukan
perausahaanku adalah ”melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka sabaik-baiknya.
Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku usahakan agar tidak melebihi harga produksi
serupa dari perusahaan lain. Sekarang alhamdulillah perusahaanku sudah masuk dalam
kelompok usaha menengah, aku tidak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi
bisa lancar. Tantangan–tantangan bukanlah tidak ada. Selama perususahaan masih berjalan,
selama itu pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam
perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau dalam perusahaan menjadi
seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat menghadapi tantangan-
tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yang menarik untuk diselesaikan,
bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku yakin kita berusaha dengan sungguh-sungguh dengan
jalan yang benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu keberhasilan bagi kita.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang
objek sehingga dapar memberi pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar,
6
bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.
Ciri-ciri umumnya adalah:
c) Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang menggugah.
d) Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objek pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia.
Contoh Deskripsi:
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di seberang kaca, seorang
pemuda berwajah kasar, sepasang mata menyala- nyala, bergairah, tapi dalam lingkungan roman
muka yang siapapun tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk mampu menemukan persamaannya
dengan moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yang kukuh kekar, pendek berotot,
lengan dengan bisep bak paha pemain sepak bola, dada bidang menambah-nambah imajinasi
orang yang melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya seperti seekor anjing Buldog saja.
4. Argumentasi
7
d) Fakta yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian.
Contoh Argumentasi:
Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti pada
bertambahnaya jumlah pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban
yang meninggal akibat kecelakaanpun juga semakin meningkat. Oleh karena itu kesadaran
Kedisiplinan masyarakat harus ditingkatkan.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdayaajuk, ataupun berdaya himbau
yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan
implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan
dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Contoh Persuasi:
Tahun ini banyak sekali penyakit baru yang bermunculan. Hal ini dikarenakan
berkurangnya sistem imun di dalam tubuh kita. Jika sistem imun di dalam tubuh melemah, maka
tubuh gampang sekali terkena penyakit. Selain itu, makanan yang kita konsumsi tidak lagi
mengandung vitamin dan mineral yang baik. Bahkan, saat ini telah banyak penjual makanan–
makanan yang tidak sehat. Terlebih lagi dengan padatnya aktivitas membuat kita tidak memiliki
waktu untuk berolahraga. Padahal oaharaga sangatlah baik untuk kesehatan kita. Akibatnya,
tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit virus–virus yang ada di sekitar kita. Oleh karena
itu, marilah kita menerapkan pola hidup sehat agar kita tidak mudah sakit dengan cara
mengkonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga yang rutin.
1. Fiksi
Menurut Dalman (2015: 121), fiksi adalah sebuah karangan yang mengutamakan
daya imajinasi si penulisnya sehingga mengandung unsur subjektif. Searah dengan pendapat
8
tersebut Aminuddin (2014: 66) menyatakan bahwa istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya
fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu menggunakan
pemeranan latar dan tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi
pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Pendapat lain juga diungkapkan sang Altenberg
dan Lewis (pada Nurgiyantoto,2013 b:3) mengartikan fiksi sebagai prosa naratif yang bersifat
imajinatif, tetapi biasanya wajar serta mengandung kebenaran yang mendramatisasikan
hubungan-hubungan antarmanusia sesuai beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa
cerita fiksi adalah cerita yang ditulis sesuai hasil imajinasi pengarang.salah satu bentuk karya
fiksi yaitu novel. Novel adalah sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang
(sekarang umumnya yang cukup Panjang untuk dimuat dalam satu volume atau lebih), tokoh-
tokoh serta perilakunya adalah cerminan kehidupan nyata pada masa sekarang ataupun di masa
lampau, dan digambarkan dalam satu plot yang cukup kompleks. Novel adalah genre sastra yang
mempunyai bentuk utama prosa, menggunakan panjang yang sekitar mampu untuk mengisi satu
atau dua volume kecil, yang menggambarkan kehidupan nyata dalam suatu plot yang cukup
kompleks (Ariez serta Hasim, 2010)
2. Non Fiksi
Non fiksi ialah suatu karangan yang isinya bukanlah khayalan, akan tetapi adalah
suatu karya seni yang bersifat faktual atau mengandung kebenaran didalamnya. berdasarkan Geir
Farner non fiksi adalah penjelasan untuk setiap karya informtif (seringkali berupa cerita) yang
pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa,
orang , dan atau informasi yang disampaikan.
9
2.5 Penggolongan Tulisan Berdasarkan Macamnya
Rumpun bahasa ialah sekumpulan bahasa-bahasa yang memiliki perintis yang sama
yaitu bahasa purba dari rumpun tadi. Seperti halnya rumpun biologis, bukti keterhubungan antara
bahasa-bahasa serumpun dapat diamati dari karakteristik bahasa-bahasa tadi. Sebuah rumpun
bahasa yang bisa diidentifikasi menggunakan tepat ialah sebuah kesatuan filogenetis yang berarti
bahwa seluruh dari anggota rumpun bahasa tadi diturunkan dari sebuah perintis dan semua
bahasa turunannya dimasukkan ke pada rumpun tadi.
b. Tulisan kesarjanaan
10
sumber sekunder atau primer adalah prlu, tetapi nilal otoritas juga tidak boleh diabaikan apalagi
salah mengerti. seperti pola yang diadopsi, dar piramida terbalik Ballenger
c. Tulisan didaktik
d. Tulisan referensi
Referensi adalahsalah satu jenis kohesi gramatikal yang berfungsi sebagai unsur
eksternal pembentukkeutuhan wacana (Ramlan,1993). Pada tautan dengan fungsi dan
kemanfaatannya,referensi sebagai bagian dari kohesi gramatikal berkenaan dengan hubungan
antara kataatau gugus istilah berupa frasa atau kalimat dan suatu hal atau benda sebagai objek
yangmenjadi referennya. Pengertian ini menyiratkan bahwa, referensi berkenaan denganperilaku
bahasa pihak penutur atau penulis sehingga para pihak yang menentukan referensiadalah penutur
dalam tentang lisan atau penulis dalam wacana tulis. salah satu alasanutama adalah, Penutur atau
penulis ialah para pihak yang paling mengetahui secara jelasdan pasti tentang hal atau benda
sebagai objek yang menjadi referen dalam tuturan atautulisan tersebut. Penutur dan penulis
adalah para pihak yang mengemban peran sebagaisumber pesan dan sekaligus Produsen wacana
dimaksud, sedangkan pendengar ataupembaca menjadi pihak penerima pesan atau konsumen
wacana adalah para pihak yangbertindak menjadi penafsir yang hanya melakukan terkaan
11
hubungan antara satuankebahasaan berupa kata atau gugus kata yang dipakai dan ikhwal atau
benda sebagai objekyang menjadi referennya (Ramlan, 1993) .
Menurut S. Nasution, artikel jurnal ilmiah ialah suatu cara menulis yang didasarkan
di penelitian ilmiah dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan. Skripsi,tesis, atau disertasi
ialah satu dari sekian banyak karya tulis ilmiah yang memiliki kekhususan dari segi tujuan
pembuatannya yaitu untuk meraih gelar kesarjanaan. Tanpa memakai metode penelitian yang
sistematis dan objektif tak mungkin menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermutu.
f. Makalah seminar
Makalah seminar terbaik dilihat dari beberapa kriteria yaitu kriteria keterkaitan
dengan tema, ide,metodologi dan pembahasan, pustaka dan penulisan yang dirangkum pada
kriteria penerimaan makalah,kualitas riset dan paper terkait menggunakan kriteria bidang
penelitian, dan terakhir kriteria presentasi.Keterkaitan tema menggambarkan apakah tema
penelitian yang dilakukan terkait dengan tema seminar yang diselenggarakan.
g. Naskah Penelitian
Berdasarkan Arwin Julli Rahmadi naskah penetiana adalah naskah (karya tulis) pada
bidang ini memberi konsekuensi pada para peneliti untuk berinteraksi secara utuh dengan
naskah-naskah tadi, yang meliputi penelitian, pengolahan dan penerapan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menulis dan tulisan pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan,
perasaan keinginan dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada
orang lain. sehingga menulis atau tulisan tersebut memuat pesan yang dapat disampaikan oleh
penulis dan dapat dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca. Jika ditinjau dari
penggolongannya, tulisan pula memiliki ragam jenis dan golongan, diantaranya sebagai berikut :
Penggolongan tulisan berdasarkan bentuknya. memuat pembelajaran tentang apa yang dimaksud
Narasi, Deskripsi, Argumentasi, Eksposisi, serta Persuasi. Penggolongan tulisan berdasarkan
ragamnya.memuat pembelajaran tentang apa yang dimaksud dengan fiksi, non-fiksi, dan faksi.
Penggolongan tulisan berdasarkan ragamnya.memuat pembelajaran tentang apa yang dimaksud
dengan faktawi/faktual dan khayali. Penggolongan tulisan berdasarkan ragamnya.memuat
pembelajaran tentang apa yang dimaksud dengan tulisan kependidikan dan tulisan penelitian.
Dan penggolongan tulisan berdasarkan ragamnya.memuat pembelajaran tentang apa yang
dimaksud dengan pengertian rumpun bahasa, tulisan kesarjanaan, tulisan didaktif, tulisan
referensi, artikel jurnal ilmiah, makalah seminar dan naskah penelitian.
3.2 Saran
13
yang mempelajarinya dapat menciptakan karya ilmiah ataupun sejenisnya yang sesuai dan
berdasarkan aturan kebahasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Butar-Butar AJR. 2017. Khazanah peradaban islam di bidang turats manuskrip (telaah
karakteristik, konstruksi dan problem penelitian naskah-naskah astronomi). Al-
Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan, 1(1). 111-112.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad/article/view/739
Cahyani R, Suwandi S, Suryanto E. 2017. Peningkatan kemampuan menulis teks cerita fiksi
berdasarkan novel melalui penerapan model discovery learning. BASASTRA 5(1).
241-261.
Djuli L, Bhae J. Bora DIB. Bustan F. 2020. Hakikat referensi dan inferensi sebagai piranti
linguistik pembentuk keutuhan wacana. Jurnal Lazuardi.3(2).436-444.(ejurnal-
pendidikanbahasaundana.com).
Firdaus AR. 2021. Pembelajaran online mata pelajaran bahasa indonesia pada materi memahami
teks non fiksi di kelas 5 dalam masa pandemi covid 19. Jurnal COLLASE, 4(5).764-
771. https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/collase/article/view/5564.
Kurniawati Deborah. NS Azhari. 2016. Contoh makalah dan makalah seminar.Diakses pada 7
Oktober 2021
14
Nasution.S, 2011. “Metode Penelitian Ilmiah”.
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/16134/metode-research-penelitian-
ilmiah-.html. Diakses pada 7 Oktober 2021.
Sardila V. 2016. Strategi pengembangan linguistik terapan melalui kemampuan menulis biografi
dan autobiografi: sebuah upaya membangun keterampilan menulis
kreatif.mahasiswa. An-Nida', 40(2), 110-117.
Septyadhi IK. Putra M. Suadnyana IN. 2015. Pengaruh pendekatan saintifik terhadap hasilbelajar
Pengetahuan pkn ditinjau dari karakteristik Pertanyaan guru pada siswa kelas ivsd
gugus pangeran Diponogoro kecamatan denpasar barat. e-Journal PGSD Universitas
PendidikanGanesha.3(1).9-8).
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/5145..
Siburian Togardo 2013. “Pengertian Tulisan Kesarjanaan”.
http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:F22wggzAO7YJ:scholar.goog
le.com/+pengertian+tulisan+kesarjanaan&hl=id&as_sdt=0,5. Diakses pada 7
Oktober 2021.
15