Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP


PEMBAHASAN ILMU TAUHID
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah: Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu: Zulkarnain,M.Pem.I

Disusun Oleh: Kelompok 1

 Siska Amelia (0303213086)


 Nur Jihan Maimanah (0303213090)
 Mutia Fitri (0303213053)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SIMATERSA UTARA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Definisi dan Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid ’’ ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada
Bapak Zulkarnain M,Pem.I Selaku Dosen matakuliah Ilmu Tauhid yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai salah satu dari mata kuliah Ilmu Tauhid tentang “
Definisi dan Ruang lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid’’ . Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akandatang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masadepan.

Medan, 18 September 2021


Penulis,

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Ilmu Tauhid.........................................................................................2-5


2.2 Ruang Lingkup Ilmu Tauhid................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tauhid (bahasa Arab: ‫ )توحيد‬merupakan dasar agama Islam yang secara persis


diungkapkan dalam frasa “Lā ilāha illallāh” (Tidak ada tuhan selain Allah).  Menurut
bahasa, tauhid adalah bentuk masdar dari fi'il wahhada-yuwahhidu yang artinya
menjadikan sesuatu jadi satu saja. Sedangkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin menambahkan bahwa makna ini akan sempurna jika ditambahkan penafikan
segala sesuatu selain yang dijadikan satu tersebut. Dalam konsep Islam tauhid adalah
konsep dalam akidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Islam mengajarkan bahwa
Allah esa (satu) tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak
mempunyai sekutu atau serupa. Allah satu dari segi Dzatnya, dengan makna bahwa
tidak ada dzat yang serupa dengan Dzat Allah. Karena Dzat Allah bukanlah benda dan
tidak disifati dengan sifat-sifat benda, karena Allah-lah yang menciptakan seluruh benda
beserta segenap sifat-sifatnya. Allah sudah ada sebelum seluruh ciptaan ini ada. Allah
tidak dapat dibayangkan karena bayangan benak manusia hanya bisa menjangkau hal-
hal yang biasa dijumpai, dilihat, didengar, atau dirasakannya dengan panca indera. Dan
Allah tidaklah serupa dengan hal-hal demikian. Mengamalkan tauhid dan
menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan
oleh seorang muslim.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi Ilmu Tauhid?


2. Apa saja ruang lingkup Ilmu tauhid?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Tauhid secara bahasa dan istilah.


2. Untuk mengetahui ruang lingkup Ilmu Tauhid.

1
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ILMU TAUHID

Setiap agama memiliki kepercayaan tentang Tuhan,sebab pada hakikatnya agama


adalah peraturan ketuhanan yang menjadi runtutan bagi umatnya untuk mencapai
kebahagiaan hidup lahirdan batin,baik di dunia maupun di akhirat. Itulah sebabnya
setiap agama menjadikan ajaran agama atau ilmu ketuhanan dalam agamanya tersebut
sebagai pelajaran utama.

Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab,tauhid bentuk masdar (infinitif)
darikata wahhada,yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyah (keyakinan atas keesaan
Allah). Sedangkan pengertian secara istilah tauhid ialah meyakini bahwa Allah Swt. itu
esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat.
Laa Ilaha Ila Allah (Tidak ada tuhan selain Allah).

Dalam literaturumum,ilmu tentang ketuhanan disebut dengan “Theologi. Perkataan


“Theologi’’ berasal dari kata “Theology’’ ( bahasa Inggris) atauberasal dari kata
“Theologie” (Bahsa Perancis dan Belanda). Baik Inggris,Perancis ataupun
Belanda,mengambil kata “Theologi” tersebut dari bahasa latin atau bahasa Greek Tua.

Dalam bahasa latin atau bahasa Greek Tua,perkataan “Theologi’’ terdiri daridua suku
kata, yaitu “Theo” yang merupakan sebutan atau panggilan terhadap “Dewata” dan kata
“Logia” atau “Logos” bermakna akal atau teori atau ilmu. Jadi dasarnya,Theologi itu
dalam bahasa latin atau Greek Tua maknanya adalah teori atau ilmu tentang dewata.

Dalam perkembangan ilmu-ilmu keagamaan selanjutnya, “Theo” itu di artikan dengan


Tuhan,sehingga “Theologi” di artikan sebagai “the Science which treats of the relation
between God and man” (ilmu yang membahas tentang tuhan dan hubungannya dengan
manusia). Maka bahasa Indonesia pun mengikuti perkembangan tersebut dan kata
“Theologi” itu di artikan dengan “ilmu tentang ketuhanan”.

Islam adalah namaagama yang idbawa oleh Nabi Muhammad Saw. Sumber ajaran
agama islam adalah Al-Qur’an dan hadits. Dengan demikian, Theologi islam itu adalah
ajaran tentangtuhan menurut agama islam yang dibawa oleh RasulullahMuhammad Saw
yang bersumber dariAl-Qur’an dan Hadits, yaitu mengajak umat manusia untuk meng-
Esa-kan Allah Swt. 2
Karena itu sesungguh nya sebutan atau panggilan literature islam terhadapTheologi
Islam adalah “Tauhid” (peng-Esa-an), karna titik berat permasalahannya adalah
Keesaan Ilahi secara murni (Yoeshof Sou”yb,tt : 31). Oleh karena itu, berbicara
pengertian Theologi Islam berarti kitamembicarakan pengertian Ilmu Tauhid.

Tauhid artinya meng-esakan Allah. Esa berarti satu. Allah tidak boleh dihitung dengan
satu, du

a, atau seterusnya, karna kepada-Nya tidak layak di kaitkan dengan bilangan. Beberapa
ayat Al-Qur’an telah dengan jelas mengatakan keesaan Allah. Diantaranya surah al-
Ikhlas ayat 1-4 sebagai berikut

‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

 ‫قُ ۡل هُ َو هّٰللا ُ اَ َح ٌد‬

Qul huwal laahu ahad

َّ ‫هّٰللَا ُ ال‬
‫ص َم ُد‬
Allah hus-samad

‫لَمۡ يَلِ ۡد ۙ َولَمۡ ي ُۡولَ ۡد‬


Lam yalid wa lam yuulad

‫َولَمۡ يَ ُك ۡن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬


Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad

Artinya :

Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Allah tempat meminta segala sesuatu.

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Dengan demikian secara bahasa, Ilmu Tauhid artinya adalah ilmu yang membahas

tentang Allah Swt Tuhan yang maha Esa.Tentang Definisi Ilmu Tauhid ini,para ahli

telah banyak mengemukakakan pendapat,antara lain seperti :

1. Menurut Syeikh Muhammad Abduh (1926:4), mengemukakan


bahwa :
“Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang
sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib di
3
lenyapkan daripada-Nya juga membahas tentang rasul-rasul –Nya, meyakinkan

kerasullan mereka, sifat-sifat yang boleh di tetapkan kepada mereka dan apa yang
terlarang di nisbatkan kepada mereka”.

2. Hussain Affandi al-Jisr (tt:6), mengemukakan bahwa


“Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan akidah
agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”.
3. Ibnu Khaldun (tt:458), mengemukakan bahwa :
“ Ilmu Tauhid berisi alasan-alasan dari akidah keimanan dengan dalil-dalil aqliyah
dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap golongan bid’ah yang dalam
bidang akidah telah menyimpang dari mazhab salaf dan Ahlus Sunnah”.

4. M.T. Thahir Abdul Mu’in (tt:1), mengemukakan bahwa :


“Tauhid adalah Ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan
jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-Nya; juga mengupas dalil-dalil yang
mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat bantu untuk membuktikannya
adanya Zat yang mewujudkan”.

Dalam literatur-literatur islam,Ilmu Tauhid ini sering juga disebut dengan


nama : Ilmu Ma’rifat, Ilmu Aqo’id (akidah), Ilmu Kalam, Ilmu Ushuluddin dan
Fiqhul Akbar.

1. Ilmu Ma’rifat
Dinamakan ilmu Ma’rifat karena tujuan utama dari pembahasan ilmu ini adalah
untuk mengenal Allah (Ma’rifat al-Allah). Dengan mempelajari ilmu manusia
diharapkan dapat mengenal Allah dengan sebenarnya dan penuh keyakinan.
Dengan mempelajari ilmu ini manusia akan mengenal (ma’rifat) dirinya, asal
kejadiannya, tujuan penciptaannya, mengetahui apa yang harus dilakukannya dan
mengetahui akhir perjalanan hidupnya.

2. Ilmu Aqa’id
Ilmu Tauhid disebut juga ilmu Aqa’id. Dinamakan dengan ilmu Aqa’id (akidah)
karna tujuan utama dari pembahasan ilmu ini adalah agar setelah memahaminya
kitadapat mengaitkan seluruh pikiran, perasaan dan aktivitas hidup hanya kepada
4
Allah semata, bukan kepada yang lain. Arti kata Aqidah sendiri adalah “ikatan”,
sedangkan secara istilah Islam Akidah maksutnya adalah : Artinya : “Apa yang
menjadi ikatan hati dan perbuatan”.

3. Ilmu Kalam
Dinamaka ilmu kalam adalah karna persoalan yang amat penting turut
dibicarakan. Dalam ilmu ini juga menyangkut firman Allah (kalamullah)
yaitu al-Qur’an; apakah dia Qadim atau baharu, apakah azali atau non azali.
Sebab kedua adalah karena para ulama dalam mempertahankan pendapatnya
mengenai keqadiman atau kebaharuan, keazalian atau ke-non azalian al-Qur’an
itu menggunakan dalil pikiran, kemahiran bertutur kata = kalam.

4. Ilmu Ushuluddin
Dinamakan ilmu ushuluddin kerena ilmu ini membicarakan pokok-pokok agama,
ajaran dasar suatu agama islam. Ushul = asal, dasar dan ad-Din = agama. Jadi
ushuluddin artinya adalah ajaran dasar agama atau pokok agama.

5. Ilmu Fiqh al-Akbar


Imu tauhid disebut juga dengan nama ilmu Fiqh Al-Akbar. Dinamakan Fiqh al-
Akbar dimksudkan sebagai perbandingan atau perimbangan terhadap ilmu hukum-
hukum islam (muamalah) yang merupakan furu’ (cabang dari aqidah) diberi nama
Fiqh Al-Asghar. Maka ilmu mebicarakan dasarnya (masalah ketuhanan) diberi
nama Fiqh Al-Akbar.1

1
Hadis purba, Salamuddin, Theologi Islam Ilmu Tauhid (Medan: Perdana Publishing,
2016) h. 1-5.
5

2.2 Ruang Lingkup Ilmu Tauhid

1. Ma’rifat al-mabda’
Yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan tentang pencipta alam yaitu Allah Swt.
Hal ini sering di artikan dengan wujud yang sempurna, wujud mutlak atau wajibul
wujud.

2. Ma’rifat al-watsiqah
Yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan tentang para utusan Allah Swt.yang
menjadi utusan dan perantara Allah Swt. dengan umat manusia untuk
menyampaikan ajaran-ajaran Nya, tentang kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para
utusan-Nya dan tentang para malaikat-Nya.

3. Ma’rifat al-ma’ad
Yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan akan adanya kehidupan abadi setelah
mati di alam akhirat dengan segala hal ikhwal yang ada di dalamnya.

Para ulama menyatakan bahwa tauhid terbagi menjadi 3: Tauhid Uluhiyah, Tauhid
Rububiyah, dan Tauhid Al Asma Was Shifat

1. Tauhid Uluhiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan,


baik yang zhahir maupun batin.
2. Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam kejadian-kejadian yang
hanya bias dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah
Ta’ala adalah Rabb, Raja dan Pencipta
3. Tauhid Al Asma’ Was Shifat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam
menetapkan nama dan sifat Allah Swt.2

2
https://youtu.be/BwaoyA0f7pw
6

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah Swt. Sifat-sifat
yang wajib pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-
sifat sama sekali harus di tiadakan daripada-Nya, serta tentang rasul-rasul Allah
Swt. untuk menetapkankerasulan mereka, hal-hal yang wajib ada pada diri
mereka, hal-hal yang boleh (dinisbahkan) kepada mereka, dan hal-hal terlarang
mengaitkannya kepada mereka.
Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya yang paling
penting adalah menetapkan keesaan (wahada) Allah Swt. dalam zat-Nya, dalam
menerima peibadatan dari makhluk-Nya, dan meyakini bahwa Dia lah tempat
kembali, satu-satunya tujuan.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini di harapkan pembaca :
- Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
7

DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/BwaoyA0f7pw

Purba, Hadis. dan Salamuddin (2006). Theologi Islam ILMU TAUHID. Dalam
Purba,Hadis. dan Salamuddin, Theologi Islam ILMU TAUHID (hal. 1-5). Medan:
PERDANA PUBLISHING
8

Anda mungkin juga menyukai