Anda di halaman 1dari 8

MAUDHU DAKWAH

TUGAS MATA KULIAH


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada Mata Kuliah Ushul Dakwah

DOSEN PENGAMPU
Dr. Yusup Tajri, M. Pd

Oleh:
IIS KHOERUNNISA
NIM: 202005054

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS GARUT
1444 H/2023 M
A. PENDAHULUAN
Alquran adalah wahyu harfiah dari kalam Allah yang disampaikan
dalam bahasa Arab melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad selama
rentang waktu 23 tahun dalam masa tugas kenabiannya.
Alquran diturunkan untuk menjadi pedoman bagi mereka yang ingin
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ia diturunkan untuk seluruh umat
manusia dan untuk sepanjang masa. Dalam Alquran Allah menerapkan kaidah-
kaidah syari’at serta hukum-hukum yang tidak berubah-ubah karena perubahan
masa dan tempat. Tidak ada perbedaan sedikit pun di antara umat Islam bahwa
Alquran merupakan pokok asasi bagi syari’at Islam dan juga sumber utama
materi dakwah.1
Pedoman kedua bagi para pendakwah dalam menjalankan tugasnya
yaitu hadits, posisi hadits sebagai sumber hukum kedua juga dapat difahami
dalam firman Allah swt yang memerintahkan agar kaum muslimin mentaati
Rasul sebagaimana mentaatiNya dan menerima hadits sebagai pedoman hidup
segala ajaran yang dibawa oleh Rasul. Hal ini tertuang dalam QS. Ali-Imran
ayat 32 yang berbunyi:

‫اللَ َْل ُُِيبْ ال ٰك ِف ِري َْن‬


ّْٰ ‫اللَ َوا َّلر ُسوَْل ْۚ فَْاِ نْ تَ َولَّوا فَْاِ َّْن‬
ّْٰ ‫قُلْ اَ ِطي عُوا‬
“Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu
berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” QS.
Ali - Imran: 32.
Maka, maudhu dakwah (materi dakwah) menjadi pokok bahasan yang
penting untuk dipahami bagi siapa pun yang mempelajari ilmu dakwah.
Bahasan terkait ini tak kalah penting dengan bahasan-bahasan lain seperti da’I
(subjek dakwah) atau mad’u (objek dakwah) atau media dakwah dan bahasan-
bahasan lain dalam ilmu dakwah.
Sebagaimana yang diketahui bahwasanya dakwah itu adalah mengajak
umat manusia kepada Islam, dan dalam Islam ada dua sumber utama yang

1
A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al Qur’an (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), hal. 201.
menjadi pedoman yaitu Alquran dan hadits, maka materi/pesan yang
disampaikan dalam dakwah pun tak lepas dari dua sumber itu.
B. PEMBAHASAN
Menurut pakar dalam ilmu dakwah, maudhu dakwah adalah materi atau
pesan dakwah, dalam ilmu dakwah maudhu ad-dakwah disebut juga dengan
istilah maddah ad-dakwah.
Materi dakwah atau yang sering juga disebut dengan pesan dakwah
adalah segala sesuatu yang dikomunikasikan oleh sumber (da’i) kepada
penerima (mad’u). Dalam konteks komunikasi dakwah, istilah lain dari materi
dakwah adalah message, content, atau informasi.2
Maudhu atau pesan dakwah adalah pesan-pesan, materi atau segala
sesuatu yang harus disampaikan oleh da’i (subjek dakwah) kepada mad’u
(objek dakwah), yaitu keseluruhan ajaran Islam, yang ada di dalam Kitabullah
maupun sunnah Rasul-Nya, atau disebut juga al-haq (kebenaran hakiki) yaitu
al-Islam. Pendapat di atas senada dengan pendapat Endang Saepudin Anshari;
menurutnya, materi dakwah adalah al-Islam (Alquran dan Sunnah) yang
merinci tentang berbagai persoalan kehidupan manusia.3
Dari pemaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa materi dakwah
ialah bahan-bahan yang dipergunakan untuk berdakwah dalam rangka
mencapai tujuan dakwah. Adapun sumber-sumber materi dakwah adalah
Alquran dan Hadits. Namun, materi dakwah secara global dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bahasan utama, yaitu akidah (iman), syari’ah
(Islam) dan akhlak (ihsan). Materi dakwah tersebut merupakan akumulasi dari
keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Alquran dan Sunnah. Dalam
pelaksanaannya, masing-masing materi dakwah tersebut dapat dijabarkan
secara proporsional sesuai dengan kebutuhan sasaran dakwah.
Isi materi senantiasa terfokus pada 3 unsur pokok ajaran Islam, yaitu :
1. Aqidah

2
Fahrurrozi, Faizah dan Kadri, ILMU DAKWAH (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), Cet. 1, hal.
91.
3
Endang Saepudin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta: Rajawali, 1996), cet. 1, hal. 67.
Aqidah adalah keimanan atau apa-apa yang diyakini dengan mantap
dan hukum yang tegas, juga tidak dicampuri keragu-raguan sedikitpun
dalam hati terhadap apa yang kita imani.
Materi aqidah di dalamnya berisi materi tentang rukun iman di
antaranya; iman kepada Allah swt., iman kepada Malaikat-Nya, iman
kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada Hari
Akhir, dan iman kepada Qadha-Qadhar.4
Cakupan materi dakwah dalam bidang aqidah bukan saja
pembahasannya tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani, akan
tetapi materi dakwah juga meliputi masalah-masalah yang dilarang sebagai
lawannya misalnya syirik atau menyekutukan adanya Tuhan, ingkar adanya
Tuhan dan lain sebagainya.
Ayat-ayat Alquran yang turun pada periode Mekkah umumnya
berkaitan dengan keimanan dan akhlak. Maka dari itu, ketika Rasulullah
saw berdakwah di Mekkah materi dakwah Rasul yang disampaikan adalah
terkait persoalan aqidah, karena masyarakat pada saat itu banyak yang
menyembah berhala dan belum mengenal ajaran Islam. Rasulullah
berdakwah secara sistematis dan bertahap, serta melihat kondisi
masyarakatnya.5
2. Syari’ah
Syari’ah adalah keseluruhan hukum dan perundang-undangan yang
terdapat dalam Islam baik hubungan antara manusia dengan Tuhan maupun
antara manusia dengan manusia.
Syari’ah menjelaskan aneka hukum meliputi soal-soal ibadah, al
Ahwal as Syakhsiyah, muamalah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim.

4
Fahrurrozi, Faizah dan Kadri, ILMU DAKWAH (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), Cet. 1, hal.
92.
5
Dr.Muhammad Qadaruddin Abdullah, PENGANTAR ILMU DAKWAH (CV. Penerbit Qiara
Media, 2019), Cet. 1, hal. 69.
Ibadah itu adalah penyembahan dan pemujaan yang harus dilakukan
oleh umat manusia dan diperhadapkan kepada Tuhan Pencipta mereka
sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rasulullah saw.6
Materi syari’ah, yang terdiri dari ibadah; seperti thaharah, shalat,
zakat, puasa, dan haji. Sementara Muamalah, yang di dalamnya ada hukum
perdata seperti hukum niaga, hukum nikah, dan hukum waris. Sedangkan
hukum publik meliputi hukum pidana, hukum negara, hukum perang, dan
damai.
Materi dakwah yang menyajikan unsur syari’ah juga harus dapat
menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas di bidang hukum
dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubah (dibolehkan),
mandub (dianjurkan), makruh (dianjurkan supaya tidak dikerjakan), dan
haram (dilarang).7
3. Akhlak
Akhlaq merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti
tabiat, watak, perangai dan budi pekerti. Akhlak bisa didefinisikan sebagai
sesuatu yang bersemayam di dalam jiwa, yang secara cepat dan mudah serta
tidak dipikir-pikir dapat lahir dalam bentuk perilaku seseorang, ia secara
spontan keluar dari perilaku seseorang.
Karena akhlak Muslim sumbernya adalah seluruh ajaran Islam,
maka yang menjadi standar nilai akhlaq adalah Alquran dan Sunnah. Akhlak
yang sesuai dengan Alquran adalah akhlak terpuji (mahmudah). Sedang
yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam disebut akhlak tercela
(Mazmumah).
Akhlak yang terdiri dari dua yakni akhlak terhadap Allah swt dan
akhlak terhadap makhluk, yang meliputi; akhlak terhadap manusia yang di
dalamnya menyangkut akhlak pada diri sendiri, tetangga dan masyarakat

6
Ibid,. hal. 71.
7
Fahrurrozi, Faizah dan Kadri, ILMU DAKWAH (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), Cet. 1, hal.
96.
lainnya. Sementara akhlak teradap bukan manusia juga tidak bis dilupakan
seperti berakhlak pada flora dan fauna.
Dengan demikian yang menjadi materi/pesan dalam dakwah adalah
syariat Islam sebagai kebenaran hakiki yang datang dari Allah melalui
Malaikat Jibril yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Pesan
dakwah ini dalam Alquran diungkapkan dengan istilah yang beranekaragam
yang kandungannya menunjukkan fungsi ajaran Islam.
Materi dakwah yang baik adalah materi yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh objek dakwah, dengan demikian mereka merasa
mendapat manfaat dari materi yang disampaikan. Materi dakwah tidak
hanya membahas masalah akhirat saja, tetapi juga masalah keduniaan yang
tengah dihadapi. Sebab Risalah dibawakan justru untuk memecahkan
persoalan-persoalan hidup yang nyata dalam berbagai aspeknya.
Permasalahan materi dakwah pada saat sekarang ini ialah
kebanyakan materi dakwah yang disampaikan cenderung berkisar pada
masalah fiqih ibadah saja, jarang sekali menyentuh fiqih muamalah dan
akhlak, apalagi yang berhubungan dengan masalah sosial, ekonomi dan
politik. Hal ini menimbulkan kesan Islam kurang lengkap dan kurang
mempunyai relevansi dengan konteks permasalahan ummat. 8

C. KESIMPULAN
Dalam ilmu dakwah maudhu ad-dakwah disebut juga dengan istilah
maddah ad-dakwah. Materi dakwah atau yang sering juga disebut dengan pesan
dakwah adalah segala sesuatu yang dikomunikasikan oleh sumber (da’i) kepada
penerima (mad’u). Materi dakwah ialah bahan-bahan yang dipergunakan untuk
berdakwah dalam rangka mencapai tujuan dakwah. Adapun sumber-sumber
materi dakwah adalah Alquran dan Hadits. Namun, materi dakwah secara
global dapat diklasifikasikan menjadi tiga bahasan utama, yaitu aqidah, syari’ah
dan akhlak.

8
M. Rosyid Ridla, Afif Rifa’i dan Suisyanto, PENGANTAR ILMU DAKWAH Sejarah, Perspektif,
dan Ruang Lingkup (Yogyakarta: Samudra Biru, 2017), Cet. 1, hal. 40.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrurrozi, Faizah dan Kadri. 2019. ILMU DAKWAH. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Qadaruddin Abdullah, Muhammad. 2019. PENGANTAR ILMU DAKWAH. CV.


Penerbit Qiara Media.

M. Rosyid Ridla, Afif Rifa’I dan Suisyanto. 2017. PENGANTAR ILMU DAKWAH
Sejarah, Perspektif, dan Ruang Lingkup. Yogyakarta: Samudra Biru.

Anshari, Endang Saepudin. 1996. Wawasan Islam. Jakarta: Rajawali.

Hasjmy, A. 1994. Dustur Dakwah Menurut Al Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai