Anda di halaman 1dari 7

DASAR KEWAJIBAN DAKWAH

TUGAS MATA KULIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individual pada Mata Kuliah Ushul
Dakwah

DOSEN PENGAMPU
Dr. Yusuf Tajri, M.Pd

Disusun oleh:
Fatia Tazkiatun Nufus
NIM: 202005032

PROGRAM STUDI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS GARUT
1444 H/1443 M
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam berkembangnya penyerbaran agama Islam dengan pesat dari
sejak zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah tidak lain dan
bukan atas perjuagan dakwahnya yang tidak kenal henti meskipun keadaan
masyarakat yang sangat menentang akan adanya ajaran Islam. Dakwah
yang dilakukannya pun tidak hanya dengan secara sembunyi-sembunyi
selama tiga tahun membuahkan hasil yang sepadan dengan rekan
perjuangannya yang setia, sehingga dapat berdakwah secara terang-
terangan hingga saat ini.
Sejak zamannya Rasulullah yang lantang mengajak untuk menyeru
kepada Allah bagi setiap muslim, telah ada anjurannya untuk berdakwah
dengan cara apapun yaang mampu kita emban. Perintah untuk menyeru
pun sudah tertulis dalam Alquran yang Allah turunkan dan Hadits yang
telah Nabi Shalallahu’Alaihi Wasallam sampaikan dan ajarkan kepada
kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dasar kewajiban dakwah menurut Alquran?
2. Apa dasar kewajiban dakwah menurut Hadits?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dasar kewajiban dakwah menurut Alquran
2. Dapat mengetahui dasar kewajiban dakwah menurut Hadits
D. Pembahasan
1. Dasar kewajiban dakwah menurut Alquran
Dakwah menurut lughâwîy berasal dari kata “da’wah” yang
berarti panggilan, seruan atau ajakan berarti juga sebagai penuntutat
dan doa.Bentuknya dalam bahasa Arab disebut sebagai
mashdâr.Sedang kata kerjanya atau dalam bahasa Arab disebut fi’îl
yakni da’â. yad’û da’watan yang berarti mengajak, menyeru atau
memamanggil. Orang yang melaksanakan kegiatan dakwah disebut dai
dan yang menerimanya disebut mad’û.1 Selain bermakna demikian,
secara leksikal dakwah juga bermakna menegakkan atau membela
sesuatu, menarik manusia kepada sesuatu dan ungkapan permohonan
dan permintaan (doa). Seperti firman Allah dalam Surat al-A’raf/7:55

‫ین‬ ِ ُّ ِ‫ضُّر ࣰعا َو ُخ ۡفیَ ًۚة ِإنَّهُۥ اَل حُی‬


َ ‫ب ٱ ۡل ُم ۡعتَد‬ َ َ‫ٱ ۡدعُو ۟ا َربَّ ُك ۡم ت‬

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang


lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.
Secara detail di dalam Alquran derivasi dari kata dakwah
dengan berbagai maknanya disebut sebanyak 212 kali baik berupa fi’îl
mâdhîy, mudhârîy, amr, mashdar dan ism fâ’il. Lebih eksplisit lagi
kata dakwah sendiri secara khusus sebagai mashdar disebut sebanyak
10 kali di dalam Alquran, belum lagi mashdar lainnya berupa lafaz
du’â dan ad’iya masing-masing sebanyak 20 dan dua kali. 2 Sementara
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, dakwah diartikan
sebagai penyiaran bahkan propaganda dengan kalimat istilah penyiaran
agama Islam di kalangan masyarakat dan pengebangannya juga
sebagai seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran
Islam.3
Secara istilah dalam pendapat dari Syekh Ali Mahfudz dalam
kitabnya, Hidâyat al-Mursyidîn yang dikutip dalam kitab al-Madkhal
ila al-‘Ilm ad-Da’wah mendefinisikan dakwah secara jelas terang-
terangan. Yaitu ajakan dan dorongan kepada manusia agar berbuat
baik dan ikut kepada jalan petunjuk Allah, menyeru kepada kebaikan

1
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Depok: Rajagrafindo Persada, 2011, hlm.1
2
Fuad Abd Baqi, al-Mu’jam al-Mufaharras li Alfâdz Al-Qur’ân, Mesir: Dar al-Kutub Misriyah,
1945, hal. 258-259. Bisa juga dilihat di kitab Fath ar-Rahmân li Thâlib Âyât Al-Qur’ân yang juga
merupakan karya Fuad Abd Baqi
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008, hlm. 309
dan mencegah kemungkaran agar mendapat kesuksesan dan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Senada dengan Alquran Surat Ali-
Imran ayat 104
ِ ‫ولْت ُكن ِّمْن ُكم اَُّمةٌ يَّ ْدعو َن اِىَل اخْل ِ ويْأمرو َن بِا لْمعرو‬
‫ف َو َيْن َه ْو َن َع ِن‬ ْ ُْ َ ْ ُ ُ َ َ ‫َرْي‬ ُْ ْ ْ ََ
‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُح ْو َن‬ ٓ
َ ‫وِئ‬L‫الْ ُمْن َك ِر ۗ  َواُ ٰل‬
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung."
Maksud ayat ini adalah jadilah kamu sekelompok orang dari
umat yang melaksanakan kewajiban dakwah. Di mana kewajiban ini
berlaku bagi setiap muslim, sebagaimana dijelaskan oleh sabda
Rasulullah SAW.
Seorang muslim tidak akan bisa lepas dengan kewajibannya
untuk berdakwah karena dakwah merupakan hal yang dilakukan oleh
nabi beserta orang yang mengikutinya seperti yang dijelaskan dalam
Alquran:
ِ ‫قُل ٰه ِذهٖ سبِيلِ ۤي اَ ْدعۤوا اِىَل ال ٰلّ ِه ۗ ع ٰلى ب‬
ۤ‫صْيَر ٍة اَنَۡا َو َم ِن اتََّب َعيِن ْ  ۗ  َو ُسْب ٰح َن ال ٰلّ ِه َو َما‬ َ َ ُْ ْ ْ َ ْ
ِ ِ
َ ‫اَنَۡا م َن الْ ُم ْش ِركنْي‬
“Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang
yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha
Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”4
Menurut ibnu Katsir dalam tafsirnya ayat ini menjelaskan
bahwa Allah Swt. berfirman kepada Rasul-Nya untuk menyampaikan
kepada manusia dan jin bahwa inilah jalan agamaku dan sunnahku,
yaitu menyeru kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah

4
QS. Yusuf: 108
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku menyeru kepada Allah dengan
hujah yang nyata, keyakinan dan bukti akan kebenaran seruan ini.
Seruan ini dilakukan pula oleh semua orang yang mengikuti jalanku
atas dasar hujah yang nyata dan bukti yang jelas menurut rasio dan
syara'.5
Dasar kewajiban yang disebutkan oleh Alquran tidak hanya yang
diuraikan di atas saja, seperti yang terdapat pada Qs.Ali-Imran : 23,
103, 153, QS. An-Nisa : 117, QS. Al-An'am : 52, 108, QS.Yunus : 25,
66, QS. Hud: 111, QS. Yusuf : 33, QS Ar-Ra'du: 14, QS. Ibrahim: 10,
QS. An-Nahl: 20, Al-Baqarah: 187, QS. Ali-Imran: 38, QS. Al-Anfal:
24, QS. Yunus: 12, QS. An-Naml: 62
2. Dasar kewajiban dakwah menurut Hadits

)‫اعلِ ِه (رواه مسلم‬


ِ َ‫من د َّل علَى خ ٍ َفلَه ِمثْل َأج ٍر ف‬
ْ ُ ُ ‫َ ْ َ َ َرْي‬

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka


baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 6

‫َم ْن َرَأى ِمْن ُك ْم ُمْن َكًرا َف ْلُيغَِّي ْرهُ بِيَ ِد ِه فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِِه فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَ ِط ْع‬
ِ
ِ َ‫َأضعف اِإْل مي‬ َ ‫فَبِ َق ْلبِ ِه َو َذل‬
7
)‫( وراه صحيح مسلم‬.‫ان‬ ُ َْ ‫ك‬
Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran,
maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah
dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan
mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah
iman”
E. Kesimpulan

5
Ibnu Katsir, Tafsir Surat Yusuf Ayat 108. http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-
yusuf-ayat-108.html?m=1 (diakses pada tanggal 5 Juni 2015.
6
Muslim bin Hijaz Musnad Shaih Mukhtasor minal Adli ila Rasulillah SAW. Bab Fadhli fii
Iaanatil Ghazli.. juz 3. Beirut Daar Ihya Ata Rosul Al Arobi, hlm.1506
7
Muslim bin Hijaz Musnad Shaih Mukhtasor minal Adli ila Rasulillah SAW. Bab Juz 1. Beirut
Daar Ihya Ata Rosul Al Arobi, hlm.49
Dasar kewajiban yang disebutkan oleh Alquran ada pada Surat Ali-
Imran: 104 “"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung." Juga pada Surat Yusuf ayat 108 yang artinya: “Katakanlah
(Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku
tidak termasuk orang-orang musyrik. Tidak hanya kedua ayat itu saja,
seperti yang terdapat pada Qs.Ali-Imran : 23, 103, 153, QS. An-Nisa : 117,
QS. Al-An'am : 52, 108, QS.Yunus : 25, 66, QS. Hud: 111, QS. Yusuf :
33, QS Ar-Ra'du: 14, QS. Ibrahim: 10, QS. An-Nahl: 20, Al-Baqarah: 187,
QS. Ali-Imran: 38, QS. Al-Anfal: 24, QS. Yunus: 12, QS. An-Naml: 62
dll.
Adapun dasar Alquran yang terdapat di dalam hadits yaitu
“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya
pahala seperti orang yang melaksanakannya” ( HR. Muslim ).
F. Saran
Baiknya pembaca tidak terpaku pada tulisan ini saja dan mencari
buku referensi yang lebih banyak terkait dasar-dasar kewajiban untuk
berdakwah.

DAFTAR PUSTAKA
Ibn Hijaz, Muslim. Musnad Shaih Mukhtasor minal Adli ila Rasulillah
SAW. Bab Fadhli fii Iaanatil Ghazli... juz 3. Beirut. Daar Ihya Ata
Rosul Al Arobi. Tanpa Tahun
Abd Baqi, Fuad. Al-Mu’jam al-Mufaharras li Alfâdz Al-Qur’ân, 1945.
Mesir: Dar al-Kutub Misriyah.
Haabibullah, Kabir Al-Fadhly. 2021. Kewajiban Dakwah dalam Alquran
antara Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah (Studi Komparatif
terhadap Tafsir Ibn Katsir dan Al-Misbah). Jakarta: Perpustakaan
Institut PTIQ Jakarta. Tidak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai