Modul Siswa
2
1|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
Aspek fiqih
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis pelaksanaan khutbah, tablig, dan dakwah
4.8 Menyajikan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah
Pengertian Khutbah,
Tablig, Dan Dakwah.
2|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
A. Memahami pelaksanaan Khutbah
1. Pengertian Khutbah
ْ ُ خـ- ُــطـب
Menurut bahasa, khutbah berasal dari bahasa Arab ـطـبـَـة ُ ـخ َ خـَ َطartinya
ْ َ ٌـ- ـب
“berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato”.
Sedangkan menurut istilah, khutbah artinya berpidato di atas mimbar sesuai syarat
dan rukun dengan tujuan mengajak pendengar/ audience (mustami„) untuk meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah swt.
2. Sebab-sebab melakukan khutbah Bagi umat Islam, khutbah dilakukan karena ada
beberapa sebab. Diantara sebab-sebab tersebut adalah;
a. Merupakan rangkaian dari ibadah tertentu, seperti; khutbah shalat Jum'at. Khutbah
Jum'at hukumnya wajib dilakukan dan diikuti oleh umat Islam yang melakukan shalat
Jum'at. Karena kedudukan khutbah jum'at menjadi syarat sah shalat Jum'at. Dengan
demikian, pelaksanaan shalatjum'at tanpa adanya khutbah jum'at, shalat jum'at
hukumnya tidak sah.
b. Adanya fenomena alam tertentu, seperti terjadinya gerhana matahari atau gerhana
bulan. Dengan adanya gerhana, maka disunahkan melakukan shalat gerhana yang
rangkaiannya terdapat khutbah. Cara pelaksanaanya adalah dilakukan setelah shalat
gerhana matahari atau shalat khusuf atau setelah dilakukan shalat gerhana bulan atau
shalat khusuf
c. Perlunya pembekalan atau pendalaman dalam pelaksanaan jenis ibadah tertentu,
seperti khutbah nikah. Khutbah ini dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan akad nikah
dengan tujuan untuk membekali kedua pengantin agar mengerti dan mengamalkan
tujuan melakukan pernikahan. Sehingga pernikahan dapat mencapai sakinah, mawaddah.
3. Dalil perintah khutbah
َ يل ْٱلم ُْؤ ِمن
ِين ُن َولِّهِۦ َما َت َولَّ ٰى َو ُنصْ لِهِۦ ِ َو َمن ُي َشاق ِِق ٱلرَّ سُو َل م ِۢن َبعْ ِد َما َت َبي ََّن َل ُه ْٱلهُدَ ٰى َو َي َّت ِبعْ َغي َْر َس ِب
ت َمصِ يرً ا ْ َج َه َّن َم ۖ َو َسآ َء
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS An-Nisa Ayat 115)
3|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
B. Memahami pelaksanaan TABLIG
1. Pengertian tablig
Tablig berasal dan bahasa Arab َبلَ َغ – ٌُ َبلِّ ُغ – َت ْبلٌِْغ “menyampaikan”. Sedangkan
menurut istilah, tablig adalah kegiatan menyampaikan pesan agama Islam melalui
momen tertentu dengan tujuan agar umat Islam mengikuti perintah Allah swt. sesuai
Al-Qur‟an dan Hadits, sehingga dapat meraih kebahagiaan dunia akhirat. Kegiatan ini
disebut tablig, sedangkan pelakunya apabila seorang laki-laki disebut mubalig, dan
apabila pelakunya seorang perempuan disebut mubaligah.
Kegiatan tablig dapat dilakukan di masjid, di lapangan, di mushala atau tempat-
tempat lain yang bersih, aman, nyaman, dan kondusif.
2. Sebab-sebab melakukan tablig
a. Adanya perintah untuk tablig dari Rasulullah SAW
Artinya: Barang siapa yang melakukan satu sunah hasanah (sunah yang baik)
dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang
mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi pahala-pahala
mereka sedikitbun. Dan siapa yang melakukan satu sunah sayyi'ah (sunah yang
jelek) dalam Islam, maka ia mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang
mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka
sedikitpun (H.R. Muslim).
4|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
3. Dalil melakukan tablig
Dari „Abdullah bin „Amru bahwa Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
“Sampaikan dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar)
dari Bani Isra‟il dan itu tidak apa (dosa). Dan siapa yang berdusta atasku dengan
sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka”.
5|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
b. Adanya perintah untuk bertanya kepada orang-orang yang berilmu
ِّ ك إِ ََّّل ر َج ًاَّل ُّنوح ِٓى إِلَي ِْه ْم ۚ َفسْ ـَلُ ٓو ۟ا أَهْ َل
َ ٱلذ ْك ِر إِن ُكن ُت ْم ََّل َتعْ لَ ُم
ون َ َِو َمآ أَرْ َس ْل َنا مِن َق ْبل
ِ
Terjemah Arti: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang
lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang
yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl Ayat
43)
3. Dalil perintah dakwah
a. Qs An-Nahl/16: 125
ك ه َُو أَعْ لَ ُم ِب َمن
َ ِى أَحْ َسنُ ۚ إِنَّ َر َّب
َ ح ْك َم ِة َو ْٱل َم ْو ِع َظ ِة ْٱل َح َس َن ِة ۖ َو ٰ َجد ِْلهُم ِبٲلَّتِى ه
ِ ك ِب ْٲل ِ ْٱد ُع إِلَ ٰى َس ِب
َ يل َر ِّب
َ ض َّل َعن َس ِبيلِهِۦ ۖ َوه َُو أَعْ لَ ُم ِب ْٲل ُم ْه َتد
ِين َ
Terjemah Arti: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
b. QS Ali Imran ayat 110
ٲَّلل ۗ َولَ ْو َءا َم َن أَهْ ُل
ِ َّ ون ِب
َ ف َو َت ْن َه ْو َن َع ِن ْٱلمُن َك ِر َو ُت ْؤ ِم ُن ِ ُون ِب ْٲل َمعْ رُو َ اس َتأْ ُمر
ِ ت لِل َّن ْ ُكن ُت ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج
َ ُون َوأَ ْك َث ُر ُه ُم ْٱل ٰ َفسِ ق
ون َ ان َخيْرً ا لَّهُم ۚ ِّم ْن ُه ُم ْٱلم ُْؤ ِم ُن ِ ْٱل ِك ٰ َت
َ ب لَ َك
Terjemah Arti: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih
baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
c. Hadis Nabi Muhammad SAW, riwayat imam muslim
ّ ّللا صلى
“ َمنْ رأى:ّللا علٌه وسلم ٌقول ّ سمعت رسو َل ُ :ّللا عنه قال ّ ًعن أبً سعٌد الخدري رض
ان
ِ اإلٌ َم َ َو،ِ فإنْ َل ْم ٌَسْ َتطِ عْ َف ِب َق ْل ِبه،ِ فإنْ َلم ٌَسْ َتطِ عْ َف ِبلِسا ِنه،ِِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرا َف ْلٌ َُغٌِّرْ هُ ِب ٌَ ِده
ِ ُذلك أضْ َعف
Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu „alaihi Wassallam bersabda:” Siapa diantara kalian yang melihat
kemungkaran maka hendaklah merubahnya dengan tangannya, jika tidak
mampu dengan lisannya dan jika tidak mampu dengan hatinya. Dan yang
demikian itu selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)
6|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
Agar misi dakwah Islam dapat diterima dengan senang hati oleh umat Islam, di dalam
melakukan dakwah Islam perlu mengindahkan beberapa etika sebagai berikut:
Bersikap lemah lembut
Disampaikan dengan bahasa yang mudah diterima
Mampu menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan
Sifatnya lebih banyak mengajak dan merangkul, bukan mengejek dan memukul
Tema sesuai situasi dan kondisi
Materi dakwah sesuai Al-Qur‟an dan hadits
Tidak mengharap imbalan
ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khutbah, tablig, dan dakwah.
1. Ketentuan Khutbah
a. Syarat khatib
1) Seorang laki-laki yang balig, berakal, dan sehat ) Menutup aurat dengan pakaian
yang rapi )
2) Melakukannya dengan berdiri
3) Suci dari hadas dan najis
4) Duduk di antara dua khutbah, apabila khutbah dilakukan dua kali
5) Mengetahui tentang syarat, rukun, dan sunah khutbah
6) Melakukan rukun khutbah secara berurutan '
b. Syarat materi khutbah
Agar materi khutbah dapat bermakna bagi jamaah, maka materi khutbah perlu
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Materi khutbah bersumber dari alquran dan alhadis
2) Materi khutbah mengajak dan mendorong umat islam untuk meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT
3) Materi khutbah sesuai perkembangan zaman
4) Materi khutbah tidak mengandung unsur hasutan kelompok.
c. Rukun Khotbah
1) Membaca hamdallah
2) Membaca dua kalimat syahadat
3) Membaca shalawat nabi
4) Membaca alquran
5) Pesan taqwa
6) Membaca doa
7|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
d. Macam-Macam Khutbah
Apabila dilihat dari keterkaitan dengan ibadah, khutbah dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu;
1) Khutbah jum'at
Khutbah Jum'at artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan
shalatjum'at. Khutbah ini dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan sebagai
khatib, ketentuan khutbah, maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah.
2) Khutbah „Idain
Khutbah „Idain adalah khutbah yang dilakukan pada dua hari raya, yaitu; hari
raya Idul Fitri dan hari raya Idul Kurban atau Idul Adha. Kedua jenis khutbah ini
dilakukan setelah pelaksanaan shalat. Hukumnya sunah dan boleh dilakukan sekali
khutbah atau dua kali khutbah. Apabila dilakukan dengan satu khutbah, maka
setelah menyampaikan isi khutbah, langsung ditutup dengan doa.
3) Khutbah lainnya ( shalat istisqa, shalat kusuf, khutbah nikah)
2. Ketentuan Tabligh
a. Syarat-syarat tablig Bagi umat Islam yang menjadi mubalig atau mubaligah, harus
menjunjung tinggi etika atau syarat-syarat yang diperlukan, yaitu;
1) Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai
2) Memiliki keterampilan metode yang variatif
3) Memiliki sifat sabar dan tidak emosional
4) Memiliki sikap ikhlas karena Allah swt.
5) Tidak bersifat komersial
b. Persamaan dan perbedaan antara khutbah dan tabligh
8|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI
3. Ketentuan Dakwah
a. Syarat-syarat dakwah.
1) Dilakukan oleh umat .Islam yang memiliki ilmu pengetahuan agama Islam secara
memadai
2) Menggunakan metode yang menarik, mengajak, merangkul. Bukan metode yang
membosankan, mengejek dan memukul.
3) Dakwah dilakukan secara terus-menerus, sabar, ikhlas dan tawakkal kepada Allah
swt., serta tidak menjadikan dakwah sebagai mata pencaharian yang bersifat
komersial.
b. perbedaan antara khutbah, tabligh dan dakwah
9|P age Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI