Anda di halaman 1dari 9

SYIAR ISLAM

Nama : Wildan Setyawan


Kelas : XI IPA 6
A. Khotbah
ْ ُ ‫ خـ‬-‫ـخــطُ ُـب‬
Khotbah secara bahasa berasal dari akar kata ‫ـطـبـَـة‬ ْ ‫َـيــ‬ َ ‫خ َـ‬
–‫ط َـب‬
berarti ceramah atau pidato. Sedangkan secara istila, khotbah adalah
kegiatan ceramah yang dilakukan oleh seorang khatib yang disampaikan
kepada sejumlah orang islam dengan syarat dan rukun, baik berupa
peringatan, pembelajaran,atau nasihat. Dalam syariat islam, macam-
macam khotbah yaitu khotbah jumat, khotbah idul fitri, khotbah idul
adha, khotbah istisqa, ataupun khotbah dalam salat kusuf dan khusuf.

1. Syarat seorang khatib


a. Islam.
b. Balig.
c. Berakal Sehat.
d. Mengetahui ilmu agama.
2. Syarat Khotbah Jumat
a. Khotbah dimulai setelah tergelincirnya matahari (Masuk Waktu Zuhur).
b. Khatib dalam keadaan suci dari hadas dan najis.
c. Khatib harus laki-laki.
d. Khatib wajib menutup auratnya.
e. Khatib duduk diantara dua khotbah.
f. Khotbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
g. Khotbah dilakukan dalam keadaan berdiri (bila mampu).
h. Hendaknya tertib dalm melakukan rukun khotbah.

3. Rukun Khotbah Jumat


a. Membaca hamdalah atau pujian kepada Allah SWT.
b. Membaca dua kalimat syahadat.
c. Membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw.
d. Berwasiat takwa dan hal bermanfaat.
e. Membaca ayat Al-quran pada salah satu khotbah.
f. Berdoa pada khotbah kedua untuk kaum muslimin.

4. Sunnah Khotbah Jumat


a. Khatib memberikan salam sebelum adzan berkumandang.
b. Khotbah diucapkan dengan kalimatyang fasih, jelas, mudah dipahami, dan disampaikan dengan penuh semangat.
c. Khatib dalam menyampaikan khotbahnya hendaklah diperpendek dan jangan terlalu panjang, sebaliknya salat jumat
yang diperpanjang.
d. Khatib menghadap jamaah ketika berkhotbah.
e. Menertibkan rukun-rukun khotbah.
f. Khotbah dilakukan diatas mimbar atau ditempat yang tinggi.
B. Tablig
Tablig secara etimologio berasal dari akar kata balagha, yuballighu,
tablighan, yang berarti menyampaikan. Secara Terminologi, tablig berarti
menyampaikan ajaran islam baik dari Al-quran maupun hadist yang
ditunjukkan kepada umat manusia. Orang yang menyampaikan disebut
mubalig.

1. Keutamaan tablig
Allah SWT seringkali menyebutkan didalam kitab-Nya bahwa tugas
seorang rasul tidak lain hanyalah menyampaikan. Setelah Rasulullah
sawwafat, kebiasaan dilanjutkan oleh para sahabat, para tabiin, dan tabiut-
tabiin.
Seorang tablig tidak harus menjadi ulama terlebih dahulu, ia harus
menyampaikan kepada yang lain tentang ilmu agama yang dimengerti,
siapapun mereka. Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut.
2. Syarat Mubalig
a. Islam. c. Berakal.
b. Balig. d. Mendalami ajaran islam.

3. Etika dalam menyampaikan Tablig


c. Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh
kesepakatan bersama.
f. Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang
kuat dan jelas sumbernya.
g. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi,
psikologis dan sosiologipara penerimanya.
h. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih,
dan mencari kesalahan orang lain.
C. Dakwah
Dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu akar kata ‫( عـا– يــدعوا – دعوة‬da'a - yad'u - da'watan) artinya menyeru atau
mengajak. Secara istilah, dakwah berarti kegiatan mengajak seseorang kepada ajaran islam untuk diamalkan dalam
kehidupan nyata supaya mendapatkan kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang yang
menyampaikan dakwah disebut "da'i" sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u“ dan metodenya atau cara
penyampainnya disebut “asalibud-da`wah”.

1. Keutamaan Dakwah
Dakwah merupakan kewajiban kaum muslimin. Diantara perintah dakwah yang disebutkan oleh Allah dalam Al-
quran berikut.

َ‫وف َويَ ْن َه ْونَ ع َِن ا ْل ُم ْن َك ِر ۚ َوأُو ٰلَئِكَ ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُحون‬


ِ ‫َو ْلتَ ُكنْ ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْدعُونَ إِلَى ا ْل َخ ْي ِر َويَأْ ُم ُرونَ بِا ْل َم ْع ُر‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali `Imran[3]:104)
RasulullahSaw. Memberikan penjelasan dengan dakwah lewat hadis berikut.

j
2. Syarat Dai
a. Islam. c. Berakal.
b. Balig. d. Mendalami ajaran islam.

3. Objek Dakwah
Objek dakwah atau mad’u adalah orang yang didakwahi atau orang yang diajak kepada agama Allah dan
kebaikan. Objek dakwah meliputi seluruh manusia. Seorang dai pun pada saat-saat tertentu pasti juga jadi
madu.

4. Materi Dakwah
Materi dakwah atau al-maudhu’ yaitu segala sesuatu yag disampaikan oleh subjek dakwah kepada objek
dakwah yang meliputi seluruh ajaran islam yang bersumber dari Al-Qur’an maupun hadis. Secara umum,
materi dakwah mencakup empat hal, antara lain: akidah(keyakinan); syariah(hukum); akhlak(tingkah laku);
dan mualah(hubungan sosial)

5. Metode Dakwah

َ ‫ض َّل َع ْن َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد‬


‫ين‬ َ ‫ا ْد ُع إِلَ ٰى َسبِي ِل َرب َِّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَحْ َس ُن ۚ إِ َّن َرب ََّك هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S an-nah[16]:125)
Apabila dijabarkan, metode yang terdapat dalam ayat tersebut sebagai berikut.

a. Berdakwah dengan hikmah.


Hikmah ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan dengan yang
bathil. Hikmah memiliki beberapa penafsiran, sebagai berikut:
• Al-Qur’an dan sunah.
• Ucapan ringkas yang mengandung banyak makna.
• Manfaat serta rahasia dari setiap hal.

b. Berdakwah dengan Mau’idah Hasanah.


• Memberikan motivasi untuk berbuat baik atau memberikan peringatan akan akibat perbuatan buruk.
• Ucapan yang lemah lembut.
• Pengajaran yang mengandung pesan positif.

Jadi mau’idah hasanah dapat diartikan sebagai suatu nasihat yang diucapkan dengan perkataan lemah lembut
sehingga dapat masuk ke dalam hati orang yang didakwahi dan dapat di terima dengan penuh kesadaran.

c. Berdakwah dengan Mujadalah Ahsan.


Mujadalah ahsan adalah melakukan diskusi, bertukar pikiran, ataupun membentah dengan perkataan yang lebih
baik dari lawan bicara dan tidak menggunakan ucapan yang kasar sehingga dapat diterima oleh lawan dengan
lapang dada.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai