Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan agama islam

KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN PERSAUDARAAN

Kelompok 1 :

 Siti Maulina
 Nadya
 Akbar Jayadi
 Ahmad Saufi
 M.Alpin

Guru Pembimbing :
Suhardi S.Pd.I,MA

SMA NEGERI 1 KAPUAS TIMUR


TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar
Syukar Alahamdulillah kami panjatkan semata mata hanya kepada Allah swt yang telah
melimpahkan nikmat dan karunia-nya,sehinnga makalah Pendidikan Agama Islam untuk SMA
kelas X ini dapat kami selesai kan semoga Ridha Allah senantiasa menyertai,Amin.

Didalam peyusunan makalah pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X ini dikembang
kan model penyajian yang didsarkan pada konsep belajar Pendidikan Agama Islam untuk
membentuk perilakuk kehidupan sehari – hari siswa,sehngga penyajian makalah ini memiliki
ciri :

 Dikembangkan berdasarkan kompentensi ini(KI) dan kompentesi dasar (KD) Kurikulum


Pendidikan Agama Islam SMA tahun 2013
 Proses pembelajaran yang berbasis pemberdayaan peserta didik diteankan melalui
fitur – fitur seperti :

Tadarus : Berisi arahan dan aktivitassiswa dalam proses awal memahami ajaran

Al-Qur’an melalui pembiasaan diri membaca Al-Qur’an secara Tartil.

Eksplorasi : Berisi tugas siswa yang lebih mendalam tentang materi yang berkaitan erat
dengan BAB yang sedang dipelajari.

Kegiatan : Mengajak siswa memahami materi melalui tugas secara menyeluruh dan
mempraktikkannya dalam aktivitas kehidupan sehari – hari.

Rangkuman : Merupakan ringkasan materi BAB yang diberikan pada setiap akhir BAB.

Kmus Istilah : berisi penjelasan ringkas tentang istilah – istilah yang serig muncul dalam
pembahan.

Latihan Akhir BAB : Sarana untuk mengevalusi hasil pembelajaran yang dapat dikerjakan siswa
secara mandiri.

Kami harapkan menjadi makalah pegangan bagi peserta didik SMA kelas X,sehingga
mempermudah dalam proses belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Belajar
Agama Islam adalah mempelajari dan mendalami , ajaran Agam sebagai bekal berprilaku dalam
kehidupan sehari – hari.

Kapuas Timur, Agustus 2019

Penulis

Kelompok 1
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
Kontrol Diri,Prasangka Baik dan Persaudaraan................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 2
A. Membaca Q.S Al-Anfal/8:72 dan Q.S Al – Hujarat/49:10 dan 12..... 2
B. Mendemonstrasikan Hafalan Q.S Al – Anfal/8:72,Q.S Al –
Hujarat/49:10 dan 12 dengan Lancar......................................................................... 3
C. Memahami dan menganalisis kandungan Q.S Al-Anfal/8:72 dan
Q.S Al – Hujurat/49:10 dan 12 .......... ...........................................................................5
D. Konsep Kontrol Diri (Mujahdah An-Nafs) ....................................................7
E. Konsep Prasangka Baik (Huznudzan)...............................................................7
F. Konsep Persaudaraan (Ukhuwah) .........................................................................8
G. Manfaat Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan ..................9
H. Penerapan Perilaku Kontrol Diri, Prasangka Baik dan
Persaudaraan .........................................................................................................................9
I. Hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol
diri,prasangka baik,dan persaudaraan sesuai pesan Q.S Al-
Hujurat/49:10 dan 12,serta hadis terkait. .............................................................. 10
BAB III ........................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
1. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
2. Saran ................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

Kontrol Diri,Prasangka Baik dan Persaudaraan


Allah swt. Menurunkan Al-Qur’an supaya manusia membaca , memahami dan menjadikan
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup serta mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupa
sehari-hari.Al-Qur’an diturunkan ntuk membimbing umat manusia kejalan yang
benar,yakni jalan yang diridhoi oleh Allah swt.Al-Qur’an terdapat banyak sekali surah
diantaranya adalah surah Al-Anfal dan Q.S Al-Hujarat.
Dalam surah Al-Anfal/8:72 dan Q.S Al-Hujarat/49:10 dibahas tentang kontrol diri
(Mujahadah An-Nafs),persaudaraan(ukhuwah),sedangkan dalam surah Al-Hujarat ayat 12
dibahas tentang perintah menjauhi prasangka buruk(Su’uzzan).
Perilaku baik harus dipelajari,diwujudkan dan dilestarikan oleh manusia dalam kehidupan
sehari – hari,sedangkan perilaku buruk harus dihindari.
Diantara perilaku baik itu adalah : kontrol diri,persaudaraan,dan husnuzzan (prasangka
baik).
Allah swt.membenci hambanya yang berprilaku tercela sesama manusiapun merasa
terusik,terganggu,bahkan merugi akibat perilaku mausia yang tercela.Alam pun menjadi
murka,ditandai dengan berbagai bencana,seperti tanah longsor,banjir,gunung
meletus,tsunami dan sejenisnya yang melanda bumi.
Mujahadah An-Nafs(kontrol diri),ukhuwah(persaudaraan) dan husnuzzan(prasangka baik)
tidak akan datag dengan sendirinya.

Kelompok 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Membaca Q.S Al-Anfal/8:72 dan Q.S Al – Hujarat/49:10 dan 12

Salah satu manfaat membaca Al – Qur’an adalah memperoleh kedamaian


hati,mendapat petunjuk kebenaran dari Allah swt, dan mudah memahami pelajaran.
1.Q.S Al – Anfal/8:72
ٓ
ُ ۡ‫ٱّللَِّوَّٱلَّذِينَّ َّءاوواَّْونص ُر ٓواْ ََّّأ ُ ْو َٰلئِكَّبع‬
َّ‫ض ُه ۡم‬ َِّ ُ‫ِإنَّ َّٱلذِينَّ َّءامنُواَّْوهاج ُرواَّْو َٰجهدُواَّْ ِبأمۡ َٰو ِل ِه ۡمَّوأنف‬
َّ َّ ‫س ِه ۡم َّفَِّيَّس ِبي ِل‬
َّ‫ٱستَّنص ُرو ُك َّۡمَّ ِفي‬ ۡ َّ‫اج ُرو ٖۚاَّْوإِ ِن‬ َٰ ِ ‫ضَّوَّٱلذِينََّّءامنُواَّْول ۡمَّيُهاج ُرواَّْماَّل ُك‬
ِ ‫مَّمنَّوَّلي ِت ِهمَّ َِّمنَّش ۡيءٍ َّحَّت َٰىَّيُه‬ ِ ٖۚ ۡ‫أ ۡو ِليا ٓ ُءَّبع‬
َّ َّ٧٢َّ‫صير‬ َّ َّ‫قَّو‬ٞۗ ‫مَّم ََّٰيث‬
ِ ‫ٱّللَُّبِماَّت َّۡعملُونَّب‬ َِّ ‫ِينَّفعل ۡي ُك ُمَّٱلنصۡ َُّرَّإَِّلَّعل َٰىَّق ۡو ِۢ ِمَّبَّ ۡين ُك ۡمَّوب ۡين ُه‬
َِّ ‫ٱلد‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada
orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-
orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu
melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali
terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan(Q.S Al – Anfal/8:72).
2. Q.S Al – Hujarat/49:12
َّ‫ض ٖۚا‬
ً ۡ‫ض ُكمَّبع‬ ُ ‫م َّو ََّّل َّتَّجس‬ٞۖ ‫ن ََِّّإ ۡث‬
َُّ ۡ‫سواْ َّوَّل َّي ۡغتبَّبع‬ َِّ ‫ن َّ ِإن َّبَّعۡ ض َّٱلظ‬ ِ ‫ٱجتنِبُوَّاْ َّكثِ ٗير‬
َِّ ‫اَّمن َّٱلظ‬ ۡ َّ ْ‫َٰيٓأيُّها َّٱلذِينَّ َّءامنُوا‬
َّ َّ١٢َّ‫ٱّللَّإِنَّٱّللََّّتوابَّر ِحيم‬ َّٖۚ َّْ‫أي ُِحبُّ َّأحدُ ُك ۡمَّأنَّي ۡأ ُكلَّل ۡحمَّأ ِخي ِهَّم ۡي ٗتاَّفك ِر ۡهت ُ ُمو ٖۚهَُّوَّٱتَّقُوَّا‬
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang(Q.S Al – Hujarat/49:12)

3.Q.S Al – Hujarat/49:10
َّ َّ١٠َّ‫ِإنماَّ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونََّّ ِإ ۡخوةَّفأصۡ ِل ُحواَّْب ۡينَّأخو ۡي ُك ٖۡۚمَّوَّٱتقُوَّاَّْٱّللََّّلعلَّ ُك ۡمَّت ُ ۡرح َُّمون‬

Kelompok 1
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat(Q.S Al – Hujarat/49:10)
Didalam Al – Qur’an surah Al – Anfal/8:72 dan Al – Hujarat/49:10 dan 12 diatas terdapat
bacaan – bacaan tajwid yang sangat penting untuk dipelajari dan dimengerti.

B. Mendemonstrasikan Hafalan Q.S Al – Anfal/8:72,Q.S Al –Hujarat/49:10


dan 12 dengan Lancar.
Untuk membantu mempercepat dalam menghafal Q.S Al – Anfal/8:72 dan Al –
Hujarat/49:10 dan 12 tentang persaudaraan,kuasai arti perlafal dibawah ini dan setelah
itu,bacalah ayat – ayat tersebut saat salat 5 waktu setelah membaca surah Al – Fatihah !
1. Q.S Al – Anfal/8:72

ِ‫ٱّلل‬
َّ َّ‫ِفيَّس ِبي ِل‬ َّ‫وأنفُ ِس ِه ۡم‬ َّ‫ِبأمۡ َٰو ِل ِه ۡم‬ ْ‫و َٰجهدُوَّا‬ ْ‫وهاج ُروَّا‬ ْ‫ٱلذِينَّءامنُوَّا‬ َّ‫ِإن‬
Allah Dijalan Dan jiwa – Dengan Serta orang – Dan orang – Orang – orang sesungguhnya
jiwa mereka harta – orang yang orang yang yang beriman
harta berjihad berhijrah
mereka
ٓ
ََّّ‫وٱلذِين‬ َّٖۚ‫بعۡ ض‬ َّ‫أ ۡو ِليا ٓ ُء‬ ُ ۡ‫بع‬
َّ‫ض ُه ۡم‬ َّ‫أ ُ ْو َٰلئِك‬ ْ‫ونص ُر ٓوَّا‬ ْ‫ءاووَّا‬ َّ‫وٱلذِين‬
ْ‫ءامنُوَّا‬
Dan Sebagian Melindungi Sebagian Mereka itu Dan memberi Memberikan Dan orang –
terhadap (yang lain) mereka pertolongan tempat orang yang
orang – (kepada kediaman
orang muhajirin)
yang
beriman
ْ‫اج ُروَّٖۚا‬
ِ ‫يُه‬ َّ‫حت َٰى‬ َّ‫ش ۡي ٍء‬ ‫ِمن‬ ‫ِمنَّو َٰليتِ ِهم‬ ‫ماَّل ُكم‬ ْ‫اج ُروَّا‬
ِ ‫يُه‬ َّ‫ول ۡم‬
Mereka Sehingga sedikitpun dari Kewajiban Maka tidak Mereka Tetapi belum
berhijrah untuk ada bagi berhijrah
melindungi mereka
mereka

َّ ِۢ
َّ‫َّۢب ۡين ُك ۡم‬ َّ‫إَِّلَّعل َٰى‬ َّ‫ٱلنصۡ ُر‬ َّ‫فعل ۡي ُك ُم‬ َّ‫ِين‬
ِ ‫ٱلد‬ ‫فِي‬ َّ‫ٱستنص ُرو ُك ۡم‬
ۡ َّ‫و ِإ ِن‬
َّ‫ق ۡو ِۢ ِم‬

Antara Kecuali Memberikan Maka Urusan Dalam Mereka Dan jika


kamu terhadap pertolongan kamu pembelaan meminta
kaum wajib pertolongan

Kelompok 1
‫صير‬
ِ ‫ب‬ َّ‫تعۡ ملُون‬ ‫ِبما‬ ُ‫ٱّلل‬
َّ ‫و‬ َّ‫ق‬ٞۗ ‫ِم َٰيث‬ ‫وب ۡين ُهم‬
Maha Kamu kerjakan Dengan Dan Allah Ada perjanjian Dan antara
melihat apa yang mereka

2. Q.S Al – Hujarat/49:12
‫كثِ ٗيرا‬ ْ‫ٱجتنِبُوَّا‬
ۡ ْ‫ءامنُوَّا‬ َّ‫ٱلذِين‬ ‫َٰيٓأيُّها‬
banyak Jauhilah Beriman Orang – orang Wahai
yang
َّ‫ٱلظ ِن‬ َّ‫بعۡ ض‬ َّ‫ِإن‬ َّ‫ٱلظ ِن‬ َّ‫ِمن‬
Prasangka itu Sebagian Sesungguhnya Prasangka Dari
َّ‫ض ٖۚا‬
ً ۡ‫بع‬ ‫ض ُكم‬
ُ ۡ‫بع‬ ‫وَّلَّي ۡغتب‬ ْ‫سوَّا‬
ُ ‫وََّّلَّتجس‬ َّ‫م‬ٞۖ ‫إِ ۡث‬
Sebagian yang Sebagian adri Dan jangan Dan jangan Dosa
lain kalian menggunjing kalian mencari –
cari kesalahan
orang lain
‫أ ِخي ِهَّم ۡي ٗتا‬ َّ‫ل ۡحم‬ َّ‫أنَّي ۡأ ُكل‬ َّ‫أحدُ ُك ۡم‬ َّ‫ب‬
ُّ ‫أي ُِح‬
Saudaranya yang Daging Memakan Salah seorang Apakah suka
sudah diantara kalian
mati/bangkai
َّ‫ر ِحيم‬ َّ‫تواب‬ َّ‫إِنَّٱّلل‬ ٖۚ ْ‫وٱتقُوا‬
َّ‫َّٱّلل‬ ُ‫فك ِر ۡهت ُ ُموَّٖۚه‬
Maha penyayang Maha penerima Sesungguhnya Dan bertaqwa lah Tentu kamu
tobat Allah kamu kepada merasa jijik
Allah

3. Q.S Al – Hujurat/49:10
ََ‫بَ ۡين‬ َ‫فَأَصۡ ِل ُحوا‬ َ‫ِإ ۡخ َوة‬ ََ‫ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُون‬ ‫ِإنَّ َما‬
antara Karena itu bersaudara Orang – orang Sesungguhnya
damaikan lah mukmin itu

ََ‫ت ُ ۡر َح ُمون‬ َ‫لَ َعلَّ ُك ۡم‬ َ‫ٱّلل‬


َ َّ َ‫َوٱتَّقُوا‬ َ‫أَخ ََو ۡي ُك ۡم‬

Mendapat rahmat Agar kamu Kepada Allah Dan bertaqwalah Kedua


kamu saudaramu yang
berselisih

Kelompok 1
C. Memahami dan menganalisis kandungan Q.S Al-Anfal/8:72 dan Q.S Al
– Hujurat/49:10 dan 12

1. Analisis Isi Kandungan Q.S Al – Anfal/8:72 serta hadist terkait


Asbabunuzul Q.S Al – Anfal/8:72
Ibnu sa’ad meriwayatkan dari jalan Hisyam bin Urwan dari ayahnya,dia
berkata’’Rasulullah Saw,telah mempersaudarakan Zubair bin Awwan dengan Ka’ab bin
Malik.Zubair berkata’’pada saat perang uhud,aku melihat Ka’ab terluka parah kemudian
aku berkata’’jika dia mati dia berputus hubungannya dengan keluarga dan aku jadi
pewarisnya . kemudian ayat itu pun turun dan jadilah warisan itu bagi orang mempunyai
tali persaudaraan dan kerabat , bukan berdasarkan yang lainnya,’’(Lubabun Nuqul).

2. Q.S Al – Anfal/8:72 berisi perintah Allah swt bagi orang – orang


beriman.
a. Orang – orang yang beriman yang sedang berjuang dijalan Allah swt,seperti
sedang hijrah dan berjihad dengan jiwa dan raga dijalan Allah swt dan
mengalami kesulitan dalam urusan makan,minum dan tempat tinggal,maka
orang – orang beriman lain yang memiliki kemampuan wajib memberikan
pertolongan.
Hal demikian pernah dilakukan oleh Nabi bersama para sahabat melakukan
hijrah dari mekah ke madinah.
Ketika sampai dimadinah,Nabi beserta para sahabat disambut oleh umat islam
diMadinah disebut kaum Anshar dengan sambutan yang luar biasa.umat islam
dimadinah memberikan semua kebutuhan kepada Nabi beserta sahabat bahkan
kaum Anshar telah mengikrarkan dihadapan Nabi dan para sahabat bahwa
kesulitan kaum muhajirin adalah kesulitan kaum Anshar,dan kesenangan kaum
muhajirin juga kesenangan kaum Anshar.Dengan demikian,kekayaan kaum
Anshar adalah kekayaan kaum Muhajirin juga,Subhanallah.
Demikian Nabi Muhammad Saw membangun persaudaraan antara kaum
Muhajirin dan Anshar .Model persaudaraan yang diharapkan oleh Nabi adalah
persaudaraan sejati berdasarkan iman.

Nabi bersabda :

Kelompok 1
َّ‫َّقالََّّلََّّيُؤْ ِم ُنَّأحدُ ُك ْمَّحتىَّي ُِحبَّأل ِخي ِهَّماََّّيُ ِحبُّ َّ ِلن ْف ِس ِه‬-َّ‫َّصلىَّهللاَّعليهَّوسلم‬-َّ‫ع ْنَّأن ٍسَّع ِنَّالنبِ ِى‬
)‫َّ(رواةمسلم‬
Artinya :
Dari Anas,Rasulullah saw bersabda : seorang belum dianggap(sebagai) orang yang
beriman (sempurna),sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri.(H.R Bukhari).
Dari peristiwa persaudaraan umat islam ketika masa hijrah tersebut,beberapa nilai
kehidupan yang operlu dimiliki oleh umat islam sekarang sebagai wujud mujahadah an –
nafs adalah sebagai berikut.
 Umat islam harus menjadi umat yang kuat didalam kehidupan sekarang,agar kita
dapat berbuat kebaikan lebih banyak,umat islam harus kuat,baik kuat ilmu maupun
kuat ekonomi.Umat islam wajib belajar dengan semangat dalam menuntut ilmu
dunia dan ilmu akhirat .keadaan umat islam yang kuat ilmu dan kuat ekonomi
seperti ini lebih dicintai Allah ketimbang umat islam yang lemah dan miskin.
Nabi bersabda :

ْ ‫َّمن‬
َّ‫َّال ُمؤْ ِم ِن‬ ِ ِ‫ىَّخي ٌْرَّوأحبُّ َّ ِإلىََّّللا‬ ْ ‫َّ ْال ُمؤْ ِم ُن‬:‫س ْو َُّللل ُهعليهوسلم‬
ُّ ‫َّالق ِو‬ ِ ‫ع ْنَّابِيَّ ُهريرةَّر‬
ُ ‫قلَّر‬:‫ضاهللَُّعنهَُّقل‬
ْ ‫يفَّوفِىَّ ُك ٍلَّخي ٌْرَّاحْ ِر‬
َّ‫صَّعلىَّماَّي ْنفعُكَّواسْت ِع ْنَّبِاّللَِّوَّلَّت ْع ِج ْز‬ ِ ‫الض ِع‬
Artinya :
Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.Namun
pada masing – masing ada kebaikannya.Bersemangatlah kamu,mohonlah pertolongan
kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah...(H.R Bukhari).

 Umat Islam harus mampu mengendalikan diri


Sebagai umat Islam,apabila Allah telah memberikan nikmat dan karunia kepada
kita dalam bentuk ketercukupan ilmu dan harta,janganlah menjadi kaum yang kikir
dan menyombong kan diri.Jangan sekali – kali beranggapan bahwa ilmu dan
kekayaan datang semata – mata melalui usaha kita. Semua itu karena anugrah
Allah swt yang wajib disyukuri nikmat Allah adalah mengamalkan ilmu sdan
perbelanjakan harta tersebut sesuai perintah agama.
Perasaan memiliki secara total atas anugrah Allah merupakan perilaku yang
harus dihindari. bentuk menghindarinya adalah dengan menyadari bahwa semua itu
adalah milik Allah manusia hanyalah dititipi yang sewaktu – waktu dapat dikurangi
bahan diambil kembali oleh Allah swt.

Kelompok 1
D. Konsep Kontrol Diri (Mujahdah An-Nafs)
1. Pengertian
Kontrol diri adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan hawa nafsu
dan ego pribadi.
2. Usaha Melakukan Kontrol Diri
a. Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih lama untuk mengambil keputusan
dari perbuatan yang akan dilakukan
b. Memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukan
c. Berdzikir kepada Allah
d. Berdoa kepada Allah
3. Hikmah Kontrol Diri
 Mereka yang bermujahadah berdasar ilmu yang diketahuinya, maka akan
ditunjukkan oleh Allah mengenai perkara-perkara yang belum ia ketahui.
 Mereka yang bermujahadah dengan bertaubat, maka, Allah akan menunjukkan
kepada mereka jalan keikhlasan.
 Dapat terjaga dari nafsu dan tidak akan mengganggu atau dapat mempengaruhi
anggota badan dengan perbuatan yang dilarang oleh syari'at.
 Memperteguh/memperkuat keimanan dan jatidiri.
 Berkepribadian dengan baik dan akhlak yang mulia.
 Membentuk hamba yang dapat lebih bertanggung jawab.

E. Konsep Prasangka Baik (Huznudzan)


1. Pengertian
Prasangka baik adalaah sikap netral dan cara pandang seseorang yang membuatnya
melihat sesuatu secara positif.
1. Husnudzan kepada Allah adalah berprasangka baik terhadap segala sesuatu
yang ditakdirkan oleh Allah.
Hikmah husnudzan kepada Allah yaitu Kehidupan rohani menjadi aman dan
tenang. Semua takdir selalu dianggap baik baginya.
Cara Menumbuhkan Sikap Husnudzan Kepada Allah adalah dengan latihan
menerima semua takdir dari Allah. Latihan menahan diri untuk tidak
memberikan reaksi dengan cepat terhadap semua masalah yang terjadi.

Kelompok 1
2. Husnudzan kepada sesama manusia adalah berprasangka baik terhadap sesama
dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap apriori.
Cara menumbuhkan sikap Husnudzan kepada sesama manusia adalah dengan
tidak merendahkan orang lain. Tidak mencaci maki atau menghina orang lain.
3. Husnudzan Kepada Diri Sendiri adalah mensyukuri bahwa segala sesuatu yang
melekat pada diri manusia, baik disukai ataupun tidak, merupakan pemberian
Allah yang terbaik untuk manusia.
Husnudzan kepada diri sendiri akan menumbuhkan sikap inisiatif, gigih, dan rela
berkorban. Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:
 Inisiatif : percaya bahwa orang yang mempunyai inisiatif akan mendapatkan
pahala ditambah pahala orang-orang yang mengikuti sesudahnya
 Gigih : percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar
 Rela berkorban : percaya bahwa pengorbanan akan mendatangkan
ketenangan dan kebahagiaan
2. Manfaat Huznudzan
2. Hidup akan menjadi lebih tenang, tenteram dan lebih damai.
3. Hati akan menjadi lebih bersih dan terhindar dari penyakit hati.
4. Dapat menumbuhkan sikap yang tulus.
5. Tidak akan timbul sikap perselisihan atau perpecahan
6. Mengingatkan agar manusia selalu berintrospeksi.
7. Memacu semangat agar lebih kreatif.

F. Konsep Persaudaraan (Ukhuwah)

1. Pengertian
Ukhuwah menurut bahasa berasal dari kata akhun artinya berserikat atau
persaudaraan. Jika dirangkai dengan kata islamiyah maka pengertian ukhuwah islamiyah
adalah persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan islam.
2. Bentuk –Bentuk Persaudaraan
a. Ukhuwah ubudiyah: persaudaraan antar sesama makhluk Allah
b. Ukhuwah insaniyah: persaudaraan antar sesama manusia
c. Ukhuwah wathaniyah: persaudaraan atas kesamaan bangsa
d. Ukhuwah fi din al islam: persaudaraan antar sesama muslim
3. Hikmah Ukhuwah
 Allah SWT akan melindungi dan menaungi dari ngerinya pada hari kiamat kelak.

Kelompok 1
 Mencintai karena Allah SWT tentu akan mendatangkan keimanan yang kemudian
akan mengantarkannya menuju surga.
 Melahirkan akhlak yang sungguh mulia, seperti sikap ramah, cinta kasih, peduli
terhadap kebutuhan saudaranya seiman dan saling membantu.
 Terwujudnya kehidupan yang lebih aman, tentram, dan harmonis tanpa adanya
permusuhan satu sama lain.
 Memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan dapat terwujudnya kejayaan Islam
4. Cara Menciptakan Ukhuwah
Menjauhi sifat negatif seperti mengolok-olok, mencaci maki, berburuk sangka,
mencari-cari kesalahan, dan menggunjing orang lain.

G. Manfaat Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan


Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk
mengendalikan tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk
mengendalikan diri. Manfaat yang diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam
mengendalikan dirinya antara lain :
a. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Karena jika kita sedang dalam
keadaan marah, kita tidak sabar,tawakal,bersyukur.dll.dapat meningkatkan
komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di peroleh suasana tenang.
b. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup yang sesuai
dengan kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan
oleh Tuhan kepadanya dapat mengurangi rasa gelisah,cemas,iri dan tidak puas
yang dapat terjadi pada semua tingkatan.
c.

H. Penerapan Perilaku Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan


Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan
sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk
mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri
merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini
penting sekali dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di
luar dirinya, akan tetapi justru berada di dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana
pun seseorang pergi, maka orang tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam
dirinya.

Kelompok 1
Pengendalian diri atau penguasaan diri merupakan aspek yang perlu dilatih sejak
dini. Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari langit, melainkan
diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup selama berhubungan dengan
orang-orang di sekitar. Bahkan dalam sebuah kata bijak tertulis, “Siapa yang menguasai
diri ibarat mengalahkan sebuah kota”. Diri yang kita bawa-bawa sekarang ini dapat
menguasai kita atau kita yang menguasainya, dapat menjadi sahabat atau malah menjadi
lawan. Tergantung pilihan kita menjalani hidup ini.
Hal yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku berprasangka
buruk kepada orang lain. Sering kali kita saksikan perkelahian antar pelajar, bentrok antar
warga. Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok saling mencurigai, saling
berprasangka buruk terhadap yang lainnya. Adanya kecurigaan atau prasangka buruk
disebabkan oleh tidak mampunya seseorang mengendalikan diri. Orang yang mampu
mengendalikan diri akan mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan kekerasan
atau main hakim sendiri. Ia akan mengubah prasangka buruk menjadi prasangka baik.
Tentu saja, perilaku prasangka baik akan menjdikan kehidupan kita menjadi
tenteram, akan terjalin persaudaraan (ukhuwah), saling pengertian. Sebaliknya dengan
selalu berprasangka buruk kita akan berhadapan dengan permusuhan antar sesama dan
tidak adanya ketentraman dalam menjalani kehidupan. Al-Qur’an mengajarkan kepada kita
untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an
juga memerintahkan kepada kita untuk selalu berprasangka baik dan menjaga kerukunan
dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik sesama umat Islam maupun yang
lainnya.

I. Hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri,prasangka


baik,dan persaudaraan sesuai pesan Q.S Al-Hujurat/49:10 dan
12,serta hadis terkait.

Umat islam yan memiliki tingkat keimanan yang kuat,maka kontrol diri,prasangka baik
dan persaudaraannnya juga semakinsemakin kuat. Sebaliknya,keimanan umat islam yang
lemah , sangat berkaitan terhadap tingkat kontrol diri,prasangka baik dan persaudarraannya
juga menjadi lemah. Karena itu, umat keimanan sangat berbanding lurus dengan amal
kehidupan sehari – hari,termasuk kontrol diri,prasangka baik dan persaudaraan.

Kelompok 1
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwasanya pengendalian


diri sangat penting untuk mengendalikan dan mengatasi kekhawatiran, kecanduan dan
segala jenis perilaku yang tidak pas dengan kondisi yang seharusnya. Dengan
pengendalian diri, kita dapat mengembangkan kesabaran dan toleransi serta merupakan
alat yang penting dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Hal yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku berprasangka
buruk kepada orang lain. Sering kali kita saksikan perkelahian antar pelajar, bentrok antar
warga. Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok saling mencurigai, saling
berprasangka buruk terhadap yang lainnya. Adanya kecurigaan atau prasangka buruk
disebabkan oleh tidak mampunya seseorang mengendalikan diri. Orang yang mampu
mengendalikan diri akan mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan kekerasan
atau main hakim sendiri. Ia akan mengubah prasangka buruk menjadi prasangka baik.

2. Saran
Kami menyadari bahwasanya penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan.
Untuk itu, kami harapkan kepada rekan-rekan memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

 http://shofie-newdent.blogspot.co.id/2015/01/pai-bab-i.html
 http://hmisoniee.blogspot.co.id/

Kelompok 1
 http://www.habibullahurl.com/2015/01/hikmah-pengendalian-diri-prasangka-
baik-persaudaraan.html
 http://www.habibullahurl.com/2015/01/hikmah-pengendalian-diri-prasangka-
baik-persaudaraan.html

Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai