i
DAFTAR ISI
Daft ar is i....................................................................................................ii
B. Rumusan masalah....................................................................1
C. Tujuan masalah........................................................................2
BAB I I P embahasan...............................................................................3
BAB I I I Penutup..................................................................................19
A. Kes impulan.............................................................................19
B. Saran.........................................................................................19
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian dari Husnuzzan, Raja’, dan
Tobat
2. Mengetahui dalil yang mendukung Husnuzzan,
Raja’, dan Tobat
3. Mengetahui contohnya dalam kehidupan sehari-
hari
4. Mengetahui macam- macam nya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. MACAM- MACAM AKHLAK TERPUJI
1. HUSNUZAN
D َٰٓأ²َ ن ي ˚اD ن ُوD ا َمD ˚ا َءD ر ا َن ِ ب ُوDَن ن ك ِ ض ن ٱ بDِ نDَD ٱ لظD˚D ْمDإ ِث
اDَDهDّ ُ َي ي ج تDِ ذDّ َٱ ل ٱ ثِي ’ِ م DَDلظ إ Dَع
4
sama la in. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
5
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang ."
a. MACAM- MACAM HUSNUZAN
5
3. . Husnuzan kepada orang lain
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan
orang la in. Sehingga orang la in di sekitar kita harus
diperlakukan dengan baik, santun, saling menyayangi
dan menghormati. Berprasangka baik kepada orang la in
akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan
masyarakat.
6
2. RAJA’
1. Pengertian
a. Mendapatkan ampunannya
b. Memperoleh kesejahteraan
7
b. Ketika seorang muslim/ muslimah mengharapkan agar
Allah melimpahkan kebahagiaa n di dunia dan diakhirat.
8
Sebanyak dan sebesar apapun kesalahan dan dosa yang
telah kita perbuat, kita tetap diperintahkan untuk
mengharapkan ampunan dari Allah Swt.
" Ketahuilah, roja' yang t erpuji hanya ada pada dir i orang
yang beramal t aat kepada Allah dan berharap pahala - Nya
atau bertaubat dari kemaksiatannya da n berharap taubatnya
diterima, adapun roja' tanpa disertai amalan adalah roja'
yang palsu, angan- angan belaka dan tercela." ( Syarh
Tsalatsatu Ushul, hal. 58)
9
b. Raja’ sebagai ibadah
" Orang- orang yang diseru oleh mereka itu justru mencari
ja lan perantara menuju Rabb mereka siapakah di antara
mereka yang bisa menjadi orang paling dekat kepada - Nya,
10
4. Faktor munculnya sikap Raja’
Artinya :
1
Allah swt berfirman dalam Q. S. Al- Kahfi ayat 110 :
Artinya :
12
Artinya :
e. Tidak lekas merasa puas atas apa yang diraih dan selalu
berusaha meningkatkan diri
13
6. Manfaat dan hikmah sikap Raja’
1
2. SYARAT- SYARAT TOBAT
para ulama menjelaskan bahwa tobat memepunyai t iga
syarat:
a. Menyesali apa yang t elah ia lakukan di masa lalu.
b. Meninggalkan perbuatan dosanya pada saat it u
juga.
c. Bertekad untuk t idak mengulangi perbuatannya it u
dimasa mendatang.
3. HAKIKAT- HAKIKAT TOBAT
Tobat yang sebenarnya mempunyai beberapa tanda yaitu
di antaranya sebagai berikut.
a. Bergaul dengan orang- orang saleh dan
menjauhkan dir i dari teman- t eman yang buruk
b. Ia menjadi lebih baik setelah tobat dibandingkan
sebelumnya
c. Ia meninggalkan perbuatan dosanya dan segera
melakukan ketaatan.
d. Orang yang bertobat selalu disertai rasa takut
kepada Allah, dan t idak pernah merasa aman dari
azab Allah sekejap pun. Sehingga, rasa takutanya
it u akan t erus berlangsung. Menjauh kan dunia
dari hatinya dan mengarahkan diri keakh irat.
e. Hatinya t erjaga dari kelalaian sambil disertai
penyesalan dan rasa takut, dan ini sesuai dengan
besarnya kesalahan.
f. Suatu perasaan remuk redam terntentu yan
dirasakan hati, yang t idak disamai oleh apa pun,
dan yang t idak dirasakan oleh orang yang t id ak
melakukan dosa itu.
15
4. CONTOH DAN PERILAKU BERTOBAT KRPADA
ALLAH
5. KEDUDUKAN TOBAT
16
Taubat yang sesungguhnya it u adalah
taubat nasuha, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu
Katsir, “ Taubat yang tulus lagi mantab itu adalah
taubat nasuha ( taubat yang sungguh- sungguh),
yang menghapuskan keburukan- keburukan
sebelumnya dan mencegah keburukan yang
mendatang. ” Taubat nasuha adalah meninggalkan
dosa sekarang dan menyesali dosa yang telah
dilakukan serta t idak mengulangi lagi di masa
mendatang.
6. KEUTAMAAN TOBAT
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5947070/husnuzan-dalam-islam-
dan-perilakunya-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://news.detik.com/berita/d-5365977/hikmah-dan-manfaat-husnuzan-
kepada-allah-beserta-contohnya
https://portalpasuruan.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1371505403/tobat-
perilaku-terpuji-dalam-islam-dan-merupakan-perkara-wajib
https://wislah.com/taubat-pengertian-hakikat/