PERILAKU TERCELA
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kami semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah agama ini dengan baik.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Segala puji bagi AllahSWT,kita memuji-Nya,dan meminta
pertolongan,pengampunan serta petunjuk kepada-Nya. Kita berlindung
kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang
siapa mendapat dari petunjuk Allah, maka tidak akan ada yang
menyesatkannya dan barang siapa yang sesat aka tidakada pemberi
petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya. Semoga doa, sholawat
tercurah pada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad
SAW,keluarganya, dan sahabat serta siapa saja yang mendapat petunjuk
hingga hari kiamat. Aaminn.
Persembahan tugas akhir ini dan rasa terima kasih ucapkan untuk:
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………….…… i
BAB I. PENDAHULUAN
3.2. Gibah …………………………………………………….…………………………...... 5
3.4.Hasad……………………………………………………………………………….. ......11
3.5. Namimah ……………………………………………………………………………...12
4.1. Simpulan ………………………………………………………………………….......14
4.2. Saran …………………………………………………….……………………….........14
1.1. Latar Belakang
Perilaku Tercela adalah perbuatan yang tidak Diridhoi oleh Allah. Seorang
Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk
ketidakadilan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa
dan lain-lainnya. Aniaya termasuk perbuatan tercela yang dibenci Allah
SWT bahkan sesama manusia. Berbuat Aniaya berarti berbuat dosa. Oleh
karena itu, aniaya akan mendatangkan akibat-akibat buruk yang akan
diterima oleh pelakunya. Dewasa ini banyak sekali perilaku aniaya bahkan
telah menjadi trend dikalangan orang yang memiliki kedudukan tinggi.
Mereka selalu menilai seseorang dan memperlakukan seseorang sesuai
dengan status sosialnya. Bila seorang pejabat telah menilai seseorang itu
jauh lebih rendah dari status sosial yang di jabatnya, bukan tidak mungkin
ia akan berbuat seenaknya sendiri. Sungguh moral manusia sudah sangat
rusak akibat perilaku tercela tersebut.
Disisi lain, Al-Qur’an juga mengemukakan dan memberi peringatan
tentang akhlak-akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman
seseorang dan pada akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan
masyarakat. Akhlak buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang
ditunjukkan oleh kaum Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran
yang disampaikan rasulullah sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-
tokoh Quraisy seperti Abu jalal, Walid bin mugirah, Akhnas bin syariq,
Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena itu, iman merupakan suatu pengakuan
terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya
melalui sikap dan perilaku terpuji.
Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia selalu
berdampingan dan terlihat dalam perilaku sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Buruk Sangka
Buruk sangka itu termasuk perbuatan zalim karna kita telah memberikan
perasangka tidak baik pada sesuatu padahal sesuatu/seseorang itu belum
tentu buruk karena yang pantas mengadili sesuatu baik atau buruknya
hanya-lah Allah semata karena kita manusia sangat banyak kekurangan
dalam segala hal dan bagaimana kita mengatakan sesuatu itu buruk
sedangkan kita sendiri tidak tahu apakah kita sudah termasuk orang yang
terbebas dari dosa dan noda serta keburukan dalam hati kita serta hidup
kita dalam sehari-hari. Dan Allah juga telah berfirman dalam Al-Qur’an
yang berbunyi :
َّْس وا َواَل َي ْغ َتب ُ الظنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل َت َجس َّ ض َ ْالظنِّ إِنَّ َبع َّ ِين آ َم ُن وا اجْ َت ِن ُب وا َك ِث يرً ا م َِن َ َيا أَ ُّي َه ا الَّذ
ٌض ُك ْم َبعْ ضًا ۚ أَ ُيحِبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَنْ َيأْ ُك َل َلحْ َم أَخِي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُت ُم وهُ ۚ َوا َّتقُ وا هَّللا َ ۚ إِنَّ هَّللا َ َت وَّ اب
ُ َْبع
َرحِي ٌم
هللاُ َو َر ُس ْولُ ُه: أَ َت ْدر ُْو َن ِب ْال ِغ ْي َب ةِ؟ َق الُ ْوا: َقا َل.م.هللا ص ِ أَنَّ َرس ُْو َل.ض.َو َعنْ أَ ِبى ه َُري َْر َة ر
انَ ِانْ َك:ان فِي أَخِي َم ا أَقُ ْولُ؟ َق ا َل َ ْت ِانْ َك َ ِق ْي َل أَ َف َرأَي،ُاك ِب َما ي ُْك َره
َ ك أَ َخ
َ ذ ِْك ُر: َقا َل،أَعْ َل ُم
(رواه مسلم،ُ َو ِانْ َل ْم َي ُكنْ ِف ْي ِه َما َتقُ ْو ُل َف َق ْد َب َه َته،ُاغ َت ْب َته
ْ ِف ْي ِه َما َتقُ ْو ُل َف َق ِد
Tidak semua jenis gibah dilarang dalam agama. Ada beberapa jenis gibah
yang diperbolehkan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang benar
dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan gibah. Gibah yang
diperbolehkan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melaporkan perbuatan aniaya yang dilakukan oleh seseorang.
b. Usaha untuk mengubah kemungkaran dan membantu sesorang
keluar dari perbuatan maksiat.
c. Gibah untuk tujuan meminta nasihat.
d. Gibah untuk memperingatkan pada kaum muslim tentang suatu
fatwa.
e. Memberi penjelasan dengan suatu sebutan yang terkenal pada diri
seseorang meskipun itu sesuatu yang buruk, seperti si bisu, si
pincang dan lain-lain.
a. Menimbulkan fitnah
b. Menyebabkan perpecahan dan permusuhan
c. Merusak nama baik pada diri sendiri dan orang lain
d. Dapat merusak keimanan
Ibnul Jauzi berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di
kalangan para ulama:
Boros berarti menginfakkan harta bukan pada jalan yang benar. Ini dapat
kita lihat dalam perkataan para pakar tafsir yang telah disebutkan di atas.
،ًض ى َل ُك ْم َثالَث ا
َ ْهللا َت َع ا َلى َير
َ َّ إِن:.م.هللا ص ِ َق ا َل َر ُس ْو ُل: َق ا َل.ض.َعنْ أَ ِبى ه َُر ْي َر َة ر
ِ ص م ُْوا ِب َح ْب ِل
هللا ِ َواَنْ َتعْ َت،ًضى َل ُك ْم اَنْ َتعْ ُب ُد ْوهُ َوالَ ُت ْش ِر ُك ْوا ِب ِه َش يْئا َ ْ َف َير،ًَوي ُْك ِرهُ َل ُك ْم َثالَثا
)( رواه مسلم.ال ِ ِضا َع ُة ْال َم
َ ال َوا ِ َوي ُْك ِرهُ َل ُك ْم ِق ْي َل َو َقا َل َو َك ْث َرةُ الس َُّؤ، َج ِميْعا ً َوالَ َت َفرَّ قُ ْوا.
Artinya : “Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah
SAW.bersabda”sesungguhnya Allah SWT.menyukai tiga macam yaitu,kalau
kamu menyembah kepadan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun.Dan supaya kamu berpegang teguh dengan ikatan
Allah,dan janganlah bercerai-berai.Dan Dia membenci bila kamu banyak
bicara dan banyak bertanya dan memboroskan harta.” (H.R Muslim).
Dari hadist di atas mengandung enam hal ; tiga hal yang Allah sukai dan
tiga hal yang Allah di benci-Nya,yaitu :
Dari isi kandungan hadis di atas kita akan kita fokuskan pada poin enam
yakni sesuai dengan pembahasan dalam topik yang akan kita bahas
tentang pemborosan harta atau lajimnya di sebut konsumtif karna
pembahasan tentang pemborosan ini sangat penting kita kaji karna dari
dulu sampai sekarang sikap pemborosan tidak pernah terlepas dalam
kehidupan manusia yang bermasyarkat karna kecenderungan manusia
ingin memiliki sesuatu walaupun kadang sesuatu itu tidak bermanfaat
baginya dan melebihi kebutuhan yang ia butuhkan.
Disamping mencela sikap kikir,Islam juga mencela orang yang suka
memboroskan hartanya terhadap hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya
serta keluarganya karna dalam islam kita di anjurkan untuk senatiasan
membagikan harta kita kepada orang lain yang membutuhkan harta yang
miliki karna tidak semua manusia mendapat keberuntungan seperti
manusia lainya, jadi manusia yang memiliki harta yang lebih seharusnya
membagikan kepada saudaranya karna dalam Islam kita di ajarkan untuk
saling melengkapi dan saling memberi sehingga adanya perintah di
wajibkanya jakat bagi orang-orang yang memiliki harta yang sampai pada
batas nisaf sesuai yang telah di tentukan.
يل َوال ُت َب ِّذرْ َت ْب ِذيرً ا َ ت َذا ْالقُرْ َبى َح َّق ُه َو ْال ِمسْ ك
ِ ِين َواب َْن الس َِّب ِ َوآ
ان ال َّش ْي َطانُ ل َِر ِّب ِه َكفُورً ا َ إِنَّ ْال ُم َب ِّذ ِر
َ ين َكا ُنوا إِ ْخ َو
ِ ِان ال َّشيَاط
َ ين َو َك
1. Uang yang dimiliki cepat habis karena biaya hidup yang tinggi
2. Menjadi budak hobi (nafsu) yang bisa menghalalkan uang haram
3. Malas membantu yang membutuhkan & beramal shaleh
4. Selalu sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan
5. Menimbulkan sifat kikir, iri, dengki, suka pamer, dsb
6. Anggota keluarga terbiasa hidup mewah tidak mau jadi orang
sederhana
7. Bisa stres atau gila jika hartanya habis
8. Bisa terlilit hutang besar yang sulit dilunasi
9. Sumber daya alam yang ada menjadi habis
Oleh sebab itu mari kita hindari sifat boros dalam hidup kita agar kita bisa
hidup bahagia tanpa harta yang banyak bersama seluruh anggota keluarga
kita. Ada peribahasa hemat pangkal kaya, sehingga dengan menjadi orang
yang bergaya hidup sederhana walaupun kaya raya maka hartanya akan
berkah dan terus bertambahdari waktu ke waktu.
Jadi, pada dasarnya hasad ini juga berasal dari sikap membesarkan diri
atau sombong. Apabila penyakit hasad (dengki) telah menghinggapi
seseorang, maka akan timbul perilaku yang berbahaya, sehingga dapat
menghancurkan nama baik diri-pribadi, orang tua, keluarga, dan sekolah.
e. Tetap percaya diri dan optimis dengan kekurangan yang kita miliki.
2.5 Namimah (Mengadu Domba)
Artinya : “Dan janganlah engkau patuhi orang yang suka bersumpah dan
suka menghina, suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,
yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa,
yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya, karena dia
kaya dan banyak anak”.
(QS. AL Qalam: 10-14)
Hadist nabi Muhammad saw juga mengancam bagi orang yang berperilaku
namimah tidak akan masuk surga.
“Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah saw melewati dua makam
(kuburan) lalu Nabi bersabda: “Sesungguhnya dua orang yang ada di kubur
ini disiksa. Salah seorang di antaranya disiksa karena selalu mengadu
domba (menebar fitnah) dan yang satu lagi karena tidak bersih ketika
bersuci (dari buang air kecilnya)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Sebaiknya kalian menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, karena dapat
merusak aqidah kita. Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.