Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGABDIAN

PDM DAN PCM KEBUMENWONOSOBO

Oleh
Putri Kartika Widiyaningsih
192410018
Peternakan
Dwika Wuri Cahyani
192110051
PBSI

PESANTREN MAHASISWA AL-CHUDLORIE

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan. Dengan penuh rendah hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak H. Nasrudin, M.S.I, selaku pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-


Chudlorie Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah membimbing
kami.

2. Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo yang telah membantu


pengabdian ini.

3. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan bimbingan dan doa restunya.

4. Santriwan-Santriwati Pesantren Mahasiswa Al-Chudlorie Universitas


Muhammadiyah Purworejo yang telah membimbing serta memberi masukan
dan saran.

Penulis menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, untuk menyempurnakan laporan ini agar lebih baik di masa yang
akan datang. Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pada pemerhati
pendidikan pada umumnya, serta merupakan suatu wujud pengabdian kita terhadap
Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Wonosobo, 31 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

Hasil Pengabdian .................................................................................................... 1

Lampiran
Hari, Tanggal : Ahad, 15 Agustus 2021
Pukul : 06.000 WIB
Acara : Pengajian Rutinan Ahad
Tempat : Youtube
Pemateri Oleh : Ustadz Basuki Yuliyanto
Tema : Mengingat Hijrahnya Nabi Muhammad
SAW

Mengingat Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Pada hari yang keenam Bulan Muharram tadi disampaikan adalah tahun baru Islam dan
bulan Muharram adalah bulan ketika itu hijrahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kita
bukan. Kalau mengingat itu bukan hanya bertepatan dengan tanggal yang bersangkutan yang
namanya mengingat itu hakekatnya adalah diperintahkan setiap saat dalam al-qur'an Allah. Ada
satu surat didalam Alquran yaitu surat at-taubah ayat 20 terjemahnya dan mereka-mereka orang
yang beriman orang yang hijrah dan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri
mereka.

Maka mereka akan mendapatkan derajat yang tinggi di hadapan Allah dan itulah orang-
orang yang akan mendapatkan kemenanga orang-orang yang akan mendapatkan kemenangan
menurut surat at-taubah ayat 20 jelas syaratnya tiga meninggi yang pertama itu Iman Kemudian
yang kedua itu hijrah yang ketiga itu adalah jihad. Kemudian mari kita lihat satu persatunya
iman itu pengertian secara menurut para ulama ta'riful iman kita ambil dari salah satunya saja
meninggal nih yaitu Imam Ahmad Imam Malik dan Imam Syafi'i mah waliman iman. dan
dibuktikan dengan perbuatan jadi ketika kita mengaku sebagai orang yang beriman dan
imannya sudah akibatnya sudah sempurna imannya itu sudah diakui oleh Allah
subhanahuwata'ala harus ada tiga unsur:

• Pertama, unsur hati harus yakin kepada Allah. Bahwa hanya Allah satu-satunya Dzat
yang wajib disembah dan di Tuhankan daripada yang lain.
• Kemudian yang kedua, lisan harus mengikrarkan hatinya yakin lisannya sudah ikrar
setiap hari dalam salat salat kita minimal dengan melafalkan syahadat. Maka lisan
sudah kita sudah mengucapkan hati juga harus meyakini jadi antara lisan dengan hati
harus nyambung.
• Ketiga, ta'riful Iman ialah kita berpegang atau berdasarkan atas ta'riful Iman ini nanti
kalau salah satu dari ketiganya atau salah dua atau bahkan seluruhnya tidak ada ya kita
akan mendapatkan keimanan yang kurang atau keimanan yang dalam bahasa yang lain
cacat nah meninggalny keimanan kita tidak sempurna. Ketika iman kita tidak sempurna
nanti dan terjebak dalam satu yang disebut dengan kemunafikan.

Keimanan kita akan teruji dengan melihat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang
mau berfikir kita ketika melihat kebesaran ayat-ayat Allah. Kita akan bertambah keimanan zat-
zat Allah dan iman itu sangat dekat dengan cinta dengan meninggikan Alquran dan Rasul-Nya.
Hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal ini ciri atau tanda orang yang beriman yang
bertawakal hanya kepada Allah subhanahuwata'ala kita tidak boleh tawakal kepada selain
Allah mana-mana.

Manusia itu akan dinilai dari ikhtiarnya dan pahala itu adalah di dalam ikhtiar. Contoh
ikhtiar. Ketika ada kemungkin jadi ketika kita dengan semaksimal mungkin hati kita akan
tenang rumah dikunci dikancing kemudian tidur dengan tenang dan nyaman sama. Ada tentu
saja akan berbeda dengan orang yang mengerakkan proses dengan tetap cuci tangan pakai
masker jaga jarak jauh kerumunan beda dengan orang-orang sekitar. Hal diatas adalah tawakal
hanya kepada Allah. Sehingga hanya Allah yang dapat menilai usaha dan doa dari hamba-
hambanya.

Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah, antara lain:

• Pertama, hendaknya selalu berusaha mengubah kemunkaran sekuat tenaganya,


dan jika tidak mampu maka hendaknya meninggalkan tempat kemunkaran itu
dan tidak berdiam di tempat kemunkaran atau kemaksiatan tersebut. Tetapi
selama usaha perubahan masih dapat dilakukan walaupun sedikit demi sedikit,
maka tidak mengapa berdiam di sana sambil terus mengupayakan.perbaikan.
• Kedua Betapa rapinya Rasulullah SAW dalam merancang dan membuat
“program” dakwah. Walaupun dakwah ini pasti akan ditolong oleh Allah SWT
dan beliau adalah seorang Rasul yang dijamin tidak akan dicelakai dan tidak
akan dapat dikalahkan, tetapi beliau tetap menjalani semua sunnatullah (hukum
sebab akibat) dalam keberhasilan dakwahnya sebagaimana manusia biasa
lainnya.
• Ketiga Betapa luar biasanya usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang
selalu mencoba berbagai inovasi baru dalam dakwahnya. Terobosan-terobosan
yang beliau lakukan ini nampak dari pemilihan berbagai tempat beserta alasan-
alasan yang relevan yang melatar-belakanginya.
• Terakhir, Sebagai pemimpin, Rasulullah SAW sangat memikirkan
masyarakatnya. Segala cara beliau usahakan agar para sahabatnya tidak disiksa
dan diprovokasi oleh pihak lain. Beliau pula yang paling akhir keluar dari
Makkah setelah semua sahabatnya selamat.
Hari, Tanggal : Ahad, 22 Agustus 2021
Pukul : 06.000 WIB
Acara : Pengajian Rutinan Ahad
Tempat : Youtube
Pemateri Oleh : Ust. Drs. Ngatmin Surobudin
Tema : Tauhid dalam Keluarga

Tauhid dalam Keluarga

Menurut konsep Islam, keluarga adalah satu kesatuan hubungan antara laki-laki dan
perempuan melalui akad nikah menurut ajaran Islam. Dengan adanya ikatan akad pernikahan
tersebut dimaksudkan anak dan keturunan yang dihasilkan menjadi sah secara hukum agama.
Bangunan yang kokoh tidak mungkin berdiri megah jika tidak didukung oleh fondasi, pasir,
batu, dan semen yang cukup.

Demikian pula dalam satu negara. Negara tidak akan menjadi baik jika lingkungan
terkecil penyusun negara, yakni keluarga, juga tidak baik. Keluarga, menurut pandangan Islam,
tidak hanya sebagai tempat berkumpulnya suami, istri, dan anak. Tetapi lebih dari itu, keluarga
memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam menentukan nasib suatu bangsa. Secara
khusus Allah mengingatkan kepada kita dalam firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu ..." (QS 66: 6).

Allah SWT juga menegaskan kerugian terbesar pada hari kiamat nanti adalah ketika
kita kehilangan keluarga yang kita sayangi. Perhatikan firman Allah, yang artinya, "Dan kamu
akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena hina, mereka
melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, 'Sesungguhnya
orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan
keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
berada dalam azab yang kekal'" (QS 42: 45).

Kita sebagai seorang muslim, Maka kita didalam keluarga perlu memahami makna
tauhid. Kita dituntut untuk merealisasikan tauhid dalam kehidupan kita sehari-hari, karena
tauhid merupakan ajaran dasar Islam yang di atasnya dibangun syariat-syariat agama. Menurut
bahasa, tauhid adalah Bahasa Arab yang berarti mengesakan atau menganggap sesuatu itu esa
atau tunggal. Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah keyakinan akan
keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan
segala sesuatu yang ada di alam ini. Keyakinan seperti ini dalam ajaran tauhid disebut
dengan Rubūbiyyah. Sebagai konsekuensi dari keyakinan ini, kita dituntut untuk melaksanakan
ibadah hanya tertuju kepada Allah swt. Dengan kata lain hanya Allah yang berhak disembah
dan diibadati. Keyakinan ini disebut dengan Ulūhiyyah.

Kedua ajaran tauhid ini (yakni Rubūbiyyah dan Ulūhiyyah) harus kita jadikan bagian
dari hidup dan kehidupan kita, dalam menghadapi berbagai keadaan, baik dalam menghadapi
hal-hal yang menyenangkan karena memperoleh nikmat atau dalam menghadapi hal-hal yang
menyedihkan, karena ditimpa oleh musibah.

Dalam ajaran tauhid, paling tidak ada tiga hal mendasar yang dibicarakan.
Pertama, Ilāhiyyāt, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, baik sifat-sifat-Nya, perbuatan-
perbuatan-Nya dan hubungan antara Tuhan dan hamba-hamba-Nya. Kedua, Nubuwwāt, yaitu
hal-hal yang berkaitan dengan para nabi yang diutus oleh Allah swt. kepada seluruh umat
manusia, untuk menyampaikan syariat-syariat-Nya kepada mereka. Ketiga, Sam’iyyāt, yaitu
informasi-informasi yang dibawa oleh para nabi tersebut berupa wahyu yang mereka terima
dari Allah swt. untuk disampaikan kepada umat mereka masing-masing.

Dalam ketiga ajaran dasar ini, termuat ajaran tentang malaikat, kitab dan takdir. Dan
dari ajaran dasar inilah ditegakkan rukun-rukun Islam, berupa syahadat, salat, puasa, zakat dan
haji serta ibadah-ibadah lainnya. Sebagai pelengkap, sekaligus penyempurna, disyariatkan
pula ihsān yang harus menyertai berbagai ibadah yang kita lakukan. Dan buah dari ketiga
ajaran Islam ini (yakni Iman, Islam dan Ihsān) adalah baiknya prilaku atau akhlak seorang
hamba Allah swt. baik dalam rangka berhubungan dengan Allah swt. dengan sesama manusia,
ataupun dengan alam lingkungannya. Semua hal ini, telah direalisasikan oleh Nabi Besar
Muhammad saw. dalam kehidupan beliau sehari-hari. Dan kita sebagai umat beliau diminta
untuk meneladani seluruh aspek kehidupan beliau semampu kita.
Lampiran 1: Pengajian Rutin Ahad PDM Wonosobo di Majid Al-Arqom via Online
(Youtube). Ahad, 15 Agustus 2021.
Lampiran 2: Pengajian Rutin Ahad PDM Wonosobo di Masjid Al-Arqom via Online
(Youtube) Ahad, 22 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai