Anda di halaman 1dari 26

HAKIKAT RUKUN IMAN

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah

ILMU TAUHID

Lokal PS.F

Disusun oleh :

Yoli Hardiyan 3323187


Suci Zalianty 3323178

Dosen Pengampu :
Wahyu Risma,MH

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya, Sholawat dan Salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad dengan mengucapkan Allohummaa sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa
aali Muhammad yang menjadi panutan kita sampai akhir zaman, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul Hakikat Rukun Iman. Penulisan
makalah ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Tauhid pada Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini, sejak tahap
awal sampai dengan tahap akhir, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada
semua pihak yang dengan sabar menyemangati dan mendoakan penulis, sehingga
makalah ini dapat selesai.
Doa dan harapan penulis kepada semua pihak yang telah memberikan
dorongan, bantuan, bimbingan, petunjuk, dan arahan yang bermanfaat tersebut,
semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta
menjadi amal jariyah yang berguna diakhirat kelak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
sisi materi maupun tehnik penulisan. Masih banyak hal-hal yang harus dibenahi.
Untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Bukittinggi, 20 September 2023
Penulis,

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Kitab Allah SWT ........................................................ 3


1. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT. ................................ 3
2. Macam Macam Kitab Allah SWT................................................ 4
3. Fungsi Iman Kepada Kitab Allah SWT ....................................... 8
4. Perilaku Orang Beriman Kepada Kitb Allah ............................... 8
5. Cara Beriman Kepada Kitab Allah SWT ..................................... 9
6. Hikmah Iman Kepada Kitab Allah SWT ................................... 10
B. Iman Kepada Rosul Allah SWT....................................................... 11
1. Pengertian Iman Kepada Rosul Allah SWT .............................. 11
2. Fungsi Iman Kepada Rosul Allah SWT ..................................... 13
3. Rosul Bergelar Ulul Azmi.......................................................... 14
4. Kebaikan Iman Kepada Rosul Allah SWT ................................ 16
5. Contoh ber Iman Kepada Rosul Allah SWT .............................. 16
6. Hakikat Iman Kepada Rosul Allah SWT ................................... 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman yang ketiga yang
wajib kita ketahui, yakini dan percayai. Percaya kepada kitab-kitab Allah
SWT. hukumnya adalah fardlu 'ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di
seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT.
adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT.
melalui Rasul- Rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa.Arti kata kitab adalah "tulisan" atau "yang ditulis", berasal
dari kata "kataba" yang berarti "menulis". Dalam Bahasa Indonesia kitab
diartikan buku, Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci. Iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada
Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai
dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW. Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi
Adam as hingga Nabi Muhammad SAW.
Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan
Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan
atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang
muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah
sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa
oleh Rasul utusan Allah tersebut Dengan berpegang hidup pada Allah dan
sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat. Namun,
di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang
pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamanya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita
jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan
wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat
kita.

1
B. Rumusan Masalah
1. Iman kepada Kitab Allah SWT
a. Apa pengertian dari Iman kepada kitab Allah SWT?
b. Apa saja macam macam kitab Allah SWT?
c. Bagaimana fungsi dari beiman kepada kitab Allah SWT?
d. Bagaimana perilaku orang yang beriman kepada kitab Allah SWT?
e. Bagaimana cara beriman kepada Kitab Allah SWT?
f. Apa Hikmah dari beriman kepada kitab Allah SWT?
2. Iman Kepada Rosul Allah SWT
a. Apa pengertian dari iman kepada rosul Allah?
b. Apa saja Fungsi dari beriman kepada rosul Allah SWT?
c. Siapa saja rosul yang bergelar Ulul Azmi?
d. Siapa saja rosul yang mempunyai mukjizat?
e. Apa saja kebaikan iman kepada rosul allah?
f. Apa saja contoh beriman kepada Rosul Allah SWT?
g. Bagaimana hakikat iman kepada rosul Allah?
C. Tujuan Penulisan
1. Iman kepada Kitab Allah SWT
a. Untuk mengetahui pengertian dari Iman kepada kitab Allah SWT?
b. Untuk mengetahui macam macam kitab Allah SWT?
c. Untuk mengetahui fungsi dari beiman kepada kitab Allah SWT?
d. Untuk mengetahui perilaku orang yang beriman kepada kitab Allah
SWT?
e. Untuk mengetahui cara beriman kepada Kitab Allah SWT?
f. Untuk mengetahui Hikmah dari beriman kepada kitab Allah SWT?
2. Iman Kepada Rosul Allah SWT
a. Untuk mengetahui pengertian dari iman kepada rosul Allah?
b. Untuk mengetahui Fungsi dari beriman kepada rosul Allah SWT?
c. Untuk mengetahui rosul yang bergelar Ulul Azmi?
d. Untuk mengetahui rosul yang mempunyai mukjizat?
e. Untuk mengetahui kebaikan iman kepada rosul allah?
f. Untuk mengetahui contoh beriman kepada Rosul Allah SWT?
g. Untuk mengetahui hakikat iman kepada rosul Allah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Kitab Allah SWT


1. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT
Pengertian iman menurut bahasa adalah percaya dan membenarkan.Iman
menurut istilah adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam
hati,diucapkan dengan lisan,dan diamalkan dengan perbuatan. Pengertian
iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa
kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang diturunkan-Nya kepada para
Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi pedoman hidup bagi
umatnya. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. berarti mengakui,
mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab
kepada para Nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT. untuk di
sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT.
wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT. sama saja
mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT.1 dan mengingkari para Rasul-
Nya, Malaikat dan mengingkari Allah SWT. sendiri. Iman kepada kitab-kitab
Allah termasuk dalam rukun iman yang ketiga. Dengan demikian orang yang
tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat dikatakan sebagai orang yang
beriman, bahkan bisa dikatakan murtad. Firman Allah :

Artinya: "Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di

1
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007).hlm . 47

3
antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada
mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi
petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang
mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus." (Q.S Al-
Baqarah 2/213)
Ayat di atas mengandung penjelasan sebagai berikut:
a. Allah SWT. telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi.
b. Dengan kitab-kitab itu Allah memberi kabar gembira dan peringatan.
c. Tujuan diturunkannya kitab-kitab agar menjadi petunjuk dan pedoman
hidup.
2. Macam-macam Kitab Allah
Ada dua jenis kitab suci:
a. Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah
SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang
berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Suhuf.
Kitab ialah kumpulan firman Allah SWT. yang diwahyukan kepada Rasul-
Nya. Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran kertas. Lembaran-lembaran
kemudian disatukan menjadirancangan buku besar dan disusun secara
sistematis sesuai petunjuk rasul sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran yang
sudah berwujud buku itu lazimnya disebut sebagai kitab. Adapun yang
dimaksud suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah
SWT yang diberikan kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat
manusia. Dengan demikian, juga kita bandingkan dengan kitab, suhuf relatif
lebih sedikit dari pada kitab. Beberapa suhuf dikumpulkan sehingga menjadi
sebuah kitab.2 Suhuf diturunkan kepada Nabi Ibrahim As. dan Nabi Musa As.
Allah Swt berfirman sebagai berikut :

2
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)hlm. 62

4
Artinya: "Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang
dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS Al-A'laa 87/18-19)
b. Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah
SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal
manusia sendiri.
1) Kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah
Swt :
Kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada empat, yaitu: Kitab
Tauratditurunkan kepada Nabi Musa As. sebagai pedoman dan:

Artinya : "Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan
kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu
mengambil penolong selain Aku, (QS Al-Isra 17/2)
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina (Mesir)
sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang
yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Yahudi. Pokok ajaran kitab
Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum- hukum syari'at yang
dikenal dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan),
yaitu Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT., Larangan menyembah
berhala/patung, Larangan menyebut nama Allah dengan siasia., Perintah
mensucikan hari Sabtu (Sabat), Kewajiban menghormati kedua orang tua,
Larangan membunuh sesama manusia, Larangan berbuat zina, Larangan
mencuri, Larangan menjadi saksi palsu, Larangan mengambil hak orang lain.
2) Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. untuk disampaikan dan
dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi. Firman Allah:

5
Artinya : "Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di
bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. "(QS Al-Isra 17/55)
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. di Yerussalem (Israel)
sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Daud sendiri yaitu
Bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan
hikmah, namun tidak memuat hukum-hukum syari'at. Menurut orang-orang
Yahudi dan Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama
(mazmur) dan terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi
umat Nabi Daud As, agar bertauhid kepada Allah SWT. Kandungan kitab
Zabur yaitu ada Do'a, Dzikir, Nasihat, Hikmah, Tauhid, Tidak berisi syari'at
3) Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. sebagai petunjuk dan tuntunan
bagi Bani Israil. Allah berfirman:

Artinya : "Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa. "(QS Al-Ma'idah 5/46)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar
abad | Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang
teguh kepadanya disebut kaum Nasrani. Pokok ajaran kitab Injil sama dengan
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-
hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu.
Sehingga kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi keberadaanya.

6
Kandungan kitab Injil yaitu Seruan tauhid kepada Allah SWT., Ajaran hidup
zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia. Merevisi sebagian hukum
Taurat yang sudah tidak sesuai. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir
zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
4) Kitab Al-Qur'an
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab.
Allah berfirman:

Artinya : "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan


mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami
mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Q.S
Yusuf 12/2)
Kitab Suci Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. di
Makkah dan Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa dan
tulisan bangsa Arab Suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur'an berisi
tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum syari'at dan muamalat, sebagian
isinya menghapus hukum-hukum syari'at yang terdapat dalam kitab-kitab
terdahulu dan melengkapinya dengan hukum- hukum syarat yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir isinya
meliputi seluruh kitab-kitab terdahulu dan melengkapi aturan-aturan yang
belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah itu mengandung ajaran-ajaran
yang sama, yaitu tentang tauhid atau mengesakan Allah.3
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni,
Hukum I'tiqodiyah, Hukum Khuluqiyah, Hukum 'Amaliyah. Hukum tentang
keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT., Malaikat, Kitab, Rasul, Hari
akhir dan Taqdir. Hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf
untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan
menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah). Hukum
3
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)hlm. 70

7
tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan
manusia.
3. Fungsi Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT.
Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. adalah sebagai petunjuk
hidup. Manusia hidup di dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah,
Petunjuk yang diperlukan harus mempunyai kualitas yang tinggi melebihi
petunjuk yang dapat membimbing manusia kearah tujuan hidup hanyalah
kitab suci yang telah diwahyukan Allah SWT. kepada para Rasul-Nya. Di
dalam Surat Az-Zirat ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan
oleh Allah tidak lain hanyalah agar menghambakan diri kepada-Nya.
Sementara itu, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 30 dinyatakan oleh Allah
bahwa manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di dunia dalam rangka
menghambakan diri kepada-Nya. Kehidupan manusia di bumi tidak lepas dari
permasalahan yang sulit dipecahkan. Permasalahan hidup kian bertambah
banyak sehingga manusia sering lupa dari tugas hidupnya sebagai hamba
Allahyang harus selalu menghambakan diri kepada-Nya.4
4. Perilaku orang yang beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. adalah
sebagai berikut:
a. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang
memiliki kedudukan di atas segala kitab yang lain.
b. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila adapihak
lain yang meremehkannya. Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh
petunjuk yang ada di dalam, baik dengan membaca sendiri maupun
menghadiri majlis taklim.
c. Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya.
d. Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang
lain, baik di lingkungan keluarga sendiri maupun masyarakat.
e. Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid.
f. Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.

4
‘Nilai Nilai Pendidikan Islam’, Jurnal Aagama Islam, 2.2 (2020), 111–17.

8
5. Cara beriman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara,5 yaitu :
Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an :
1) Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan
para Rasul.
2) Meyakini kebenaran isinya.
3) Beriman kepada Al-Qur'an
4) Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan
Nabi Muhammad SAW.
5) Meyakini bahwa isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan
sedikitpun.
6) Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al- Qur'an.
7) Mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Qur'an dan kepada
Al-Qur'an sendiri disebabkan :
1) Masa berlakunya kitab-kitab sebelum Al-Qur'an sudah selesai
2) Kitab-kitab sebelum Al-Qur'an terlalu terbatas pada satu umat saja
3) Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Quran telah termuat
dalam Al-Qur'an.
Iman kepada Kitab Allah mengandung beberapa unsur :
a. Mengimani Kitab-kitab yang sudah kita kenali namanya, seperti Al-Qur-
an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., Taurat yang
diturunkan kepada Nabi Musa As., Injil yang diturunkan kepada Nabi 'Isa
As., dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud As.. Shuhuf kepada
Nabi Ibrahim As. Dan Nabi Musa As.. Adapun Kitab-kitab yang tidak
kita ketahui namanya, maka kita mengimaninya secara global.
b. Membenarkan seluruh beritanya yang benar, seperti berita-berita yang
terdapat di dalam Al-Qur-an, dan berita-berita Kitab-kitab terdahulu
sebelum diganti atau sebelum diselewengkan.
c. Melaksanakan seluruh hukum yang tidak dinasakh (dihapus) serta rela
dan berserah diri kepada hukum itu, baik kita memahami hikmahnya

5
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)hlm. 65

9
maupun tidak. Dan seluruh kitab terdahulu telah dinasakh oleh Al -
Qur'anul Karim.
6. Hikmah Iman Kepada Kitab Allah SWT
Setelah mengetahui bagaimana mengimani kitab-kitab Allah secara benar,
maka tentunya keimanan tersebut akan memperoleh hikmah bagi diri seorang
muslim. Diantara hikmah keimanan tersebut adalah6:
a. Mengetahui hikmah Allah SWT. dalam syara' atau hukumnya sehingga
menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap umat.
Sebagaimana dalam firman-Nya yang Artinya : "Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu," (QS. Al Ma'idah: 48).
b. Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah SWT. sehingga kita harus
mensyukuri segala bentuk nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada
kita.
c. Meyakinkan kita bahwa Islam adalahrisalah seluruh Nabi dan Rasul.
d. Mengetahui perhatian Allah SWT. terhadap seluruh hamba-Nya sehingga
menurunkan kitab yang menjadi hidayah bagi setiap umat.
e. Mengetahui pertolongan Allah pada hamba-hamba-Nya dimana Allah
menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk
padamereka.

6
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)hlm. 59

10
f. Mengetahui dengan hikmah-Nya. Allah SWT mensyari'atkan kepada
setiap kaum sesuai dengan keadaan mereka.
Sebagaimana dalam firman-Nya yang Artinya : "Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang." (QS. Al-
Ma'idah 5:48).
B. Iman Kepada Rosul Allah SWT
1. Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman
kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah
orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu
dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan
syari at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah
orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari'at rasul-
rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus
rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari'at yang
baru. la hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari'at yang dibawa
nabi Musa AS.7
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk
mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia
terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan
Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul
menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh
umat di dunia.8
Dalil Iman Kepada Rasul Allah Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam
Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78.

7
Damanhuri Basyir, Tauhid Kalam (Aqidah Islam), ed. by Grafindo Prasada, Ahmad
Suad (Jakarta, 2014).
8
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)hlm. 73

11
artinya: Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad)
melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka,
maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada
mengetahui." (QS. al Anbiya: 7)

yang artinya : "Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul
sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat
bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah,
maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara)
dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang
batil." (QS. Al- Mukmin: 78)

Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh
Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul
berjenis kelamin perempuan. dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi
Muhammad saw, sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang
diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak. "Dari Abu Dzar
ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara
mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar."
(HR. Ahmad)

12
2. Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt,
yaitu9:
a. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang
siapa yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul,
maka dianggap kafir. Firman Allah dalam Qs: Asy-Syura: 105.yang
artinya "Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul. "(Qs: Asy-syura:105).
b. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal
namanya. Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78. Yang artinya ‘’Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka
ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu."(Qs: Al-mu-min:78).
c. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
d. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa 65. Yang artinya "Maka demi Tuhan,
mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim terhadap perkatra yang meeka perselisihakan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang
kamu berikan sepenuhnya. "Qs An-nisa:65). dan meeka menerima dengan

Nama-Nama Rasulullah yang Wajib Kita Ketahui


Jumlah nabi dan rasul sangatlah banyak. Dalam sebuah hadits disebutkan
bahwa jumlah rasul adalah 313. Sementara jumlah nabi adalah 124.000.
Namun, nama-nama nabi dan rasul yang wajib diketahui berjumlah 25 orang,
sebagai berikut yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dengan Nabi Muhammad
SAW sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat sepanjang masa, yaitu
ada Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Hud AS, Nabi Shaleh
AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Luth AS, Nabi Ismail AS, Nabi Ishaq AS, Nabi
Yaqub AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Ayub AS, Nabi Zulkifli AS, Nabi Syu'aib
AS, Nabi Yunus AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Daud AS, Nabi

9
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007), hlm. 80

13
Sulaiman AS, Nabi Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya
AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW
3. Rasul yang Bergelar Ulul Azmi
Di antara 25 nama nabi dan rasul tersebut, terdapat 5 orang rasul yang
mendapat gelar Ulul Azmi. Yang dikatakan Ulul Azmi yaitu rasul yang
memiliki keteguhan dan kesabaran yang luar biasa dalam menerima ujian dari
Allah SWT saat menjalankan dakwah kenabiannya. Kelima rasul yang
mendapatkan gelar Ulul Azmi tersebut adalah ada Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim
AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW.10
Rasul yang Menerima Kitab Suci Selain julukan Ulul Azmi, di antara kelima
rasul tersebut terdapat 4 orang rasul yang menerima kitab suci dari Allah
SWT, dan Al-Qur'an sebagai kitab suci sepanjang masa. Adapun para rasul
yang menerima kitab suci yaitu:
a. Nabi Musa AS (Kitab Suci Taurat)
b. Nabi Daud AS (Kitab Suci Zabur)
c. Nabi Isa AS (Kitab Suci Injil)
d. Nabi Muhammad SAW (Kitab Suci Al-Qur'an)
Meneladani Sifat Rasulullah SAW.
a. Meneladani Sifat Siddiq
Untuk meneladani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat
diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara
dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw,
selama hidupnya tidak pemah berbohong, baik terhadap para sahabatnya
maupun terhadap musuhnya.
b. Meneladani Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukan
sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan
dengan baik dan benar.
c. Meneladani Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas, Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang
diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata, ada yang cerdas dan ada pula

10
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007),hlm. 87

14
yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
d. Meneladani Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk
salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan
mencegah kemaksiatan yang dilakukan orang lain biasanya mengandung
risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia.
Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah.
Beliau seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan
kotoran unta. Ini semua dilakukan semata-mata karena perintah Allah swt.
4. Rasul dan Mukjizat
Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul
dalam melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok
yaitu: Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar
utusan Allah SWT. Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang
menentangnya. Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh
akal kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam11
yaitu :
a. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam,
seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan
dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
b. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi
dan rasul. seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW,
cahaya bukan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta
penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
c. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya
seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api
tidak mampu membakarnya.
d. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal Contoh
satu-satunya adalah Al Qur'an.

Tugas Rasulullah SAW.


11
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007),hlm. 91

15
Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari
Nabi
Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah:
a. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
b. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
c. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak
umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah (ajaran Tauhid)
d. Menyampaikan amanat dari Allah.
e. Memberi peringatan kepada umat manusia
f. Memberikan kabar gembira dan peringatan.
g. Membawa petunjuk dan agama yang benar, menjadi teladan hidup bagi
umat manusia.
5. Kebaikan Iman Kepada Rasulullah SAW Fungsi iman kepada Nabi
dan Rasul adalah:
a. Menambah keimanan kepada Allah SWT, bahwa Rasul itu benar-benar
pilihan Allah.
b. Mengenal Allah SWT dan tata cara beribadah kepada-Nya.
c. Mendorong manusia untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan cara
menjadikan Rasulullah sebagai "Uswatun Hasanah"
d. Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa Rasul Allah untuk disampaikan
kepada umatnya.
e. Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah.
6. Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.
a. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa
yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu firman-Nya
kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
b. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah
SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
c. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.

16
d. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang
terakhir.
7. Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia juga seluruh alam
adalah diutusnya para Rasul yang menuntun manusia dari kegelapan menuju
Islam.Setelah beriman kepada Allah U maka kewajiban berikutnya adalah
beriman kepada Rasulullah Muhammad yang menjadi pondasi yang utama
dari agama Islam.12 Sebab seluruh pondasi yang lainnya dibangun di atas
keimanan pada Allah dan Rasul-Nya. Seorang yang tidak mengimani
Rasulullah dan hanya beriman kepada Allah tidaklah cukup, dan Iman menjadi
batal, Sebagaimana sabda Nabi: yang "Artinya: Islam itu dibangun di atas
lima rukun, menyaksikan bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah, dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya... (HR. Muslim 1/45. Al-
Bukhari I/).
Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:
a. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad
dan apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang
ciri orang bertaqwa:

"Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan


membenarkannya. mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar:
33).
b. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan
menjauhi seluruh larangannya. Allah berfirman:

12
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007),hlm. 78

17
"Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan
tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah)
dengan terang" An Nur 54
c. Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan
cabang cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah
berfirman:

"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan


kamu hakim dalam perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (An-Nisa: 65).
d. Mencintai beliau, keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.
Rasulullah bersabda: "Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia
cintai dari pada orang tuanya. anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
e. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda'wah demi
membebaskan ummat manusia dari kegelapan kedhaliman, kebatilan,
kemungkaran dan kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran.
Sebagaimana firman Allah :

18
Yang artinya : "Maka orang-orang yang beriman kepadanya,
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang
beruntung" (Al-'Araf: 157).
f. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah
berfirman:

yang artinya "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri


tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama
Allah(Al-Ahzab:21).
g. Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah
disebut namanya.
h. Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi
Muhammad seperti waspada dari syirik, tahayul, bid'ah, khurafat, itulah
pernyataan Allah :

19
"Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang telah
berangsur-angsur pergi diantara kamu dengan berlindung (kepada
kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi ajaran Rasul
takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nur: 63).
i. Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan
menjaga persatuan umat Islam dan menghindari perpecahan dengan
berpegang teguh pada Al-Qur'an dan AS-Sunnah shohihah.13 Itulah
tegaknya agama:

"Dia telah mensyari'atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan janganlah kamu berpecah belah
karenanya. (Asy-Syura: 13)

13
Erwandi Tarmizi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007),hlm. 101

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, iman kepada kitab-
kitab Allah dan iman kepada rosul Allah merupakan hal yang wajib kita
percayai sebagi seorang muslim. Iman kepada kitab allah adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar- benar wahyu yang
diturunkan-Nya kepada para Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar
menjadi pedoman hidup bagi umatnya. Diantara Kitab-kitab Allah SWT. yang
secara khusus wajib kita imani ada empat, yaitu:

1. Kitab Taurat kepada Nabi Musa As.


2. Kitab Zabur kepada Nabi Daud As.
3. Kitab Injil kepada Nabi Isa As.
4. Kitab Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.

Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia yakni sebagai petunjuk hidup. Manusia hidup di
dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah dan bisa menjalankan
kehidupan yang lebih baik sehingga didapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat. Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut
diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman
kepada rasul allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai
adanya rasul-rasul allah. Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan
dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan
yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan
dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan
manusia lain.

Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat
bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita
baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari

21
lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan
kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang
lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia
maupun di akhirat.

B. Saran

Penulis berharap dengan terbitnya karya tulis ini sekiranya dapat menjadi
tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembacanya. Dan
penulispun juga berharap,agar kita semua bisa menjadikan Al-Quran sebagai
pedoman hidup kita sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Basyir, Damanhuri, Tauhid Kalam (Aqidah Islam), ed. by Grafindo Prasada,


Ahmad Suad (Jakarta, 2014)

‘Nilai Nilai Pendidikan Islam’, Jurnal Aagama Islam, 2.2 (2020), 111–17

Tarmizi, Erwandi, RUKUN IMAN, ed. by Amzah, Rima Susan (jakarta, 2007)

Anda mungkin juga menyukai