RUKUN IMAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal alamin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rukun Iman ....................................................................... 2
1. Iman Kepada Allah SWT ................................................................ 2
2. Iman Kepada Malaikat .................................................................... 4
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT ........................................... 7
4. Iman Kepada Rosul ......................................................................... 10
5. Iman Kepada Hari Akhir ................................................................ 12
6. Iman Kepada Qada dan Qadar ........................................................ 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beragama adalah suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal
yang diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara
bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama, oleh karena
itu tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia meyakini apa-apa
yang ditetapkan oleh agama tersebut.
Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan
rukun iman, terdiri dari enam pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan
islam terhadap hal-hal ghaib yang hanya dapat diyakini secara trasendental,
sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun
iman (pilar keyakinan) ini terdiri dari : 1. Iman kepada Allah, 2. Iman kepada
Malaikat, 3. Iman kepada kitab, 4. Iman kepada rasul, 5. Iman kepada hari
akhir, 6. Iman kepada qada dan qadar.
Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib
dimiliki oleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka
gugurlah keimanannya, sehingga mengimani ke enam rukun iman tersebut
merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditawa-tawar lagi.
Oleh karena itu, penulis akan mengkaji berbagai hal yang menyangkut
enam pilar keimanan tersebut, baik dalil-dalilnya maupun pengaruh keimanan
tersebut terhadap kehidupan seorang muslim. Diharapkan kajian tersebut akan
menambah pemahaman penulis mengenai pentingnya rukun iman dalam
kehidupan beragama dan bermasyarakat.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang
akan dikaji dalam makalah ini, yaitu ;
1. Apakah yang dimaksud rukun iman ?
2. Bagaimana penjelasan tentang rukun iman?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penyusunan makalah yang bertema tentang rukun iman ini adalah :
1. Memahami maksud dengan rukun iman ?
2. Mengetahui penjelasan tentang rukun iman?
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
menciptakan segenap alam semesta, tetapi juga harus taat terhadap apa
yang diperintahkan dan apa yang dilarang.
Tauhid adalah ajaran pokok yang dibawa oleh para Nabi, sejak Nabi
Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Para Nabi dan Rasul terdahulu
senantiasa menyeru umatnya untuk menyadari bahwa Tuhan hanya satu
dan Tuhan yang satu itulah yang wajib disembah dan ditaati. Dia tidak
boleh disekutukan dengan sesuatu apa pun karena selain Dia, semua di ala
mini adalah makhluk yang tidak pantas untuk dutuhankan. Al-quran
menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni mereka yang
menyekutukan-Nya .
Artinya :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS An-Nisa : 48)
Atas dasar tauhid ini pula, Allah SWT tidak membenarkan pertuhanan
sesama manusia, betapa pun sucinya manusia itu. Karena itu, islam tidak
menerima ketuhanan Isa Al-Masih, kendati ia seorang Nabi dan Rasul.
Demikian pula, islam tidak menyetujui tradisi kalangan Bani Israil yang
secara majasi menyebut orang-orang yang taat kepada Tuhan sebagai
“anak Tuhan” dan menyebut orang durhaka kepada-Nya dengan sebutan
“anak setan”. Secara tegas Al-Qur’an menjelaskan bahwa Tuhan tidak
mempunyai anak dan juga tidak mengadopsi anak. Artinya :
a. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
b. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
c. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
d. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS Al-Ikhlas : 1-4)
1. Malaikat
a. Sifat dan tugas malaikat
Malaikat adalah akhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya,
senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah
SWT serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Malaikat berjumlah sangat banyak dan tidak ada yang dapat
menghitungnya, kecuali Allah SWT. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT
dari nur (cahaya). Karena diciptakan dari cahaya, maka wajar bila malaikat
termasuk makhluk gaib yang sifat-sifatnya berbeda dengan manusia. Sifat-
sifat malaikat antara lain :
1) Tidak pernah durhaka atau membangkang terhadap perintah Allah
SWT. Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS At-Tahrim : 6)
2) Taat terhadap segala apa yang diperintahkan Allah SWT.
3) Senantiasa bertasbih kepada Allah SWT.
4) Tidak memiliki nafsu.
5) Mempunyai kemampuan yang luar biasa dengan izin-Nya.
5
Nama Malaikat yang wajib kita ketahui ada 10 nama dan beserta
tugasnya masing-masing :
a) Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi
dan Rasul
b) Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk Allah
SWT
c) Izrail, bertugas mencabut roh (nyawa) semua makhluk termasuk
nyawa malaikat dan dialah yang mencabut nyawanya sendiri
d) Israfil, bertugas meniup sangsakala (terompet) pada saat tiba hari
kiamat dan ketika akan dibangkitkan manusia dari alam kubur
e) Raqib, bertugas mencatat segala amal perbuatan baik manusia
f) Atid, bertugas mencatat segala amal perbuatan buruk manusia
g) Munkar, bertugas mengadili manusia di alam kubur
h) Nakir, bertugas mengadili manusia di alam kubur
i) Ridwan, bertugas menjaga Surga
j) Malik, bertugas menjaga Neraka
1. Kitab Zabur
Kitab Zabur adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan
kepada Nabi Daud as.
Artinya :
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.(QS. Al-Isra’ :
55)
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang
dianggap suci (Inggris: Psalm) yang berasal dari Nabi Daud as. 150
8
2. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang
diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi
Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT.
Artinya :
“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab
Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu
mengambil penolong selain Aku”. (QS. Al-Isra’ : 2)
Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten
Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika
berada di puncak gunung Thursina.
Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah
(keyakinan) dan asas - asas syariat (kebaktian) itu termuat dalam kitab
Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21. Sepuluh
Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:
1. Keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2. Larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak
dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit,
di darat, maupun di air.
3. Perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat.
4. Perintah memuliakan hari Sabat (sabtu).
5. Perintah menghormati ayah-ibu.
6. Larangan membunuh sesama manusia.
7. Larangan berbuat cabul (mendekati zina).
9
8. Larangan mencuri.
9. Larangan berdusta (menjadi saksi palsu).
10. Larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain
dengan cara yang tidak benar.
3. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan
kepada Nabi Isa, putra dari Maryam. Firman Allah SWT.
Artinya :
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan
Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS Al-Maidah : 46)
4. Al-Qur’an
Al-qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Adapun menurut istilah adalah
kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai
mukjizatnya dan bagi yang membacanya merupakan ibadah.
Artinya :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya”. (QS Al-Hijr : 9)
• Al-Basha'ir (pedoman)
• Al-Balagh (penyampaian/kabar)
• Al-Qaul (perkataan/ucapan)
karena itu, kita harus mengetahui bagaimana beriman kepada Nabi dan
Rasul dengan pemahaman yang benar. Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al
Utsaimin menyampaikan dalam kitabnya Syarh Tsalatsatul Ushul,
keimanan pada Rasul terkandung empat unsur di dalamnya.
Perlu diperhatikan bahwa penyebutan empat di sini bukan berarti
pembatasan bahwa hanya ada empat unsur dalam keimanan kepada nabi
dan rasul-Nya.
1. Mengimani bahwa Allah benar-benar mengutus para Nabi dan Rasul.
Orang yang mengingkari – walaupun satu Rasul – sama saja mengingkari
seluruh Rasul. Allah ta’ala berfirman yang artinya. “Kaum Nuh telah
mendustakan para rasul.” (QS. Asy-Syu’araa 26:105). Walaupun kaum
Nuh hanya mendustakan nabi Nuh, akan tetapi Allah menjadikan mereka
kaum yang mendustai seluruh Rasul.
2. Mengimani nama-nama Nabi dan Rasul yang kita ketahui dan
mengimani secara global nama-nama Nabi dan Rasul yang tidak ketahui.
Akan datang penjelasannya.
3. Membenarkan berita-berita yang shahih dari para Nabi dan Rasul.
4. Mengamalkan syari’at Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan
penutup para nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang beliau diutus untuk seluruh umat manusia. Sehingga ketika telah
datang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka wajib bagi
ahlu kitab tunduk dan berserah diri pada Islam Sebagaimana dalam
firman-Nya yang Artinya :
2. Sifat Mustahil
Sifat mustahil bagi rasul adalah sifat yang mustahil dimiliki oleh para
rasul. Sifat mustahi adalah kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi rasul.
Sifat-sifat mustahil bagi rasul adalah:
a. Kizib, artinya berbohong atau dusta.
b. Khianat, artinya tidak dapat dipercaya.
c. Kitman, artinya menyembunyikan atau tidak menyampaikan.
d. Baladah, artinya bodoh atau dungu.
Sifat-sifat di atas mustahil dimiliki oleh para rasul. Jika rasul memiliki
sifat-sifat tersebut, maka dakwah yang disampaikan kepada umatnya tidak
akan berhasil, bahkan akan gagal semua.
3. Sifat Jaiz
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat-sifat yang diperbolehkan bagi mereka,
yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki manusia pada
umumnya. Sifat-sifat ini disebut sifat basyariah atau sifat kemanusiaan,
seperti rasul makan, minum, tidur, beristri, sedih, dan gembira.
Artinya :
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku…. ". (QS Al-A’raf : 187)
Al-qur’an menjelaskan peristiwa hancurnya alam semesta disebut yaumus-
sa’ah. Setelah mati, manusia dibangkitkan kembali untuk
mempertanggungjawabkan semua amalnya selama hidup di dunia. Hidup
sesudah mati itulah yang disebut hari akhir.
Beriman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati adanya
pembalasan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Hari akhir itu
bersifat abadi dan tidak berakhir, sebagaimana hari-hari di dunia ini.
Ada tiga golongan manusia menanggapi adanya hari akhir. Ketiga
golongan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Golongan pertama adalah kelompok manusia yang mengingkari atau
tidak percaya akan adanya hari akhir. Golongan ini disebut Ateis atau
mulhid (tidak mempercayai adanya Tuhan).
2. Golongan kedua adalah kelompok manusia yang mempercayai akan
adanya reinkarnasi. Reinkarnasi adalah penjelmaan roh manusia yang
tidak mati. Kepercayaan seperti ini banyak dianut pemeluk agama Ardi
(agama buatan manusia).
3. Golongan ketiga adalah kelompok manusia yang meyakini akan adanya
hari akhir. Kepercayaan seperti inilah yang di anut oleh agama samawi
(agama yang berasal dari Allah SWT.).
2. Tanda-Tanda Besar
Yang termasuk tanda-tanda besar, antara lain :
a. Matahari terbit dari arah barat
b. Keluarnya dajjal
c. Keluarnya hewan yang aneh dari dalam bumi
d. Turunnya Isa ibnu Maryam
e. Turunnya imam Mahdi
Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang
bertakwa, sebagaimana firman-Nya dalam surat ali Imrãn ayat 133 :
Artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa”. (Q.S. Ali-Imran :133)
Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh,
sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya :
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan
kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya”.(Q.S. al Baqarah : 25)
Adapun nama-nama surga sebagai berikut :
1. Surga ‘Adn
2. Surga Na’îm
3. Surga Ma’wa
4. Surga Firdaus
5. Surge Dãrus-Salãm
6. Surga Dãrul Khulud
7. Surge Dãrul Muqomah
8. Surge Maqam Amîn
B. Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan
17
tempat penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah
SWT bagi orang-orang kafir (ingkar kepada Allah SWT), orang-orang
musyrik dan orang-orang munafik.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :
Artinya :
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan
dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.(Q.S. al
Baqarah : 24)
Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam Al-Quran sebagai berikut :
1. Neraka Jahîm
2. Neraka Jahannam
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Huthamah
5. Neraka Saqar
6. Neraka Sa’ir
7. Neraka wail
Qada dan Qadar Allah SWT ini tidak dapat diketahui oleh manusia,
sehingga manusia wajib mengimaninya dan wajib berikhtiar secara lahir
dan bathin untuk mengubah nasibnya agar menjadi lebih baik, sebab Allah
SWT tidak mengubah nasib seseorang kecuali orang tersebut yang
mengubahnya.
Allah SWT berfirman yang Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS Ar-
Rad : 13)
Setelah berusaha dengan sekuat tenaga, baik secara lahir maupun batin,
maka hasilnya diserahkan kepada Allah SWT sikap menyerahkan diri
kepada Allah terhadap hasil usahanya ini disebut dengan tawakal.
Bukti-bukti adanya takdir Allah SWT.
Bukti-bukti adanya takdir Allah antara lain :
1. Manusia tidak dapat memilih kapan dan dimana ia dilahirkan,
2. Manusia tidak dapat memilih bapak dan ibunya ketika ia dilahirkan,
3. Manusia tidak dapat memilih bangsa dan tanah airnya ketika ia
dilahirkan,
4. Manusia tidak dapat memilih jenis kelamin dan bentuk tubuhnya ketika
ia dilahirkan,
5. Manusia tidak dapat memilih dan tidak dapat mengetahui, kapan dan
dimana ia meninggal dunia.
Macam-macam Takdir
Takdir Allah SWT dibagi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq.
1. Takdir mubram, ialah takdir Allah SWT yang tidak dapat ditolak, pasti
terjadi, dan harus diterima oleh manusia. Misalnya jenis kelamin, warna
kulit, kelahiran, kematian, dan terjadinya kiamat dan sebagainya.
2. Takdir mu’allaq, ialah takdir yang dapat diubah sesuai dengan ikhtiar
manusia dan atas kehendak Allah SWT. Misalnya pandai, kaya, miskin,
bodoh, sehat dll.
Kesimpulan
Rukun iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal-hal ini terdapat enam pilar keyakinanatau rukun iman
dalam ajaran islam yaitu :
1. Iman kepada Allah SWT
Patuh dan taat kepada ajaran Allah dan hukum-hukum-Nya.
2. Iman kepada malaikat (makhluk ghaib)
Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah si
alam semesta.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitab-Nya secara hanif. Salah satu
kitab Allah adalah Al-Qur’an.
Al-Qur’an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab zabur,
taurat, dan injil.
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT.
Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan
menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran.
5. Iman kepada hari akhir
Paham bahwa setiap perbuatan aka nada pembalasan.
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam
semesta.
20
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu ,Suci & Toifuri, 2007 Pendidikan Agama Islam SMA ( Jakarta:
Ganesa Exact)
Sya’rawi, Syeikh Mutawalli 2006 Kenikmatan Taubat (Jakarta :
QultumMedia)
syamsuri, Pendidikan Agama Islam 3 untuk SMA Kelas XII, Penerbit:
Erlangga, Jakarta, 2007
Ibrahim T dan Darsono H, Membangun Akidah dan Akhlak 2 untuk Kelas
VIII Madrasah Tsanawiyah, Penerbit: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, Solo, 2008
Toto Suryana, Dkk, 1996. Pendidiakan Agama Islam. Bandung : Tiga
Mutiara
21