Disusun Oleh:
Hardi Setiawan
2001110031
FAKULTAS HUKUM
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Al-
Islam”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al- qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Al-Islam di program studi Hukum pada
Universitas UNMUHA. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Drs. Suardi Saidi, M.Ag selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Hardi Setiawan
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................
LatarBelakang..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. PengertianAqidah.......................................................................................................................2
B. Ruang Lingkup Akidah..............................................................................................................4
C. Fungsi Dan Tujuan Aqidah.......................................................................................................5
D. Peran Aqidah dalam perkembangan agama islam..................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................................
KESIMPULAN.............................................................................................................................................
Kesimpulan.......................................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Sebagai seorang yang beragama Islam wajiblah memiliki aqidah yang kuat. Untuk memiliki
aqidah yang kuat sebagai seorang muslim maka yang harus dilakukan adalah mempelajari lebih dalam
tentang aqidahakhlak, dimana pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah dan kita sebagai
manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman (mu’min). Aqidah
akhlak yang bersumber dari Qur’an dan hadits dijadikanpengembangan nilai spiritual yang dapat
menghasilkan generasiberkualitas. Aqidah tidak terlepas dari akhlak, akhlak mulia menjadicermin bagi
kepribadian seseorang, disamping mampumengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi.
Pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan manusia yangsangat utama, yang di mulai sejak
manusia itu di lahirkan di dunia sehinggameninggal dunia. Bahkan manusia tidak akan menjadi manusia
yangberkepribadian tanpa melalui suatu pendidikan, karena pendidikan adalahperan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dalam mencapai kehidupan yang sebenarnya. Begitu juga dengan pendidikan
aqidah yang sangat berperan terhadap tingkahlaku seseorang, maka dari itu pendidikan aqidah sangat
mempunyai arti yang sangat penting dan berarti dalam pembentukan kepribadian, karena dalam
pendidikan aqidah tidak hanya di arahkan kepada kehidupan di dunia saja melainkan juga kehidupan dan
kebahagiaan di akhirat.
Aqidah yang ada dalam tubuh manusia itu ibarat kepalanya. Oleh karena itu apabila suatu umat
sudah rusak, maka bagian yang harus dirubah terlebih dahulu adalah aqidahnya, apalagi ini adalah
menyangkut sebuah kebahagiaan di dunia dan di akhirat Keberhasilan seseorang dalam menggapai dunia
dan akhirat disebabkan karena aqidah atau keyakinan yang melekat pada jiwanya.Dari penjelasan
perananaqidah di atas belumlah cukup untuk menjadikan aqidah kita kuat sebagai seorang muslim. Maka
disini penulis akan menyajikan makalah yang membahas peranan aqidahdalam Islam. harapannya
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat memperkuat aqidah kita semua sebagai seorang
hamba Allah.
1. RumusanMasalah
Secara etimologi (lughatan), aqidah berakar dari kata ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan yang berarti simpul,
ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti
kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.Secara definisi Aqidah adalah suatu keyakinan yang mengikat hati manusia dari
segala keraguan. Adapun secara terminologi Aqidah adalah: “Sesuatu yang diyakini, diimani dan yang
dibenarkan dengan hati.
Sedangkan makna aqidah ditinjau dari pengertian syariat Islam adalah beriman kepada Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari akhir dan taqdir (ketentuan) Allah
yang baik maupun buruk. Allah berfirman yang artinya:Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yangingkarkepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya. (An-Nisa: 136)
4
B. Ruang Lingkup Akidah
1) Fungsi aqidah
Sesuai dengan fungsi umumnya sebagai dasar agama, maka keberadaan aqidah Islam sangat
menentukan bagi seorang muslim. Berikut adalah fungsi dan peranan aqidah yang sangat besar dalam
hidup seorang muslim:
1. Aqidah Islam merupakan landasan seluruh ajaran Islam. Di atas keyakinan dasar inilah dibangun
ajaran Islam lainya, yaitu syari'ah (hukum islam) dan akhlaq (moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan
ajaran Islam lainya seperti shalat, puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan seterusnya, dapat diamalkan di
atas bagunan keyakinan dasar tersebut. Tanpa keyakinan dasar, pengamalan ajaran agama tidak akan
memiliki makna apa-apa.
2. Akidah Islam berfungsi membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai
kebahagiaan di akhirat. Hal ini secara fungsional terwujud dengan adanya keyakinan terhadap kehidupan
kelak di hari kemudian dan setiap orang mempertanggungjawabkan perbuatan ya di dunia.
3. Akidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan keyakinan yang menyimpang.
seperti bid'ah, khurafat, dan penyelewengan-penyelewengan lainya.
4. Akidah islam berfungsi untuk menetapkan seseorang sebagai muslim atau non muslim.
5
Hubungan Aqidah dengan semua ibadah seperti yang telah disebutkan dalam fungsi aqidah di atas
adalah, semua ibadah yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang
kuat dan kokoh. Ibarat sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah jika
pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu :
mengihlaskanniat dan ibadah kepada AllahI semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu
bagiNya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepadaNya.
akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dariakidah. Karena orang yang hatinya
kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah materi yang dapat
di indera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Karena akidah
ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang
mengatur, Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya menerima takdir-Nya, dadanya lapang
untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang lain.
tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan
orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan
mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali
digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan
rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan
terhadap seluruh perbuatan hal ini dijelaskan dalam surat berikut ini yang bunyinya:
"Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."QS. Al-An'am[6]:132
6
D. Peran Aqidah Dalam Perkembangan Agama Islam
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. adz-
Dzariyat : 56)
Akidah seorang hamba menentukan kualitas ibadahnya diterima atau tidak oleh Allah subhanahu
wata’ala.
Menyampaikan akidah mulia merupakan misi awal para rasul-Nya. Sebagaimana hadits di bawah ini.
ۚ ُضاَل لَةَّ اجتَنِبُواالطَّا ُغوتَ ۖ فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن َهدَىاللَّ ُه َو ِم ْن ُه ْم َم ْن َحقَّ ْت َعلَ ْي ِهال ُ َولَقَ ْدبَ َع ْثنَافِي ُكُأِّل َّم ٍة َر
ْ سواًل َأنِا ْعبُدُوااللَّ َه َو
َضفَا ْنظُ ُروا َك ْيفَ َكانَ َعاقِبَةُا ْل ُم َك ِّذبِين ِ سي ُروافِياَأْل ْر ِ َف
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk
oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah
kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-
rasul).” (QS. An-nahl : 36)
7
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi. Di mana seluruh
komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan
keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena
sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt.
melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah
menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah
dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan
Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah. Akal pikiran diperlukan menjadi sumber aqidah,
tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba
jika membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur'an dan Sunnah. Itupun harus
didasari oleh kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas. sesuatu yang terbatas/akal tidak akan
mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka syari'at/jasad kita tidak
ada guna apa-apa.