Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. MUTIARA : 222 110 018
2. NURRAMADANI. S : 222 110 031
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Pengertian dan Konsep Aqidah Islam..................................................... 2
B. Ruang Lingkup Aqidah Islam..................................................................... 2
C. Bukti-Bukti Wujud Allah ......................................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan
oleh Allah, dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita
layak disebut sebagai orang yang beriman (mu’min). Namun bukan
berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara
dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan
tetapi, karena akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus
diimani dapat diindra dan dijangkau oleh akal manusia
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat
menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-
dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang diharapkan
hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa
membantu siapa saja yang ingin memahami aqidah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Pengertian dan Konsep dari Akidah Islam ?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah Islam ?
3. Bukti-Bukti Wujud Allah ?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan pengertian dan Konsep dari Aqidah Islam
2. Menerangkan tentang ruang lingkup aqidah Islam
3. Mengetahui Bukti-Bukti Wujud Allah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Ilahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah,
nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan lainnya.
b. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk tentang Kitab-
Kitab Allah, mu’jizat, karamat dan lain sebagainya.
c. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis,
Syetan, Roh dan lain sebagainya.
d. Sam’iyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa diketahui lewat Sam’i (dalil naqli berupa Al-Qur’an
dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-
tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
Di samping sistimatika di atas, pembahasan aqidah bisa juga
mengikuti sistimatika arkanul iman (rukun iman) yaitu:
1. Iman Kepada Allah SWT.
2. Iman Kepada Malaikat (termasuk juga makhluk ruhani lain
seperti Jin, Iblis dan Syetan).
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.
4. Iman Kepada Nabi dan Rasul.
5. Iman Kepada Hari Akhir.
6. Iman Kepada Takdir Allah.
2. Delapan Kaidah Aqidah
1). Apa yang saya dapat dengan indera saya, saya yakin adanya,
kecuali bila akal saya mengatakan “tidak” berdasarkan
pengalaman masa lalu.
3
2). Keyakinan, di samping diperoleh dengan menyaksikan
langsung, juga bias melalui berita yang diyakini kejujuran si
pembawa berita.
3). Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu, hanya
karena anda tidak bisa menjangkaunya dengan indera anda.
Kemampuan alat indera memang sangat terbatas. Telinga
tidak bisa mendengar suara semut dari jarak dekat sekalipun,
mata tidak bisa menyaksikan semut dari jarak jauh.
4). Seseorang hanya bisa menghayalkan sesuatu yang sudah
pernah dijangkau oleh inderanya. Khayal manusiapun terbatas.
Anda tidak akan bisa menghayalkan sesuatu yang baru sama
sekali.
5). Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan
ruang dan waktu.
6). Iman adalah fithrah setiap manusia.
Setiap manusia memiliki fithrah mengimani adanya Tuhan.
Pada saat seseorang kehilangan harapan untuk hidup, padahal
dia masih ingin hidup, fithrahnya akan menuntun dia untuk
meminta kepada Tuhan.
7). Kepuasan materil di dunia sangat terbatas.
Manusia tidak akan pernah puas secara materil. Seorang yang
belum punya sepeda ingin punya sepeda. Setelah punya
sepeda ingin punya motor dan seterusnya sampai mobil,
pesawat, dan lain lain.
8). Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekuensi logis dari
keyakinan tentang adanya Allah.
4
Jika anda beriman kepada Allah, tentu anda beriman dengan
segala sifat-sifat Allah, termasuk sifat Allah Maha Adil.
5
2. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa
orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang
diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah.
b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat
disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang
jelas tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut,
yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan
manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan
penolong bagi para Rasul.
3. Dalil ‘Aqli (dalil akal pikiran)
Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya
semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun
yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin
makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula
tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan
sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan
dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.
4. Dalil Naqli (Dalil Syara’)
Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit
berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung
kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut
merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang
Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan
makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan
oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu
6
juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari
Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan
itu.
5. Dalil Sejarah.
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang
diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka
bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah)
sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang
mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-
mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada
ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara
perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu
dengannya.
6. Mengagungkan Allah dan MenTauhidkan Allah.
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah
berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah
swt begitu luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan
keagungan ini. Langsung mencetuskan Tauhidullah yang luar
biasa.
• Q. 21:92, Sesungguhnya ini, ummat kamu (hai mukminin)
ummat yang satu dan Aku Tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan
sebagai fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di
atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan
keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-
kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah
sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt.
melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber
pada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan
kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah
dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang
Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba teratur, cermat dan
berhati-hati.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa
ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.
B. SARAN
Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil
intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi
kehidupan kita di masa yang akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA