Di susun Oleh :
Segala puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang atas limpahan Rahmat-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah ini dengan
judul “AQIDAH”.
Shalawat serta salam kita sampaikan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyyah hingga zaman milenial saat ini, sehingga mempermudah
kita untuk melanjutkan dakwah yang telah beliau sampaikan.
Makalah ini berisikan tentang pengertian Aqidah, beberapa istilah lain Aqidah, ruang
lingkup pembahasan Aqidah, sumber Aqidah islam, dan fungsi aqidah.
Kami menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami menerima segala kritikan dan saran demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir penyusunan makalah ini. Semoga
Allah swt. Senantiasa meridhai segala usaha kita.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan pembuatan makalah.....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian Aqidah.....................................................................................................................5
B. Berapa istilah lain tentang Aqidah............................................................................................6
C. Ruang lingkup Aqidah..............................................................................................................9
D. Fungsi Aqidah..........................................................................................................................10
E. Penyimpangan Aqidah............................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akidah Akhlak merupakan bagian dari Pendidikan agama Islam yang lebih
mengedepankan aspek efektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang
hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam peserya didik sehingga tidah
hanya berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi
sekaligus juga mampu bermakna dan dapat diinternalisasikan serta diaplikasikan
kedalam perilaku sehari-hari. Indikator keberhasilan pembelajaran Akidah Akhlak
adalah mencakup tiga ranah, yaitu aspek efektif, kognitif, dan psikomotorik.
B. Rumusan masalah
Agar memudahkan pemahaman masalah yang akan diteliti, maka berdasarkan latar
belakang yang telah di tulis perumusannya yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan aqidah Islam?
2. Apa saja istilah lain dari Aqidah?
3. Apa saja ruang lingkup aqidah Islam?
4. Apa saja fungsi Aqidah?
5. Apa yang penyebab terjadinya penyimpangan aqidah?
7. Bagaimana perkembangan Aqidah?
C. Tujuan pembuatan makalah
Makalah ini di tulis dengan tujuan agar kita lebih memahami apa itu Aqidah, istilah
lain dari Aqidah, mengetahui batas ruang lingkup Aqidah, fungsi Aqidah, dan juga
penyebab terjadinya penyimpangan Aqidah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah
1. Menurut Hasan Al-Banna ‘Aqaid (bentuk plural dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
2. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah.
Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segalasesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu.
1. Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia. Ilmu
(kebenaran) dibagi menjadi dua yaitu ilmu dlarury dan ilmu nazhariy. Ilmu
yang dihasilkan oleh indera dan tidak memerlukan dalil disebut ilmu dlarury.
Sedangkan ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian disebut ilmu
nazhariy.
2. Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran. Indera untuk
mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan wahyu untuk menjadi
pedoman dalam menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. 3
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikit pun dengan keraguan.
4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya sesuatu keyakinan
yang belum dapat menentramkan jiwa berarti bukanlah aqidah
5. Menolak segala sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran itu. Artinya
seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan
1. Iman
Ada yang menyamakan istilah iman dengan Aqidah, dan ada yang membedakannya.
Sebenarnya masalahnya tergantung dari definisi iman. Jika kita mengikuti definisi iman
menurut Jahmiah dan asy’ariyah yang mentakan bahwa iman hanyalah at-tashdiq
(membenarkan didalam hati) makai man dan aqidah adalah hal yang bersinonim.
2. Tauhid
Tauhid menurut bahasa adalah meng-Esakan. Ajaran tauhid adalah tema sentral
Aqidah dan iman, oleh sebab itu Aqidah dan iman diidentikkan juga dengan tauhid.
1. Tauhid Ar-rububiyyah
Tauhid rububiyah adalah meyakini secara mutlak bahwa Allah adalah satu-satunya
pencipta, pemilik, dan pengendali alam. Dia dapat menghidupkan dan mematikan
dengan takdir Nya serta dapat mengendalikan seluruh alam semesta dengan sunah-
sunah Nya. Hanya Allah yang berhak dan memiliki kekuasaan untuk menciptakan
makhluk dan juga memerintahkan makhluk-Nya. Seperti firman Allah dalan surat Al-
Araf ayat 54:
َأَالَلُه اْلَخ ْلُق َو ْاَألْم ُر َتَباَر َك ُهللا َر ُّب اْلَع اَلِم يَن
Artinya:
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (Al- A’raf: 54).
Tauhid ini dapat diamalkan oleh manusia dengan cara tidak menyekutukan Allah
seperti mempercayai tukang sihir atau hal hal yang berbau syirik lainnya.
Memahami tauhid rubbubiyah bertujuan agar manusia juga mengakui tentang
keagungan Allah SWT atas semua makhluk yang di ciptakan-Nya. Allah berfirman
dalam surat Al-Mu’minun ayat 86-87:
٨٧ – َسَيُقْو ُلْو َن ِهّٰلِل ُۗقْل َاَفاَل َتَّتُقْو َن٨٦ - ُقْل َم ْن َّرُّب الَّسٰم ٰو ِت الَّسْبِع َو َر ُّب اْلَع ْر ِش اْلَعِظ ْيِم
Artinya:
"Katakanlah, "Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki
'Arsy yang agung?" Mereka akan menjawab, "(Milik) Allah." Katakanlah, "Maka
mengapa kamu tidak bertakwa?" (QS. Al-Mu’minun : 86-87)
Tauhid rububiyah juga berkaitan dengan tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah. Tauhid
yang mengesakann Allah dalam segala bentuk ibadah yang di lakukan semata mata
hanya kepada allah tanpa ada sekutu nya.
2. Tauhid uluhiyah
Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah merupakn kosekuensi dari tauhid rububiyah.
Hakikat tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam beribadah. Menunjukkan
segala bentuk ibadah hanya kepada Allah dan meninggalkan segala sesembahan selain
Allah. Ibadah tersebut harus di bangun berlandaskan cinta dan pengagungan kepada
Allah.
Ayat qur’an yang menerangkan tentang tuhid uluhiyah terdapat dalam surat An-nahl
ayat 36 :
ۗ َو َلَقْد َبَع ْثَنا ِفْي ُك ِّل ُاَّمٍة َّرُسْو اًل َاِن اْع ُبُدوا َهّٰللا َو اْج َتِنُبوا الَّطاُغ ْو َۚت َفِم ْنُهْم َّم ْن َهَدى ُهّٰللا َوِم ْنُهْم َّم ْن َح َّقْت َع َلْيِه الَّض ٰل َلُة
٣٦ - َفِس ْيُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض َفاْنُظُرْو ا َكْيَف َك اَن َعاِقَبُة اْلُم َك ِّذ ِبْيَن
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut", kemudian di antara mereka ada
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka
berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul)." (QS. An-Nahl : 36).
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba,
seperti dalam hal doa, istighotsah/memohon keselamatan, isti’adzah/meminta
perlindungan, menyembelih, bernadzar, dan lain sebagainya. Itu semuanya wajib
ditujukan oleh hamba kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dalam
hal itu/ibadah dengan sesuatu apapun. Dari sini pula, dapat dipahami bahwa makna
yang benar dari kalimat laa ilaha illallahadalah tidak ada sesembahan yang benar
kecuali Allah (laa ma’buda haqqun illallah).
Tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah SWT dan sifat-Nya,
sebagaimana dalam Al-Qur'an dan sunnah rasul-Nya.
Mempelajari tauhid yang artinya beriman kepada nama Allah dan sifat-Nya ini
bertujuan untuk mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan untuk dirinya
adalah benar (haq) dan mutlak. Allah SWT berfirman
Artinya: "(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama
yang terbaik." (QS. Taha: 8).
Tauhid ini juga mengajarkan bahwa sifat murka, mengazab, dan memberikan bencana
kepada manusia adalah sifat Allah yang dilakukan dalam rangka kebaikan, bukan
keburukan. Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 24 :
ࣖ ُهَو ُهّٰللا اْلَخ اِلُق اْلَباِر ُئ اْلُمَصِّو ُر َلُه اَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ۗى ُيَس ِّبُح َلٗه َم ا ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِۚض َو ُهَو اْلَع ِزْيُز اْلَحِكْيُم
Artinya:
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia
memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-
Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Hasyr: 24).
3. Ushuluddin
Ushuludin artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman, dan tauhid disebut juga
ushuluddin karena ajaran Aqidah merupakan pokok-pokok ajaran agama islam.
4. Ilmu Kalam
Kalam artinya berbicara, atau pembicaraan. Dinamai dengan ilmu kalam karena
banyak dan luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikir masalah-masalah
Aqidah tentang beberapa hal. Misalnya tentang orang yang berdosa, kafir atau tidak.
Meminjam sistematika Hasan al-Banna maka ruang lingkup pembahasan Aqidah adalah:
1. Ilahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Tuhan, Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan
lain-lain.
2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi
dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat, Karamat dan
lains sebagainya.
3. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperti malaikat,jin, iblis, syaitan, roh dan lain sebagainya.
4. Sam’iyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
sam’i (dalil naqli berupa Al-Qur’an dan sunnah)
D. Fungsi Aqidah
Menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau jauh dari
petunjuk hidup yang benar.
Meningkatkan ibadah kepada Allah.
Membersihkan akal dan pikiran untuk ketenangan jiwa.
Memurnikan niat dan ibadah hanya kepada Allah SWT.
Menenangkan jiwa dan pikiran.
Selamatnya tujuan dan perbuatan dalam menyembah Allah serta
bermu'amalah dengan makhluk.
Adanya kesungguhan dan keteguhan dalam setiap perkara.
Membangun umat yang kuat.
E. Penyimpangan Aqidah
Penyimpangan aqidah bukanlah persoalan dan kasus yang baru kita jumpai di
negara kita. Bahkan sudah ada dari negara kita sebelum merdeka. Seperti masuknya
paham komunis atheis yang di bawa oleh PKI.
2. Ta’ashshub (fanatik)
3. Taqlid buta
Taqlid buta sendiri adalah ketika kita mengambil pendapat manusia tentang
aqidah tanpa mengetahui dalil dan juga tanpa menyelidiki terlebih dahulu
keberannya.
4. Ghuluw
Ghuluw artinya adalah berlebihan Yang dimaksud dari berlebihan adalah
ketika mencintai kepada para wali dan orang-orang shalih secara berlebihan,
setelah itu mengangkat mereka di atas derajat yang semestinya. Penyimpangan
dalam Aqidah agama Islam ini adalah ketika kita menjadikan para wali sebagai
perantara antara Allah dan makhluk-Nya sampai batas tingkat penyembahannya
sudah lebih dari normal ketika menyembah kepada Allah SWT maka itu akan
menjadi dosa yang besar. Setelah itu contoh lainnya adalah ketika kita berziarah
ke kuburan para wali dengan hewan qurban, nadzar, doa, istighatsah dan
mengharap pertolongan kepada yang sudah tidak ada di dunia itu sama aja dosa
dan aqidah yang kita punya sudah menyimpang. Sebagaimana kejadian ini sudah
terjadi kepada kaum Nabi Nuh Alaihi Salam kepada orang-orang shalih ketika
mereka berkata dalam firman Allah : “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyemahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nashr.” (Nuh:
23)
5. Ghaflah
Ghaglah atau lalai adalah hal yang paling sering kita lakukan. Lalai di sini
adalah ketika kita lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah SWT.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
https://id.scribd.com/document/544975991/Makalah-Aqidah-Islam
https://www.slideshare.net/WarnetRaha/makalah-tentang-aqidah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aqidah Islam ...
https://eprints.ums.ac.id/25947/3/04._BAB_I.pdf
https://smamuh5yk.sch.id/pengertian-akidah-islam-dasar-dasar-dan-tujuannya/
#:~:text=Adapun%20menurut%20istilah%2C%20akidah%20adalah,dalil%2Ddalil%20naqli
%20dan%20aqli.
https://an-nur.ac.id/akidah-pengertian-dalil-metode-dan-prinsipnya/
Ilyas, Yunahar.1992. kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI
https://berbagibahagia.org/berbagiinfo/Pendidikan/7-penyimpangan-aqidah-nomor-5-sering-
kita-lakukan
https://pwmjateng.com/penyimpangan-aqidah-dan-cara-cara-penanggulangannya/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6126587/arti-tauhid-dan-3-jenisnya-yang-perlu-
dipahami-umat-islam
https://kumparan.com/berita-update/pengertian-dan-pembagian-tauhid-dalam-al-quran-
1xLotyuQ1B1
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-tauhid-asma-wa-sifat-beserta-dalilnya-
dalam-al-quran-1zCvANBnILb
https://core.ac.uk/download/pdf/198228163.pdf