Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMAN KEPADA ALLAH

Dosen Pengampu :
Drs. Muhamad Ridwan M.Pd.I

Di Susun Oleh :
Muhammad Fikrul Labibi 210711045
Lidya Setyanengsih 210711060
Intan Sabrina 210711048
Nonok dewi Anggraeni 210711050
Viki Rizkiyatussholihah 210711085

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Iman dan Taqwa ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Drs. Muhamad Ridwan M. Pd. I pada mata kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang KeIslaman bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Muhammad Ridwan M.Pd.I,
selaku dosen mata kuliah Agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bobos, 05 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I
A. Pendahuluan ........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup .................................................................................... 1
D. Metode Penulisan ................................................................................. 1
BAB II
A. Pembahasan ......................................................................................... 2
BAB III
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................... 8
C. Daftar Pustaka ...................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam kehidupannya, manusia tidak akan pernah bisa lepas untuk mencari nilai-
nilai kebenaran yang sebenarnya karena kesehariannya manusia dihadapkan berbagai
macam persoalan yang membutuhkan penyelesaian. Dengan perkembangan iptek
yang pesat ini persoalan hidup menjadi lebih kompleks dan manusia pun semakin sulit
mengatasi persoalan hidupnya. Di saat kita manusia tidak bisa menyelesaikan atau
mengatasi persoalan hidup. Kita pasti lebih memilih lari dari masalah tersebut dan
melakukan hal-hal yang menyimpang seperti minuman-minuman keras, narkoba, dll.
Dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan bunuh diri gara-gara tidak bisa
mengatasi persoalan kehidupan.
Di sinilah iman dan taqwa itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau
solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan itu tersebut. Ketika seseorang telah
bisa memahami dan menerapkan konsep dari iman dan taqwa tersebut
kedalamkehidupannya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya. Jadi iman
dan taqwa itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi kita pemeluk agama islam,
agarmendekatkan kita kepada Allah SWT. Dan menjadi hamba yang beriman dan
bertaqwa. Dengan begitu konsep iman dan taqwa itu perlu untuk dikaji.

B. Tujuan Penulisan

 Dapat memahami dan mengetahui arti iman kepada Allah SWT dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari hari
 Memberikan pemahaman arti Taqwa
 Memberikan pemahaman mengenai kriteria iman dan taqwa

C. Ruang Lingkup

Makalah ini ditujukan kepada masyarakat umum terutama ruang lingkup


remaja, agar dapat memberikan pemahaman yang baik mengenai Islam.

D. Metode Penulisan

1
Metode penulisan yang kami lakukan adalah dengan mencari informasi dari
beberapa referensi yang kami temukan di Internet, lalu informasi tersebut kami
pelajari dan kami kemas dengan baik agar mudah dimengerti oleh pembaca.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Iman dan Taqwa
a. Iman
Kata Iman berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang
berarti percaya, Dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa
sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya. 1 Iman dapat
dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus.2
Menurut WJS. Poerwadarminta iman adalah kepercayaan, keyakinan,
ketetapan hati atau keteguhan hati.3 Bila kita perhatikan penggunaan kata Iman
dalam AlQur’an, akan mendapatinya dalam dua pengertian dasar,6 yaitu:

i. Iman dengan pengertian membenarkan (At-Tasdiq) adalah


membenarkan berita yang datangnya dari Allah dan Rasul Nya. Dalam
salah satu hadist shahih diceritakan bahwa Rasulullah ketika menjawab
pertanyaan Jibril tentang Iman yang artinya bahwa yang dikatakan
Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, Rasulrasul-Nya, hari kiamat dan engkau beriman bahwa
Qadar baik dan buruk adalah dari Allah SWT.
ii. Iman Dengan Pengertian amal atau ber-Iltizam dengan amal adalah
segala Pebuatan kebajikan yang bertentangan dengan hukum yang
telah di gariskan oleh syara’ sesuai dengan Firman Allah SWT dalam
Surat Al Hujrat Ayat 15 yang Artinya :”Sesungguhnya orang – orang
yang beriman itu hanyalah orang - orang yang percaya (Beriman)
kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu – ragu dan
mereka berjuang (berjihad)dengan harta dan jiwa mereka pada jalan
Allah mereka itulah orang – orang yang benar.

1
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta,
2000, hlm. 58.
2
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur dan
Iman, Jakarta, Bumi Aksara,1996. Hlm. 2
3
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2000, hlm. 18.

2
Dari ayat tersebut, dapat dikatakan bahwa Iman adalaha Membenarkan
Allah dan RasulNya tanpa Keraguan, Berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwa. Pada akhir ayat tersebut”mereka Itulah Orang – Orang yang benar “
merupakan Indikasi bahwa pada waktu itu ada golongan yang mengaku
beriman tanpa bukti, Golongan ini sungguh telah berdusta dan mereka tidak
dapat memahami hakikat iman dengan sebenarnya. Mereka menganggap
bahwa Iman itu hanya pengucapan yang dilakukan oleh bibir, tanpa
pembuktian apapun.4

b. Taqwa
Secara etimologi kata ini merupakan masdar dari kata ittaqā-yattaqī
yang berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan. Sementara pakar
berpendapat bahwa kata ini lebih tepat diterjemahkan dengan berjaga-jaga atau
melindungi diri dari sesuatu. Secara terminology syar‟I (agama), kata takwa
mengandung pengertian menjaga diri dari segala yang dilarang Allah Swt. Dan
melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya5
Kata takwa dengan pengertian ini dipergunakan didalam Alquran
misalnya pada QS. al-Mu‟min [40]: 45 dan QS. ath-Thur [52]: 27. Kata ini
berasal dari kata waqā-yaqī-wiqāyah menghindari dan menjahui yaitu menjaga
sesuatu dari segala yang dapat menyakiti dan mencelakakan. Penggunaan kata
kerja waqā dapat dilihat antara lain QS. al-Insan [76]: 11, QS. ad-Dukhān
[44]: 56, dan QS. ath-Thūr [52]: 28. Penggunaan bentuk ittaqā dapat dilihat
antara lain dalam QS. al-„Arāf [7]: 96. Kata taqwā juga sinonim dengan kata
khauf dan khasyah yang berarti takut, bahkan, kata ini mempunyai pengertian
yang hampir sama dengan kata ta‟at. Kata 53 takwa yang dihubungkan dengan
kata ta‟ah dan khasyah digunakan Alquran didalam QS. an-Nūr [24]: 52.6
2. Ciri – Ciri orang yang Beriman dan Bertaqwa
a. Ciri Orang Beriman
i. Dalam Surat Al Anfal ayat 2 - 3 Allah SWT Berfirman yang
artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila

4
Op.cit,hlm 7
5
M. Qurais Shihab, Ensiklopedia Alquran: Kajian Kosakata…, p. 88.
6
M. Qurais Shihab, Ensiklopedia Alquran Kajian Kosakata (Jakarta:
Lentera Hati, 2007), p. 988

3
dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya),
dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal .(2) (yaitu) orang-
orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan (Sesungguhnya orang yang
beriman itu ) yang sempurna imanya (Adalah mereka yang apabila
disebut Allah ) yakni ancaman-Nya (Gemetarlah) karena takut (hati
mereka dan apabila di bacakan kepada mereka ayat – ayat Nya
bertambahlah ke imanan mereka) kepercayaan mereka (dan kepada
tuhanlah Mereka bertaqwa) hanya kepada rabblah mereka percaya
bukan kepada selain-Nya. (Yaitu orang-orang yang mendirikan salat)
mereka menunaikannya sesuai dengan ketentuan-ketentuannya (dan
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada mereka) Kami
anugerahkan kepada mereka (mereka menafkahkannya) demi taat
kepada Allah
ii. Dalam surat Al Mu’minun ayat 3 Allah SWT berfirman yang artinya :
” dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna.”
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan (Dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari hal yang tiada berguna) berupa perkataan dan hal-
hal lainnya.
iii. Dalam Surat Al Anfal ayat 74 Allah SWT Berfirman yang artinya :”
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh
ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.”
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan (Dan orang-orang yang
beriman, berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada
kaum Muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman.
Mereka memperoleh ampunan dan rezeki/nikmat yang mulia) di surga
nanti.

4
iv. Dalam Surat An Nur ayat 62 Allah SWT Berfirman yang artinya :”
Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka
berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang
memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah)
sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang
meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka
meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada
siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan (Orang-orang Mukmin yang
sesungguhnya itu tidak lain hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-
sama dengannya) dengan Rasulullah (dalam sesuatu urusan yang
memerlukan pertemuan) seperti khutbah Jumat (mereka tidak
meninggalkan) Rasulullah karena hal-hal mendadak yang dialami
mereka, dalam hal ini mereka dimaafkan (sebelum meminta izin
kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu,
mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu
keperluan mereka) karena mereka mempunyai urusan penting (berilah
izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka) untuk pergi
(dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).
b. Ciri Orang Bertaqwa
i. Dalam Surat Al Baqoroh ayat 2-3 Allah SWT Berfirman yang artinya
:” Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa (2). (yaitu) mereka yang beriman kepada yang
ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki
yang Kami anugerahkan kepada mereka(3)”
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah
pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam
5
Masjidil Haram) menejelaskan (Orang-orang yang bertakwa itu
adalah) orang-orang yang beriman kepada perkara gaib, yaitu segala
sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera dan tersembunyi,
yang diberitakan oleh Allah atau Rasulullah seperti hari Akhir. Dan
orang-orang yang mendirikan salat, yakni menunaikannya sesuai
ketentuan syariat yang meliputi syarat, rukun, wajib dan sunnahnya.
Dan mereka adalah orang-orang yang gemar menginfakkan sebagian
rezeki yang mereka terima dari Allah, baik yang sifatnya wajib seperti
zakat, maupun yang tidak wajib seperti sedekah, demi mengharap
pahala dari Allah. Mereka juga yang beriman kepada wahyu yang
Allah turunkan kepadamu –wahai Nabi- dan wahyu yang Dia turunkan
kepada para nabi -'alaihimussalām- sebelum kamu, tanpa membeda-
bedakan di antara mereka. Dan mereka juga beriman secara tegas akan
adanya akhirat beserta ganjaran dan hukuman yang ada di dalamnya.
ii. Dalam Surat Al Baqoroh ayat 183 Allah SWT Berfirman yang
artinya:” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa,“
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan (Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu) di antara umat manusia (agar kamu
bertakwa) maksudnya menjaga diri dari maksiat, karena puasa itu
dapat membendung syahwat yang menjadi pangkal sumber
kemaksiatanitu.
iii. Dalam Surat Ali Imran ayat 134 Allah SWT Berfirman yang artinya:”
yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan Yaitu orang yang
mengeluarkan nafkah) dalam menaati Allah (baik di waktu lapang
maupun di waktu sempit dan yang dapat menahan amarahnya) hingga
tidak melampiaskannya walaupun sebenarnya ia sanggup (dan yang
memaafkan kesalahan manusia) yang melakukan keaniayaan
6
kepadanya tanpa membalasnya (dan Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebaikan) seperti pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan itu dan
akan memberi mereka balasan.
iv. Dalam Surat Al Maidah ayat 28 Allah SWT Berfirman yang
artinya :” Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku
untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan
tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”
Dalam tafsir Jalalain di jelaskan "Sungguh, jika) lam
menunjukkan sumpah (kamu mengulurkan) atau menggerakkan
(tanganmu kepadaku untuk membunuhku, tidaklah aku akan
mengulurkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya
aku takut akan Allah, Tuhan seru sekalian alam.") jika membunuhmu.
Dan penulis sadari masih banyak lagi cakupan dari ciri – ciri
orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
3. Impelementasi Konsep Iman dan Taqwa Dalam Kehidupan
Iman sangat penting dalalm kehidupan manusia. Tanpa iman,ibadah yang
dilakukan sia-sia, bahkan amal yang dilakukan tidak akan sampai kepada Allah Swt.
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nabia ayat 94, yang artinya
“Barang siapa yang menegrjakan amal sholeh,sedang ia beriman,maka usahanya tak
akan terabaikan.Dan sesungguhnya kami menuliskan amalan itu untuknya”.
Keimanan dan ketaqwaan yang dianugrahkan Allah Swt. Untuk kaumnya haruslah
disyukuri dan diperkuat dengan cara meningkatkan ibada amal,misalnya disamping
menjalankan ibadah sunnah,contohnya membayar infaq dan sedekah.

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Iman Memiliki makna meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya)
itu memang benar atau nyata adanya
b. Orang beriman memiliki ciri – ciri
i. Bila Disebut Nama Allah Gemetarlah Hati Mereka.
ii. Orang-Orang Yang Menjauhkan Diri Dari (Perbuatan Dan Perkataan)
Yang Tiada Berguna.
iii. Berjihad Pada Jalan Allah.
iv. Mereka Tidak Meninggalkan (Rasulullah) Sebelum Meminta Izin
Kepadanya.
c. Taqwa memiliki makna Secara etimologi kata ini merupakan masdar dari kata
ittaqā-yattaqī yang berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan.
Sementara pakar berpendapat bahwa kata ini lebih tepat diterjemahkan dengan
berjaga-jaga atau melindungi diri dari sesuatu. Secara terminology syar‟I
(agama), kata takwa mengandung pengertian menjaga diri dari segala yang
dilarang Allah Swt. Dan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya.
d. Orang Bertaqwa memiliki ciri – ciri
i. Mereka Yang Beriman Kepada Yang Ghaib, Yang Mendirikan Shalat,
Dan Menafkahkan Sebagian Rezki.
ii. Diwajibkan Atas Kamu Berpuasa.
iii. Orang-Orang Yang Menafkahkan Hartanya Lapang Maupun Sempit.
iv. Aku Takut Kepada Allah.
2. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirq.com/8-al-anfal/ayat-2
https://salafy.or.id/serial-tafsir-al-quran-surat-al-baqarah-ayat-2-3/
https://tafsirweb.com/221-surat-al-baqarah-ayat-3.html
https://www.slideshare.net/ormaya19/iman-dan-taqwa-120980041

M. Qurais Shihab, Ensiklopedia Alquran: Kajian Kosakata…, p. 88.


M. Qurais Shihab, Ensiklopedia Alquran Kajian Kosakata (Jakarta:Lentera Hati, 2007), p. 98
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 58.
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur dan Iman, Jakarta, Bumi
Aksara,1996. Hlm. 2
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000, hlm.
18

Anda mungkin juga menyukai