Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL AGAMA ISLAM

KEIMANAN DAN KETAKWAAN

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag
M. Syahriza Rezkianoor, S.Ag., M.H

Disusun Oleh:
Kelompok H
1. Deviani (P07131123018)
2. Dewi Chusnatunisa (P07131123019)
3. Eva Rosdiana Dewi (P07131123025)
4. Maulidah (P07131123045)
5. Muhammad Nur Faidh (P07131123051)
6. Sopwatunnisa (P07131123085)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN GIZI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan banyak
nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga proses pembuatan
makalah ini dapat terlaksana dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdullah
Karim, M.Ag dan Bapak M. Syahriza Rezkianoor, S.Ag., M.H selaku dosen untuk
mata kuliah Agama Islam yang telah membimbing kami dalam mengerjakan
makalah ini. Selain itu, kami mengucapkan terima kasih dengan ketulusan hati
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam terselesaikannya
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dari berbagai kalangan. Kami
mengucapkan permohonan maaf jika selama proses penyelesaian makalah ini
banyak melakukan kesalahan, baik berbentuk lisan maupun tulisan, yang dilakukan
secara disengaja maupun tidak disengaja.

Banjarbaru, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Keimanan dan Ketakwaan ................................................... 3
2.2 Ciri – Ciri Orang Beriman dan Bertakwa ............................................... 4
2.3 Hubungan Antara Iman dan Takwa ....................................................... 5
2.4 Perwujudan Iman dalam Kehidupan Sehari – Hari ................................ 7
2.5 Beberapa Ayat Al-Quran yang Menjelaskan Tentang Keimanan dan
Ketakwaan .................................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berinteraksi dengan manusia
lain atau dengan kata lain melakukan interaksi sosial. Dalam melakukan
interaksi sosial manusia harus memiliki akhlak yang baik agar dalam proses
interaksi tersebut tidak mengalami hambatan atau masalah dengan manusia yang
lain. Proses pembentukan akhlak sangat berperan dalam masalah keimanan dan
ketakwaan seseorang. Keimanan dan ketakwaan manusia berbanding lurus
dengan akhlak seseorang, oleh karena itu keimanan dan ketakwaan adalah modal
utama untuk membentuk pribadi seseorang. Keimanan dan ketakwaan
sebenarnya potensi yang ada pada diri manusia sejak ia lahir dan melekat pada
dirinya hanya saja seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan seseorang
yang telah terpengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, maka potensi tersebut dapat
semakin muncul atau sebaliknya potensi itu dapat hilang secara perlahan.
Saat ini keimanan dan ketakwaan telah dianggap sebagai hal yang biasa oleh
masyarakat umum bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti dari
keimanan dan ketakwaan itu sendiri, hal itu dikarenakan manusia selalu
menganggap remeh tentang hal itu dan mengartikan keimanan dan ketakwaan
itu hanya sebagai arti bahasa dan tidak mempraktekkan dalam kehidupan
modern. Oleh karena itu dari persoalan diatas yang melatar belakangi kami untuk
membahas tentang keimanan dan ketakwaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dari Keimanan dan Ketakwaan?
2. Apa Ciri – Ciri Orang Beriman dan Bertakwa?
3. Apa Saja Unsur – Unsur Iman?
4. Apa Saja Perwujudan Iman dalam Kehidupan Sehari – Hari?
5. Apa Saja Ayat Al-Quran yang Menjelaskan Tentang Keimanan dan
Ketakwaan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Keimanan dan Ketakwaan.
2. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Orang Beriman dan Bertakwa.
3. Untuk Mengetahui Unsur – Unsur Iman.
4. Untuk Mengetahui Perwujudan Iman dalam Kehidupan Sehari – Hari.
5. Untuk Mengetahui Ayat Al-Quran yang Menjelaskan Tentang Keimanan
dan Ketakwaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keimanan dan Ketakwaan


Menurut bahasa Arab, kata iman berasal pada kata amana – yu;minu –
imana yang secara harfiah atau etimologis dapat diartikan sebagai percaya dan
yakin. Secara bahasa, iman dapat diartikan sebagai tashdiq atau membenarkan
yang maknanya hampir sama secara istilah.
Iman secara istilah, maknawi atau terminologis merupakan percaya dengan
yakin akan keberadaan Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab – Nya, para Rasul –
Nya, akhirat, hingga qadha dan qadar yang telah terangkum dalam rukun iman
menurut ajaran agama Islam.

Dikutip dari Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi oleh


Wahyudin Achmad, dkk. (2013: 35), kata takwa secara etimologi berasal dari
waqa-yaqi-wiqoyoh yang artinya hati-hati, waspada, mawas diri, memelihara
keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara
utuh, dan konsisten (istikamah).
Sementara pengertian takwa secara terminologi memiliki definisi yang
beragam. Meskipun beragam, semua definisi itu mengarah kepada satu
pengertian, yaitu sikap penjagaan diri seorang hamba terhadap kemurkaan
Allah dan siksa-Nya dengan menjalankan semua yang diperintahkan dan
menjauhi segala yang dilarang.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Imam Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali
yang mengatakan bahwa takwa adalah penjagaan yang dilakukan oleh seorang
hamba untuk dirinya terhadap sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkannya,
supaya dia terjaga darinya. Penjagaan itu adalah menaati semua perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya.
Istilah takwa juga di-idhafah-kan (disandarkan) kepada firman Allah dalam
Alquran surat Al-Hasyr ayat 18 yang berbunyi:

3
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr, ayat 18).

2.2 Ciri – Ciri Orang Beriman dan Bertakwa


Dalam surat Al-Baqarah ayat 117, firman Allah menjelaskan ciri-ciri orang
bertakwa yang secara umum dapat dikelompokan menjadi lima indikator
ketakwaan, yaitu:
1. Beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan para nabi.
Indikator takwa yang pertama adalah memelihara fitrah iman.
2. Mengeluarkan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak yatim,
orang-orang miskin yang dalam perjalanan, orang yang minta-minta
dana, dan orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memerdekakan
hamba sahaja. Indikator yang kedua adalah mencintai sesama umat
manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta.
3. Mendirikan salat dan menunaikan zakat. Indikator takwa yang ketiga
adalah memelihara ibadah formal.
4. Menepati janji. Indikator takwa yang keempat adalah memelihara
kehormatan atau kesucian diri.
5. Sabar saat kepayahan, kesusahan dan pada waktu jihad. Indikator yang
kelima adalah memiliki semangat perjuangan.

Di dalam Al-Qur’an dan hadits telah dipaparkan ciri-ciri orang beriman,


beberapa diantaranya yaitu:

4
1. Memiliki rasa takut terhadap allah swt
Memiliki rasa takut terhadap Allah SWT membuat dirinya tidak akan
berani melanggar apapun apa yang telah ditetapkan menjadi suatu
larangan Allah dan akan selalu mentaati setiap perintah-Nya. Rasa takut
terhadap Allah SWT merupakan salah satu bentuk mengagungkan-Nya.
Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Anfal ayat 2.
2. Khusyuk saat melaksanakan sholat
Seseorang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyuk
dalam menjalankan ibadah sholat, baik wajib atau sunnah meski banyak
gangguan. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. al-Mukminum ayat 2.
3. Menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia
Orang beriman tidak akan melakukan hal yang sia-sia atau tidak
bermanfaat. Dirinya justru akan sibuk melakukan urasan ibadah yang
akan menambah keimanannya. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. al-
Mukminum ayat 3.
4. Menunaikan zakat
Menunaikan zakat termasuk ke dalam ciri-ciri orang beriman, karena
dirinya tahu bahwa dengan berzakat atau bersedekah merupakan bukti
keimanan seseorang. Orang-orang beriman hendaknya menunaikan
kewajiban dan ibadah yang terkait harta ini dengan ikhlas untuk
membersihkan harta dan menyucikan jiwa mereka. Seperti yang
dijelaskan dalam Q.S. Al-Anfal ayat 3.
5. Tawakal
Orang yang beriman selalu tawakal dan ikhlas pada setiap ketetapan
dan takdir yang diberikan Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam
QS. Al-Maidah ayat23.

2.3 Unsur – Unsur Iman


Unsur-unsur iman disebut juga sebagai rukun iman. Terdapat enam rukun iman
yaitu, iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab Allah,
iman kepada rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qada dan qadar.

5
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah adalah membenarkan adanya Allah SWT dengan
cara meyakini dan mengetahui bahwa Allah SWT wajib ada karena zat-
Nya sendiri, tunggal dan Esa, yang hidup dan berdiri sendiri, serta yang
qadim dan azali untuk selamanya. Jadi, iman kepada Allah adalah
mempercayai adanya Allah beserta seluruh keagungan Allah dengan
bukti nyata yang terlihat, yaitu terciptanya bumi beserta isinya.
2. Iman kepada malaikat Allah.
Syaikh Hafizh bin Ahmad Hakami mengatakan, yang dimaksud dengan
iman kepada malaikat adalah meyakini adanya malaikat sebagai hamba
Allah yang selalu tunduk dan beribadah. Iman kepada para malaikat
berarti percaya bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT
yang tidak pernah membangkang perintah Allah dan menjadi perantara
Allah dengan para rasul. Seseorang yang beriman percaya, malaikat
merupakan makhluk pilihan Allah yang tidak berbuat dosa dan tidak
melawan-Nya.
3. Iman kepada kitab Allah.
Makna beriman kepada kitab Allah merupakan bagian dari akidah
Islam. Lembaran dan kitab yang diketahui wajib diimani secara rinci
dan yang tidak diketahui wajib diimani secara garis besar. Referensi
yang dapat menjadi sumber untuk mengetahui kitab-kitab Allah secara
rinci adalah Alquran. Iman kepada kitab Allah adalah meyakini bahwa
kitab tersebut datang dari sisi Allah yang diturunkan kepada sebagian
rasulnya. Selain itu, meyakini juga kitab itu merupakan firman Allah
yang qadim dan segala yang termuat di dalamnya merupakan
kebenaran.
4. Iman kepada para rasul.
Iman kepada rasul adalah percaya dan yakin bahwa Allah SWT telah
mengutus para rasul kepada manusia untuk memberi petunjuk kepada
manusia dan nabi yang wajib dipercaya ada 25 nabi.
5. Iman kepada hari akhir.

6
Yang dimaksud beriman kepada hari akhir adalah setiap umat Islam
wajib meyakini adanya hari kiamat termasuk hari kebangkitan saat
manusia keluar dari kubur dalam keadaan hidup sesudah jazad mereka.
6. Iman kepada takdir (qada dan qadar).
Iman kepada qada dan qadar adalah percaya segala hak, keputusan,
perintah, dan ciptaan Allah yang berlaku pada makhluknya selalu
berlandaskan pada kadar, ukuran, aturan, dan kekuasaan Allah SWT.

2.4 Perwujudan Iman dalam Kehidupan Sehari – Hari


1. Wujud iman dalam lisan.
Dengan mengucapakan kalimat syahadat "asyhadu an-laa ilaaha
illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah." yang artinya
"Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya besaksi bahwa
nabi Muhammad adalah utusan/rasul Allah"
2. Wujud Iman dalam hati
Meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang tidak hanya
dibuktikan melaui lisan. Selain itu yakin dan percaya bahwa Nabi
Muhammad SAW merupakan nabi utusan Allah. Hal ini berarti bahwa
seorang muslim harus meyakini agama Allah yang diturunkan melalui
Nabi Muhammad SAW.
3. Wujud Iman dalam perbuatan
Perwujudan dari "percaya kepada Allah dan Nabi Muhammad"
dalam tindakan mungkin adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.
Namun akan sangat tidak berguna jika meyakini sesuatu tanpa
melakukan apa yang sudah kita yakini. Bentuk nyata dari iman kita
kepada Allah dan Rasul-Nya adalah dengan menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya atau disebut bertaqwa. Beriman dan
bertaqwa seperti satu paket yang harus dijalankan untuk menjadi umat
Islam yang baik.

2.5 Ayat Al-Quran yang Menjelaskan Tentang Keimanan dan Ketakwaan

7
Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang keimanan
dan ketaqwaan:
1. Surah Al-Ikhlas ayat 3-4:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :
"Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia."

2. Surah Luqman Ayat ayat 22:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :
"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar."

3. Surah Al-Baqarah ayat 21:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :

8
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

4. Surah Al-Hujurat ayat 13:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

5. Surah Al-Anfal ayat 2:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :

9
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang apabila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal."

6. Surah Al-Maidah ayat 8:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah,
sekalipun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.

Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan
memberi kesaksian, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan."

7. Surah Al-An'am Ayat 6/162:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

10
artinya :
"Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."

8. Surah Al-Baqarah Ayat 2/197:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

artinya:
"Haji adalah bulan-bulan yang telah ditentukan, barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji,
maka tidak boleh berbicara yang mengandung kerusuhan, tidak boleh
berbuat kejahatan dan tidak boleh berbantah-bantahan di dalam masa
haji. Apa yang kamu kerjakan dari kebajikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah takwa.
Oleh karena itu, bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang
berakal."

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keimanan dan ketakwaan merupakan modal utama untuk membentuk
pribadi seseorang. Dengan memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat,
seseorang dapat memperbaiki akhlak dan menghindari perbuatan dosa. Oleh
karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mempelajari dan mengamalkan
konsep iman dan takwa dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cantika, Y., 2021. Pengertian Iman Secara Bahasa dan Istilah Serta Tingkatannya.
[Online]
Available at: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-iman/
[Diakses 9 Oktober 2023].
kumparan.com, 2021. Taqwa: Arti dan Contoh Penerapannya dalam Ajaran Islam.
[Online]
Available at: https://kumparan.com/berita-update/taqwa-arti-dan-contoh-
penerapannya-dalam-ajaran-islam-1wsm9Fa1WsO
[Diakses 9 Oktober 2023].
Ramadhani, D. S., 2022. Kata iman memiliki arti sebagai keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah, malaikat, rasul, kitab suci, dan sebagainya..
[Online]
Available at: https://www.brilio.net/wow/pengertian-iman-secara-bahasa-
dan-istilah-ketahui-penjabarannya-2209157.html
[Diakses 9 Oktober 2023].
Sari, N. M., 2020. 10 Ciri-Ciri Orang Beriman Lengkap dengan Dalilnya. [Online]
Available at: https://www.liputan6.com/hot/read/4153860/10-ciri-ciri-
orang-beriman-lengkap-dengan-dalilnya?page=2
[Diakses 9 Oktober 2023].

13

Anda mungkin juga menyukai