Anda di halaman 1dari 15

IMAN, KUFUR, NIFAQ, DAN SYIRIK

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata
Kuliah Tauhid Dan Ilmu Kalam

Yang Di Ampu Oleh :

Miswanto, S.H.I., M.H.I.

Disusun oleh :

1. Gladis Citra Anggraini 2221020267


2. Rifki Galuh Pratama 2221020155
3. Salsabila Syafa Kamila 2221020168

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Iman, Kufur, Nifaq, Dan Syirik“ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas dosen pada mata kuliah Tauhid Dan Ilmu Kalam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Iman, Kufur, Nifaq
Dan Syirik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miswanto, S.H.I, M.H.I,


Selaku dosen mata kuliah Tauhid Dan Ilmu Kalam yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari, makalah kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 13 Februari 2023

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengertian Iman, Kufur, Nifaq, Dan Syirik ......................... 5


2.2 Perbedaan Antara Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik ................................. 10
2.3 Dalil Tentang Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik ....................................... 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13


3.2 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan masyarakat yang modern dengan arus globalisasi yang cenderung


pada materialism-hedonistik sering mendewa-dewakan harta, kedudukan dan
kemewahan tanpa menghiraukan norma-norma agama, dipengaruhi beberapa
faktor, baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga
manusia sering kehilangan pedoman hidup.
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan
dan sesuatu yang diamalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan
perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang
bersumber dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang
berintikan keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam islam merupakan dasar atau
pondasi yang diatasnya berdiri syariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah
SWT harus terus menerus dipupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika
keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila
tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang
menyimpang yaitu syrik dan nifaq. Iman, kufur dan nifaq termasuk hal yang dapat
membatalkan tauhid seseorang setidaknya mengurangu kesempurnaan keimanan
seseorang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Iman, Kufur, Nifaq, Dan Syirik?
2. Apa Perbedaan Antara Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik?
3. Apa Saja Dalil Tentang Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Iman, Kufur, Nifaq Dan Syrik
2. Untuk Mengetahui Perbedaan Antara Iman, Kufur, Nifaq Dan Syrik
3. Untuk Mengetahui Dalil Tentang Iman, Kufur, Nifaq Dan Syrik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman, Kufur, Nifaq, Dan Syirik


A. Iman
Pengertian iman menurut, etimologi berarti pembenaran hati. Secara
terminologi iman berarti pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota
badan.Pengertian iman dari bahasa arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman
kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya.
Al Qur-an mendefinisikan iman dengan ayat-ayat yang sangat jelas tentang ciri-
ciri orang-orang beriman. Jika kita cermati ayat-ayat ini selalu menghubungkan
iman sebagai aktifitas hati dengan amal saleh (kerja yang baik atau amalan
produktif) sebagai aktifitas. Orang-orang yang memiliki kecintaan kepada Allah
dan Kitab Suci-Nya sehingga selalu membaca Al Qur-an, mengkaji kandungannya,
dan mengamalkan isinya. Mereka juga menunaikan rukun Islam: menegakkan
syahadat, mendirikan sholat, berzakat, dan lain-lain.
Jadi seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi unsur yang ada dalam definisi iman di atas. Apabila
seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetaapi tidak
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang
tersebut tidak dapat dikatakaan sebagai mukmin yang sempurna, sebab unsur-unsur
keimanan tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan.1

1
Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah Antara Kufur Dan Iman, (Jakarta: Bumi
Aksara., 1996).

5
B. Kufur
Kata kufur dalam pengertian bahasa Arab berarti menyembunyikan atau
menutup. Sedangkan menurut syari’at adalah menolak kebenaran dan berbuat
kufur karena kebodohannya. Adapun pengertian kufur yang hakiki adalah keluar
dan menyimpang dari landasan Iman. Orang yang melakukan kekufuran, tidak
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya disebut Kafir.
Al-Kufr secara bahasa berarti penutup. Sedang menurut deinisi syar’i berarti
tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, baik dengan mendustakannya ataupun
tidak. Persoalan persoalan kufur timbul dalam sejarah bermula dari tuduhan
kufurnya perbuatan sahabat-sahabat yang menerima arbitrasi sebagai penyelesaian
perang Siffin. Selanjutnya persoalan hukum kafir ini bukan lagi hanya orang yang
tidak menentukan hukum dengan al-Quran, tetapi juga orang yang melakukan dosa
besar, yaitu murtakibal-kabair. Kufur bisa terjadi karena beberapa sebab, antara
lain:

1. Mendustakan atau tidak mempercayai sesuatu yang harus diyakini


dalam syariat
2. Ragu terhadap sesuatu yang jelas dalam syariat
3. Berpaling dari agama Allah
4. Kemunafikan yakni menyembunyikan kekafiran dan menampakkan
keislaman
5. Sombong terhadap perintah Allah seperti yang dilakukan iblis
6. Tidak mau mengikrarkan kebenaran agama Allah bahkan dibarengi
dengan memeranginya, padahal hatinya yakin kalau itu benar.2

Macam -Macam Kufur


Kufur dibagi menjadi dua macam yaitu:

2
Al-Bazdawi, Kitab Usuluddin, Kahirah: Dr. Hans Piter Linss (Et. Al), Dar Haya’.

6
a. Kufur akbar (kufur besar)
Kufur akbar dapat mengeluarkan pelaku dari agama islam.
Terkadang kufur besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat
bertolak belakang dengan iman seperti mencela Allah dan Rasul-Nya atau
menginjak Al Qur`an dalam keadaan tahu kalau itu adalah Al Qur`an dan
tidak terpaksa. Kufur jenis ini terbagi menjadi lima, yaitu:
1. Kufrut Takdziib (Kafir karena mendustakan) dalilnya ialah firman Allah
Ta’ala QS Al-Ankabuut: 68.
2. Kufrul Ibaa’ wal Istikbaar Ma’at Tashdiiq (kafir karena menolak dan
sombong, tapi disertai dengan pembenaran) dalilnya adalah QS Al-
Baqarah: 34.
3. Kufrusy Syakk (kafir karena ragu) dalilnya adalah firman Allah QS Al-
Kahfi:35-38.
4. Kufrul I’radh (kafir karena berpaling) dalilnya ialah firman Allah QS Al-
Ahqaf: 3.
5. Kufrun Nifaaq (kafir karena nifak) dalilnya adalah QS Al-Munafiqun: 3.
b. Kufur ashghar (kufur kecil)
Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa yang disebutkan didalam Al-Qur‟an
dan As-Sunnah sebagai dosa dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.
yang termasuk kedalam kufur ashghar di antaranya yaitu, kufur nikmat Allah,
membunuh, dan bersumpah selain nama Allah.

C. Nifaq
Secara bahasa, kata nifak berasal dari kata nafiqa; lobang tempat keluar
hewan sejenis tikus (yarbu’) dari sarangnya, jika hendak ditangkap dari satu lobang
maka ia akan berlari ke lobang lainnya dan keluar darinya. Ada yang berpendapat,
berasal dari kata an-nafaq, lobang terowongan yang digunakan untuk

7
bersembunyi. Sedangkan menurut syar’i, makna nifaq ialah menampakkan
keislaman dan kebaikan serta menyembunyikan kekafiran dan keburukan.3
Secara gramatikal bahasa Arab, kata nifaq merupakan mashdar (kata jadian)
dari tsulatsi mazid biharfin wahid, yaitu naafaqa, yunaafiqu, munaafaqah, dan
nifaaq yang berarti memasukkan sesuatu dengan mengeluarkan yang lain.
Sedangkan kata munafiq adalah kata sifat atau isim fa’il dari kata naafaqa yang
menunjukkan orang yang menyandang sifat tersebut. Sedangkan kata munafiq
adalah kata sifat atau isim fa’il dari kata naafaqa yang menunjukkan orang yang
menyandang sifat tersebut. Berdasarkan pengertian kebahasan di atas, maka
orang munafik adalah orang yang menampakkan kebaikan pada satu sisi dan
menyembunyikan keburukan pada sisi lain, atau melaksanakan ajaran agama pada
satu sisi dan menyembunyikan kekufuran pada sisi lain.
Sedangkan makna nifaq secara terminologi adalah menampakkan
Islam dengan menyembunyikan kekufuran. Kata nifaq merupakan suatu termasuk
yang diperkenalkan oleh al-Qur’an. Oleh karena itu masyarakat Arab tidak
mengetahui makna lain selain makna yang dimaksud oleh al-Qur’an itu sendiri

Macam-Macam Nifaq
Nifaq terbagi menjadi dua macam yaitu:
1. Nifaq i’tiqadi (nifak keyakinan)
Disebut juga dengan nifaq besar. Yaitu, menampakkan keislaman dan
menyembunyikan kekafiran. Nifaq jenis ini dapat menyebabkan pelakunya keluar
dari agama Islam secara total dan menempatkannya di neraka yang paling bawah.
Allah menyifati pelakunya dengan segala sifat buruk; kafir, tidak mempunyai iman,
tindakan mengolok-olok dan mengejek Islam dan pemeluknya, serta

3
Dr Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan Dan Tim Ahli Tauhid, Aqidatut Tuhid Kitabut Tauhid
Lis-Shaff Al-Awwal-Ats-Tsalis-Al-Aly. (Jakarta:Ummur Qura, 2013).

8
kecenderungan total kepada musuh-musuh Islam karena keikutsertaan mereka
dalam memusuhi Islam.4

2. Nifaq Amali
Yaitu, melakukan suatu amalan orang-orang munafik dengan masih
menyisakan iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak sampai menyebabkan
pelakunya keluar dari Islam. Hanya saja ia dapat menghantarkannya pada hal
tersebut. Di dalam diri pelakunya terdapat iman dan nifaq. Semakin banyak ia
mengerjakan amalan (nifaq) ini, itu akan menyebabkannya menjadi seorang
munafiq tulen.

D. Syirik
Syrik ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
seharusnya ditujukan khusus untuk Allah, seperti berdoa meminta kepada selain
Allah disamping berdoa memohon kepada Allah. Atau, memalingkan suatu ibadah
tertentu seperti dzabh (penyembelihan kurban), bernadzar, doa dan lain sebagainya
kepada selain Allah. Adapun dari segi syara’, syirik adalah segala sesuatu yang
membatalkan tauhid atau mencemarinya, dari apa saja yang dinamakan syirik
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Dengan kata lain syirik adalah mempersekutukan
Tuhan dengan menjadikan sesuatu selain diri-Nya sebagai sembahan, obyek
pemujaan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan.

Macam-Macam Syirik
Terdapat dua macam Syirk yaitu:
a. Syirik Besar
Definisi Syirik al-akbar yakni menjadikan sekutu bagi Allah, baik dalam
masalah rububiyah, uluhiyah atau asma dan sifat-Nya. Syirik besar dapat

4
Mahmud Yunus, Qamus ‘Arabiy Indunisiyya, (Jakarta:PT Hidakarya Agung, 1989).

9
mengeluarkan pelakunya dari Islam dan menempatkannya kekal di dalam neraka
bila hingga meninggal dunia ia belum bertobat darinya.5
Terdapat empat macam Syirk besar, yaitu:
1. Syirkud Da’wah (syirik do’a). Berdo’a memohon kepada selain Allah
disamping memohon kepada Allah.
2. Syirkun Niyyah wal Iradah wal Qashd (syirik niat), yaitu
memperuntukkan dan meniatkan suatu ibadah kepada selain Allah.
3. Syirk Tha’ah (syirik ketaatan); yaitu mentaati selain Allah dalam
bermaksiat kepada-Nya.
4. Syirkul Mahabbah (syirik kecintaan); menyamakan kecintaan kepada
selain Allah dengan kecintaan.
b. Syirk Kecil
Syirik kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam tapi dapat
mengurangi (nilai) tauhid dan dapat menjadi perantara kepada syirik besar.
Terdapat dua macam Syirk kecil, yaitu:
1. Syirik Dzahir/al-Jaliy (Syirik yang Nampak); berupa perkataan dan
perbuatan.
2. Syirik Khafiy (Tidak Nampak); yaitu kesyirikan yang terdapat pada
keinginan dan niat, seperti riya (ingin dilihat orang).

2.2 Perbedaan Antara Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik


Perbedan iman, kufur, nifaq dan syirk yaitu Iman ialah, beriktikad dalam hati
dan berikrar dengan lidah serta menjauhkan diri dari segala dosa.
Nifaq ialah menampakkan keislaman dan kebaikan serta menyembunyikan
kekafiran dan keburukan. Lalu yang dimaksud dengan syrik ialah menyamakan

5
Ahzami Sami’un Jazuli, Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani,
2000).

10
selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang seharusnya ditujukan khusus untuk
Allah, seperti berdoa meminta kepada selain Allah disamping berdoa memohon
kepada Allah. Masing-masing syrik, kufur dan nifaq masih terbagi menjadi dua,
yaitu akbar (besar) dan ashghar (kecil).
Perbedaan kufur, nifaq dan syirik yang akbar, semuanya mengeluarkan
pelakunya dari islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaaubat, maka
ia kekal selama-lamanya di neraka.6
Sedangkan kufur, nifaq dan syirk ashgar/kecil tidaklah sampai mengeluarkan
pelakunya dari islam dan jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat, maka
ia berada dibawah kehendak Allah, jika Allah berkehendak untuk mengampuninya,
maka Allah pun akan mengampuninya, namun jika tidak, Allah pun akan
menyiksanya.

2.3 Dalil Tentang Iman, Kufur, Nifaq Dan Syirik


A. Dalil Tentang Iman
‫َّللا ۚ أُو َٰلَئِكَ هُ ُم‬ َ ‫سو ِل ِه ث ُ َّم لَ ْم َي ْرت َابُوا َو َجا َهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوأَنفُ ِس ِه ْم فِي‬
ِ َّ ‫س ِبي ِل‬ ِ َّ ‫ِإنَّ َما ْال ُمؤْ مِ نُونَ الَّذِينَ آ َمنُوا ِب‬
ُ ‫اَّلل َو َر‬
]15 : ‫صا ِدقُونَ [الحجرات‬ َّ ‫ال‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang


yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (Al Hujarat: 15)

B. Dalil Tentang Kufur


‫َّللاُ فَأ ُو َٰلَئِكَ هُ ُم ْالكَاف ُِرون‬
َّ ‫َو َم ْن لَ ْم يَ ْح ُك ْم بِ َما أَ ْنزَ َل‬
Artinya: “Dan barang siapa tidak memutuskan perkara dengan hukum yang
diturunkan Alloh, maka mereka adalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah: 44)

6
Ahzami Sami’un Jazuli, Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani,
2000).

11
C. Dalil Tentang Nifaq
‫ورا‬ ُ ‫سولُهُ إِ ََّّل‬
ً ‫غ ُر‬ َّ ‫عدَنَا‬
ُ ‫َّللاُ َو َر‬ ٌ ‫َوإِذْ يَقُو ُل ْال ُمنَافِقُونَ َوالَّذِينَ فِي قُلُوبِ ِه ْم َم َر‬
َ ‫ض َما َو‬
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang
berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan
kepada kami melainkan tipu daya".(Qs.Al-Ahzab 33:12)

D. Dalil Tentang Syirik


ۚ ‫َّللا ََّل يَ ْغف ُِر أ َ ْن يُ ْش َركَ بِ ِه َويَ ْغف ُِر َما دُونَ َٰذَلِكَ ِل َم ْن يَشَا ُء‬
َ َّ ‫إِ َّن‬
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-
Nya." (Qs An-Nisa:48)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian iman menurut, etimologi berarti pembenaran hati. Secara
terminologi iman berarti pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota
badan.Pengertian iman dari bahasa arab yang artinya percaya.
Kata kufur dalam pengertian bahasa Arab berarti menyembunyikan atau
menutup. Sedangkan menurut syari’at adalah menolak kebenaran dan berbuat kufur
karena kebodohannya. Nifaq secara terminology adalah menampakan islam dengan
menyembunyikan kekufuran.
Syrik ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
seharusnya ditujukan khusus untuk Allah, seperti berdoa meminta kepada selain
Allah disamping berdoa memohon kepada Allah.

3.2 Saran
Menyadari bahwa kami sebagai penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dann detail menjelaskan tentang penulisan diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk saran dapat berisikan kritikan atau masukan terhadap penulisan pembuatan
kami juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari pembahasan makalah
ini yang telah dijelaskan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah Antara Kufur Dan Iman, Jakarta:
Bumi Aksara, 1996.

Al-Bazdawi, Kitab Usuluddin, Kahirah: Dr. Hans Piter Linss (Et. Al), Dar Haya’.

Dr Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan Dan Tim Ahli Tauhid, Aqidatut Tuhid Kitabut
Tauhid Lis-Shaff Al-Awwal-Ats-Tsalis-Al-Aly. Jakarta:Ummur Qura, 2013.

Mahmud Yunus, Qamus ‘Arabiy Indunisiyya, Jakarta:PT Hidakarya Agung, 1989.

Ahzami Sami’un Jazuli, Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur’an, Jakarta: Gema


Insani, 2000.

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 2, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 1, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Fauzi Saleh, Pilar-Pilar Tauhid ,Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2007.

Http://Www.Manis.Id/2016/12/Definisi-Iman-Menurut-Al-Qur-Dan-As.Html

14

Anda mungkin juga menyukai