Disusun untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Tauhid
Disusun oleh :
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1. 2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1. 3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1
1. 4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kufur ........................................................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Kufur ........................................................................................................... 4
2.3 Perbedaan Kufur Besar dan Kufur Kecil..................................................................... 10
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Kufur ................................................................................... 11
2.5 Sebab Kufurnya Seseorang ......................................................................................... 12
2.6 Perbandingan Iman dan Kufr ...................................................................................... 13
2.7 Ciri-Ciri Kufr............................................................................................................... 15
BAB III.................................................................................................................................... 19
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur selalu penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun tugas Makalah
Ilmu Tauhid dengan judul Kufur dan yang berkaitannya.
Penulis selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H.
Karsidi Diningrat, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Tauhid yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Makalah Kufur dan yang
berkaitannya ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ilmu Tauhid.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Islam merupakan agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw., agama
ini turun dimuka bumi kurang lebih empat belas abad yang lalu ditengah hiruk pikuk
kejahiliyahan masyarakat jazirah arab pada saat itu yang menyembah berhala.
Ketika Nabi Muhammad Saw. datang membawa risalah kenabian, banyak pro
kontra dimasyarakat jazirah Arab. Namun dari klasifikasi turunnya ayat Al-Qur’an
dapat diketahui bahwa periode Nabi di Makkah merupakan periode pengenalan
masyarakat arab terhadap kebenaran Islam, sosok Tuhan yang paling pantas disembah,
sedangkan periode Madinah merupakan periode perluasan dakwah dan penyusunan
norma-norma dan aturan-aturan kemayarakatan hal ini dibuktikan banyaknya ayat-ayat
muamalah yang turun di Madinah.
Periode Nabi Muhammad Saw. di Makkah berdakwah dalam sejarah tidak
ditemui istilah kaum munafikin yang merongrong Islam dari dalam namun hanya
ditemui sisi permusuhan dan perlawanan kafir Quraisy, oleh karena itu adanya sifat
kufur, nifaq, syirik serta iman lebih banyak ditemui dalam sejarah saat dakwah sudah
memasuki periode Madinah. Untuk itu penulis akan membahas mengenai Kufur dan
hal-hal yang berkaitannya.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kufur?
2. Apa saja jenis-jenis kufur?
3. Apa perbedaan kufur besar dan kufur kecil?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab kufur?
5. Apa saja sebab kufurnya seseorang?
6. Apa itu perbandingan iman dan kufur?
7. Apa saja ciri-ciri kufur?
1. 3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kufur.
2. Untuk mengetahui saja jenis-jenis kufur.
1
3. Untuk mengetahui perbedaan kufur besar dan kufur kecil.
4. Untuk mengetahui saja faktor-faktor penyebab kufur.
5. Untuk mengetahui saja sebab kufurnya seseorang.
6. Untuk mengetahui itu perbandingan iman dan kufur.
7. Untuk mengetahui saja ciri-ciri kufur.
1. 4 Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun agar mampu memberikan manfaat kepada pembaca sehingga dapat
menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan serta dapat mengambil ibrah dan
senantiasa menjaga keimanan kita sebagai muslim juga untuk pelajaran dimasa kini dan
yang akan datang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
)١( ُب َو ْال ُم ْش ِر ِكيْنَ ُم ْنفَ ِ ِّكيْنَ َحتّٰى تَأْتِيَ ُه ُم ْالبَيِِّنَة
ِ لَ ْم يَ ُك ِن الَّ ِذيْنَ َكف َُر ْوا ِم ْن اَ ْه ِل ْال ِك ٰت
Artinya:
“Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik
tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka
bukti yang nyata."
4
Kufur inad adalah kekafiran orang yang mengenal Allah dengan batinnya,
mengakui-Nya secara lisan, tetapi enggan memeluk agama-Nya. Mereka yang
masuk dalam kategori kufur ini adalah salah satunya adalah Abu Thalib. Abu
Thalib pernah mengatakan, “Aku tahu bahwa agama (yang disampaikan)
Muhammad adalah sebaik-baik agama manusia. Kalau tidak ada hinaan dan
menghindari cacian, kau akan mendapatiku toleran jelas dengan itu.”
4. Kufur/kafir an-nifaq
Kufur nifaq adalah kekafiran orang yang mengikrarkan Islam secara lisan, tetapi
batinnya tidak mengakuinya. Kufr yang secara lahiriah tampaknya beriman, tetapi
batinnya mengingkari Allah, orang-orang ini disebut munafik. Di antar ciri ciri
orang munafik adalah berkepribadian goyah dan tidak memiliki pendirian tetap,
khususnya dalam bidang akidah. Meraka adalah orang-orang yang hidup dalam
suasana kebimbangan, ketidak pastian, dan kegelisahan. Mereka yang masuk
dalam kategori kufur ini adalah sebagian Yahudi Madinah seperti keterangan Al-
Baqarah ayat 8 dan seterusnya.
Artinya, “Orang yang mati dalam keadaan salah satu dari empat jenis kafir ini tidak
akan diampuni.” (Al-Baghowi, Ma’alimut Tanzil).
Adapun orang beriman yang masuk ke dalam kategori kufur nikmat, memiliki salah
satu sifat dari tiga tanda orang munafik (seperti disebutkan dalam hadits, yaitu
berdusta, berkhianat, dan mengingkari janji), atau orang Islam yang melakukan
dosa besar tidak tergolong ke dalam kategori kufur, menurut aqidah Ahlussunnah
wal Jamaah (Aswaja).
Namun demikian, dalam pandangan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, orang kafir
dalam masa transisi kerasulan atau ahli fatrah di masa kekosongan rasul tidak akan
mendapat siksa dari Allah sebagaimana keterangan Surat Al-Isra ayat 15. Tetapi,
adabnya kita harus berinteraksi dengan baik kepada mereka yang termasuk ke
dalam empat kategori kafir ini.
5
5. Kufur ni’mah
Kufr Ni’mah adalah salah satu jenis Kufr yang tidak menyebabkan seseorang
keluar dari Islam, namun keKufran semacam ini pun mendapat ancaman siksaan
yang sangat pedih dari Allah. Kufr ni’mah merupakan penyalagunaan nikmat-
nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka.
6. Kufur syirik
Kufr ini adalah jenis kekufran yang menodai sifat yang paling esensial bagi Allah,
yakni keesaan, yang merusak kemahasempurnaan Allah. Meskipun mereka tidak
mengingkari eksistensi Allah sebagai pencipta alam ini, mereka mempercayai
banyak tuhan dan menggantungkan nasibnya kepada tuhan-tuhan itu. Praktek
syirik bisa berbentuk amalan qalb bisa juga berupa perbuatan anggota badan.
ۗ ق لَ َّما َج ۤا َء ٗه
ِ ِّ ب ِب ْال َح
َ ََّّللا َك ِذبًا اَ ْو َكذ ْ ََو َم ْن ا
َ ظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفت َٰرى
ِ ّٰ علَى
َْس فِ ْي َج َهنَّ َم َمثْ ًوى ِلِّ ْل ٰك ِف ِريْن
َ اَلَي
َيس أَبَ ٰى َوا ْستَ ْكبَ َر َو َكانَ ِمنَ ْالكَافِ ِرين َ ََوإِ ْذ قُ ْلنَا ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ا ْس ُجدُوا ِِلدَ َم ف
َ س َجدُوا إِ ََّل إِ ْب ِل
6
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah
kamu kepada Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak
dan adalah ia termasuk orang-orang kafir” [Al-Baqarah/2: 34]
7
َع ٰلى قُلُ ْوبِ ِه ْم فَ ُه ْم ََل يَ ْفقَ ُه ْون ُ َٰذلِكَ بِاَنَّ ُه ْم ٰا َمنُ ْوا ث ُ َّم َكف َُر ْوا ف
َ طبِ َع
“Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir
(secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak
dapat mengerti” [Al-Munafiqun/63: 3]
2. Kufur Kecil
Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam,
dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat
kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya.
“Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu
kekufuran” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
8
Termasuk juga bersumpah dengan nama selain Allah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur
atau syirik” [At-Tirmidzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh Al-Hakim]
Yang demikian itu karena Allah tetap menjadikan para pelaku dosa sebagai orang-
orang mukmin. Allah berfirman.
Qishash ialah mengambil pembalasan yang sama. Qishash itu tidak dilakukan bila
yang membunuh mendapat pemaafan dari ahlis waris yang terbunuh yaitu dengan
membayar diat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diat diminta dengan baik,
umpanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh
hendaknya membayar dengan baik, umpanya dengan tidak menangguh-
nagguhkannya. Bila ahli waris si korban sesudah Allah menjelaskan hukum-hukum
ini membunuh yang bukan si pembunuh atau membunuh si pembunuh setelah
menerima diat maka terhadapnya di dunia di ambil qishah dan di akhirat dia
mendapat siksa yang pedih.
Allah berfirman:
ان
ٍ سَ ْف َواَ َد ۤا ٌء اِلَ ْي ِه ِباِح
ِ ش ْي ٌء فَا ِت ِّ َباعٌ ۢ ِب ْال َم ْع ُر ْو
َ ي لَهٗ ِم ْن اَ ِخ ْي ِه ُ فَ َم ْن
َ ع ِف
9
“Maka barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudarnya, hendaklah (yang
memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af)
membayar (diat) kepada yangmemberi maaf dengan cara yang baik (pula)” [Al-
Baqarah/2: 178]
Yang dimaksud dengan saudara dalam ayat di atas –tanpa diargukan lagi- adalah
saudara seagama, berdasarkan firman Allah.
علَى ْاَلُ ْخ ٰرى فَقَاتِلُوا الَّتِ ْي َ َت اِحْ ٰدى ُه َما ْ ص ِل ُح ْوا بَ ْينَ ُه َم ۚا فَا ۢ ِْن بَغ
ْ َ ط ۤا ِٕىفَ ٰت ِن ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ ا ْقتَتَلُ ْوا فَا َ َوا ِْن
ٰٓ
ِ َّللاَ ي ُِحبُّ ْال ُم ْقس
َِطيْن ُ ص ِل ُح ْوا بَ ْينَ ُه َما ِب ْال َع ْد ِل َواَ ْق ِس
ّٰ ط ْوا ۗا َِّن ْ َ ت َفا ِ ّٰ تَ ْب ِغ ْي َحتّٰى تَ ِف ۤ ْي َء ا ِٰلى اَ ْم ِر
ْ َّللا ۖ َفا ِْن َف ۤا َء
ََّللاَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُم ْون ْ َ – اِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ ا ِْخ َوة ٌ فَا
ّٰ ص ِل ُح ْوا بَيْنَ اَخ ََو ْي ُك ْم َواتَّقُوا
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat
aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat
aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah, jika golongan itu
telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan
adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang berlaku adil.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat” [Al-Hujurat/49: 9-10]
10
4. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara
pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh
mencintai dan setia kepadanya, betapun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur
kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya
dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimananny, dan dibenci serta
dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
11
Faktor ini sangat besar pengaruhnya bahkan dominan dalam menentukan
aqidah seseorang, lingkungan yang kurang baik menghasilkan pembakangan
dan penolakan apriori terhadap kebenaran.
b. Faktor kemiskinan arah politik dan budaya.
Faktor ini menentukan bagaimana karakter keimanan seseorang. Dewasa ini
dapat dilihat bagaimana kondisi lingkunga sulitnya lapangan pekerjaan
dan budaya malas telah membawa kepada kemiskinan, yang dari
sini akan mempengaruhi perpolitikan dan budaya bangsa.
12
Dosa besar meliputi, membunuh, berbuat zina, bunuh diri dan minum khomer.
Durhaka kepada kedua orang tua. Dosa kecil bila dilakukan terus menerus sangat
berpotensi menjadi dosa besar. karena seorang muslim yang sempurna berusaha
menghindar dari dosa-dosa kecil.Dosa adalah suatu perbuatan yang dikerjakan
tetapi bila pekerjaan itu diketahui orang lain mengakibatkan yang mengerjakan
merasa malu dan menimbulkan kegelisahan yang mendalam, dosa merupakan
prilaku yang menyimpang dari aturan-aturan agamaa Allah. Ganjaran perbuatan
dosa disamping akan mendapatkan sangsi di akhirat, juga sangsi di dunia seprti
kegelisahan tampa sebab yang pasti, musibah yang beruntun, penyakit yang tidak
kunjung sembuh.
4. Murtad
Murtad adalah seseorang yang pindah agama yaitu dari agama islam keagama lain,
murtad juga merupakan dosa yang sangat besar, karena keimanan kepada Allah
swt. telah hilang sehingga ia memilih alternative lain yaitu dengan berpindah
agama, murtad salah satu bentuk tidak percayaan atas segala bentuk apapun yang
telah diturunkan oleh Allah swt. sebab yang melatar belakangi seseorang yang
murtad adalah keimanan tidak kuat serta didorong dengan kemiskinan dengan
mempertimbangkan agama islam dengan agama lain. Yang mendorong seseorang
murtad dikarenakan tidak teguhnya pendirian terhadap keyakinannya.
13
Manurut Al-Wasit perbandingan antara Iman dan Kufr ibarat dunia dan akhirat,
maksudnya perbandingan Iman dan Kufr ibarat dunia dan akhirat adalah keadaan Iman
sangatlah berbeda dengan Kufr sebab iman merupakan sesuatu yang diperintahkan
Allah kepada manusia sedangkan Kufr merupakan sesuatu yang dilarang Allah dan
harus dijauhi. Iman merupakan kenikamatan akhirat walaupun di dunia cenderung
sengsara, sebaliknya Kufr menganggap dunia adalah surganya walaupun tidak semua
orang Kufr merasakan kenikmatannya namun mereka sama saja yaitu tidak percaya
adanya akhirat. Dalam ilmu kalam perbandingan tentang iman dan Kufr berlawanan
arti dan perbuatan. Jika iman adalah percaya atau membenarkan adanya Tuhan beserta
seluruh kekuasaan-Nya., maka Kufr merupakan arti yang sebaliknya yang tidak percaya
atau membenarkan adanya Tuhan.
Orang Kufr selalu melakukan bantahan ketentuan syariat Allah swt., mereka
selalu berdaya upaya agar islam dan kepercayaannya lenyap dari permukaan bumi. Hal
ini terjaadi karena keadaan hati yang rusak yang tidak mau menerima kebenaran Allah
dan ketentuaannya. Dalam diri manusia yang tidak terdapat iman sehinnga dapat
mengakibatkan keKufran, dengan demikian Kufr merupakan keadaan dimana
seseorang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan syariat yang telah digariskan Allah
swt., oleh sebab itu Kufr memiliki hubungan dengan syirik, nifak, murtad, dan tidak
bersyukur.
Sifat –sifat diatas hendaklah seseorang jauhi sebab apabila sifat diatas melekat
pada diri seseorang, maka orang tersebut akan tergolong orang-orang yang Kufr.
Dengan penuh keimanan yang berpengang teguh pada hukum Allah swt. dan senantiasa
menjauhu sifat-sifat diatas. Adapun bebarapa contoh tentang perbandiangan iman dan
Kufr:
1. Rubbubiyyah adalah sifat mentauhidkan Allah swt. dan beri’tikad bahwa Allah
swt. adalah Tuhan yang menciptakan alam, memilikinya, segala galanya di bawah
pengetahuan, kehendak dan kebijaksanaan-Nya yang tak terhingga. Dengan
mengingkari bahwa makhluk itu ciptaan Allah swt., menganggap Allah tidak tahu
terhadap makhluk setelah dijadikan-Nya, menganggap adanya rezeki yang bukan
dari Allah swt., dan menganggap sifat itu dipunyai juga oleh yang lain dari pada
Allah swt. seperti yang dilakukan oleh fir’aun maka adalah orang-orang yang Kufr.
2. Iman kepada Asma’ Allah san sifat-sifat-Nya yaitu mempercayai Asma’ Allah dan
sifat-sifat-Nya seperti apa yang telah dinyatakan oleh Rasulullah. Sedangkan Kufr
14
adalah menafikan Asma’ Allah dan sifat-sifatNya. Adapun mengKufrkan sifat-sifat
Allah dan Asma’Nya itu dengan dua cara, Yaitu Kufr Nafi dan Ithbat. Setiap
I’tikad, perkataan yang mengingkari dan mencela peribadi dan kerasulan
Rasulullah serta apa yang disampaikannya mereka ini adalah termasuk orang-orang
Kufr. Sedangkan orang-orang yang beriman selalu berbuat mengikuti apa yang
sesuai dengan disampaikan oleh Rasulullah Saw.
ۗ َّللا
ِ ّٰ سبِ ْي ِل ِ س َو ۤا ًء فَ ََل تَت َّ ِخذُ ْوا ِم ْن ُه ْم اَ ْو ِليَ ۤا َء َحتّٰى يُ َه
َ اج ُر ْوا فِ ْي َ ََود ُّْوا لَ ْو تَ ْكفُ ُر ْونَ َك َما َكف َُر ْوا فَتَ ُك ْونُ ْون
ُ فَا ِْن ت ََولَّ ْوا فَ ُخذُ ْو ُه ْم َوا ْقتُلُ ْو ُه ْم َحي
ِ ْث َو َج ْدت ُّ ُم ْو ُه ْم ۖ َو ََل تَت َّ ِخذُ ْوا ِم ْن ُه ْم َو ِليًّا َّو ََل ن
َصي ًْرا
Terjemahnya:
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir,
lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara
mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka
jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu
menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi
pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong.
b. Mengingkari Nikmat Allah Swt.
Kenikmatan yang telah dimiliki oleh orang-orang mereka (kafir) akan mengingkari
bahwa kenikmatan tersebut hasil dari usahanya sendiri bukan dari Allah swt.
sebagaimana dalam QS. an-Nahl/16:83:
15
ࣖ ََّللا ث ُ َّم يُ ْن ِك ُر ْونَ َها َواَ ْكثَ ُر ُه ُم ْال ٰك ِف ُر ْون
ِ ّٰ َيَ ْع ِرفُ ْونَ نِ ْع َمت
Terjemahnya:
Mereka mengetahui nikmat Allâh, kemudian mereka mengingkarinya dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang Kufr.
َاَل ِخ َر ِة ُه ْم ٰغ ِفلُ ْون َ ظاه ًِرا ِ ِّمنَ ْال َح ٰيو ِة الدُّ ْن َي ۖا َو ُه ْم
ٰ ْ ع ِن َ ََي ْعلَ ُم ْون
Terjemahnya:
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka
tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.
َُّللا ٌ غ ْل
َ ف ۗ بَ ْل
ّٰ طبَ َع ٍ ِّ َّللا َوقَتْ ِل ِه ُم ْاَلَ ۢ ْنبِيَ ۤا َء بِغَي ِْر َح
ُ ق َّوقَ ْو ِل ِه ْم قُلُ ْوبُنَا ِ ّٰ ت ِ ض ِه ْم ِ ِّم ْيثَاقَ ُه ْم َو ُك ْف ِر ِه ْم بِ ٰا ٰي
ِ فَبِ َما نَ ْق
ۖ ً علَ ْي َها بِ ُك ْف ِر ِه ْم فَ ََل يُؤْ ِمنُ ْونَ ا ََِّل قَ ِلي
َْل َ
16
Terjemahnya:
Maka (kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan) disebabkan mereka
melanggar Perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap
keterangan keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan)
yang benar dan mengatakan: "Hati Kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah
mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman
kecuali sebahagian kecil dari mereka.
Terjemahnya:
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan
Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
f. Sombong
Orang sombong sibuk dalam prilaku berlebih-lebihan dan mencari perhatian dalam
cara berjalan, berbicara, dan berbusana. Tanda kesombongan mereka terutama
pada cara berjalan. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. al-Isra’/17:37:
17
Terjemahnya:
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung.
18
BAB III
KESIMPULAN
Dalam Islam Iman adalah pembenaran secara Qath’i terhadap apa disampaikan yang
diwajibkan oleh Rasul yang berkaitan dengan kebesaran Allah, dan mempercayai tentang
keberadaan Allah., hukumnya adalah wajib tanpa mempertanyakan bagaImana cara berIman
terhadap-Nya padahal kita sama sekali tidak pernah melihatnya atau sukar dibenarkan oleh
akal. Persoalan Iman bukan soal kepuasan fikiran, melainkan soal perasaan dan hati. Namun
bukanlah berarti dala soal Iman meniadakan sama sekali penggunaan, melainkan akal bukanlah
faktor pertama akan tetapi hanya pelengkap. Sedangkan Kafir adalah orang yang mengingkari
tauhid, keNabian, ma’ad, atau ragu terhadap kejadianya, atau mengingkari pesan dan hukum
para Nabi yang sudah diketahui kedatangannya dari sisi Allah Swt., artinya bahwa Kafir
memangnya sifat yang bertentangan dengan Iman, karena dengan mempercayainya adalah
berIman sedangkan dengan mengingkarinya adalah Kafir.
Dalam QS. al-Kahfi menjelaskan Allah swt. memberi kita pilihan yang mau kufr atau
beriman, dan keduanya merupakan hal yang bertentangan, bahwa jika kita beriman tentunya
kita menjadi ummat yang patuh terhadap perintah Allah dan Rasulnya, dan akan di tempatkan
di surganya kelak. Sebaliknya jika kita menjadi orang yang kufr tentu kita akan jauh dari
perintah Allah dan rasulnya sebagai jalan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia maupun
kahirat kelak.
Kesimpulan yang dapat diambil dari faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi
beriman dan Kafir adalah dasar dari pemikiran mereka itu sendiri. Karena 79 pemikiran adalah
dasar dan kunci bagi segala kebaikan dan keburukan dari perbuatan seseorang. Untuk itu,
berfikirlah hingga dapat mengalihkan dari kematian kecerdasan kepada kehidupan nyata dari
hasrat dan tekat, dari penjara dunia kepada keleluasaan akhirat, dari sempitnya kebodohan
kepada keluasan dan kelapangan ilmu, dari penyakit hawa nafsu duniawi kepada kemsembuhan
bertobat kepada Allah swt. dan menghindarkan diri dari dunia yang memperdayakan, musibah
buta, tuli dan bisu atas nikmat penglihatan, pendengaran dan pemahaman serta kesadaran
penuh tentang Allah swt, dan dari penyakit syubhat pada sejuknya keyakinan dan dada yang
lapang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fauzan, Shaleh bin Fauzan bin Abdullah. (1998). Kitab Tauhid. Jakarta: Akafa.
Haeifuddin, Cawindu. (1991). Konsep Kufr dalam Al-Qur‟an. Jakarta: Penerbit Bulan
Bintang.
Jalil, M. (2019). Falsafah Hakikat Iman Islam Dan Kufur. Ath Thariq: Jurnal Dakwah dan
Komunikasi, 2(2), 389-405.
Pupitaningrum, Yuni. (2020). 28-41 Konsep Iman, Kufur, dan Nifaq. Ta’dib: Jurnal
Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial, 18(2), 28-41.
Wahab, Zulkifli. (2016). Iman dan Kufr (Kajian Tahlili terhadap QS. al-Kahfi/18: 29).
Makassar: Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.
20