Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR AQIDAH

Dosen Pengampu: Alamsyah Putra, S.Pd.I.,M.Pd


Disusun Oleh:

Muhammad Kusaini 22317001007

Rosa Susanti 22317001009


Eliana Winda 22317001003
Putri 22317001005
Suci Ayu Fitri 22317001004
Ilham B 22317001054

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN USMAN SAFRI


(STKIP-US) KUTACANE PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA DAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TAHUN AKADEMIK
2023 / 2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya
kepadaNya. Salawat serta salam semoga tercurahkah kepada nabi Muhammad
SAW yang membimbing umatnya dengan tauladan-Nya yang baik. Dan segala
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugerah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. makalah ini
merupakan pengetahuan tentang konsep aqidah dalam islam, semua ini dirangkup
dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah
dipahami dan lebih singkat dan akurat. Sistematika makalah ini dimulai dari
pengantar yang merupakan persepsi atas materi yang telah dan akan dibahas
dalam bab tersebut. Selanjutnya, membaca akan masuk pada inti pembahasaan
dan diakhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca
dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang konsep aqidah islam, kami
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………….......……………….…..iii

BAB I PENDAHULUAN 1) Latar belakang.........................................................1


2) Rumusan masalah........................................................................................2
3) Tujuan makalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian................................................................3
B. Ruang lingkup aqidah..................................................................................3
C. Dalil-dalil aqidah islam...............................................................................4
D. Aqidah yang benar dalam islam..................................................................6
E. Manfaat aqidah bagi umat islam..................................................................7
BAB III PENUTUP 1) Kesimpulan.......................................................................8
2) Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan


manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan.
Aqidah menurut terminologi syarat (agama) yaitu keimanan kepada Allah,
Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan keimanan kepada
takdir Allah baik dan buruknya. Lni disebut Rukun Iman.

Dalam syarat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu
keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan
cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua :
Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan
seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya
atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama.

Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhlas karena
Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan
ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh.
Ibadah yang memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti
petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak
ikhlas, karena faktor manusia, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar
memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur’an surah
AI-Kahfii 110 yang artinya : “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
mempersekutukan. Seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya. “

Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah,


dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai
orang yang beriman (mu’min).

Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri


seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqidah

1
islam. Akan tetapi, karena akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus
diimani dapat diindra dan dijangkau oleh akal manusia. Para ulama sepakat bahwa
dalil-dalil aqidah islam yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan keimanan
yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil aqidah islam yang dapat memberikan keimanan
yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang shahih.

1) Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
b. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
c. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
d. Bagaimana aqidah yang benar dalam islam ?
e. Bagaimana aqidah ala ahlus sunah ?
f. Manfaat aqidah bagi umat islam ?
2) Tujuan Makalah
a. Menjelaskan pengertian aqidah
b. Menjelaskan ruang lingkup aqidah.
c. Menerangkan dalil-dalil tentang aqidah islam.
d. Memaparkan aqidah yang benar dalam islam.
e. Menyampaikan dalil yang benar tentang aqidah
f. Memaparkan manfaat aqidah bagi umat islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqa-wah yang berarti
mengikat yang kuat. Aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para
malaikatnya, para rasulnya, dan hari akhir serta pada qadha dan qadar.

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran


yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.

Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya,
beriman kapada malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan buruk
dan mengimani apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama,
perkaraperkara yang ghaib.

2. Ruang Lingkup Aqidah

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena


itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang
enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian aqidah,
mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah, iman kepada
malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti jin, iblis, dan
setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul Allah, iman
kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt. Sementara Ulama
dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan sistematika sebagai berikut:

3
a. Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan
sifatsifat Allah, perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
b. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,
mukjizat, karamat dan sebagainya.
c. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain
sebaginya.
d. Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah,
seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga,
neraka dan sebaginya.

Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis
arkanul iman yaitu

1. Iman kepada Allah SWT


2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepad Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar

3. Dalil-dalil Aqidah Islam


Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting.
Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang
lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah
yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak
usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau
menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur
berantakan.

Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
4
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang ada.
Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima selain
dari beliau. Beliaulah yang telah menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak
diperkenankan mengambil syari’at selain dari beliau (siapapun orangnya), atau
dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para pakar hukum. Seorang
muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul saw
berdasarkan firman Allah Swt:

‫الَّّل أََطاَع فََقد الَّرُسوَل يُِط ِع َم ن‬

“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat kepada
Allah.”(QS.An-nisaa:80)

Dan firman-Nya:

‫تُِط يعُو هُ َو إ ِن ُح ِم لت ُم َم ا َو َعل َيُك م ُح ِمَل َم ا َعل َيِه فَإَِّنَم ا تََو َّل وا فَإ ِن الَّرُسوَل َو أَِط يعُو ا الََّّل أَِط يعُو ا‬
‫ق ُل‬

‫ا لُم بِيُن ا لبَََلُغ إَِّّل الَّرُسوِل َعلَى َو َم ا ت َهتَدُو ا‬

“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu
berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan
kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang
dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang”.(QS.An-Nuur:54)

Dan Allah Azza wajalla berfirman:

‫ا لَك افِِريَن يُِح ب َّل الََّّل فَإَِّن تََوَّل وا فَإ ِن َو الَّرُسو َل الََّّل أَِط يعُو ا ق ُل‬

“Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka


Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.(QS.Ali Imran:32)

Dan ayat-ayat yang masih banyak lagi dari kitabullah Azza wajalla. Dan
telah datang pula perintah dari Allah Azza wajalla untuk mengikuti Rasul-Nya
Shallallahu alaihi wasallam berupa perintah untuk menjadikannya sebagai suri
tauladan dalam banyak tempat (dalam al-qur’an).

5
Allah Azza wajalla berfirman:

‫َر ِح ي م غَفُو ر َو الَُّّل ذُنُوَبك ُم َلُك م َو َي غِف ر الَُّّل ي ُحب ِبُك ُم فَاتَِّبعُو نِي الََّّل تُِح بوَن ُك نت ُم إ ِن ق‬
‫ُل‬

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,


niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali Imran:31)

Akidah Islam juga menuntut kewajiban menerapkan Islam secara


sempurna dan totalitas. Diharamkan menjalankan (hukum Islam) sebagian dan
meninggalkan sebagian lainnya, atau menerapkannya secara bertahap.

4. Aqidah yang benar dalam islam

Aqidah yang benar dan lurus serta terjaimin dari kontaminasi adalah
aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dijalankan oleh para
shahabatnya. Aqidah ini tidak terlalu rumit serta tidak terjebak dengan perdebatan
masalah teologis yang membingungkan. Aqidah ini bisa dicerna dengan mudah
oleh para ilmuwan, filosouf dan rakyat kebanyakan.

Aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah yang


diperuntukkan untuk semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari
pecahan-pecahannya yang sering terjebak beradu argumen dengan aliran teologi
barat yang cenderung asyik bermain di wilayah logika semata. Satu lagi
keistimewaaan aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah ini
mampu menanamkan jiwa dan ruh serta kekuatan luar biasa ke dalam hati para
penganutnya, sehingga mampu mengubah kehidupan miskin dan terbelakang
menjadi peradaban besar dunia yang eksis bukan hanya pada masalah ukhrawi
tetapi juga masalah duniawi.

Sedangkan aliran-aliran ilmu kalam itu tidak pernah melahirkan sebuah


gerakan besar, bahkan cenderung melahirkan orang-orang yang berpikir nyeleneh
dan menyimpang dari kehidupan normal. Kadang-kadang mengaku jadi tuhan,
kadang-kadang mengatakan bahwa tuhan menyatu dalam dirinya dan

6
kadangkadang lagi menyatakan dirinya tidak butuh lagi dengan nabi dan rasul
karena kedudukannya sudah sama.

Sedangkan aqidah yang diajarkan Rasulullah SAW ini telah sukses


mengatarkan masyarakat gurun yang tadinya menyembah batu dan kurma berubah
seratus delapan puluh derajat menjadi tatanan masyarakat baru yang maju, modern
dan berkebudayaan tinggi. Dengan aqidah ini, seorang budak mampu berdiri tegak
di depan raja-raja dunia sambil menawarkan pilihan untuk masuk Islam, bayar
jizyah atau perang.

Dengan aqidah ini, generasi pertama umat ini mampu menaklukkan tiga
imperium besar dunia dan mengantarkan masyarakatnya menuju pintu gerbang
kehidupan kosmopolitan yang besar dan disatukan dalam sebuah khilafah terbesar
sepanjang sejarah. Dan yang tidak kalah penting untuk diketahui, aqidah ini tidak
akan pernah hilang di telan zaman, karena semua doktrin dan ajarannya telah
diabadikan dalam kitab suci abadi hingga akhir zaman.

5. Manfaat Aqidah Bagi Umat Islam

Aqidah Islam merupakan landasan setiap perilaku orang hidup


beragama.Oleh sebab itu memepelajari aqidah islam sangatlah bermanfa’at.
Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari Allah yang mutlak, maka
kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang merupakan
karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'min harus
yakin kebenaran Aqidah lslamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan
tindakannya yang akan menjamin kebahagiannya dunia akherat.

Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya;

a) Memperoleh petunjuk hidup yang benar.


b) Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan dan
jauh dari kebenaran.
c) Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin
dengan sang pencipta.
d) Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar,yang kekal
adalah akhirat.

7
e) Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan
selamat dari kekalnya Neraka.

Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya:

a. Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah,


baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
b. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam
keadaan suka maupun duka.
c. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada
kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia
termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah (outer
focus of control).
d. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya
berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.

Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan.


Tidak beda antara miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar pejabat dan
rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali
takwanya disisi Allah SWT.

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai


fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah
merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang
termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya
keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan
oleh Allah Swt. Melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
8
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu
serba teratur, cermat dan berhati-hati. Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari
kehidupan agama, tanpa ruh atau aqidah maka syari’at atau jasad kita tidak ada
guna apa-apa.

b. Saran

Aqidah merupakan hal yang sangat penting namun sering kali diabaikan.
Persoalannya adalah bagaimana kita ber-aqidah yang sesuai dengan Al-Quran dan
Hadist. Karena dewasa ini telah banyak bertebaran aqidah yang mengatasnamakan
islam namun melenceng dari tuntunan yang berlaku. Marilah kita sebagai kaum
muslim berintelektual membangun peradaban islam yang baldatun, toyibatun,
warabbun ghofur. Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil
intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di
masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/544975991/Makalah-Aqidah-Islam

Anda mungkin juga menyukai