1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya.
Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik.
Dan segala Syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
anugrah,kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah ini . makanlah ini merupakan pengetahuan tentang konsep aqidah dalam
islam, semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap
permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas
materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya , membaca
akan masuk pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan , saran dan
makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang
konsep aqidah islam,kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi kita semua. Terimakasih.
2
Daftar Isi
Cover.................................................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5
1. Latar Belakang.....................................................................................................5
2. Rumusan Masalah................................................................................................5
3. Tujuan Makalah...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6
1. Pengertian Aqidah Islam.....................................................................................6
2. Ruang Lingkup Aqidah...........................................................................................6
a. Ilahiyat..............................................................................................................6
b. Nubuwat............................................................................................................6
c. Rukhaniyat.......................................................................................................6
d. Sam’iyat............................................................................................................6
3. Sumber Aqidah........................................................................................................7
4. Fungsi Aqidah..........................................................................................................8
5. Prinsip Aqidah..........................................................................................................9
a. Iman Kepada Allah.................................................................................................9
b. Iman Kepada Malaikat...........................................................................................9
c. Iman Kepada Kitab Suci (Al-Quran)......................................................................9
d. Iman Kepada Nabi dan Rasul.................................................................................9
e. Iman Kepada Hari Akhir......................................................................................10
f. Iman Kepada Qada dan Qadar..............................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................11
1. Kesimpulan.............................................................................................................11
2. Saran.......................................................................................................................11
Daftar pustaka...............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat
memberikan keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa
saja yang ingin memahami aqidah.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan aqidah?
b. Apa saja ruang lingkup aqidah?
c. Apa sumber dan fungsi aqidah?
d. Apa Prinsip Aqidah?
3. Tujuan Makalah
a. Menjelaskan Pengertian Aqidah
b. Menerangkan tentang ruang lingkup aqidah
c. Menyampaikan Sumber dan fungsi aqidah
d. Menyampaikan Prinsip aqidah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup iman dalam arti
khas, yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan demikian akidah
adalah urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan
jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan.
a. Ilahiyat
Ilahiyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan ilah (Allah), nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-
perbuatan (Af’al) Allah dan lain-lain.
b. Nubuwat
Nubuwat adalah perbuatan tentang segala sesuatu yang berhubugan
dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai Kitab-Kitab
Allah, Mu’jizat, Keramat dan sebaginya.
c. Rukhaniyat
Rukhaniyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Alam metafisik, seperti setan, jin, iblis, malaikat,
roh dan sebagainya.
d. Sam’iyat
Sam’iyat adalah pembahasan tentang sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sam’i yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan Al-Sunnah, seperti
5
alam barzakh, azab kubur, tanda-tanda kiamat, neraka, surga dan
sebagainya.
3. Sumber Aqidah
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja
yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam
Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).
Dengan kata lain, untuk menjadi sumber aqidah, maka asal dan
indikasinya haruslah pasti dan meyakinkan, tidak mengandung sedikut pun
keraguan. Jika kita memandang Al-Qur’an dari segi wurud, maka ia adalah
6
pasti lagi meyakinkan karena telah ditulis selagi Rasulullah masih hidup
dan juga dihafal serta sejumlah besar sehabat yang mustahil mereka sepakat
berdusta untuk memalsukannya. Dan juga karena itu, tidak pernah timbul
perselisihan tentang kesahihan Al-Qur’an di kalangan umat Islam sejak
dahulu hingga sekarang.
Pada hakikatnya, iman yang dalam hati itu atau aqidah ibarat nur atau
cahaya yang menerangi hati dan sangat diperlukan oleh manusia dalam
kehidupannya di dunia. Tanpa cahaya itu hati sangat gelap, sehingga akan
sangat mudah orang tergelincir dalam lembah maksiat. Ibarat orang yang
berjalan pada waktu malam tanpa lampu atau cahaya, ia akan sangat mudah
terperosok ke dalam lobang atau jurang. Demikianlah peranan iman yang
merupakan bangunan bawah/fondasi utama dari kepribadian yang kukuh
dan selalu mengawal serta membuat hati agar selalu baik dan bersih,
sehingga dapat memberi bimbingan bagi manusia ke arah kehidupan yang
tenteram dan bahagia.
4. Fungsi Aqidah
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin
tinggi bangunan yang akan didirikan harus semaikn kokh pula fondasi yang
dibuat. Kalau fondasi lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada
bangunan tanpa fondasi.
Kalau ajaran islam kita bagi dalam sistematika Aqidah Ibadah Akhlak
dan Mu’amalat, atau Aqidah Syari’ah dan Akhlak, atau Iman Islam dan
Ihsan, maka ketiga/keempat aspek tersebut tidak bisa dipisahkan sama
sekali. Satu sama lain saling terkait. Seseorang yang memiliki aqidah yang
kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang
mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima
oleh Allah swt. Kalau tidak dilandasi dengan aqidah. Misalnya orang
nonmuslim memberi beras kepada seorang yang miskin, amal ibadah orang
itu nilainya NOL di hadapan Allah, Allah tidak menerima ibadahnya karena
orang itu tidak punya landasan aqidah.
7
Bisa saja merekayasa untuk terhindar dari kewajiban formal, misalnya
zakat, tapi dia tidak akan bisa menghindar dari aqidah. Misalnya, aqidah
mewajibkan orang percaya bahwa Tuhan itu Cuma satu yaitu Allah, orang
yang menuhankan Allah dan sesuatu yang lain (uang) maka akan kelihatan
nanti, tidak dapat ditutup-tutupi, tidak bisa direkayasa. Entah dari bicaranya
yang seolah-olah uang telah membantu, tanpa uang dia tidak akan bisa
hidup, atau dari perilakunya yang satu minggu sekali datang ke pohon besar
dan berdoa disitu.
Jadi aqidah bekerja sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah
maka syari’at/ jasad kita tidak ada kegunaannya apa-apa.
5. Prinsip Aqidah
a. Iman Kepada Allah
beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran
bahwa Allah adalah dzat yang paling berhak disembah, karena Dia
menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan segala kebutuhan
manusia.
8
c. Iman Kepada Kitab Suci (Al-Quran)
kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat :
1. Shiddiq artinya benar. Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena
Nabi tidak berkata-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT.
9
f. Iman Kepada Qada dan Qadar
menurut bahasa, ada memiliki beberapa pengertian yaitu : hukum,
kehendak, ketetapan, perintah, pemberitahuan, penciptaan. Menurut
istilah adalah ketetapan Allah sejak zman azali sesuai dengan iradah-Nya
tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan qadar
adalah kejadian suatuciptaan yang sesuai dengan penetapan. Iman kepada
qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.
2. Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak
dapat diubah-ubah, misalnya : kematian, kelahiran, dan jenis kelamin.
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan
berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan
memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa.
Hasil perbuatan Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah
menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang
terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan –
membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan
Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal
sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai
sesuatu yang tidak terbatas. Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan
agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.
2. Saran
Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang
kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di masa yang akan
datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://anshar-mtk.blogspot.com/2013/03/aqidah-islam.html?m=1 (diakses 17
Oktober 2018 11.34 )
https://mananjumati.wordpress.com/2014/09/13/makalah-konsep-aqidah-dalam-
islam/ (diakses 17 Oktober 2018 11.34 )
Drs. Muhammad Alim M.ag. Pendidikan Agama Islam : Upaya Pembentukan dan
Kepribadian Muslim. (Bandung: 2011)
Drs. H. Yunahar Ilyas. Kuliah Aqidah Islam. (Yogyakarta: 1992). h. 1
Al-Banna, Majmu’atu ar-Rasail. Muassasah ar-Risalah Beirut: tanpa tahun. h.165
Al-Jazairy, Aqidah al-Mukmin. (Cairo: 1978). h. 21
Drs. Edi Suresman. A.Md. Aqidah Islam. Malang. IKIP. 1993.
Drs. Edu Suresman. Aqidah Islam. (Malang: 1993). h. 1
Ibid.h.21
Al-Jazairy, Abu Bakar Jabir. Aqidah al-Mukmin. Cairo. Maktabah al-Kulliyat
al-Azhariyah. 1978.
Drs. H. Yunahar Ilyas. Kuliah Aqidah Islam. (Yogyakarta: 1992). h. 6
Dr. Ahmad Daudy, Kuliah Aqidah Islam. Jakarta. Bulan Bintang. 1997
12