Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AQIDAH
Diajukan untuk memenuhi syarat penilaian
Tugas Mata Kuliah Agama Islam
Dosen pengampu: Hasan Basri, S.pdI, M.pdi

Disusun oleh: Kelompok 3


1. Sheila Anggraini : (2313000035)
2. Rika Amelia : (2313000034)
3. Firza Mudia Ardhana Rambe : (2313000015)

KELAS A PAGI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak waktu serta kesempatan, sehingga kami masi
diberikan kesehatan, kesempatan serta kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah yang kami
kerjakan dengan judul “AQIDAH” dengan lancar dan baik tanpa hambatan, sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh tugas mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya


makalah ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata dan kalimat
yang sempurna, oleh karena itu kami selaku penulis menerima saran dan masukan juga kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucpkan banyak terimakasih dan
semoga bantuan dari semua pihak mendapat rahmat dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami dan kemajuan ilmu
pendidikan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..1

Daftar Isi……………………………………………………………………………2

BAB I

Pendahuluan………………………………………………………………………..3

Latar Belakang……………………………………………………………………..4

Rumus masalah…………………………………………………………………….5

Tujuan makalah……………………………………………………………………6

BAB II

Pembahasan………………………………………………………………………..7

Pengertian………………………………………………………………………….8

Ruang lingkup aqidah……………………………………………………………..9

Dalil-dalil aqidah islam…………………………………………………………..10

Aqidah yang benar dalam islam…………………………………………………..11

Aqidah ala ahlus sunah……………………………………………………………12

Manfaat aqidah bagi umat islam………………………………………………….13

BAB III

Penutup……………………………………………………………………………14

Kesimpulan………………………………………………………………………..15

Saran……………………………………………………………………………….16
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan
bermanfaat nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling penting adalah ilmu
yang mengenakan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal
Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor Doktor, pada hakekatnya dia bodoh. Adakah
yang lebih bodoh daripada orang yang tidak mengenal yang menciptakannya?

Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi dan Rasul
membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini,karena aqidah
adalah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti kepatanya. Maka apabila
suatu ummat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitisi adalah kepalanya lebih dahulu.
Disinilah pentingnya aqidah ini. Apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia
dan akherat. Dialah kunci menuju surga.

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia adalah suatu
keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syarat
(agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab,Para Rasul, Hari Akherat,
dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. lni disebut Rukun Iman.

Dalam syarat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu keyakinan pada rukun
iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan(ibadah). Bagian
ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah sholat, puasa,
zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagi cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau
diterima atau tidaknya bergantung yang pertama.
Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhias karena Allah SWT yaitu
berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai dengan
petunjuk Rasulullah SAW. ini disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi satu syarat saja,
umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti
Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas, karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut
tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam
AI-Qur'an surah AI-Kahfii 110 yang artinya : "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
mempersekutukan. seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya. “
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai
manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman(mu’min).Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri
seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi,
karena akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindari dan
dijangkau oleh akal manusia.Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan
keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang shahih.

1. Rumusan Makalah
1. Apa yang dimaksud dengan aqidah ?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana aqidah yang benar dalam islam ?
5. Bagaimana aqidah ala ahlus sunah ?
6. Manfaat aqidah bagi umat islam ?

2. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan pengertian aqidah.
2. Menjelaskan ruang lingkup aqidah.
3. Menerangkan dalil-dalil tentang aqidah islam.
4. Memaparkan aqidah yang benar dalam islam.
5. Menyampaikan dalil yang benar tentang aqidah.
6. Memaparkan manfaat aqidah bagi umat islam.

BAB II

Pengertian

Aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang
berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-
rabthu buqw-wah yang berarti mengikat yang kuat.

Pengertian aqiddah secara istilah dalam iman teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit
pun bagi orang yang menyakitinya.

Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para rasulnya, dan
hari akhir serta pada qada dan qadar.

Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa arab ialah sesuatu
yang dipegang teguh dan terhunjam kuat didalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

Aqidah menurut syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan
terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh
dicampuri oleh syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh keraguan-raguan.

Syekh Hasan Al-bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati
membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari
keimbangan dan keraguan-raguan.

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum oleh manusia berdasarkan akal, whyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh
manusia di dalam hati serta diyakini kebersiahan dan keberadaanya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua dengan rukun-rukunya yang enam.
Berarti menurut pengertian ini iman yaitu keyakinan atau kepercayaan akan adanya Allah SWT,
Malaikat-malaikat-nya, Kitab-kitab-nya,Nabi-nabi-nya, hari kebangkitan dan Qadha dan Qadar-
nya.

Jadi aqidah islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh
setiap muslim dengan bersandar pada dalil-dalil naqli dan aqli.

1. Kajian Aqidah

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat islam atau iman. Karena itulah, secara formal, ajaran
dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang enam. Oleh sebab itu, sebagai para ulama
dalam pembahasan atau kajian aqidah, mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman
kepada Allah, iman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti jin,
iblis, da setan), iman kepada kitab kitab Allah, iman kepada Nabi dan Rasul Allah, iman kepada
hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah SWT. Sementara Ulama dalam kajiannya
tentang aqidah islam menggunakan sistematika sebagai berikut:

1. Llahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-
perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
2. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan
rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat, rahmat dan
sebagainya.
3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperti Malaikat, Jin,Iblis,Setan, Roh dan lain sebagainya.
4. Sam’iyat: yaitu pembahasa tentang segala sesuatu yang hanya bias diketahui lewat sama’,
yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah, seperti alam berzakh, akhirat, azab
kubur, tanda-tanda kiamat, surge, neraka dan sebagainya.
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bias mengikuti sistematis arkanul iman
yaitu:
1. Iman kepada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar

1. Dalil-dalil Aqidah Islam

Aqidah Islam bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma para Ulama. Berikut ini ada
beberapa dalil yang berkaitan dengan aqidah Islam.

Surat Al-Baqarah Ayat 2

‫َٰذ ِلَك اْلِكَتاُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِهۛ ُهًدى ِلْلُم َّتِقيَن‬

Artinya: “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa“.

Surat Al-Baqarah Ayat 186

‫َو ِإَذ ا َس َأَلَك ِع َباِد ي َع ِّني َفِإِّني َقِريٌب ۖ ُأِج يُب َد ْع َو َة الَّد اِع ِإَذ ا َدَعاِن ۖ َفْلَيْسَتِج يُبوا ِلي َو ْلُيْؤ ِم ُنوا ِبي َلَع َّلُهْم َيْر ُش ُد وَن‬

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“.

Surat An-Nisa’ Ayat 80

‫َم ْن ُيِط ِع الَّرُسوَل َفَقْد َأَطاَع َهَّللا‬

Artinya: “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“.
Surat Al-Maidah Ayat 3

‫اْلَيْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد يَنُك ْم َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي َو َر ِض يُت َلُك ُم اِإْل ْس اَل َم ِد يًنا‬

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu“.

Surat Al-A’raf Ayat 158

‫ُقْل َيا َأُّيَها الَّناُس ِإِّني َر ُسوُل ِهَّللا ِإَلْيُك ْم َجِم يًعا اَّلِذ ي َلُه ُم ْلُك الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر ِضۖ اَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ُيْح ِيي َو ُيِم يُت‬

Artinya: Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan“.

2. Aqidah yang benar dalam islam

Aqidah yang benar dalam Islam adalah keyakinan seseorang yang telah meyakini dengan hati,
mengucapkan dengan lisan, dan mewujudkan dengan amal perbuatan bahwa: hanya Allah yang
mencipta langit, bumi, dan seluruh makhluk-Nya, hanya Allah yang memelihara, memberi
rezeki, dan mengadzab mereka (jika mereka durhaka kepada Allah); hanya Allah satu-satunya
sesembahan yang berhak memperoleh persembahan peribadahan dari seluruh makhluk di muka
bumi ini; hanya Allah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang Maha Mulia, tidak ada
satupun kekurangan di dalamnya, dan tak ada satu makhluk pun yang menyamai Allah dalam
kemuliaan ini

1. Aqidah Islam juga mencakup keyakinan terhadap rukun Islam, yaitu beriman kepada Allah,
malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari akhir dan percaya kepada qodho dan
qodh.Aqidah yang benar dalam Islam adalah keyakinan seseorang yang telah meyakini dengan
hati, mengucapkan dengan lisan, dan mewujudkan dengan amal perbuatan bahwa:

2.hanya Allah yang mencipta langit, bumi, dan seluruh makhluk-Nya, hanya Allah yang
memelihara, memberi rezeki, dan mengadzab mereka (jika mereka durhaka kepada Allah).

3. hanya Allah satu-satunya sesembahan yang berhak memperoleh persembahan peribadahan


dari seluruh makhluk di muka bumi ini.
4.hanya Allah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang Maha Mulia, tidak ada satupun
kekurangan di dalamnya, dan tak ada satu makhluk pun yang menyamai Allah dalam kemuliaan
ini

5.Aqidah Islam juga mencakup keyakinan terhadap rukun Islam, yaitu beriman kepada Allah,
malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari akhir dan percaya kepada qodho dan
qodha

3. Aqidah ala ahlus sunah


Adapun ciri-ciri aqidah ahlus sunah adalah sebagai berikut;

1. Sumber pengambilannya bersih dan akurat. Hal ini karena aqidah Ahlus Sunnah walJama’ah
berdasarkan Kitab dan Sunnah serta Ijma’ para Salafush Shalih, yang jauh dari keruhnya hawa
nafsu dan syubhat.
2. Ia adalah aqidah yang berlandaskan penyerahan total kepada Allah dan Rasul
-Nya. Sebabaqidah ini adalah iman kepada sesuatu yang ghaib.
.3. Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah aqidah yang sejalan dengan fithrah dan logika
yang benar, bebas dari syahwat dan syubhat.
4. Sanadnya bersambung kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat, tabi’in dan
para imam, baik dalam ucapan, perbuatan maupun keyakinan.
5. Ia adalah aqidah yang mudah dan terang, seterang matahari di siang bolong. Tidak ada yang
rancu, masih samar-samar maupun yang sulit.
6. Selamat dari kekacauan, kontradiksi dan kerancuan karena bersumber pada wahyu ilahi.
7. Ia adalah aqidah yang universal, lengkap dan sesuai dengan setiap zaman,tempat,keadaan dan
umat. Bahkan kehidupan ini tidak akan lurus kecuali dengannya.
8. Ia adalah aqidah yang stabil, tetap dan kekal. Ia tetap teguh menghadapi berbagai benturan
yang terus menerus dilancarkan musuh-musuh Islam, baik dari Yahudi, Nashrani,Majusi maupun
yang lainnya.
9. Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah aqidah kasih sayang dan persatuan. Karena,tidaklah
umat Islam itu bersatu dalam kalimat yang sama di berbagai masa dan tempat kecuali karena
mereka berpegang teguh dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
10. Ia akan memberikan ketenangan jiwa dan pikiran kepada pengikutnya. Jiwa tidak akan
gelisah, tidak akan ada kekacauan dalam pikirannya. Sebab akidah ini menghubungkan antara
orang mukmin dengan Tuhannya. Ia akan rela Allah sebagai Tuhan, Pencipta, Hakim dan
Pembuat Syari’at. Maka hatinya akan merasa aman dengan takdir-Nya, dadanya akan lapang atas
ketentuan-ketentuan hukum-Nya, dan pikirannya akan jernih dengan mengetahui-Nya.
11. Tujuan dan amal pengikut aqidah ini mejadi selamat. Yakni selamat dari penyimpangan
dalam beribadah. Ia tidak akan menyembah selain Allah dan akan mengharapkan kepada selain-
Nya.
12. Ia akan mempengaruhi prilaku, akhlak dan mua’malah. Aqidah ini memerintahkan
pengikutnya melakukan setiap kebaikan dan mencegah mereka melakukan setiap kejahatan.Ia
memerintahkan keadilan dan berlaku lurus serta mencegah mereka dari kezhaliman dan
penyimpangan.
13. Ia mendorong setiap pengikutnya bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam segala
sesuatu.
14. Ia membangkitkan jiwa mukmin agar mengagungkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebab ia
mengetahui bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah haq, petunjuk dan rahmat, karena itu
mereka mengagungkan dan berpegang teguh pada keduanya.
15. Ia menjamin kehidupan yang mulia bagi pengikutnya. Di bawah naungan aqidah ini akan
terwujud keamanan dan hidup mulia. Sebab ia tegak atas dasar iman kepada Allah dan kewajiban
beribadah kepada-Nya, dan tidak kepada yang lain.
16. Aqidah ini menghimpun semua kebutuhan ruh, hati dan jasmani.
17. Mengakui akal, tetapi membatasi perannya.
18. Mengakui perasaan manusia dan membimbingnya pada jalan yang benar. Ia meluruskan dan
membimbingnya sehingga menjadi sarana perbaikan dan pembangunan, tidak sebagai alat
perusak dan penghancur.
19. Ia menjamin untuk memberi jalan keluar setiap persoalan, baik sosial, politik,
ekonomi,pendidikan atau persoalan lainnya.

4. Manfaat Aqidah Bagi Umat Islam

Aqidah Islam merupakan landasan setiap perilaku orang hidup beragama. Oleh sebab itu
memepelajari aqidah islam sangatlah bermanfa’at. Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari
Allah yang mutlak, maka kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang
merupakan karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'minharus yakin
kebenaran Aqidah lslamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan tindakannya yang akan
menjamin kebahagiannya dunia akherat. Ada pun manfaat mempelajari aqidah
islam diantaranya;

1) Memperoleh petunjuk hidup yang benar.

2) Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan dan jauh dari kebenaran.

3) Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin dengan sang pencipta.

4) Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar,yang kekal adalah akherat.

5) Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan selamat dari
kekalnya Neraka.

Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya:


1. Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah, baik
bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
2. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam
keadaan suka maupun duka.
3. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada
kurang rizki,terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati.
Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah.
4. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa, sekokoh gunung. Dia hanya berharap
kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.
Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda
antara miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata,
antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya di isi Allah SWT.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi. Di mana
seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan.
Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang
disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal
adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-NyaYang Maha Kuasa.
Hasil perbuatan Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
Suber aqidah islam adalah Al-Qur’an dan sunah. Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah,
tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan
mencoba kalau diperlukan membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an
dan sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas.
Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agam,tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasat kita
tidak ada guna apa-apa.
SARAN
Aqidah merupakan hal yang sangat penting namun sering kali diabaikan. Persoalannya
adalah bagai mana kita ber-aqidah yang sesuai dengan al-qur’an dan hadist. Karena dewasa ini
telah banyak bertebaran aqidah yang mengatas namakan islam namun melenceng dari tuntunan
yang berlaku.
Marilah kita sebagai kaum muslim berintelektual membangun peradaban islam yang
baldatun,toyibatun,warabbun ghofur.semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil
intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita dimasa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai