Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AGAMA

KERANGKAH DASAR DAN NILAI NILAI POKOK AKIDAH DAN SYARIAH DALAM AJARAN ISLAM

DOSEN : M. Algazaly Ibnu Salaiman,MH

Kelompok 5

Nama : Irnawatiade

Semeater : 1(satu)

Jurusan : Tehnik

Prodi : Arsitektur
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendaknya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Metode studi Islam
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan
penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada
dosen pembimbing kami yakni AHMAD PUADI, M.Pd.I yang telah memberikan limpahan
ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Permasalahan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Aqidah...............................................................................................................2
B. Syari’ah.............................................................................................................3,4
C. Akhlaq..............................................................................................................4
D. Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam...................................................................4-6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................7
B Daftar pustaka.................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam terdapat tiga ajaran yang sangat ditekankan oleh Allah dan Rasul-Nya, yang
harus diamalkan dan dibenarkan dalam hati. Yaitu iman (aqidah), Islam (syariat), dan ihsan
(akhlak). Tetapi sekarang-sekarang ini ada yang mengabaikan salah satu dari tiga hal ini.
Sehingga kehidupannya menjadi jauh dari agama.
Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaranislam. Ketiga
unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai sistem
kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan
hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai sistem nilai berisi peraturan yang
menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah
dan tujuan yg hendak dicapai agama.
Hal yang melatar belakangi kami membuat makalah ini ialah selain sebagai tugas kami selaku
Mahasiswa juga kami ingin lebih mengetahui dan memahami tentang apa pengertian Aqidah,
Syariah, dan bagaimana hubungan antara aqidah dan syariah serta bagaimana hubungan antara
aqidah dan ahlak terhadap orang bukan islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Aqidah ?
3. Apa itu Akhlaq ?
4. Bagaimana Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam ?
C. Tujuan Permasalahan
1. Mengetahui dan memahami tentang Aqidah.
2. Mengetahui dan memahami tentang Syariah.
3. Mengetahui dan memahami tentang Akhlak.
4. Mengetahui Beragai Aspek Lain Ajaran Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aqidah
Aqidah adalah bentuk masdar dari kata “’Aqoda, Ya’qidu, ’Aqdan-’Aqidatan” yang berarti
simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Sedangkan secara teknis aqidah berarti
iman, kepercayaan dan keyakinan. Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati,
sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam
hati.
Sedangkan menurut istilah aqidah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa
merasa tentram kepadanya, sehingga menjadi keyakinan kukuh yang tidak tercampur oleh
keraguan. Menurut M. Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa
(bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan
tak dapat beralih dari padanya.Adapun aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi
teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan
suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama
halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya.Sedangkan Syekh Hasan Al-Bannah
menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi
ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.
Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun iman meliputi :
iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab – kitab, para Rasul, hari akhir, dan Qodlo dan
Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa’,
ayat 136 yang artinya “ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-malaikat-Nya,
Rasul-malaikat-Nya, hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya”.
Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang semestinya ada pada jiwa
setiap muslim adalah :
a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat – syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.

2
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi Allah. Islam dating
dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute guna menjadi pedoman hidup dan
kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.
c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk semua manusioa
dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn tuntutan budaya manusia.
Kedudukan Aqidah dalam Islam
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan,
aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlak, adalah
sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan
yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan
atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan
dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah
salallahu `alaihi wasalam berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah
dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup
panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum
muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat
berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga
menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya.
Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam
rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi
pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan
dalam ajaran Islam.
B. Syari’ah
Komponen Islam yang kedua adalah syari’ah yang berisi peraturan dan perundang- undangan
yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan manusia. Syari’at adalah sistem nilai yang
merupakan inti ajaran Islam. Syari’ah atau sistem nilai Islam yang diciptakan oleh Allah sendiri.
Dalam kaitan ini, Allah disebut Syaari atau pencipta hukum.
1. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah (ibadah
mahdah/khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang khas dan sudah ditentukan
secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Allah. Dalam konteks ini, syari’at
berisikan ketentuan tentang tata cara peribadatan manusia kepada Allah, seperti kewajiban
shalat, puasa, zakat, haji.

3
2. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama dan makhluk
lainnya (mu’amalah). Mu’amalah meliputi ketentuan perundang- undangan yang mengatur
segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan alam sekitarnya.3
Adanya sistem mu’amalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan dunia,
bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap persoalan dunia maupuu akhirat. Bagi Islam,
ibadah yang diwajibkan Allah atas hambanya bukan sekedar bersifat formal belaka, melainkan
disuruhnya agar semua aktivitas hidup dijalankan manusia hendaknya bernilai ibadah. Ajaran ini
sesuai dengan ajaran Islam tentang tujuan diciptakannya manusia supaya beribadah. Allah
berfirman dalam QS. Az-Zarariyat, ayat 56
“ Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada-Ku “
Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum karena sifatnya
umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis perilakunya, tetapi
hanya memberikan prinsip dasarnya saja.
C. Akhlaq
Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau
sopan santun. Akhlaq maupun syari’ah pada dasarnya membahas perilaku manusia, tetapi yang
berbeda di antaranya adalah obyek materia. Syari’ah melihat perbuatan manusia darin segi
hukum yaitu: wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq melihat perbuatan
manusia dari segi nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk.
Akhlaq merupakan sistematika Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki spektrum yang luas, mulai
sikap terhadap dirinya, orang lain, dan makhluk lain, serta terhadap Allah SWT.
D. Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam
Islam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir mempunyain system sendiri yana bagian –
bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk untuk mencapai tujuan.
Yang diberikan agama Islam kepada manusia adalah :
pegangan hidup akidah.
jalan hidup syari’ah
sikap hidup yang mengarahkan perbuatan akhlak
Ketiga-tiganya merupakan ilmu ilahi yang bersifat abadi yang menjadi sumber inisiasi yang tidak
abadi dalam semua disiplin ilmu.4

4
1. pendidikan
Adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lainya
memindahkan nilai dan norma yang kepada orang lain dalam masyarakat.
Yang dimaksud pendidikan islam adalah proses penyampaian informasi dalam rangka
pembentukan insan dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya
.Didunia ini baik sebagai abdi maupun kahalifahnya dibumi.
Dalam konfrensi pendidikan di mekkah, tujuan pendidikan islam adalah untuk membina insan
yang beriman dan bertaqwa yang mengabdikan dirinya hanya kepada Allah membina serta
memelihara alam sesuai dengan syari’ah serta memanfaatkannya dengan akidan dan akhlak.5
2. Masyarakat.
Masyarakat islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus menerus menurut
system nilai norma tertentu yang terikat pada identitas bersama islam.
Ciri pokok masyarakat islami
Persaudaraan
Persamaan
Toleransi tasamuhamar ma’ruf nahi mungkar
Musyawarah
Keadilan dan menegakkan keadilan
Keseimbangan
Ekonomi
Yang dimaksud dengan sistem ekonomi islam adalah system ekonomi yang terjadi setelah
prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjany, dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran
islam.
Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu harus diolah oleh tenaga dan akal manusia
melalui prinsip-prinsip ekonomi.Usaha manusia untukmengolah sumber daya alam terikat
kepada beberapa syarat,seperti yang disebutkan al-qur’an.
Tidak boleh melampaui batas sehingga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan manusia
lahir dan batin

5
Hasilnya tidak boleh di timbun tanpa di manfaatkan untuk kepentingan sesame manusia
Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang antara lain dengan:
Penipuan
Melanggar janji atau sumpah
Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan mengambil harta orang lain tanpa izin,
diluar pengetahuan dan kemauan yang berhak.
Selalu ingat kepada orang-orang miskin, karerna dalam kekayaan dan pendapatan seseorang
ada hak orang-orang miskin dalam bagian zakat.
Dalam system ekonomi islam, nilai-nilai yang terdapat dalam al-qur’an dan al-hadits di
rumuskan menjadi norma melalui ijtihad orang-orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad
dan dipraktekkan dlam masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerangka dasar ajaran Islam adalah garis besar atau rancangan ajaran Islam yang sifatnya
mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada dalam ajaran Islam.
Adapun konsep atau kerangka dasar itu adalah aqidah,syariah, dan akhlaq. Tiga kerangka dasar
ajaran Islam ini sering juga disebut dengan tiga ruang lingkup pokok ajaran Islam atau trilogi
ajaran Islam. Kalau dikembalikan pada konsep dasarnya, tiga kerangka dasar Islam di atas
berasal dari tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan.

DAFTAR PUSAKA
Ali, Muhammad Daud. 2003. Pendidikan Agama Islam. Jakarta Rajawali Pers.
Tim Fisip UT. 2007. Materi Pokok Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Departemen Agama.
Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Abuddin Nata. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta Pranada Media Group. Atang Abdul
Hakim dan Jaih Mubarok Mubarok 2009. Metodologi Studi Islam.

Anda mungkin juga menyukai