DISUSUN OLEH
NAMA : Sahrul Wahid
: yulianti Sidin
Prodi : Sipil
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book
report ini.
Critikal booc report telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan cbr ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki cbr ini.
Akhir kata saya berharap semoga critical book report ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL HALAMAN ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR .................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR ................................................................. 1
1.3 Manfaat CBR ............................................................................... 1
1.4 Identitas Buku .............................................................................. 1
BAB 2 ISI BUKU .......................................................................................... 2
2.1 Ringkasan Isi Buku ...................................................................... 2
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................... 12
3.1 Kelebihan Buku ........................................................................... 12
3.2 Kekurangan Buku ........................................................................ 12
BAB 4 PENUTUP ......................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 12
4.2 Rekomendasi ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
(a) (b)
(c). (d)
Seperti pada tegangan sederhana, bila dalam Gambar (b) bidang-bidang di luar
XX yang diperhatikan, maka diperoleh kombinasi tegangan normal dan tegangan
geser. Tetapi tegangan pada bidang XX misalnya, yaitu F/A, adalah tegangan
geser maksimum dalam bahan dan untuk sementara bidang miring tak perlu
diperhatikan. Tegangan geser pada balok berubah bentuk sehingga menjadi
seperti Gambar (e). Regangan geser dapat didefinisikan sebagai perbandingan
antara pergeseran relatif permukaan yang berlawanan, terhadap jarak antaranya.
Jadi,
Regangan geser = x / y Karena x sangat kecil dibandingkan y, maka x / y adalah
sama dengan sudut γ.
Jadi definisi lain yang lebih sering digunakan adalah Regangan geser = γ
(e)
Sebelum ‘batas kesebandingan’, regangan geser sebanding dengan tegangan
geser sehingga untuk setiap bahan perbandingan antara tegangan geser dan
regangan geser merupakan konstanta yang dikenal sebagai modulus ketegaran,
G. Jadi, G = τ / γ .
1.3. Tegangan Geser Komplementer
Dalam gambar 1.3 hanya digambarkan salah satu dari gaya yang bekerja pada
balok, yaitu F. Jelas bahwa penumpunya harus mengadakan gaya yang sama
besar tetapi berlawanan arah. Namun tidaklah mungkin bahwa hanya gaya ini
yang bekerja pada balok, karena pasangan gaya ini akan membentuk kopel yang
akan memutar balok tersebut searah jarum jam. Karena supaya setimbang,
keadaan ini harus dilindungi oleh kopel yang berlawanan arah jarum jam, jadi
penumpu akan menghasilkan gaya vertical pada balok dengan arah ke atas pada
ujung kanan dank e bawah pada ujung kiri.
Jadi, suatu tegangan geser dalam bahan selalu diikuti tegangan geser lain yang
sama besar. Tegangan ini bekerja pada bidang tegak lurus dan disebut tegangan
geser komplementer. Seringkali dalam mengamati bahan yang dipengaruhi
geseran, perhitungan tegangan dan regangan akan menjadi lebih mudah bila
didasarkan pada salah satu tegagan geser komplementer dan mengabaikan
tegangan yang lain.
momen lentur.
1.4. Silinder berdinding tipis
Bejana bertekanan (seperti tangka yang berisi udara), banyak yang berbentuk
silinder dan dapat dikatakan berdinding tipis, artinya bejana tersebut terbuat dari
bahan dengan tebal dinding yang kecil dibanding diameter silinder. Tekanan
internal menyebabkan dua macam tegangan Tarik dalam bahan, masing masing
dapat dijumpai ketika mengamati keadaan setimbang suatu bagian silinder
BAB 3
PEMBAHASAN
4.2 Rekomendasi
Diharapkan setelah membaca critical book report ini pembaca lebih
mengerti tentang menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas dan apa saja
yang terkandung didalamnya sehingga kita dapat memahami tentang teori,
prinsip dan kegunaan statika dalam Teknik sipil.
DAFTAR PUSTAKA