DINAMIKA ROTASI
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Dr. Sondang R. Manurung M.Pd
Yeni Megalina, S.Pd., M.Si
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah Critical
Book Report (CBR) ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini membahas tentang “Dinamika Rotasi” yang berisikan identitas dan
rangkuman buku, kelebihan dan kekurangan isi buku, serta kesimpulan dan saran yang akan
dipaparkan didalam makalah ini.
Harapan saya semoga makalah “Critical Book Report“ ini bisa bermanfaat serta
mempermudah dalam memahami materi tentang Dinamika Rotasi. Saran dan kritik yang
konstruktif akan banyak membantu makalah lebih sempurna dan komplit. Mohon maaf bila
dalam penyusunan makalah masih banyak terdapat kekurangan. Akhir kata, saya ucapkan
terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI BUKU
BUKU II
- Judul : Fisika
- Pengarang : D. C Giancoli
- Penerbit : Erlangga
- Tahun Terbit : 1998
- Kota Terbit : Medan
Benda tegar adalah suatu system benda yang terdiri atas system titik yang jumlahnya
tidak berhingga dan apabila ada gaya yang bekerja padanya maa jarak antara setiap titik-titik
tersebut tidak berubah. Karena itu suatu benda dikatakan benda tegar jika benda tersebut
tidak mengalami perubahan bentu maupun perubahan volume karena pengaruh suatu gaya
yang bekerja. Benda tegar pada umunya merupakan bena padat. Gaya yang bekerja pada
benda tegar memungkinkan benda tersebut:
2
Dalam pembahasan Kinematika dan Dinamika Partikel, setiap benda diperlakukan
sebagai suatu benda titik; artinya seluruh massa berpusat padasuatu titik tangkap gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut.
Pembahasan dalam Dinamika Rotasi ini tidak lagi memperlakukan benda sebagai satu
titik atau partikel tunggal tetapi sebagai suatu system partikel. Benda tegar merupakan
kumpulan partikel yang sangat banyak sekali yang membentuk suatu system benda tegar.
Sistem partikel dibagi menjadi dua macam, yaitu system partikel diskrit dan system
partikel yang terdistribusi kontinyu.
Dengan rumus : V = r . ω
⃗⃗ x 𝑣⃗ atau a = √𝑎 𝑇 2 + 𝑎𝑟 2 = 𝑟√𝜏 2 + 𝜔 2
Secara vector 𝑎⃗T = 𝜔
Pada gerak translasi, gaya yang bekerja pada partikel dikaitkan dengan percepata
linier partikel yang dikenal dengan Hukum II Newton ( F = ma). Pada gerak rotasi terdapat
satu besara fisika yang berkaitan dengan percepatan sudut partikel yang berotasi. Besaran
yang dimaksudkan adalah momen gaya, juga disebut torka atau torsi.
Jika gaya F bekerja pada suatu partikel tunggal di titik P yang posisinya terhadap titik
koordinat kartesian O(0,0) ditunjukkan oleh posisi r, maka besarnya momen gaya pada titik P
terhadap titik asal O(0,0) adalah sebagai berikut:
Rumus :
τ=rxF
Dengan :
τ = momen gaya (N.m)
r = vector posisi
F = gaya (N)
Perkalian silang antara dua vector menghasilkan satu suatu vector baru. Berdasarkan
persamaan diatas, momen merupakan perkalian silang antara vector posisi dan dua vector
gaya, sehingga momen gaya merupakan besaran vector yang mempunyai besaran dan arah.
Besar momen gaya ditentukan melalui persamaan matematika berikut ini :
τ = r F sin θ
3
Dengan θ adalah sudut apit antara vector posisi r dengan vector gaya F sedangkan
arah momen gaya ini sesuai dengan arah maju sekrup kanan bila diputar dari arah r menuju F
melalui sudut terkecil.
D. Momen Sudut
⃗⃗ = 𝑟⃗ x 𝑝⃗ = 𝑟⃗ x m𝑣⃗
𝐿
4
Energi kinetik sistem partikel adalah jumlah energi kinetic partikel-partikel
yang membentuk sistem tersebut. Tinjau benda tegar sebagi kumpulan partikel
kecil yang berotasi terhadap sumbu tetap z dengan kecepatan sudut ω.
Dengan demikian energi kinetic rotasi benda tegar dapat situlus sebagai berikut:
1
Ek = 2 Iω2
Bentuk ini serupa dengan bentuk energi kinetik translasi Ek = ½ mv2 dimana ω =
kelajuan sudut berperan sebagai (menggantikan) kelajuan v dan I = momen inersia
berperan dalam semua persamaan rotasi seperti pada halnya pada persamaan
translasi.
H. Keseimbangan Benda
Yang dimaksud dengan keseimbangan benda disini ialah kesetimbangan translasi
dan rotasi. Karena itu syarat keseimbangan benda, selain jumlah gaya-gaya sama
dengan nol. Juga jumlah momen gaya (torsi) terhadap suatu titik pada benda itu
(titik sembarang) sama dengan nol. Secara matematis dirumuskan :
∑F = 0
∑Fx = 0
2. Keseimbangan Labil
3. Keseimbangan Indiferen
5
Keseimbangan indiferen : apabila gaya yang diberikan padanya
dihilangkan. Maka ia akan berada dalam keadaan kesetimbangan, tetapi di
tempat yang berlainan
2.2.2 Fisika
Ketika sebuah benda tegar berotasi di sekitar sumbu yang tetap, setiap titik pada
benda tersebut bergerak dalam lintasan melingkar. Garis – garis yang ditarik tegak lurus
dari sumbu rotasi ke berbagaititik pada benda akan membentuk sudut ɵ yang sama pada
setiap selang waktu.
2π rad = 360o
1 rad = 57,3o
∆𝜽
𝝎=
∆𝒕
Semua bagian benda tegar yang berotasi disekitar sumbu yang tetap memiliki kecepatan
sudut yang sama setiap saat.
∆𝝎
∝=
∆𝒕
Kecepatan linearv dan percepatan a dari sebuah titik yang tetap pada jarak r dari
suatu sumbu rotasi dihubungkan dengan ω dan α dengan
v = rω
atan = rα
aR = ω2r
dimana, atan dan aR berturut – turut adalah komponen – komponen tangensial dan radial
(sentripetal) dari percepatan linear.
6
Persamaan – persamaan yang mendeskripsikan gerak rotasi yang dipercepat
beraturan (α = konstan) memiliki bentuk yang sama dengan gerak linear dipercepat
beraturan:
ω = ωo + αt ɵ = ωot + 1/2αt2
𝝎+𝝎𝒐
ω2 = ω + 2αɵ ῶ= 𝟐
Dinamika rotasi analog dengan dinamika gerak linear. Gaya digantikan dengan
torsi, Ԏ, yang didefenisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan lengan gaya (jarak tegak
lurus dari garis kerja gaya ke sumbu rotasi). Massa digantikan oleh momen inersia, I, yang
tidak hanya bergantung pada masa benda, tetapi juga bagaimana massa didistribusikan
disekitar sumbu rotasi. Percepatan linear digantikan oleh percepatan sudut. Ekivalensi
rotasi hukum Newton kedua dengan demikian adalah
⅀Ԏ = Iα
Energi kinetik rotasi dari sebuah benda yang berotasi disekitar sumbu tetap
dengan kecepatan sudut ω adalah
EK = ½ Iω2
Untuk benda yang melakukan translasi dan rotasi bersamaan, energi kinetik total
merupakan jumlah EK translasi dari PM benda ditambah EK rotasi dari benda sekitar PM-
nya:
EK = ½ Mv2PM + ½ IPMω2
L =Iω
∆𝑳
⅀Ԏ =
∆𝒕
∆𝐿
Jika torsi benda adalah nol, = 0, sehingga L = konstan. Ini merupakan hukum
∆𝑡
kekekalan momentum sudut untuk benda yang berotasi.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Kelebihan
Buku Fisika Umum I :
Buku Fisika :
3.1.2 Kekurangan
Buku Fisika Umum I :
Buku Fisika :
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi, isi buku mengenai Dinamika Rotasi di buku Fisika Umum I dan Fisika adalah
sama-sama membahas tentang Dinamika Rotais tetapi cara penyampaian penulis ke para
pembaca berbeda-beda, begitu juga para pembaca berbeda-beda cara menangkap materi dari
sebuah buku.
Kedua buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu sumber belajar
dan digunakan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam lagi
tentang Dinamika Rotasi dalam mata kuliah Dasar Mekanika dan Kalor.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke depannya penulis harus
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang materi di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Materi tentang bentuk
molekul ini harus dibaca dan diterapkan dalam pembelajaran Fisika agar dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang Fisika.
Mohon maaf bila ada salah kata dan penulisan makalah. Untuk saran bisa berisi kritik
yang membangun dan saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.