Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA

“DINAMIKA PERTIKEL”

Disusun oleh :

Kelompok 6

 Fikri Subakti : 1901


 Jhunet Khairul Amri : 1901019
 Mahrani Dewi : 1901021
 Muhammad Ibnu Habibi : 1901
 Noralita Nainggolan : 1901
 Ramonas Simarmata : 1901

KELAS : 19T01

PROGRAM STUDI FISIKA DASAR

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER TUNAS BANGSA

PEMATANG SIANTAR

2019

Dosen : Fitri Anggraini, M.Si


Kata Pengantar

Puji syukur Kehadirat Allah SWT,Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah fisika yang berjudul
“DINAMIKA PARTIKEL” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Fitri
Anggaraini dalam mata kuliah fiska dasar.Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “DINAMIKA PARTIKEL” bagi para pembaca dan kami sebagai penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi dan saya berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan ide-
idenya sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi bahasa,penyusunan maupun penulisannya.oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik
dimasa mendatang

Semoga makalah ini bisa menjadi wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan penigkatan ilmu pengetahuan.
Daftar Pustaka

COVER ...........................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Massa ...............................................................................................
2.2 Gaya .................................................................................................
2.2.1 Gaya Berat .................................................................................
2.2.2 Gaya Normal ..............................................................................
2.2.3 Gaya Gesek ................................................................................
2.2.3.1 Gaya Gesek Statis ............................................................
2..2.3.2 Gaya Gesek Kinetis.........................................................
2.2.4 Gaya Sentripental ......................................................................
2.3 Hukum Newton ................................................................................
2.3.1 Hukum I Newton......................................................................
2.3.2 Hukum II Newton ....................................................................
2.3.3 Hukum III Newton ...................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari gerak sebuah benda dapat dibedakan menjadi dua,yaitu
kinematika dan dinamika.Kinematika mempelajari gerak suatu benda dengan tidak meninjau
penyebabnya,contohnya GLB dan GLBB.Adapun dinamika mempelajari gerak suatu benda
dengan meninjau penyebabnya,yaitu adanya gaya. Dinamika merupakan salah satu dari
bagian dari cabang fisika.Belajar fisika diawali dengan mengenal terlebih dahulu gerakan
benda-benda.Apa yang terjadi jika benda dikenai gaya? Bila sebuah benda dikenai gaya
maka benda akan berubah bentuk,benda akan bergerak sehingga akan berubah arah
geraknya.Baik benda itu bergerak konstan,tidak konstan ataupun diam.Dalam gerak juga
berpengaruh pada massa,semakin besar massa yang dimiliki sebuah benda maka semakin.
Dinamika partikel merupakan ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang
menyebabkan suatu partikel yang pada mulanya diam menjadi bergerak,atau yang
mempercepat atau yang meperlambat gerak suatu partikel.Dinamika partikel adalah cabang
dari mekanika yang mepelajari dari gerak,yaitu gaya. Gaya adalah sebuah dorongan atau
penahanan yang diberikan oleh seseorang pada sebuah benda.Oleh karena itu,pada dinamika
makalah ini akan menjelaskan tentang beberapa gaya yang bekerja pada benda.Sir Isaac
Newton (1642-1727),seorang ilmuawan inggris,menyelidiki gaya sebagai penyebab gerak
benda.Hasil penyelidikannya adalah hukum-hukum tentang gerak yang dikenal dengan
hukum I Newton,hukum II Newton,dan hukum III Newton.

1.2 Rumusan masalah


1) Apa definisi massa dalam Dinamika Partikel ?
2) apa yang dimaksud gaya dan jelaskan pembagian dari gaya
3) bagaimana penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui materi Dinamika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Massa
Dalam satuan SI,satuan massa adalah kilogram (kg).Massa adalah ukuran inersia suatu
benda.Makin besar massa yang dimiliki sebuah benda,maka makin sulit merubah keadaan
geraknya.Lebih sulit menggerakkannya dari keadaaan diam atau memberhentikannya pada waktu
sedang bergerak,bahkan sulit merubah gerakannya untuk keluar dari lintasannya yang
lurus.Misalnya,sebuah truk akan memiliki inersia lebih besar dibandingkan dengan sebuh mobil
sedan,dan truk itu lebih sulit untuk dipercepat ataupun diperlambat geraknya karena massanya
lebih Sbesar dari mobil sedan tersebut.

Istilah massa dan berat merupakan dua istilah yang berbeda.Apabila massa ialah jumlah
zat dari suatu benda,maka berat merupakn gaya,yaitu gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah
benda.Contoh,misalkan benda dibawa kebulan maka benda tersebut memeiliki berat seperenam
dari bertanya yang ada dibumi karena gaya gravitasi dibulan lemah,namun massa benda tersebut
akan tetap sama,Benda tersebut akan tetap mempunyai jumlah zat yang sama dan inersia yang
sama.

2.2 Gaya
Dalam satuan SI gaya adalah Newton (N) atau kg/m2 Sebuah gaya memiliki arah dan
besar,sehingga gaya merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor.Gaya
dapat dinyatakan dengan sebuah garis yang bertanda panah di ujungnya sebagai arah dari gaya
tersebut sedangkan panjang garis yang meyatakan besar gaya tersebut. Jika kita menarik atau
mendorong suatu benda maka dapat dikatakan bahwa kita melakukan gaya kepada benda
tersebut.Tetapi gaya juga dapat dilakukan pada benda mati.Seperti pegas yang renggang akan
melakukan gaya kepada benda-benda yang dikaitkan keujungnya.
2.2.1 Gaya Berat
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sering mendengar orang menggunakan kata “berat”
untuk meyatakan sutu ukuran.Namu penggunaan besaran ini sering kali tidak tepat.Misalnya
dalam pengucapan”berat 1 karung beras adalah 100 kg”.Kalimat ini mungkin dipahami secara
umum oleh masyarakat,namun dalam ilmu fisika,kalimat ini salah.satuan kilogram yang
digunakan justru menunjukkan besaran massa (m) dan bukan berat.Massa sendiri menunjukkan
kuantitas banyaknya partikel dalam satuan zat.berat sebenarnya merupan suatu besaran turunan
yang sering digunakan dalam mekanika.disimbolkan dari kata “weight” yang berarti “berat) dan
Œgravitasi bumi sehingga nilainya akan sangat ditentukan oleh posisinya terhadap bumi.Dua
benda ditempat yang berbeda akan akan mempunyai berat yang berbeda.Contonya yaitu berat
sebuah benda yang ada dibumi lebih besar diabndingkan berat benda tersebut ketika ada di
bulan.

persamaan berat dirumuskan sebagai berikut :

keterangan :
𝑤 = 𝑚𝑔
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
w g = percepatan garvitasi(m/s2)

contoh soal :

1) Sebuah mobil bermassa 1.500 kg.Tentukan berat mobil tersebut.


jawab:
diketahui : m = 1.500 kg dan g = 10N/kg
ditanya : w = ...?
Penyelesaian :
w = m.g = 1.500 kg × 10 N/kg = 15.000 N
Jika tidak ada gaya yang bekerja terhadap benda di atas bidang miring,persamaan berat
benda di atas bidang miring dirumuskan sebagai berikut:
wx sin θ = m𝑎
mg sin θ = m𝑎

𝑎 = g sin θ
2.2.2 Gaya Normal
Ketika sebuah benda dengan berat w diletakkan pada suatu permukaani,gaya berat ini
menjadi gayaa aksi terhadap permukaan tersebut.Berdasarkan hukum III Newton ,muncul gaya
reaksi yang berlawanan dengan gaya berat yang bekerja pada pada bidang.Itulah yang kita sebut
dengan gaya normal.Dengan demikian gaya normal sebenernya merupakan konsekuensi dari
Hukum III Newton yaitu gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan
benda dan arahnya selau tegak lurus dengan bidang sentuh.

Berdasarkan hukum I Newton untuk balok yang diam diatas bidang atau papan mendatar
berlaku persamaan :

N ∑F =0
N-w =0
N =w
keterangan :
𝑁 = 𝑚𝑔
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
W g = percepatan garvitasi(m/s2)
N = gaya normal (N)
jika benda terletak pada bidang miring ,ingat bahwa gaya selalu mengarah kebawah (ke
pusat gravitsai) dan gaya normal N tegak lurus bidang.Kita misalkan bidang miring sebagai
sumbu X (horizontal),sedangkan arah tegak lurus bidang sebagai sumbu Y (vertikal),gaya dapat
dipecah menjadi dua komponen yaitu :

wx = w sin θ
wy = w cos θ
Sehingga demikian,berlaku persamaan berikut:

∑Fy = 0
N – w cos θ = 0
Didapatkan persamaan berikut :

𝑁 = 𝑤 𝑐𝑜𝑠 𝜃
contoh soal :
1) Hitunglah gaya normal pada benda yang massanya m = 12 kg dan terletak pada bidang
miring dengan sudut θ = 60⁰
Jawab :
Diketahui : m = 12 kg w = mg = 12 × 10 = 120 N
1
θ = 60⁰ cos θ = 2
Ditanya : N = ...?
Penyelesaian :
1
N = 𝑤 𝑐𝑜𝑠 𝜃 = 120 × 2 = 60 N
2.2.3 Gaya Gesek
Gaya gesek yaitu gaya yang terjadi jika kedua benda bersentuhan/bergesekan.Gaya
gesekan timbul jika dua permukaan benda bersinggungan dan arahnya berlawanan dengan arah
gerak benda.Contonya,Mobil yang berjala akan berhenti jika diremdan bola yang menggelinding
di lantai lama kelamaan juga akan berhenti karena ada gaya yang arahnya berlawanan dengan
arah benda .gaya ini ditimbulkan oleh gesejkan ban dengan jalan dan bola dengan lantai.

Gaya gesek antara dua bidang singgung besarnya bergantung pada koefisien gesek antara
dua bidang singgung dan gaya normal bidang .Sehinnga di peroleh peramaan seperti berikut:

keterangan :
𝐹 = 𝜇N
F
S F = gaya gesekan (N)
𝜇 = koefisien gesekan
W N = gaya normal (N)
2.2.3.1 Gaya Gesek Statis

Sebuah balok diam diatas meja kemuadi balok ditarik dengan gaya mendatar (F).Pada
saat balok ditarik dengan gaya (F) tetapi balok belum bergerak,maka ada gaya yang melawan
(F).Gaya terseb4t adalah (fg),yaitu gaya gesekan antara permukaan balok dengan meja.Gaya
gesekan yang tibul pada saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis.Besarnnya gaya
gesek statis (fg) sama dengan gaya penarik (F),yaitu makin besar.Gaya gesekan statis akan
maksimum pada sat benda tepat akan bergerak.Besarnya (fg) maksimum ini sebanding dengan
gaya tekan normal bidang (N) sehingga dirumuskan sebagai berikut:

keterangan :
Fs = 𝜇 s.N
Fs = gaya gesekan statis maksimum (N)
N = gaya normal (N)
𝜇 s = koefisien gesek statis
Koefisien pembanding (𝜇s) disebut koefisien gesekan statis yang besarnya hanya
ditentukan oleh kekasaran permukaan dan tidak ditentukan oleh luas atau bentuk bidang yang
bersentuhan.Maksin kasar pemukaan benda makin besar nilai koefisien gesekan.Besanya
koefisien gesekan dalah 0 ≤ 𝜇 s ≤ 1 dimana 𝜇 = 0 jika permukaan kedua benda liicn sempurna
dan 𝜇 = 1 jika permukaan benda kasar sempurna.

2.2.3.2 Gaya Gesek Kinetis

Apabila gaya pada balok diatas diperbesar lagi mka akan bergerak.Gaya gesekan yang
terjadi pada saat benda dalam keadan bergerak disebut gaya gesekan kinetik.Beasrnya gaya
gesekan kinetik sebanding dengan gaya tekan normal dirumuskan sebagai berikut :

keterangan :
Fk = 𝜇 k.N
Fk = gaya gesekan kinetik maksimum (N)
N = gaya normal (N)
𝜇 k = koefisien gesek kinetik

Besanya nilai koefisien gesekan dalah 0 ≤ 𝜇 k ≤ 1 dimana 𝜇 k = 0 jika permukaan kedua


benda liicn sempurna dan 𝜇 k = 1 jika permukaan benda kasar sempurna.
Benda yang diberi gaya dan berada di atas permukaan kasar akan mendapatkan gaya
gesek .

a) Jika gaya F yang diberikan pada benda lebih kecil dari gaya gesek statis Fsˆ2 maka benda
tetap diam dan besarnya gaya gesek sama dengan gaya F yang bekerja pada benda,bukan
sama dengan gaya gesek statis Fsˆ2.
b) Jika gaya F yang diberikan pada benda sama dengan gaya gesek statis F sˆ2,mka benda
tepat akan bergerak.
c) Jika gaya F yang diberikan pada benda lebih besar dari gaya gesek statis Fsˆ2 maka
benda bergerak.Benda yang bergerak,gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya
gesek kinetis Fkˆ2.

Contoh gaya gesek yang merugikan sebagai berikut :

1).Gesekan antara ban kendaraan dengan permukaan yang jalan kasar akan mengurangi sehingga
kendaraan tidak dapat melaju dengan cepat dan mulus.

Contoh gaya gesek yang menguntungkan sebagai berikut :

1).Kita dapat berjalan di atas tanah atau lantai karena adanya gaya daya gesekan antara
permukaan alas kaki dengan lantai.

Gaya gesekan merupakan gaya yang tidak konserfatif.Artinya,usaha yang dilakukan oleh
gaya gesekan tergantung pada lintasan dan juga gaya gesekan selalu menentang arah geak benda
sehingga gaya gesekan selalu melakukan usaha negatif dan umunya usaha ini diubah ke dalam
bentuk energi ternal (kalor).

Contoh Soal :

1).Sebuah benda masanya 3 kg berada pada bidang datar dengan gaya 50 N ke kanan.Jika
percepatan gravitasinya 10 m/s2 maka tentukanlah :

a) berat benda
b) gaya normal
c) koefisien gesekan statis,jika benda tepat akan bergerak
d) koefisien gesekan kinetik,jika benda bergerak dengan percepatan 2 m/s2
Penyelesaian:

diketahui: m = 3 kg
F = 50 N
g = 10 m/s2
ditanyakan:
a) w = ...N
b) N = ...N
c) 𝜇 s = ...?
d) 𝜇 k = ...?
Jawab :

a). w = mg =3 . 10 = 30 N

b). N = w = 30 N

c). ∑Fx = 0

F – fs= 0

F - 𝜇s N = 0

𝐹 50
𝜇s = = = 1,67
𝑁 30

d). ∑Fx = m𝑎

F – 𝜇 k N = m𝑎

50 – 𝜇 k 30 = 3 . 2

50 – 𝜇 k 30 = 6

50 – 6 = 𝜇 k . 30

44 = 𝜇 k . 30

30
𝜇k = = 0,68
44
2.2.4 Gaya Sentripental
Gerak melingkar beraturan mempunyai percepatan sentripental yang arahnya ke pusat
lintasan.Percepatan ini ditimbulkan oleh gaya sentripental yang arahnya menuju pusat lingkaran
artinya percepatan selalu tegak lurus teerhadap percepatan linearnya dan megarah kepusat
lingkarannya.percepatan sentripental dirumuskan sebgai berikut :

𝑣² keterangan :
𝑎s= 𝑅
Fs = gaya sentripental (N)
m =massa (kg)
𝑣²
Fs= m 𝑎s atau Fs = m 𝑎 = percepatan sentripental (m/s2)
𝑅
v = laju rata-rata a (m/s)
r = jari-jari lingkaran (m)
contoh soal :

1). Gaya sentripental yang bekerja pada sebuah benda bermassa 2 kg yang sedang bergerak
melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatannya 5m/s adalah...?

penyelesaian :

diketahui m = 2 kg

r=2m

v = 3 m/s

ditanya : Fs ...?

Jawab :

𝑣² 3²
Fs = m =2
𝑅 2

18
= =9N
2
2.3 Hukum Newton
Hukum- hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.Hukum gerak
Newton merupakan hukum fundamental.Artinya,hukum ini tidak dapat di buktikan dari prinsip-
prinsip lai.kemudian hukumini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis,gerak yang
paling umum dan merupakan dasar mekanika kalsik.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang mejadi dasae mekanika klasik,Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya.Ketiga hukum ini pertama kali dirangkum oleh Sir Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica,yang pertama kali di terbitkan pada 05 juli 1687.

2.3.1 Hukum I Newton


Pernahkah anda menaiki kendaraan yang berhenti secara mendadak? Dalam kondisi ini
badan anda pasti terdorong kedepan.Kondisi hampir mirip terjadi ketika anda sedang diam di
atas sepeda motor.Jika tiba-tiba sepeda melaju secara mendadak dengan cepat,tubuh anda akan
terdorong ke belakang dan mungkin saja anda akan terjatuh.Mengapa hal ini bisa terjadi?

ketika tubuh kita berada dalam kendaraan yang bergerak,sebenarnya tubuh kita juga
bergerak relatif terhadap jalan dibawah kendaraan.Ketika mendadak mengalami pengereman dan
berhenti ,tubuh mempertahankan posisinya yang sedang bergerak untuk terus bergerak,sehingga
tubuh,sedang dalam kondisi diam di atas motor.Ketika motor mendadak bergerak,tubuh
mempertahankan kondisi diamnya sehingga seakan-akan bergerak kebelakang.Peristiwa seperti
ini dapat dirangkum dalam suatu pernyataan sebagai berikut:

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol atau tidak ada gaya
yang bekerja pada benda,maka benda yang semula diam akan tetap diam dan benda
yang bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan”

Hukum tersebut dirumuskan seperti berikut :

∑F = 0 keterangan :

∑F = resultan gaya (N)


Jika ∑F = 0,kemungkinan benda akan tetap diam atau benda akan tetap bergerak lurus
beraturan.Dengan kata lain,jika ∑F = 0,maka benda akan mempertahankan keadaannya,dalamhal
ini benda tidak mengalami perubahan gerak.Kecenderungan untuk mempertahankan keadaan ini
di sebut kelembaman (inersia) benda sehingga disebut Hukum Kelembaman (Inersia).

2.3.2 Hukum II Newton


Manakah yang lebih mudah:mendorong satu butir kelereng atau mendorong sebuah
mobil?Tentu jawabannya adalah mendorong kelereng.Hala ini disebabkan massa kelereng jauh
lebih kecil dibandingkan masssa mobil.Kelereng akan lebih mudah mengalami akselerasi
(percepatan) dibandingkan dengan mobil.Kondisi lainnya bayangkan ada dua mobil d=sedan A
dan B yang bermassa sama.Pada mobil A diapasang mesin yang menghasilakan gaya dorong
yang lebih besar diandingkan daripada mobil B.Berdasarkan pemikiranmu manakah yang
bergerak lebih cepat? Tentu saja mobil A memiliki akselerasi yang lebih handal daripada mobil
B.Berdasarkan contoh-contoh sederhana ini dapat kita simpulkan :

“Besar percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan besarnya gaya yang bekerja
pada benda dan percepatan berbanding terbalik dengan massa benda”

(benda mengalami percepatan kareana di beri gaya )

Jika arah gaya membentuk sudut θ dari arah gerak benda ,besar oercepatan yang dialami
benda adalah
F cos θ = m𝑎
𝐹 𝑐𝑜𝑠 𝜃
𝑎= 𝑚
𝐹
𝑎=
𝑚 keterangan :

atau 𝑎 = percepatan (m/s2)


F = resultan gaya (N)
F = m.a
m = massa (kg)
atau w = gaya berat (N)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
W = m.g

Apabia sebuah benda bekerja pada beberapa buah gaya maka percepatan benda tersebut
ditimbulkan oleh resultan gaya- gayanya ( ∑F).

∑F = m.a

1) Jika ∑F = 0,maka 𝑎 = 0,keadaan ini sesuai dengan hukum I Newton.


2) Jika ∑F = konstan maka 𝑎 = konstan,artinya benda dalam keadaan bergerak
beraturan.
3) Jika pada benda bermassa m bekerja beberapa gaya,maka hukum II Newton
dirumuskan sebagai ∑F = m. 𝑎.
4) Jika brnda dikenai gaya yang membentuk sudut 𝛼.Terhadap arah mendatar,maka
benda bergeak mendatar.Gerak ini ditimbulakanoelh komponen gaya yang arahnay
mendatar Fx = f cos 𝛼.
Komponen gaya vertikal Fy = F sin 𝛼 menjadi nol karena nilainya lebih kecil dari berat
benda.Oleh karena itu,rumusan Hukum II Newton menjadi :

F cos 𝛼 = m.a
contoh soal :
1). Sebuah balok ditarik dengan gaya 30 N ke kanan dan gaya 20 N ke kiri.Jika massa balok 2
kg,berapakah percepatan yang ditimbulkan dan kemanakah arahnya ?
Penyelesaian :
diketahui : ∑F = 30 (positif)
∑F = -20 (negatif)
m = 2 kg
ditanya : 𝑎....?
Jawab :
∑F = m𝑎
30 – 20 = 2𝑎
𝑎 = 5 m/s 2 (searah dengan arah gaya 30 N,yaitu ke kanan)
2.3.3 Hukum III Newton
Ketika seseorang sedang melakuka push-up,orang tersebut sebebarnya mengerahkan gaya
beratnya pada kedua belah tangan dan dua kakinya.Seacara bersamaan,lantai mengerahakn gaya
reaksi kepada tangan tangan dan kaki dengan besar gaya yang sama,namun berlawanan
arah.kondisi ini dirangkum dalam satu pernyataan berikut :

“Jika benda pertama mengerahkan gaya aksi pada benda kedua,maka benda kedua
akan memberikan gaya reaksi pada benda pertama yang sama besar namum
berlawanan arah”

Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B,benda B juga akan mengerjakan gaya pada
benda A.Satu gaya disebuat aksi dan gaya lainnya disebut reaksi.Gaya aksi dan reaksi terjadi
bersamaan sebagai akibat interaksi dua benda.Konsep aksi –reaksi sebagai berikut :

1) Pasangan aksi-reaksi hadir dua benda berinteraksi


2) Aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda
3) Aksi reaksi sama besar tetapi berlawana arah
Secara matenatis Hukum III Newton dapat dinyatakan :

Faksi= -Freaksi
F = -F’

Berdasarkan konsep aksi-reaksi,Hukum III Newton dapat dinyatakan bahwa gaya aksi
dan reaksi sama besar,tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang berbeda.

Contoh pengaplikasian hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari :

1) Saat kita menekan ujung meja dengan tangan,berarti kita mengerjakan gaya pada
meja.Dapat kita rasakan bahwa ujung meja menekan tangan kita.Semakin kita menekan
meja dan semakin meja tertekan maka tangan kita terasa sakit.

contoh soal :

1). Annisa memiliki massa sebesar 20 kg,kemudian Annisa mendorong tembok dengan gaya 100
N.Maka,gaya reaksi yang dilakukan oleh tembok terhadap Annisa adalah sebesar ?

Penyelesaian:

diketahui : m = 20 kg

Faksi = 100N(+)

ditanya : Freaksi ....?

Jawab :

Faksi = -Freaksi

100 = -Freaksi

Freaksi = -100N

Anda mungkin juga menyukai