Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GJB, GJA, dan GJV

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Konsep Dasar
IPA yang diampuh oleh :

Wulan Purnamasari, M.Pd

Oleh Kelompok 2 :

YOHANI 190141692
WULAN SARI 190141694
NUR SAFTI PUTRI 190141719

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah penulis yang
berjudul “GJB, GJA dan GJV”, dapat diselesaikan sesuai harapan.

Tugas makalah ini penulis susun dengan mengarahkan segala daya dan upaya
yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd, selaku Ketua STKIP Muhammadiyah


Bangka Belitung.
2. Ibu Yuanita, S.Pd.,M.Pd, selaku Ketua Prodi STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung.
3. Bapak Muhammad Iqbal Arrosyad, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik
kelas 2e sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan Muhammadiyah Bangka
Belitung.
4. Winda Purnamasari, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar
IPA di STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung

Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian Makalah ini.


Penulis menyadari tugas makalah ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan
pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya
penulis bisa berharap semoga tugas makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi
kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN MASALAH.....................................................................
A. Pengertian GJB...............................................................................................
B. Pengertian GJA...............................................................................................
C. Pengertian GJV..............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat benda- benda yang
mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohonnya.
Benda tersebut seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain
benda tersebut tidak mengalami percepatan. kenyataan yang terjadi setiap benda
yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap tetap. Dalam hal ini gerak jatuh
bebas merupakan benda yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk
lurus karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas juga merupakan
salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh
adanya percepatan gravitasi bumi. Pada masa lampau, gerak yang jatuh
kepermukaan tanah merupakan pokok pembahasan yang sangat menarik dalam
ilmu filsafat alam. Aristoteles seorang ahli filsafat menyatakan bahwa benda yang
massanya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan.
Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang- orang yang hidup
sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang massanya lebih
besarjatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuh benda
sebanding dengan massa benda tersebut. Untuk membuktikan teori mengenai
gerak jatuh bebas tersebut, maka diadakan praktikum ini yang akan membahas
tentang percepatan.

Kita sering melihat buah jatuh dari tangkainya. Apabila kita sering mengamati
gerak buah tersebut jatuh secar vertical dari atas ke bawah. Gerak vertical
merupakan salah satu contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pemersalahan berikut:

1. Bagaimana pengertian GJB


2. Bagaiman pengertian GJA
3. Bagaiman Pengertian GJV
C. Tujuan Pendidikan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui:

1. Pengertian GJB
2. Pengertian GJA
3. Pengertian GJV
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan pemahaman pengetian GJB
2. Dapat mengetahui dan menambah wawasan pengertian GJA
3. Dapat memberikan pemahaman pengertian GJV

E. Sistematika Pembahasan
Pembahasan makalah ini terdiri dari Bab I Pendahuluan bab ini berisi tentang
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian, Bab II
Pembahasan yang berisi tentang penjelasan dari rumusan masalah serta Bab III
Penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran dan daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati
lintasan berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas
mengakibatkan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian.
Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8
m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan yang dimaksud disini adalah gsekan
antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam
ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara, pada percepatan
gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami benda
tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara.
Percepatan yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan
gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus
dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur. Pada gerak lurus berubah
beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau peralambatan. Gerak benda
yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat,
sedangkan gerak lurus yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah
beraturan diperlambat. Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor
(besran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan setiap saat (Sasrawan, 2013).
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi
dan bebas dari tambahan gaya- gaya lain. Gerak jatuh bebas ini termaksud GLBB
dipercepat dengan kecepatan awal V0 = 0 dan percepatan sebesar percepatan
gravitasi (g), sehingga beralaku persamaan :

3
4

a. V . (t) = g . t ...................................................................... (1)

b. S . t = 1 2 . g . t2............................................................... (2)

c. h . t = h0 - 1 2 g. t2 ....................................................... (3)

d. t = √2 ℎ ..................................................................... (4)

diamana t = tetapan waktu untuk mencapai titik acuan (Widodo, 2009).

1. Metode Pratikum
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum gerak jatuh bebas
ini dapat dilihat pada tabel 1.1. Berikut :
Tabel 1. Alat dan Bahan Percobaan Gerak Jatuh Bebas.
No Alat dan Bahan Kegunaan
1 Dasar statif Sebagai penyangga
2 Batang statif Sebagai tempat melengketnya
gerbang cahaya dan magnet.
3 Mangnet pemegang bola Sebagai tempat melekatnya bola
magnet loga.
4 Gerbang cahaya Sebagai pendeteksi bola logam.
5 Bola logam Sebagai objek pengamatan.
6 Timer counter Untuk membaca waktu dari sensor
yang diterima oleh gerbang cahaya.
7 Mistar Untuk mengukur jarak bola.
8 Kabel - kabel penghubung Untuk menghubungkan timer
counter terhadap gerbang cahaya
dan mangnet pemegang bola
logam.
b. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan gerak jatuh bebas yaitu :
1. Merangkai alat seperti pada Gambar 4.1. Memasang magnet pemegang
bola pada bagian statif, gerbang cahaya pertama ditengah batang, dan
gerbang cahaya kedua dibagian bawah.
5

2. Menghubungkan magnet pemegang blola ke luar PI/E. Magnet pada


timer counter AT – 01 menggunakan kabe penghubung.
3. Menghubungkan gerbang cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 secara
berurutan pada terminal P1 dan P2 pada timer counter. Mengatur jarak
kedua gerbang sedemikian rupa sehingga jarak antara keduanya adalah 10 cm.
4. Menghubungkan timer counter AT- 01 ke sekot jalan listrik. Timer
counter dalam keadaan mati.
5. Menghidupkan timer counter AT- 01. Menekan tombol pemilih fungsi
pada timer counter beberapa kali sedemikian rupa sehingga timer
counter berada pada fungsi Gravity accekeration. Pada keadaan
tersebut lampu led pada fungsi tersebut dan fungsi E. Magnet akan
menyala, led pada fungsi E. Magnet menunjukan bahwa sumber
tegangan untuk maget pemegang bola juga dalam keadaan hidup.
6. Mengatur kelurusan magnet pemegang bola, dan kedua gerbang cahaya
sedemikian rupa sehingga trayektori bola logam dari magnet pemegang bola
menghalangi gerbang cahaya pada masing-masing gerbang cahaya.
Menggunakan plum bob untuk memudahkan mengatur kelurusan.

c. Hasil
1) Data Pengamatan
Data pengamatan pada percobaan gerak jatuh bebas dapat dilihat
pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Pengamatan Percobaan Gerak Jatuh Bebas


6

No h1 (m) h2 (m) t1 (s) t2 (s)


.
1 0,20 0,50 204 x 10-3 358 x 10-3
2 0,30 0,55 261 x 10-3 505 x 10-3
3 0,40 0,75 358 x 10-3 754 x 10-3
4 0,50 0,95 496 x 10-3 1220 x 10-3

2) Analisis Data
a) Menentukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas.
g = 2 (ℎ2−ℎ1) (𝑡2− 𝑡1)
= 2 (0,40−0,20) (358 𝑥 10−3)² − (204 𝑥 10−3 )²
= 2 (0,20) (4128164 𝑥 10−6)−(41616 𝑥10−6 )
= 4, 621713 m/s2

Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat


dilihat pada Tabel 1.3 berikut.
Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel 1.3 berikut.
No h1(m) h2(m) t1(s) t2(s) g(m/s2)
1 0,20 0,40 204 x 10-3 358 x 10-3 4, 621713
2 0,30 0,55 261 x 10-3 505 x 10-3 2, 67517
3 0,40 0,75 358 x 10 -3 754 x 10-3 1, 589637
4 0,50 0,95 496 x 10-3 1220 x 10-3 0,724414

b) Grafik hubungan antara ketinggian h dengan waktu t.


Grafik hubungan antara ketinggian h dengan waktu t dapat dilihat
Jarak yang ditempuh oleh benda untuk mencapai permukaan tanah selama selang
waktu t detik dengan mendapat pengaruh percepatan gravitasi sebesar g dapat
dinyatakan. Di mana y adalah panjang lintasan, v0 adalah kecepatan awal saat jatuh,
g adalah percepatan gravitasi dan t adalah waktu yang dibutuhkan oleh benda untuk
7

sampai ke tanah [4]. Pada konsep gerak jatuh bebas nilai v0 adalah 0, sehingga
persamaannya
Saat ini, percobaan gerak jatuh bebas yang bertujuan untuk menentukan nilai
percepatan gravitasi, pengambilan data berupa waktu jatuh benda masih
menggunakan stopwatch secara manual [3]. Karena masih manual, maka tingkat
kesalahan dalam pengambilan data masih cukup besar. Untuk itu perlu dipikirkan
cara alternatif agar tingkat kesalahan dalam pengambilan data praktikum dapat
diminimalisir.

Relai adalah saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
elektromekanik yang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu elektromagnet (coil) dan
mekanik (seperangkat kontak saklar) [5]. Relai menggunakan prinsip elektromagnetik
untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi [6], begitu juga
sebaliknya.

B. Gerak Jatuh Atas


Gerak suatu benda yang dilempar vertical keatas dengan kecepatan awal tertentu
(Vo) dan percepatan g saat kembali turun. Titik tertinggi benda, kecepatan benda
adalah nol. Gerak vertical keatas butuh lebih berhati-hati Karena ada dua keadaan.
Keadaan pertama adalah saat benda dilemparkan keatas dan bergerak hingga titik
tertinggi atau pada titik tertinggi kecepatan vertical benda=0. Keadaan kedua adalah
ketika benda kembali jatuh ke bawah.

C. Gerak Jatuh Vertikal


Gerak vertical adalah gerak suatu benda dengan arah tegak lurus terhadap bidang
horizontal yang hanya mendapat pengaruh dari gravitasi bumi tanpa ada gaya-gaya
lain yang mempengaruhi. Gerak vertical bisa dipercepat dan diperlambat tergantung
8

dari arah geraknya. Arah gerak dari gerak vertical bisa menuju ke bawah dan juga
keatas. Gerak vertical yang menuju kebawah yaitu gerak jatuh bebas dan gerak
vertical kebawah. Sedangkan gerak vertical yang arahnya menuju keatas yaitu gerak
vertical ke atas (Sarojo, 2014). Maka ada tiga jenis gerak vertical.
1. Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas gerak lurus dipercepat peraturan. Sebuah benda jatuh bebas
adalah obyek yang bergerak dibawah pengaruh gravitasi saja tanpa dipengaruhi
kecepatan awal (Sutarno, 2013 dan Sarojo, 2014) dalam medan gravitasi bumi
memiliki percepatan konstan yang diarahkan menuju pusat bumi, atau tegak lurus
terhadap permukaan bumi, dan besarnya. Karena percepatan gravitasi adalah sama
untuk setiap benda, maka benda yang massanya lebih besar tidak lebih cepat
daripada benda yang massanya lebih kecil (Sutarno, 2013).
2. Gerak vertical ke bawah
Gerak vertical kebawah hampir sama dengan gerak jauh bebas, yang membedakan
hanyalah kecepatan awalnya. Gerak vertical kebawah adalah gerak suatu benda
yang arahnya kebawah menuju pusat bumi dengan kecepatan awal. Gerak vertical
kebawah termasuk gerak lurus dipercepat beraturan. Dikatakan dipercepat karena
arah kecepatan benda bergerak (v) searah dengan arah percepatan gravitasi bumi
(g) (Sutarno, 2013).
3. Gerak vertical ke Atas
Gerak vertical keatas adalah gerak suatu benda yang arahnya keatas melawan arah
gaya tarik/gravitasi bumu dengan kecepatan awal tertentu. Gerak vertical kebawah
termasuk gerak lurus lambat beraturan. Dikatakan diperlambat karena kearah
kecepatan benda (v) berlawanan dengan arah percepatan gravitasi bumi (g)
(Sutarno, 2013).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam hal ini kita dapat disimpulkan bahwasanya dengan mengetahui serta
memahami dunia fisika dengan halnya seperti GJA,GJB,GJV Kita dapat lebih
mendalami adanya ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya sering
melihat benda- benda yang mengalami gerak jatuh bebas,gerak jatuh atas serta
gerak jatuh vertikal misalnya dicontohkan gerak buah yang jatuh dari pohonnya
dan lain sebagainya.

B. Saran
Seharusnya sebagai orang-orang pribumi terutama kita sebagai seorang mahasiwa
harus mengetahui lebih dalam adanya ilmu fisika terkhusus dalam kehidupan
sehari-hari dengan itu diharapkan kita sebagai generasi penerus bangsa dapat lebih
menguasai hal-hal yang berkaitan dengan dunia fisika tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Dasriyani, Yohana. 2015. Pembuatan Set Eksperimen Gerak Jatuh Bebas


Berbasis Mikrokontroler dengan Tampilan PC. Padang: Universitas Negeri
Padang.
B. Rosdianto, H. 2017. Penentuan Percepatan Gravitasi Pada Percobaan Gerak Jatuh
Bebas Dengan Memanfaatkan Rangkaian Relai. Spektra: Jurnal Fisika.

C. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.


Pantur. 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
D. Sasrawan, Hedi. 2013. Gerak Lurus Berubah Beraturan (Artikel Lengkap).
Erlangga Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai