Anda di halaman 1dari 22

Disusun Untuk memenuhi Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu: Bapak Mulyadi,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :
1. Nurlin : 855726806

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ–UT
BANDAR LAMPUNG POKJAR NATAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga
pemakalah berhasil menyelesaikan tugas kelompok ini sebagai bentuk pemenuhan tugas dari
matakuliah Pembelajaran IPA.

Dalam penulisan tugas kelompok ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga khususnya kepada dosen pengampu yaitu Ibu MIFTAHUL HIDAYAH MPd . selaku dosen
pada matakuliah Pembelajaran IPA.

Dosen pengampu matakuliah Pembelajaran IPA yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dan dorongan. Pemakalah juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Pemakalah juga menyadari bahwa tugas ini ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga tugas ini
dapat memberikan infomasi dan bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Natar, 04 Desember 2023

Nurlin
DAFTAR ISI

Kata pengantar

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ……………............................................................................

Kata Pengantar ...............................................................................................i

Daftar Isi ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan …. .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ………… .........................................................................................3

1. Konsep Benda dan Sifatnya …………... ...............................................................5

2. Peta Konsep Pembelajaran Benda dan Sifatnya ...................................................................10

3. Kesulitan dan Miskonsepsi Siswa tentang Benda .................................................................13

4. Contoh Eksperimen Sederhana ............................................................................................13

5. Media Pembelajaran Konsep Benda dan Sifatnya ......................................................20

6. Strategi Pembelajaran Konsep Benda dan Sifatnya ......................................................23

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................20

A. Kesimpulan .......................................................................................................................21

B. Saran .....................................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita berhadapan atau menemui segala macam bentuk benda. Misalnya,
sekarang kita memperhatikan sebuah taman. Apa yang ada ditaman itu, tentunya ada tumbuhan, orang,
hewan, batu, tempat duduk, mungkin juga ada kolam yang berisi air dan ikan, dan masih banyak lagi
yang lainnya. Di taman tersebut, sudah banyak jenis-jenis benda yang kita temukan. Tapi kita juga
berpikir bagaimana benda-benda itu dan apa yang terjadi dengan benda-benda tersebut. Setiap benda
mempunyai sifat masing-masing dan setiap benda mengalami perubahan. Baik secara alami atau
perubahan yang sengaja dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Misalnya, untuk mendapatkan es batu, kita memasukkan air kedalam lemari es. Air yang bentuknya cair
sebelum dimasukkan ke dalam lemari es, setelah beberapa saat air tersebut menjadi es batu yang
bentuknya padat. Dari peristiwa diatas sudah dipastikan benda dapat berubah bentuknya. Untuk lebih
mengetahui bagaimana contoh peristiwa diatas terjadi, pada pada pembahasan ini akan membahas
tentang benda dan sifat-sifatnya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditentukan beberapa rumusan masalah antara lain:

1. Bagaimana konsep benda dan sifatnya?

2. Bagaimana peta konsep pembelajaran benda dan sifatnya?

3. Apa saja kesulitan dan miskonsepsi siswa tentang benda?

4. Apa contoh eksperimen sederhana pembelajaran benda dan sifatnya?

5. Apa saja media pembelajaran konsep benda dan sifatnya?

6. Bagaimana strategi pembelajaran konsep benda dan sifatnya?


C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep benda dan sifatnya.

2. Untuk mengetahui peta konsep pembelajaran benda dan sifatnya.

3. Untuk mengetahui kesulitan dan miskonsepsi siswa tentang benda.

4. Untuk mengetahui eksperimen sederhana pembelajaran benda dan sifatnya.

5. Untuk mengetahui media pembelajaran konsep benda dan sifatnya.

6. Untuk mengetahui strategi pembelajaran konsep benda dan sifatnya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Benda dan Sifatnya

Zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa, volume dan menempati ruang, yang terdapat di alam
semesta. Zat lazim juga disebut materi atau benda. Massa adalah besaran yang menyatakan kuantitas
atau banyaknya penyusun zat. Satuan massa adalah kilogram massa atau gram massa, yang diberi
lambang kg dan g. Volume adalah besaran yang menyatakan besar ruang yang menempati zat. Satuan
volume adalah liter atau mililiter, dan diberi lambang I atau MI.[1]

Memiliki massa karena dapat ditimbang, dan menempati ruang berarti berada pada tempat tertentu.
Sebagai contoh adalah air. Air merupakan benda yang dapat kita lihat, kita rasakan, memiliki massa, dan
selalu berada dalam ruang tertentu (seperti air di laut, air dalam botol, dll).[2]

Dalam setiap benda(zat) yang terdapat dibumi dan sekitarnya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi(gaya
gravitasi). Besaran yang menyatakan gaya gravitasi terhadap suatu benda (zat) disebut berat. Satuan
berat adalah kilogram gaya atau gram gaya, yang diberi lambang kgf atau gf. Gaya gravitasi terdapat
suatu benda (zat) di tempat yang berlainan ternyata berbeda. Jadi berat suatu benda (zat) dapat berubah,
sedangkan massa benda (zat) tetap.[3]

Setiap benda memiliki wujud, dapat mengalami perubahan wujud, dan dapat dijadikan bahan dasar
pembuatan barang. Perubahan wujud terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Perubahan fisika (perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, seperti air
menjadi es)

2. Perubahan kimia (perubahan zat yang disertai dengan terbenruknya zat baru, seperti kayu yang
dibakar menjadi arang atau abu)[4]

Berdasarkan wujudnya, maka benda terbagi atas benda padat, cair, dan gas. Perubahan wujud benda
meliputi; perubahan wujud padat menjadi cair (mencair), cair menjadi padat (membeku), cair menjadi
gas (menguap), gas menjadi cair (mengembun), padat menjadi gas (menyublin).

1. Mencair

Mencair dikenal juga dengan meleleh atau melebur. Contohnya, seorang tukang yang mencairkan timah,
mencairkan kaca, atau mencairkan besi. Pada benda padat tersebut diberikan energi atau panas.
Tentunya, energi panas yang diserap benda (zat) tersebut bertambah besar, jarak partikel masing-masing
benda (zat) akan semakin renggang sehingga gerakan partikelnya semakin cepat. Jika pemanasan
diteruskan sampai suhu tertentu, partikel menjadi bergerak dan tidak teratur, bebas bergerak, dan wujud
padat akan berubah menjadi wujud cair. Perubahn wujud dari benda (zat) padat menjadi benda (zat) cair
dinamakan meleleh atau mencair.

2. Membeku

Apa yang terjadi jika zat cair didinginkan, artinya energinya berkurang? Pada saat didinginkan,
sebenarnya energinya berkurang karena dilepaskan oleh zat cair itu. Akibatnya gerakan partikelnya
makin lambat. Jika suhu terus menerus diturunkan, partikel akan kehilangan energinya sehingga makin
lambat dan gerak antarpartikelnya semakin mendekat. Pada suhu tertentu, partikel kehilangan energinya,
sehingga gerakannya hanya bergetar di tempat, dan merapat satu sama lain. Wujud benda (zat) berubah
dari cair menjadi padat. Perubaha susunan dan gerakan partikel ini dinamakn membeku.

3. Mengembun

Selain mendidih, meleleh, dan membeku ada beberapa perubahan wujud yang lain, yaitu menyembun
dan menyublin. Embun merupakan benda (zat) cair yang berasal dari gas. Jika uap didinginkan maka
gerakan partikelnya menjadi lambat dan saling mendekat, seperti keadaan partikel zat cair. Perubahan
gas menjadi benda (zat) cair tersebut dinamakan mengembun

4. Menyublim

Sebagai contoh kamper diletakkan di lemari pakaian, maka makin lama ukuran kamper tersebut makin
kecil dan lemari akan menjadi harum wangi kamper. Apa yang terjadi dengan kamper tersebut? Kamper
yang merupakan benda (zat) padat berubah menjadi gas. Perubahan benda (zat) padat menjadi gas
dinamakan menyublin atau sublimasi.[5]

Selain itu, setiap benda mempunyai manfaat yang tak terbatas dan dapat dijadikan bahan dasar
pembuatan barang, contohnya logam, plastik, kayu, karet, kertas, dan kaca.

Selain konsep di atas, beberapa kesalahan konsep yang biasa muncul pada pembelajaran benda dan
sifatnya adalah:

· Gas tidak termasuk benda karena tidak dapat terlihat

· Gas tidak mempunyai massa

· Cairan yang kental memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air

· Udara dan oksigen adalah sama

Susunan benda padat, benda cair, dan benda gas


Benda padat ada yang bersifat keras dan kaku, serta ada yang bersifat rapuh. Bentuknya tidak
mengikuti wadahnya, dapat berupa lempengan, butiran, dan serbuk. Benda padat tersusun dari zat-zat
yang rapat sehingga benntuknya sangat keras.

Benda cair ada yang bersifat kental, dan ada yang bersifat encer. Ada yang tidak mudah menguap,
dan ada yang mudah menguap. Ada yang berbau, dan ada yang tidak berbau. Bentuknya selalu
mengikuti wadahnya. Benda cair tersusun dari zat-zat yang agak renggang sehingga mudah dipisahkan.

Benda gas yang mudah menguap, ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Benda gas tersusun
dari zat-zat yang sangat renggang sehingga mudah bergerak.

Sifat-sifat Wujud Benda

a.Benda Padat

Benda padat mempunyai sifat besar dan bentuknya selalu tetap. Bentuknya tidak mengikuti bentuk
wadahnya dan dapat dikenali berdasarkan ciri khasnya, yaitu: bentuk, warna, bentuk permukaan benda
dan kemudahan untuk diubah bentuknya. Benda padat dapat berupa batu, kayu, buku, koin, dan
sebagainya.

b.Benda Cair

Benda cair mempunyai sifat bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk wadahnya,
sedangkan besarnya tetap. Contohnya: air, minyak tanak, oli, bensin, spritus, tinta, dan lain-lain. Sifat
permukaan air yang selalu rata dimanfaatkan oleh para tukang bangunan dalam memastikan bhwa
ketinggian tembok dalam suatu bangunan telah benar-benar rata. Alat khusus yang biasa digunakan
untuk mengukur rata atau tidaknya tembok tersebut dinamakan dengan waterpass.

Sifat air yang selanjutnya, yaitu bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah. Air akan terus bergerak mencari tempat yang paling rendah. Contoh nyata dilingkunganmu
adalah air sungai. Air sungai berasal dari mata air yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan
mengalir terus menelusuri lembah. Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat yang paling rendah. Air
juga memiliki sifat kapilaritas, yakni dapat naik melalui pipa-pipa kecil, seperti diserapnya air oleh
tanaman. Selain itu, air juga dapat menekan ke segala arah.

c.Benda Gas

Benda gas mempunyai sifat benda isi dan bentuk yang selalu berubah-ubah. Contohnya uap air, minyak
wangi, uap bensin, uap spritus, gas oksigen, gas karbon dioksida, dan lain-lain. Benda gas sangat
berperan penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Contohnya: oksigen untuk bernafas, gas alam untuk
bahan bakar.
Perubahan Wujud Benda

1. Perubahan Fisika

Para ahli kimia mengklasifikasikan perubahan-perubahan benda (zat) dalam dua golongan, yaitu:

Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak disertai dengan terjadinya zat baru yang lain
jenisnya. Contoh perubahan fisika ialah pentuk perubahan (beras dijadikan tepung beras) dan peristiwa
pelarutan benda (zat) ( pembuatan sirup dari gula dan air).[6]

Sifat-sifat fisika, yaitu sebagai berikut:

a. Wjujud bneda (zat), yaitu padat, cair, dan gas.

b. Massa. Massa zat dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau neraca.

c. Volume. Volume dapat diukur dengan gelas ukur atau volumetrik.

d. Massa jenis. Massa jenis suatu zat dapat diketahui apabila kita membagi massa dengan volume

dari zat tersebut

e. Kelarutan. Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat melarut.

f. Titik didih, titik leleh, dan titik beku. Makin tinggi titik didih suatu zat, semakin sulit zat tersebut

untuk mendidih dan penguapan

g. Kekerasan atau mekanis. Kekerasan adalah sifat ketahanan suatu zat terhadap gesekan dan
tempaan.

h. Daya hantar listrik adalah kemampuan menghantar arus listrik.

i. Kemagnetan. Kemagnetan adalah sifat suatu zat yang dapat ditarik atau tidak dapat ditarik oleh
magnet.

j. Warna. Warna merupakan sifat paling mudah dilihat.

Sedangkan ciri-ciri yang menyertai perubahan fisika antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan wujud, berlangsung melalui peleburan, membeku, menguap, mengembun, dan


menyublim.

Contoh: air membeku, es mencair, lilin meleleh.

b. Perubahan ukuran
Contoh ; serbuk kopi berasal dari biji kopi yang dihaluskan, tepung terigu berasal dari biji gandum yang
dihaluskan, dan lain-lain.

c. Perubahan volume

Contoh: sepotong logam memuai dan menyusut karena pengaruh panas atau kalor.

d. Perubahan bentuk

Contoh: emas ditempa menjadi perhiasan emas atau baja ditempa menjadi alat-alat perkakas.

e. Perubahan bentuk energi

Contoh: filamen pada lampu pijar menghasilkan energi cahaya dan panas ketika dialiri arus listrik.[7]

2. Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan pada benda (zat) yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat
baru yang lain jenisnya. Contoh perubahan kimia ialah pembakaran, pernafasanm proses asimilasi oleh
tumbuhan hijau, peragian, pelapukan kayu, dan pembusukan makanan.[8]

Adapun ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan warna

Contoh: gula pasir merupakan kristal berwarna putih, tetapi setelah dibakar menjadi karbon atau arang
berubah warna menjadi hitam.

b. Perubahan rasa

Contoh: gula pasir terasa manis, setelah dibakar menjadi arang berasa pahit.

c. Perubahan suhu

Contoh: batu kapur yang dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan panas.

d. Menghasilkan gas

Contoh: batu karbit atau batu kapur yang dimasukkan ke dalam air, akan menghasilkan panas dan
gelembung-gelembung gas.

e. Perubahan energi

Contoh: kayu dibakar akan menghasilkam panas dan cahaya.[9]


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai benda-benda yang mengalami perubahan wujud
benda. Perubahan wujud benda ini merupakan fakta. Beberapa contoh fakta menganai benda dan
sifatnya antara lain:

 Paku besi sangat keras dan sulit dibengkokkan, tetapi paku besi yang berkarat tidak terlalu keras
dan mudah dibengkokkan

 Kawat tembaga tidak mudah meleleh bila dipanaskan, tetapi kawat solder mudah meleleh bila
dipanaskan

 Kapur tulis yang dibiarkan pada udara terbuka tidak dapat menguap, tetapi kapur barus yang
dibiarkan pada udara terbuka akan habis menguap

 Air yang disimpan pada udara terbuka tidak mudah menguap, tetapi alkohol yang dibiarkan pada
udara terbuka mudah menguap

 Es akan mencair bilamana dibiarkan pada udara terbuka

 Kantongan plastik yang dibakar akan meleleh

 Alkohol yang dibiarkan terbuka akan menguap

 Larutan gula yang dipanaskan hingga kering akan mengkristal

 Buah yang disimpan lama akan membusuk

Benda gas mempunyai sifat benda isi dan bentuk yang selalu berubah-ubah. Contohnya uap air, minyak
wangi, uap bensin, uap spritus, gas oksigen, gas karbon dioksida, dan lain-lain. Benda gas sangat
berperan penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Contohnya: oksigen untuk bernafas, gas alam untuk
bahan bakar.

Perubahan Wujud Benda

Para ahli kimia mengklasifikasikan perubahan-perubahan benda (zat) dalam dua golongan, yaitu:

1. Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak disertai dengan terjadinya zat baru yang lain
jenisnya. Contoh perubahan fisika ialah pentuk perubahan (beras dijadikan tepung beras) dan peristiwa
pelarutan benda (zat) ( pembuatan sirup dari gula dan air).[6]

Sifat-sifat fisika, yaitu sebagai berikut:

a. Wjujud bneda (zat), yaitu padat, cair, dan gas.

b. Massa. Massa zat dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau neraca.
c. Volume. Volume dapat diukur dengan gelas ukur atau volumetrik.

d. Massa jenis. Massa jenis suatu zat dapat diketahui apabila kita membagi massa dengan volume
dari zat tersebut.

e. Kelarutan. Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat melarut.

f. Titik didih, titik leleh, dan titik beku. Makin tinggi titik didih suatu zat, semakin sulit zat tersebut
untuk mendidih dan menguap.

g. Kekerasan atau mekanis. Kekerasan adalah sifat ketahanan suatu zat terhadap gesekan dan
tempaan.

h. Daya hantar listrik adalah kemampuan menghantar arus listrik.

i. Kemagnetan. Kemagnetan adalah sifat suatu zat yang dapat ditarik atau tidak dapat ditarik oleh
magnet.

j. Warna. Warna merupakan sifat paling mudah dilihat.

Sedangkan ciri-ciri yang menyertai perubahan fisika antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan wujud, berlangsung melalui peleburan, membeku, menguap, mengembun, dan


menyublim.

Contoh: air membeku, es mencair, lilin meleleh.

b. Perubahan ukuran

Contoh ; serbuk kopi berasal dari biji kopi yang dihaluskan, tepung terigu berasal dari biji gandum yang
dihaluskan, dan lain-lain.

c. Perubahan volume

Contoh: sepotong logam memuai dan menyusut karena pengaruh panas atau kalor.

d. Perubahan bentuk

Contoh: emas ditempa menjadi perhiasan emas atau baja ditempa menjadi alat-alat perkakas.

e. Perubahan bentuk energi

Contoh: filamen pada lampu pijar menghasilkan energi cahaya dan panas ketika dialiri arus listrik.[7]
2. Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan pada benda (zat) yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat
baru yang lain jenisnya. Contoh perubahan kimia ialah pembakaran, pernafasanm proses asimilasi oleh
tumbuhan hijau, peragian, pelapukan kayu, dan pembusukan makanan.[8]

Adapun ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan warna

Contoh: gula pasir merupakan kristal berwarna putih, tetapi setelah dibakar menjadi karbon atau arang
berubah warna menjadi hitam.

b. Perubahan rasa

Contoh: gula pasir terasa manis, setelah dibakar menjadi arang berasa pahit.

c. Perubahan suhu

Contoh: batu kapur yang dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan panas.

d. Menghasilkan gas

Contoh: batu karbit atau batu kapur yang dimasukkan ke dalam air, akan menghasilkan panas dan
gelembung-gelembung gas.

e. Perubahan energi

Contoh: kayu dibakar akan menghasilkam panas dan cahaya.[9]

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai benda-benda yang mengalami perubahan wujud
benda. Perubahan wujud benda ini merupakan fakta. Beberapa contoh fakta menganai benda dan
sifatnya antara lain:

 Paku besi sangat keras dan sulit dibengkokkan, tetapi paku besi yang berkarat tidak terlalu keras
dan mudah dibengkokkan

 Kawat tembaga tidak mudah meleleh bila dipanaskan, tetapi kawat solder mudah meleleh bila
dipanaskan

 Kapur tulis yang dibiarkan pada udara terbuka tidak dapat menguap, tetapi kapur barus yang
dibiarkan pada udara terbuka akan habis menguap

 Air yang disimpan pada udara terbuka tidak mudah menguap, tetapi alkohol yang dibiarkan pada
udara terbuka mudah menguap

 Es akan mencair bilamana dibiarkan pada udara terbuka


 Kantongan plastik yang dibakar akan meleleh

 Alkohol yang dibiarkan terbuka akan menguap

 Larutan gula yang dipanaskan hingga kering akan mengkristal

 Buah yang disimpan lama akan membusuk

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada benda:

 Perubahan wujud benda dapat diamati dari perubahan bentuk, warna, bau, dan wujud benda

 Perubahan wujud benda dapat terjadi karena dibakar, dipanaskan, atau dibiarkan terbuka

 Benda yang dibakar dapat mengalami perubahn bentuk, warna, dan bau. Misalnya plastik yang
dibakar.

 Benda dapat berubah wujud jika diletakkan di udara terbuka. Misalnya es meleleh menjadi air,
bensin akan menguap.

 Perubahan wujud benda dapat juga disebabkan oleh pelapukan, rkaratan, dan pembusukan.
Perubahan wujud benda ini berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan wujud benda pada poin 2,
3, dan 4 di atas.

Pelapukan

Pelapukan adalah proses suatu benda menjadi lapuk atau menurun kualitasnya. Pelapukan dapat
disebabkan oleh berbagai cara, yaitu biologi, fisika, dan kimia. Pelapukan biologi disebabkan oleh
kegiatan makhluk hidup terutama hewan kecil dan tumbuhan. Hewan kecil dapat melapukkan kayu
adalah ngengat dan rayap. Hewan kecil ini memakan kayu sehingga kayu menjadi keropos dan hancur.
Tumbuhan yang dapat melapukkan batuan adalah lumut. Akar lumut mampu masuk ke dalam celah-
celah kecil batu dan tembok. Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor alam seperti angin, air, dan sinar
matahari. Benda-benda yang ada di udara terbuka lebih mudah rusak. Benda itu diterpa angin, hujan, dan
sinar matahari. Akibatnya mengalami perubahan suhu yang besar sehingga mudah lapuk. Pelapukan
kimia disebabkan oleh zat-zat kimia seperti zat pencemaran pada hujan asam. Hujan asam terjadi karena
air hujan tercemar dengan zat-zat kimia yang mengandung asam. Akibatnya dapat melapukkan batu-
batuan yang berupa patung atau tugu.

Perkaratan

Perkaratan terjadi karena reaksi logam dengan air dan udara. Perkaratan besi mudah terjadi jika besi
diletakkan di tempat lembab. Besi mengalami perubahan warna. Lama-kelamaan bagian yang berkarat
semakin kasar sehinngga mudah rapuh dan hancur.
Pembusukan

Pembusukan terjadi karena adanya kegiatan jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri dapat megurai
makanan sebagai makanannya. Akibatnya, jamur dan bakteri berkembang biak di dalam makanan
tersebut. Secara umum pembusukan merugikan, tetapi ada pula yang menguntungkan. Misalnya, pupuk
yang tebuat dari sisa tumbuhan dan kotoran hewan yang mengalami pembusukan.

Melindungi Benda dari Perubahan

Untuk mencagah pelapukan dan perkaratan, benda diberi bahan kimia tertentu. Misalnya kayu
direndam atau dicat dengan bahan anti rayap dan jamur. Patung batu dicat dengan bahan antizat asam.
Perkaratan pada logam dapat dicegah dengan pencampuran bahan logam dengan bahan lain. Misalnya
baja tahan karat (stainless steel) mengandung kromium dan nikel yang membuat baja semakin kuat dan
tahan karat.

Untuk mencegah pembusukan, bahan makanan diawetkan dengan cara dikeringkan, diasinkan,
dimaniskan, dibeku, atau diasapkan. Pengawetan dapat juga dilakukan dengan bahan kimia tertentu
yangg disebut bahan pengawet makanan.

Sifat Bahan dan Kegunaanya

Selain memiliki wujud, benda juga terbuat dari bahan-bahan tertentu yang disesuaikan dengan
kegunaannya. Dalam menggunaka suatu bahan, kita harus mengetahui sifat-sifat bahan yang akan
digunakan agar sesuai dengan pemanfaatannya. Sifat pada bahan akan mempengaruhi fungsi suatu
benda. Berikut ini akan dijelaskan penggunaan bahan berdasarkan sifat dan jenisnya.

Logam

Logam merupakan bahan yang keras, kuat, tahan panas, dan dapat menghantarkan panas dengan
baik. Biasanya, bahan logan digunakan untuk benda-benda yang berkaitan dengan proses pemanasan
dan bahan dasar untuk mebuat benda-benda yang kuat. Logam baik juga digunakan sebagai bahan untuk
menahan dan memperkokoh suatu benda atau bangunan. Logam merupakan bahan yang sangat keras
dan sulit dibentuk. Agar dapat dibentuk, logam harus dilebur pada suhu yang sangat tinggi. Setelah
dilebur, logam akan berwujud cair dan mudah untuk dibentuk. Jenis-jenis logam yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain besi, aluminium, dan tembaga sebagaimana terlihat pada
gambar 8.1
Besi biasanya digunakan untuk membuat tiang atau ragka beton karena sifatnya yang sangat kuat.
Aluminium biasa digunakan untuk bahan dasar alat-alat rumah tangga. Aluminium bersifat tahan karat
dan dapat menghantarkan panas dengan baik. Adapun tembaga banyak digunakan untuk bahan dasar
pembuatan kabel listrik.

bagian dalam kabel berwarna kekuningan terbuat dari tembaga. Tembaga dapat menghantarkan panas
dan arus listrik dengan baik (konduktor).

Kayu

Kayu merupakan bahan yang sangat kuat, namun mudah dibentuk. Kayu adalah bahan yang berasal
dari tumbuhan berkayu, seperti pohon damar, pohon jati, dan pohon cendana. Kayu dapat dibentuk
dengan cara digergaji atau diukir. Berdasarkan sifatnya yang kuat dan kokoh, kayu banyak digunakan
sebagai bahan untuk penyangga, seperti untuk tiang penyangga atap rumahmu. Selain itu, kayu juga
digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti kursi atau lemari. Akan tetapi, kekuatan kayu
tidak sekuat logam. Apabila terlalu sering berada di tempat basah, kayu akan cepat lapuk sehingga tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Selain memiliki sifat-sifat tersebut, kayu juga memilki sifat
penghantar panas yang jelek. Oleh karena itu, kayu juga dapat digunakan sebagai pegangan atau gagang
alat-alat memasak. Di samping itu, kayu mempunyai sifat mudah terbakar. Di daerah perdesaan, kayu
masih banyak digunakan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu, kamu harus selalu berhati-hati. Jangan
pernah mendekatkan kompor atau lilin yang menyala dengan dinding yang terbuat dari kayu karena
dapat mengakibatkan kebakaran.

Plastik

Lihatlah sekelilingmu, banyak sekali benda yang tebuat dari plastik. Contohnya, kantong plastik,
ember, bahkan mainan anak-anak banyak yang terbuat dari plastik. Plastik merupakan bahan yang
terbuat dari minyak mentah dan diolah secara kimiawi. Plastik memiliki beberapa sifat, antara lain tidak
dapat tembus air dan mudah dibentuk. Berdasarkan sifatnya yang tidak dapat ditembus air, plastik
banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis wadah, antara lain, ember, gelas plastik,
dan kantong plastik. Plastik juga, dapat digunakan untuk membuat bahan pembuat payung dan jas hujan.
Berdasarkan sifatnya yang mudah dibentuk dibentuk dan dicetak, plastik dimanfaatkan sebagai bahan
dasar berbagai jenis alat dan mainan anak-anak.

Karet

Karet merupakan bahan yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki sifat yang lentur,
elastis, dan tidak dapat ditembus air. Tahukah kamu benda-benda apa saja yang terbuat dari karet?
Pernahkah kamu memperhatikan tutup botol minuman ringan? Lihatlah dibalik tutup botol tersebut.
Pada tutup botol tersebut, terdapat lapisan karet yang menempel. Apakah fungsi lapisan karet tersebut?
Lapisan karet itu berfungsi sebagai pelindung untuk mencagah kebocoran pada tutup botol. Berdasarkan
sifat karet yang elastis dan lentur, karet dimanfaatkan sebagai bahan dasar suatu alat atau benda.
Beberapa jenis benda yang memanfaatkan sifat dari karet tersebut antara lain ban kendaraan, balon, dan
sandal/sepatu. Ketiga benda tersebut merupakan contoh benda yang terbuat dari karet. Karet digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat yang berfungsi untuk melindungi dan meredam benturan.
Contohnya pada mainan bom-bom kart. Di sekeliling mainan bom-bom kart, terdapat bantalan yang
terbuat dari karet. Bantalan karet itu dapat menahan benturan yang keras dan melindungi mainan
tersebut agar tidak cepat rusak. Apakah kamu dapat menyebutkan benda lain yang terbuat dari karet?
Selain tersusun dari logam, kabel juga tersusun dari karet. Bagian luar yang berwarna hitam terbuat dari
karet. Penggunaan tersebut bertujuan melindungi kita dari arus listrik yang mengalir di sepanjang logam.
Jadi, karet bersifat tidak menghantarkan arus listrik atau isolator.

Kaca

Kaca adalah salah satu benda penting yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
sekali benda yang terbuat dari kaca. Jendela, cermin, botol, lensa, dan layat televisi terbuat dari kaca.
Kaca berbentuk padat. Akan tetapi, bentuk kaca dapat diubah asal dipanaskan. Kaca terbuat dari pasir
silika yang dicampur dengan abu soda dan batu kapur. Melalui pemanasan, ketiga bahan tersebut
dicampur dan dijadikan kaca yang kita kenal sekarang

B. Peta Konsep Pembelajaran Benda dan Sifatnya

Peta konsep pembelajaran IPA dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

C. Kesulitan dan Miskonsepsi Siswa tentang benda

Beberapa miskonsepsi siswa tentang benda dan sifatnya diantara lain adalah:

 Siswa memahami benda padat hanya dengan menyimpulkan dari penampilan luarnya,
mereka tidak memperhitungkan kekasaran atau kelembutan benda.
 Siswa menyimbpulkan bahwa benda yang bisa dipegang adalah benda padat.
 Siswa mengidentikkan benda cair dengan air karena air merupakan benda cair yang banyak
mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa mengalami kesulitan menyebutkan contoh gas, mereka kebanyakan menyebutkan
hal-hal yang ditimbulkan oleh gas.
 Sebagian siswa tidak memahami bahwa udara berbentuk gas, gas diidentikkan sesuatu yang
mudah terbakar atau mudah meledak.
 Siswa-siswi kelas awal tidak mempercayai bahwa dalam gelas kosong terdapat gas
 Siswa-siswi menganggap bahwa peristiwa mencair hanya dialami oleh balok es ketika
menjadi cair. Sebagian tidak mempercayai besi dan batu bisa mencair.
 Siswa-siswi menganggap bahwa penguapan merupakan proses menghilangnya air.
 Siswa-siswi menganggap bahwa penguapan terjadi pada saat air mendidih saja.
 Siswa-siswi beranggapan bahwa dingin dapat berubah menjadi air.
D. Contoh Eksperimen Sederhana

Dibawah ini diuraikan contoh eksperimen sederhana yang dapat diterapkan di sekolah.

Jawabkah pertanyaan berikut

1. Apakah air dalam mangkuk bentuknya sama dengan bentuk mangkuk?

2. Apakah air dalam gelas bentuknya sama dengan bentuk gelas?

3. Apakah air dalam botol bentuknya sama dengan bentuk botol?

4. Apakah permukaan air berubah ketika posisi botol dimiringkan?

5. Ke manakah arah air bergerak ketika ditumpahkan di lantai halaman sekolah?

6. Apa yang dapat kamu simpulkan mengenai sifat benda cair?

E. Media Pembelajaran Konsep Benda dan Sifatnya

Dibawah ini merupakan beberapa contoh media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran benda dan sifatnya.

Batang coklat, batang coklat dapat dijadikan alternatif untuk mempelajari perubahan benda padat menjadi
cair atau sebaliknya cair menjadi padat. Penggunaan batang coklat selain tidak membahayakan juga sebagai
alternatif agar siswa tidak beranggapan bahwa yang dapat mencair hanyalah air.

Balon, balon merupakan mainan yang tidak asing bagi anak. Balonn dapat menunjukkan ada atau tidak adanya
gas. Dengan balon kita juga dapat membuktikan bahwa udara memiliki massa.

Gas dan tutupnya, meskipun sederhana gelas dan tutupnya dapat digunakan untuk berbagai eksperimen
yang menarik. Isilah gelas dengan campuran air dan es, tutup gelas tersebut. Setelah beberapa saat, tanyakan
kepada siswa dari mana asal titik air di luar gelas. Percobaan lain, isilah gelas dengan air panas lalu tutup bagian
atas gelas dengan tutup gelas. Setelah beberapa saat mintalah siswa-siswi mengamati bagian bawah tutup gelas.

Beberapa gambar dibawah ini juga dimanfaatkan untuk media pembelajaran benda dan sifatnya.

GambarSifat-sifat zat mencair yang menguap


F. Strategi Pembelajaran Konsep Benda dan Sifatnya

Pada pembelajaran konsep benda dan sifatnya dapat dipilih beberapa strategi pembelajaran yang berbeda.
Strategi pembelajaran dapat berupa pengamatan pada suatu objek, eksperimen sederhana, analisis sifat benda,
menampilkan contoh kasus, demonstrasi, dan lain-lain. Strategi pembelajaran yang dipilih sebaiknya disesuaikan
dengan kondisi alat dan bahan yang tersedia di sekolah, lingkungan sekitar sekolah, jumlah siswa, dan
sebagainya.

Beberapa saran pembelajaran untuk mengatasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa adalah:

 Libatkan gagasan siswa yang telah ada tentang konsep atau materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan pada kegiatan awal pembelajaran.
 Tentukan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa-siswi dapat mengekspresikan gagasan-gagasan
yang dimiliki dan kegiatan lanjutan untuk mengelaborasikan dan menyusun kembali gagasannya.
 Lakukan reviu untuk mengaitkan gagasan yang benar dengan gagasan awal.

Contoh skenario pembelajaran peubahan wujud benda dengan strategy i generatif ini dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Sehari sebelum kegiatan, siswa-siswi diberikan tugas untuk menyiapkan alat dan bahan dari rumah
seperti air panas, air dingin, es, gula batu, garam, sirup, sendok, dan gelas. Dalam proses KBM siswa-siswi
diberikan pertanyaan (tebak duga-predict):

 “Apa yang terjadi jika gula dimasukkan dalam air?”


 “Apa yang terjadi jika gula dimasukkan dalam air dingin?”
 “Apa yang terjadi jika gula dimasukkan dalam air panas?”

Demikian juga dengan garam:

 “Apa yang terjadi jika garam dimasukkan dalam air?”


 “Apa yang terjadi jika garam dimasukkan dalam air?”
 “Apa yang terjadi jika garam dimasukkan dalam air?”
 “Apa yang terjadi jika dilakukan pengadukan?”

Anak memprediksi apa yang akan terjadi pada gula dan garam dalam variasi suhu. Kemampuan anak
memprediksi ini dikenal sebagai kemampuan untuk menyusun hipotesisi (jawaban sementara).

Setelah itu, guru menuliskan apa yang diprediksi anak.

Guru menyakan pada siswa-siswi”mengapa demikian?”

Untuk menjawan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka:

 Guru mengajak siswa-siswi untuk melakukan kegiatan observasi, yaitu melakukan percobaan yang alat
dan bahannya sudah disiapkan secara berkelompok.
 Guru membimbing siswa-siswi melakukan kegiatan percobaan sambil melakukan tanya jawab tentang
aktivitas siswa-siswi (Explain), misalnya” berapa suhu air yang kamu gunakan untuk melakukan
percobaan tersebut?”, “bagaimana kecepatan melarutnya?”
 Guru juga membimbing siswa-siswi menggunakan data yang dihasilkan untuk disimpulkan.
 Kesimpulannya: gula dan garam akan melarut jika dimasukkan kedalam air dan kecepatan melatur
dipengaruhi oleh suhu dan pengadukan.[10]
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Benda adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Memiliki massa karena dapat
ditimbang, dan menempati ruang berarti berada pada tempat tertentu. Setiap benda memiliki wujud, dapat
mengalami perubahan wujud, dan dapat dijadikan bahan dasar pembuatan barang. Berdasarkan wujudnya,
maka benda terbagi atas benda padat, cair, dan gas. Perubahan wujud benda meliputi; perubahan wujud padat
menjadi cair (mencair), cair menjadi padat (membeku), cair menjadi gas (menguap), gas menjadi cair
(mengembun), padat menjadi gas (menyublin). Selain itu, setiap benda mempunyai manfaat yang tak terbatas
dan dapat dijadikan bahan dasar pembuatan barang, contohnya logam, plastik, kayu, karet, kertas, dan kaca.

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada benda:

 Perubahan wujud benda dapat diamati dari perubahan bentuk, warna, bau, dan wujud benda
 Perubahan wujud benda dapat terjadi karena dibakar, dipanaskan, atau dibiarkan terbuka
 Benda yang dibakar dapat mengalami perubahn bentuk, warna, dan bau. Misalnya plastik yang
dibakar.
 Benda dapat berubah wujud jika diletakkan di udara terbuka. Misalnya es meleleh menjadi air,
bensin akan menguap.
 Perubahan wujud benda dapat juga disebabkan oleh pelapukan, rkaratan, dan pembusukan.

Untuk kesulitan dan kesalahan konsep (miskonsepsi) pada siswa siswi dapat diatasi dengan cara pengunaan
media. Batang coklat, batang coklat dapat dijadikan alternatif untuk mempelajari perubahan benda padat
menjadi cair atau sebaliknya cair menjadi padat.

Strategi pembelajaran dapat berupa pengamatan pada suatu objek, eksperimen sederhana, analisis sifat
benda, menampilkan contoh kasus, demonstrasi, dan lain-lain. Strategi pembelajaran yang dipilih sebaiknya
disesuaikan dengan kondisi alat dan bahan yang tersedia di sekolah, lingkungan sekitar sekolah, jumlah siswa,
dan sebagainya.

B. Saran

Untuk memaksimalkan pembelajaran materi ini hendaknya guru dan murid saling bekerja sama dalam
kegiatan proses pembelajaran, karena adanya terjadi kesulitan dan kesalah pahaman siswa terhadap
pemahaman yang ada.
Daftar Pustaka

Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sagala, Syairful. 2013. Administrasi Pendidkan Kontemporer. Bandung: IKAPI

Daryanto, 2014. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

[1] Drs. Agus Rachmat, M.Pd., dkk. Konsep Dasar IPA II. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002). Hlm 9.4

[2] Anonim, Asyik Belajar dengan Pakem Ilmu Pengetahuan Alam, Untuk Sekolah Dasar SD-MI dan Sekolah Menegah
Pertama SMP-MTs. (Jakarta: USAID). Hlm 8.11

[3] Ibid. Hlm 9.4


[4] Muhammad Luthfi Hidayat, s.Pd, Si. Inovasi Guru IPA terpadu. (Yogyakarta:Kendi Mas Media, 2011). Hlm 134 .
[5] Abul Khalim. Sains Kimia. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008). Hlm 76-80
[6] Ibid. Hlm 9.11
[7] Ibid. Hlm 80-86
[8] Ibid. Hlm 9.11
[9] Ibid. Hlm 86-87
[10] Ibid. Hlm 8-12-8.22

Anda mungkin juga menyukai