Diajukan Sebagai Salah Satu Pemenuhan Tugas pada Mata Kuliah Fisika Umum
OLEH :
Muhammad Teguh Sinulingga (4193250019)
Wahyu Hidayat (4192550007)
Kelas : Ilmu Komputer 19C
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Buku adalah sarana pembelajaran bagi setiap manusia. Buku sebagai gudang
informasi dan jembatan ilmu bagi setiap kalangan yang membacanya serta sebagai
referensi untuk mengkomunikasikan dengan ilmu pengetahuan.
Buku juga sebagai penunjang siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya
dituntut untuk mendengarkan apa yang telah diterangkan oleh guru tetapi harus mencari
sebuah referensi berkaitan tentang pembelajaran tersebut. Dari sebuah buku itulah
referensi yang bisa siswa belajar dan ulang kembali pembahasannya. Cara mencari buku
untuk membandingkannya dengan buku lain bisa dengan menggunakan critical book
report ini.
Dalam cricital book report ini disuruh membandingkan sebuah buku atau lebih
untuk mengetahui buku mana yang lebih pantas dipakai dalam proses pembelajaran
ataupun digunakan dalam menambah wawasan.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
Penulis berharap dengan membuat critical book report ini dapat memberi manfaat kepada
pembaca sekalian. Dimana critical ini bukan untuk membandingkan sebuah buku saja
tetapi dapat mengetahui buku amana yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran dan
mana yang dapat dipakai oleh pemula yang ingin mengetahui tentang psikologi
perkembangan, juga critical book report ini berguna untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam psikologi perkembangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Hukum – Hukum Newton tentang Gerak
Isaac Newton ( 1642-1727) memformulasikan hukum-hukum Newton tentang gerak
yang mendasari mekanika dalam fisika, khususnya kinematika dan dinamika. Berikut ini.
akan dijelaskan kembali Hukum Newton tentang gerak.
1. Hukum I Newton
Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar
Iain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme atau gempa. Fenomena tersebut
menunjukkan bahwa sebuah benda yang diam akan tetap diam sampai ada gaya yang bekerja
padanya dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak sampai ada gaya yang
mempengaruhinya. Fenomena ini telah dijelaskan dalam Hukum I Newton yang menyatakan
bahwa setiap benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu. Hukum I Newton sering disebut juga sebagai hukum
kelembaban
2. Hukum II Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat dipastikan benda tersebut
akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Bila benda semula dalam keadaan diam
akan bergerak dipercepat dengan percepatan tertentu, sedangkan bila benda semula bergerak
dengan kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak dipercepat atau diperlambat.
Hal ini dinyatakan dalam Hukum II Newton yang berbunyi resultan gaya yang bekerja
pada benda yang bermassa konstan adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan
percepatannya. Secara matematis Hukum II Newton dirumuskan sebagai berikut :
ΣF = m . a
dimana m adalah massa benda dalam satuan kg, a adalah percepatan benda dalam satuan
m/s2, dan ΣF adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
ΣFaksi = - ΣFreaksi
Contoh gaya aksi – reaksi ditunjukkan oleh gambar 5.2
3
B. DIAGRAM DAYA
1. Gaya pada Sistem Benda
Sebelum menggambarkan gaya-gaya dalam diagram gaya, teriebih dahulu kita harus
mengetahui jenis-jenis gaya yang bekerja benda. Gaya-gaya tersebut akan dijelaskan berikut
ini.
a. Gaya Berat
Berat sebuah benda (w) adalah gaya berat sebenamya adül gaya gravitasi
akibat pengaruh benda yang letaknya paling dekat deruan benda tersebut.
Gaya berat dinyatakan secara rnatematis sebagai berikut.
w=m.g
dimana m adalah massa benda. g dalah percepatan gravitasi yang nilainya
9,8 m/s2 atau biasa dibulatkan menjad 10 m/s 2 dan w adalah gaya berat
dalam satuan Newton (dalam SI) atau dyne (dalam CCS). Gaya berat
digambarkan seperti pada gambar 5.3
b. Gaya Normal
Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan pada
benda terhadap bidang di mana benda itu terletak dan tegak bidang. Gaya
normal digambarkan Seperti pada Gambar 5.4.
c. Gaya Gesekan
Gesekan antara permukaan yang bergerak dengan bidang benda akan
menimbulkan gaya gesekan yang arahnya senantiasa berlawanan dengan
arah gerak benda.
Hukurn I : ΣF = 0 (kelembaman)
Hukum II : ΣF = m . a
Ternyata hukum-hukum Newton itu dapat dibuktikan secara ekpserirnen. Banyak model
ekseperimen yang digunakan untuk membuktikannya. Pada buku ini disajikan penjelasan
eksperimen tentang hukum II Newton, perhatikan perumusan hukum II Newton di atas. Dari
persamaan hukum Il Newton, ΣF = ma dapat dilakukan dua model eksperimen. Kedua model
eksperimen itu seperti di bawah.
4
1. Model A: Hubungan antarbesaran
→Menentukan hubungan antara a dengan F
→Menentukan hubungan antara a dengan m
5
Pada pokok bahasan tentang hukum Newton, biasanya dipelajari macam-macam gaya yang
ada, seperti gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek. Secara teori, Anda tentu telah
mengetahui bahwa gaya gesek ada dua jenis, yaitu seperti di bawah.
Dari persamaan di atas, Anda melihat perumusan gaya gesek statis maksimum, sedangkan
secara eksperimen Anda membuktikannya dengan berbagai model. Misalnya, pada buku ini
dibahas tiga model eksperimen seperti berikut.
1. Model A: &lcari hubungan antara N dan fmaks
2. Model B: Membuktikan penurunan fmaks
3. Model C: Mengukur koefisien gesek statis suatu permukaan
2.3 ANALISA BUKU
2.3.1 Analisis Buku Utama
Keunggulan Buku
1. Buku I (buku utama) memuat lebih banyak teori dibandingkan buku pembanding.
2. Buku I memuat lebih banyak gambar ilustrasi dalam rangka menjelaskan teori
dibanding buku pembanding.
3. Bahasa yang digunakan pada buku I (buku utama) dapat dipahami dengan mudah.
4. Unsur tata letak pada buku ini disusun dengan baik sehingga terlihat rapi dan tidak
membosankan.
5. Buku ini juga didukung dengan pewarnaan pada font atau gambar yang tertera di
dalam buku sehingga terlihat lebih menarik untuk dibaca.
6. Sebagai buku yang ditujukan sebagai bahan pembelaran bagi siswa SMA, buku ini
memuat cukup banyak contoh soal mengenai materi yang dibahas.
7. Catatan-catatan kecil juga diselipkan di dalam buku ini sebagai tambahan informasi
bagi pembaca.
8. Sesuai dengan judul bukunya, buku ini “interaktif” dengan pembaca.
Kelemahan Buku
1. Buku ini lebih tebal dan lebih berat untuk di bawa dibandingkan buku pembanding
yang lebih ringan.
2. Gambar yang dimuat di buku ini tercetak dengan keadaan greyscale (hitam-putih)
atau tidak berwarna.
3. Buku memuat terlalu banyak tulisan yang tidak begitu penting sehingga dapat
membuat pembaca cepat bosan.
4. Banyak inti dari materi pembahasan yang tidak disampaikan dalam buku ini.
6
5. Buku ini terlalu fokus pada rumus-rumus dan contoh soal serta pembahasan, sehingga
kurang memuat teori-teori secara lebih mendalam.
Keunggulan Buku
1. Buku pembanding lebih ringan dan lebih tipis dibandingkan buku utama.
2. Buku pembanding memiliki isi yang sesuai dengan judul buku yaitu Buku Praktis
Praktikum Fisika yang tujuannya membantu pada Siswa SMA dalam menjalankan
praktikum fisika di SMA.
3. Buku ini menjelaskan langkah-langkah praktikum dengan cukup jelas.
4. Pembahasan teori disampaikan dengan dukungan dari gambar ilustrasi yang
mumpuni.
5. Buku ini disusun dengan singkat, padat, dan jelas.
6. Bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dimengerti oleh kalangan pelajar ataupun
umum.
7. Cover buku ini terlihat lebih sederhana.
Kelemahan Buku
Berdasarkan hasil perbandingan yang telah dibuat pada identitas buku utama dan identitas
buku pembanding bahwa kedua buku tersebut memiliki perbedaan cukup jauh. Berikut akan
diuraikan persamaan dan perbedaan dari kedua buku tersebut adalah sebagai berikut :
1) Persamaan
Memiliki topik pembahasan yang sama yaitu mengenai Hukum Newton
Memuat teori-teori hukum Newton
Membahas tentang contoh dari kehidupan nyata mengenai Hukum Newton
Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi siswa SMA.
Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
2) Perbedaan
7
Newton II
Buku pembading membahas
buku utama membahas
mengenai praktikum
5. Pembahasan teori hukum newton secara
pembuktian hukum Newton
rinci.
secara rinci.
Buku pembanding
melengkapinya dengan sebuah
buku utama melengkapinya
gambar dan tabel agar
dengan sebuah gambar dan
6. Gambar / tabel pembaca lebih mudah
tabel agar pembaca lebih
memahaminya namun lebih ke
mudah memahaminya.
arah tabel Data dan Analisis
praktikum
bahasa pada buku utama
bahasa pada buku pembanding
7. Bahasa dapat dipahami dengan
dapat dipahami dengan jelas.
jelas.
8. Teorema banyak terdapat teorema Hanya sedikit
Lebih rapi dan enak dilihat
9. Tata Letak Rapi
atau dibaca
10. Contoh soal Ada Tidak ada
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwasanya, buku utama dan
buku pembanding memiliki perbedaan yang cukup signifikan adanya. Salah satu perbedaan
yang paling mencolok adalah tujuan dan kegunaan dari kedua buku tersebut. Buku pertama
ditujukan sebagai bahan pembelajaran teorema sedangkan buku pembanding ditujukan untuk
membahas dan sebagai panduan bagi siswa SMA dalam menjalankan praktikum Fisika
Dasar.
Persamaan yang terkandung di antara kedua buku adalah kedua buku tersebut sama-
sama ditujukan kepada pasar Siswa/siswi SMA atau sederajat. Kedua buku juga merupakan
buku yang memuat materi tentang fisika untuk siswa/siswi SMA. Kendatipun demikian,
buku-buku ini dapat juga dibaca oleh khalayak umum sebagai tambahan wawasan.
3.2 SARAN
Untuk lebih memahami suatu pembelajaran fisika dasar sebaiknya dan seharusnya
menggunakan kedua buku ini sebagai referensi. Sebab, buku utama dapat dijadikan sebagai
rujukan teori fisika dasar dan buku pembanding dapat dijadikan sebagai rujukan praktikum
dari teori teori fisika dasar tersebut, sehingga kita dapat memperdalam lebih ilmu dan
wawasan kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, Pristiadi. (2008). FISIKA Interaktif untuk SMA/MA. Jakarta Timur: Azka Press.
Damari, Ari. (2018). Panduan Lengkap Eksperimen Fisika SMA. Jakarta Selatan:
Wahyumedia.
10