Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

HUKUM NEWTON DINAMIKA GERAK DENGAN METODE


PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika SMA

Disusun:

MALIK ALFATAH SEMBIRING (4172121027)


NANDA JULFA REZEKI (4173121032)
NURSANAH (4173321037)

DOSEN PENGAMPU : Dra, IDA WAHYUNI, M.Pd


MATA KULIAH : FISIKA SMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahhmat-Nya penulis


diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI)
yang diberikan kepada penulis pada Mata Kuliah Fisika SMA yang diampu oleh
ibu Dra, Ida Wahyuni, M.Pd .

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan,


bimbingan, serta semangat dari banyak pihak sehingga penulis bisa
menyelesaikannya tepat waktu. Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan
masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar nantinya dapat
diperoleh hasil yang lebih maksimal dan demi kesempurnaan tugas berikutnya.
Dalam kesempatan ini penulis juga mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak
berkenan dalam makalah ini dan proses yang dilalui dalam penyusunannya.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi


demi terselesaikannya tugas ini dan semoga kita terus dalam lindungan Allah
SWT.

Medan, 7 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah 1


I.2 Tujuan 1
I.3 Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Masalah Pendukung Pemunculan Ide 3


II.2 Ide Yang Dihasilkan Untuk Menangani Masalah 3

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan 7
III.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum Newton merupakan dasar dalam memahami materi selanjutnya,


salah satunya mekanika. Namun ditemukan banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi pada materi hukum Newton ini (Docktor & Mestre, 2014 ; Imre,
Kuczmann, 2013). Ketika memecahkan kasus mekanika, siswa membutuhkan
Hukum Newton sebagai titik awal memecahkannya. Namun, siswa memulainya
dengan pemikiran yang menurut mereka benar, namun hal itu sebenarnya salah.
Siswa sering tidak menggunakan hukum inersia (Hukum I Newton) dan hukum
aksireaksi (Hukum III Newton) (Imre, Kuczmann, 2013).

Penguasaan konsep Hukum Newton yang rendah juga banyak ditemukan


dalam penelitian. Nursefriani, dkk (2016) melalui penelitiannya menggunakan
Certainty Respon of Index (CRI) menemukan bahwa siswa miskonsepsi pada
Hukum II Newton, yaitu jika benda memiliki massa yang besar maka memiliki
gaya yang besar pula. Selain itu, siswa tidak paham konsep dalam menganalisis
gambar terkait Hukum III Newton. Amin, dkk (2016) menemukan bahwa
kesalahan siswa berpikir pada Hukum I Newton, yaitu siswa menganggap benda
yang bergerak pasti memiliki gaya. Siswa mengalami miskonsepsi dan kesulitan
dalam memahami gaya dan gerak (Rakbamrung, dkk., 2015 ; Demirci, Neset,
2005 ; Halim , dkk., 2014 ). Oleh karena itu, banyak penelitian yang fokus pada
materi Hukum Newton.

1.2 Tujuan

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika SMA

2. Menambah wawasan tentang teori pada mata kuliah Fisika SMA

3. Menimalisir miskonsepsi pada siswa SMA pada Hukum Newton.

4. Memberikan solusi unuk mengurangi miskonsepsi pada siswa SMA pada


materi Hukum Newton.

1
1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari tugas Rekayasa Ide ini adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Fisika SMA menguatkan, menambah wawasan, meningkatkan
pemahaman dan menguatkan landasan dari teori Hukum Newton tentang
dinamika gerak,dan memberikan solusi atas miskonsepsi pada siswa SMA pada
materi Hukum Newton tentang dinamika gerak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masalah Pendukung Pemunculan Ide

Miskonsepsi adalah konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah


atau pengertian yang diterima dalam bidang yang terkait atau suatu interpretasi
akan suatu konsep tertentu yang tidak akurat atau tidak sejalan dengan pengertian
yang diterima secara umum, dalam hal ini kami menemukan Siswa SMA
mengalami miskonsepsi pada Hukum I Newton, yaitu siswa menganggap benda
yang bergerak pasti memiliki gaya. Siswa mengalami miskonsepsi dan kesulitan
dalam memahami gaya dan gerak. Kemudian kesalahan siswa berpikir pada
Hukum II Newton, yaitu jika benda memiliki massa yang besar maka memiliki
gaya yang besar pula. Selain itu, siswa tidak paham konsep dalam menganalisis
gambar terkait Hukum III Newton. Oleh karena itu, kami fokus pada bagaimana
cara mengatasi miskonsepsi di materi Hukum Newton.

1. Siswa kurang meminat belajar fisika


Rendahnya minat ini berdampak pada rendahnya perhatian siswa pada saat
pembelajaran fisika,kehadiran siswa menjadi rendah dan menyebabkan siswa
tidak mempelajari kembali pembelajaran fisika pada saat dirumah.
2. Siswa tidak memiliki kemampuan dasar untuk belajar fisika
Rendahnya kemampuan siswa ini menyebabkan mereka kurang
mampumemahami penjelasan guru dan tidak mampu memahami penjelasan
pelajaran buku paket fisika.

2.2 Ide Yang Dihasilkan Untuk Menangani Masalah

Adapun model pembelajaran yang akan digunakan dalam menunjang


penguasaan konsep siswa ini diharapkan siswa dapat menguasai konsep Hukum
Newton dengan baik. Sehingga dalam hal ini kami ingin menerapkan model
pembelajaran Experiential Learning yang merupakan model pembelajaran bersifat
kontruktivis, holistik, dan mengubah pengalaman menjadi pengetahuan.

3
Dalam hal ini kami akan menerapkan suatu pembelajaran yang
berhubungan dengan mengubah pengalaman menjadi pengetahuan melalui
demonstrasi yang dilakukan guru didepan kelas menggunakan suatu alat peraga
yaitu :
“MOBIL ROKET AIR SEDERHANA”

I. Dasar Teori

Mobil roket air sederhana inimerupakan suatu permainan yang


menggunakan prinsip tekanan udara. Jika dimampatkan pada tekanan tertentu
udara mempunyai energi untuk mendorong sesuatu. Udara yang dimampatkan
padamobil roket air akan mendorong air keluar, karena lubang untuk keluarnya air
yang terdorong oleh udara kecil maka mempunyai kecepatan dan energi yang
cukup besar.

Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas


sehingga mobilroket bisa meluncur kedepan. Komposisi air dan udara juga
mempunyai perbandingan tertentu agar menghasilkan dorongan yang maksimal.
Karena besarnya tekanan udara yang dimampatkan harus sesuai dengan air yang
di isi, sehingga pada akhirnya udara yang dimampatkan cukup untuk mendorong
air yang diisikan ke dalam badan roket.

Jadi mobil roket ini berkaitan dengan hukum Newton 3 /aksi-reaksi yang
berisi : “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda
kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut
memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.”

Secara matematis hukum Newton ini dapat dituliskan dengan :

F= -F atau Gaya yang diberikan oleh benda A = -Gaya yang diberikan oleh
benda B.

Mobil roket air memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas,
dengan mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang
sama besar, dengan mendorong roket air ke depan. Gaya dorong yang diberikan
gas kepada mobil roket air sama besar dengan gaya yang diberikan roket air

4
kepada gas, hanya arahnya berlawanan. Roket air mendorong gas ke bawah, gas
mendorong roket air ke atas. Inilah yang disebut hukum aksi-reaksi / hukum
newton 3.

II . Cara Pembuatan Alat

a) Alat dan Bahan :

1. Botol bekas berukuran besar ( 800 ml)

2. Pisau

3. Tang

4. Pompa angin

5. Mobil mainan

6. Gunting

7. 1 dop ban pada sepeda motor

8. Kertas

9. Double tip/lem

10. Perban/ selotip

11. Corong

12. Kawat secukupnya ( 1 m )

b) Cara Membuat Alat :


1. Buka tutup botol , ambil tutup botol tersebut
2. Lalu, lubangi dengan menggunakan pisau ( ukuran lubangnya di sesuaikan
dengan ukurannya cop nya ).
3. Masukkan dop ban sepeda motor yang sudah disediakan ke dalam tutup botol
tersebut
4. Jika sudah masuk pada tutup botol, rapatkan ( baut dan mur pada dop ban
sepeda motor) dengan menggunakan tang, agar tidak terjadi kebocoran
5. Pada ujung badan botol, diberi selotip/ perban , agar lebih rapat lagi
6. Isilah botol dengan 400 ml (setengah dari volume botol) air/zat cair

5
7. Lalu, pasanglah tutup dan badan botolnya kembali
8. Bila perlu supaya memperindah tampilan , hiaslah botol tersebut dengan
menempelkan kertas yang telah disediakan
9. Pasang botol tersebut pada mobil mainan yang sudah disediakan, kemudian
ikat dengan menggunakan kawat , agar botol menyatu dengan mobil mainan
tersebut.
10. Selesai , mobil roket air sederhana siap untuk digunakan

III. Praktikum

a). Tujuan :
1. Agar dapat membuktikan dasar teori newton melalui alat yang sederhana
yaitu mobil roket air.
2. Agar dapat Mengetahui prinsip kerja/ cara kerja Roket Air
3. Agar dapat mengetahui bagaimana langkah atau cara membuat roket air
4. Untuk mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas
yang sudah tidak terpakai.

b). Langkah-langkah kerja :

a. Pastikan bahwa botol sudah terisi dengan air/bensin bervolume setengah


dari volume botol
b. Masukkan ujung dop ban sepeda motor yang sudah menempel rapat pada
tutup botol pada pompa
c. Lalu, pompalah .
d. Setelah kira-kira tekanan gasnya cukup kuat ,lepaskan ujung pompa
dengan ujung mobil roket (Saat kran dibuka udara tersebut akan bergabung
bersama air dan membuat air yang berada didalam roket merasa terdesak
keluar. Ketika tekanan udara semakin kuat dan ruang yang ada didalam
roket sudah terasa penuh maka aliran udara dan air tersebut akan meluncur
kedepan)
e. Maka mobil roket ini akan melaju cepat kedepan

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model pembelajaran dapat digunakan dalam menunjang penguasaan


konsep siswa dalam menguasai konsep Hukum Newton dengan baik. Sehingga
dalam hal ini kami menerapkan model pembelajaran Experiential Learning yang
merupakan model pembelajaran bersifat kontruktivis, holistik, dan mengubah
pengalaman menjadi pengetahuan.
Dalam hal ini kami menerapkan suatu pembelajaran yang berhubungan
dengan mengubah pengalaman menjadi pengetahuan melalui demonstrasi yang
dilakukan guru didepan kelas menggunakan suatu alat peraga.

3.2 Saran

Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah


ini, maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan
sarannya, penulis ucapkan terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nuriyah, Rifqiyatun, Lia Yuliati, Edi Supriana. 2017. Eksplorasi Pemahaman


Konsep Hukum Newton Siswa. Jurnal Pros. Seminar Pend. IPA
Pascasarjana UM. Vol. 02. Hal : 264-270.
Zahroh, Shofi Hikmatuz , Parno, Nandang Mufti. 2017. Analisis Pemahaman
Konsep Siswa Pada Hukum Newton. Jurnal Pros. Seminar Pend. IPA
Pascasarjana UM. Vol. 02. Hal : 293-300.

Anda mungkin juga menyukai