Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“DERET TAK HINGGA”

CHRISTIAN MD SIMBOLON (4193121031)


MELISA DURFANA (4191121038)
RIKA ASTUTI (4191121004)
YUNI ANGGREANI (4193121017)

KELAS : FISIKA DIK D 2019


MATA KULIAH : FISIKA MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU : YULIFDA TANJUNG.,S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Journal Review
sebagai tugas mata kuliah Fisika Matematika

Critical Journal Review ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan dan kritikan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Critical Journal Review ini. Dan tak lupa kami juga berterima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Fisika Matematika yaitu ibu Yulifda Tanjung, S.Pd, M.Pd. Harapan
kami semoga Critical Journal Review ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Critical Journal
Review ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Medan, 27 Oktober 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR..........................................................................................2
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................................3
BAB II IDENTITAS JURNAL................................................................................................. 4
2.1 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 1.....................................................................................4
2.2 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 2.....................................................................................1
2.3 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 3.....................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................11
3.1 Perbandingan Isi Jurnal.................................................................................................. 11
3.2 Kelebihan....................................................................................................................... 11
3.3 Kekurangan.................................................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
4.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Riview adalah suatu tugas untuk meringkas dan mengevaluasi sebuah
tulisan. Tugas meringkas dan mengevaluasi ini berupa, journal, buku ataupun artikel.
Penugasan Critical Journal Review ini juga merupakan bentuk pembiasaan agar mahasiswa
terampil dalam menciptakan ide-ide kreatif dan berpikir secara kritis ataupun analitis sehingga
pada saat pembuatan tugas-tugas yang sama mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin
mahir dalam penyempurnaan tugas tersebut.
Pembuatan tugas Critical Journal Review ini juga melatih, menambah, serta
menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu karya
berdasarkan data yang faktual sehingga dengan begitu tercipta lah mahasiswa-mahasiswa yang
berkarakter logis serta analisis.

1.2 Tujuan
1.Penyelesaian tugas mata kuliah Fisika Matematika
2.Menambah wawasan ilmu yang lebih luas tentang Fisika Matematika
3.Meningkatkan motivasi pembaca untuk lebih berpikir secara kritis

1.3 Manfaat
1.Dapat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena yang berkembang
2.Dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran
3.Dapat membantu kita untuk berpikir lebih rasional serta mengkondisikan akal untuk
berpikir secara radikal
BAB II
IDENTITAS JURNAL
2.1 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 1

A.IDENTITAS JURNAL

Judul : Pengelompokkan Pola Curah Hujan yang Terjadi Di Beberapa Kawasan


P.Sumatera Berbasis Hasil Analisis Teknik Spektral
Nama : Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Penulis : Edi Hermawan
E-mail : eddy_lapan@yahoo.com
Penerbit : Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan
Antariksa (LAPAN)
Tahun Terbit : 2010
Edisi : Vol. 11 No. 2

B. RINGKASAN JURNAL
Adapun metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan analisis Fast Fourier
Transform (FFT). Analisis Spektral merupakan suatu metode untuk melakukan transformasi
dari domain waktu ke domain frekuensi, sehingga kita dapat melihat pola periodiknya, untuk
kemudian dapat ditentukan jenis dari pola cuaca yang terlibat. Keberadaan pola osilasi pada
suatu deret waktu dapat dilihat dari unsur-unsur periodik yang terkandung didalamnya.
Analisa spektral adalah suatu cara yang umumnya digunakan untuk melihat adanya suatu
periodisitas yang mungkin tersembunyi dalam data deret waktu tersebut.
Dalam analisa spektral dilakukan suatu transformasi dari domain waktu ke domain
frekuensi dimana pola osilasi akan terlihat sebagai puncak (peak) energi spektral pada
frekuensi tertentu. Salah satu metoda analisis spektral yang umum digunakan adalah FFT
(Fast Fourier Transform) dengan keterangan rinci sebagai berikut. Definisi deret fourier
adalah sebagai berikut:
Maka jika argumen t diganti dengan variabel integrasi bebas dan mensubtitusikan

pada persamaan 3.1 di atas untuk a0, an, dan bn akan diperoleh:

Deret tak hingga pada ruas kanan persamaan 3.2 di atas akan konvergen ke suatu nilai
f(t) jika t tidak mempunyai diskontinuitas dan konvergen ke ½ [f(t+) +f(t -)], jika t
mempunyai diskontinuitas. Dari persamaan 3.2 diperoleh bahwa f(T/2) = f(-T/2), yaitu harga
f(t) pada kedua ujung dari interval yang berurutan. Ini dianggap sebagai syarat batas dari f(t).
Syarat ini dapat dihilangkan dengan menganggap bahwa kita mempunyai diskontinuitas yang
terbatas pada kedua ujung tersebut, oleh syarat Dirichlet, maka nilai pada titik ujung tersebut
adalah:

Deret fourier di atas dapat ditulis dalam bentuk:

Faktor Cos(2n T) (t ) yang muncul pada persamaan deret fourier di atas disebut sebagai

Kernal Dirichlet. Misalkan:


disubstitusikan kedalam persamaan 3.4 diperoleh:

Jika T , maka :

Persamaan di atas dikenal sebagai Integral Fourier. Analisis lebih lanjut tentang

Transformasi Fourier menyatakan jika suatu fungsi bila ditransformasikan, bentuk

transformasi sinus dan cosinusnya didefinisikan sebagai berikut:

Kemudian diperkenalkan pula fungsi yang didefinisikan oleh persamaan berikut:

Dengan menguraikan fungsi cosinus dalam persamaan integral fourier 3.5 dan

memasukan a( ) dan b( ) maka integral fourier dapat ditulis dalam bentuk:


dengan mengambil dari persamaan diperoleh:

dengan :

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tranformasi Fourier

(Tranformasi Fourier kompleks atau Spektrum Fourier) dari suatu fungsi f(t) adalah F( :

Persamaan ini merupakan analisis fourier dari f(t).

adalah spektrum fasa dengan n = kadang-kadang disebut juga sebagai

phase-lag spektrum. Langkah berikutnya adalah melakukan invers transformasi Fourier


sebagai berikut:
Persamaan ini merupakan sistesis fourier dari f(t), yaitu sintesis dari berbagai

komponen spektral F( ke fungsi asalnya f(t). Fungsi f(t)dan F( disebut pasangan fourier,

dualisme pasangan fungsi tersebut dinyatakan dengan: f(t) F( . Dengan menggunakan

sifat ortogonalitas dari fungsi trigonometri, faktor berfungsi sebagai sebuah operator,

yang hanya mempunyai komponen berfrekwensi dari f(t) atau dengan kata lain, F( adalah

rata-rata dari komponen f(t) tersebut yang mempunyai frekwensi . Apabila F( disebut

dalam satuan interval frekwensi, kuantitas F( disebut sebagai spektral density (kerapatan

spektral), dan F( disebut amplitudo density (kerapatan amplitudo). Analisis spektral pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab versi 6.5.
2.2 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 2

A. IDENTITAS JURNAL
Judul : Implementasi Alat Peraga LDG’S Dalam Mengembangkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Deret Geometri Tak
Hingga
Nama : Journal homepage: http://joutnal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika
Penulis : Idris Iskandar & Dwi Gustiyono
Penerbit : Sesiomadika
Tahun Terbit : 2018

B. RINGKASAN
Deret geometri tak hingga adalah jumlah dari ∞ suku pertama barisan geometri dengan
rasio antarsuku k kali suku sebelumnya dan k adalah suatu bilangan real. Deret geometri tak
hingga konvergen adalah deret geometri tak hingga dengan r rasio −1 < 𝑟 < 1. Deret
geometri tak hingga konvegen dapat diselesaikan dengan menjumlahkan limit tiap sukunya
sehingga solusinya bersifat pasti. Rumus deret geometri tak hingga konvergen adalah

Dengan:
𝑆∞ = jumlah ∞ suku deret geometri tak hingga
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio.
Alat peraga LDG’S dapat digunakan untuk deret geometri dengan rasio 1/2. Oleh karena itu,
penulis akan membatasi materi pada deret geometri tak hingga dengan rasio 1/2. Jadi, deret
geometri tak hingga konvergen dengan rasio 1/2 adalah jumlah dari ∞ suku pertama barisan
geometri dengan rasio antarsuku 1/2 kali suku sebelumnya.
Soal cerita (ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis): Seorang Profesor
meneliti tinggi ombak yang mendekati pantai. Profesor tersebut bermaksud menghitung
jumlah tinggi ombak dihitung dari 100 m menuju pantai hingga tepat di bibir pantai. Profesor
mendapatkan tinggi ombak di 100 m menuju pantai setinggi 4 m. Tinggi suatu ombak ke
ombak berikutnya adalah 1/2 kalinya. Hitunglah jumlah tinggi ombak dari titik awal hingga
bibir pantai!
Alternatif solusi 1 (manual):
Diketahui:

r = 1/2
Ditanyakan:
𝑆∞
Solusi:
Model matematikanya

Suku yang merupakan bilangan bulat dapat langsung kita jumlahkan


4+2+1=7
Suku yang merupakan bilangan pecahan dapat diselesaikan dengan bantuan alat peraga
LDG’S

Hal ini karena r = 1/2 berada pada interval −1 < 𝑟 < 1 sehingga persamaan (2)
merupakan deret geometri tak hingga konvergen. Oleh karena itu, dapat diselesaikan
dengan bantuan alat peraga LDG’S.
Berdasarkan cara penggunaan alat peraga LDG’S yang telah dibahas sebelumnya
diperoleh hasil persamaan tersebut adalah 1 yang dipaparkan sebagai berikut,

Dengan menjumlahkan hasil dari persamaan-persamaan sebelumnya diperoleh:

=7+1
=8
Jadi, jumlah tinggi ombak dari titik awal hingga bibir pantai adalah 8 m
2.3 Identitas Dan Ringkasan Jurnal 3
A. IDENTITAS JURNAL

Judul :PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA


MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XII SMA
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
Nama : Jurnal MATHEdunesa
Penulis : Mila Wahyuningtyas & Kusrini
Penerbit : UNESA
Tahun Terbit : 2013
Edisi : Vol 2 . No 2

B. RINGKASAN
Jika banyak suku-suku penjumlahan deret geometri itu bertambah terus mendekati tak
hingga, maka deret geometri semacam ini dinamakan deret geometri tak hingga
(Wirodikromo, 2007: 266). Deret geometri tak hingga ditulis sebagai berikut :
+ + +…+ +…= Jumlah dari + r+ +…+ +…

Deret geometri tak hingga dilambangkan dengan S

S= =
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbandingan Isi Jurnal
a.Keterkaitan Antar Topik
Ketiga jurnal yang kami bahas memiliki keterkaitan antar materi yaitu yang sama-sama
terdapat didalamnya membahas tentang deter tak hingga,akan tetapi ketiga jurnal memiliki
beberapa perbedaan dari penjelasan materi walalupn materi yang disampaikan itu sama.

b.Sistematika Penulisan
Penulisan pada jurnal yang pertama menurut kami sangat bagus karena menggunakan gaya
bahasa yang baik serta mudah dimengerti dan agak berbeda dengan jurnal pertama dan kedua
yang terdapat beberapa kata yang cukup sulit dipahami

3.2 Kelebihan
Kelebihan Jurnal 1

 Cover yang ditampilkan cukup menarik


 Penulisan yang rapid an menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti
 Dari segi materi banyak menampilkan gambar/grafik yang mempermudah dalam
proses pemahaman.
 Identitas jurnal sangat lengkap

Kelebihan Jurnal Pembanding 1


 Menampilkan dengan detail rumus-rumus yang memang sangat dibutuhkan dalam
pengerjaan soal
 Pada penulisan materi tidak bertele-tele sehingga pembaca dapat langsung memahami
inti dari penulisan jurnal

 Terdapat beberapa grafik yang ditampilkan untuk membantu dalam pemahaman


materi

Kelebihan Jurnal Pembanding ke 2


 Pada penulisan abstrak jurnal dengan menggunakan bahasa inggris
 Penulisan huruf,angka atau symbol-simbol matematika yang ditampilkan sangat jelas
dan bagus
 Terdapat beberapa gambar yang menarik
 Cover menarik dengan warna yang disajikan
3.3 Kekurangan

a) Kelemahan Jurnal 1

 Pada metode yang dijelaskan terdapat beberapa poin yang rancu atau sulit
dipahami
 Sub materi kurang banyak untuk menjelaskan seluruh bagian dari deret tak
hingga

b) Kelemahan Jurnal Pembanding 1

 Penulisan jurnal yang belum 100 % menggunakan gaya bahasa yang baik
sesuai dengan EYD

 Referensi dari jurnal belum memuat dari jurnal-jurnal internasional yang


berbahasa inggris

 Jurnal tidak menampilkan saran bagi pembaca


c). Kelemahan Jurnal Pembanding 2

 Penulisan identitas jurnal yang kurang lengkap


 Grafik sedikit ditampilkan
 Terdapat perbedaan konsep dengan jurnal-jurnal yang lain
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil perbandingan ketiga jurnal, dapat disimpulkan bahwa ketiga Jurnal
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Baik dilihat dari segi struktur,
penggunaan tata bahasa, lay out, kelengkapan materi yang dibahas, metode penelitian bahkan
sampai kepada hasil dan pembahasannya.

4.2 Saran
Saran dari penulis jika kita ingin paham dengan materi yang disajikan agar memperbanyak
referensi kita tidak cukup dengan satu jurnal saja melainkan dapat beberapa jurnal,karena
semakin banyak referensi yang dibaca maka semakin banyak pula ilmu yang didapat
DAFTAR PUSTAKA

Alghadari, F. (2017). Menentukan Jarak Pada Ruang Dimensi Tiga Dengan Analisis Vektor.
85-94.

Haradi, A. P. (2018). Kajian Teori Penyelesaian Masalah Jarak Dan Sudut Pada Bangun
Ruang Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Vektor. Jurnal Pedagogik, 52-66.

Utomo, K. S. (2014). Redifinisi Besaran kerja, Daya, dan Energi Sebagai Besaran Vektor.
Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan , 39-50.

Anda mungkin juga menyukai