Anda di halaman 1dari 46

PROJECT

MODUL PENERAPAN KONSEP FISIKA UNTUK BIDANG BIOLOGI


DAN KIMIA

Dosen Pengampu :

Deo Demonta Panggabean, M.Pd

Disusun Oleh (Kelompok IV)

1. Hijria Br. Tarigan (4181121021)


2. Reivira Arafah (4181121020)
3. Eka Setiaji Silaban (4183121034)
4. Gerhat Moses Pakpahan (4183121031)

Mata kuliah : Fisika Interdisiplin ilmu

Prodi : Pendidikan Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Project pada mata
kuliah Fisika Interdisiplin Ilmu dengan tepat waktu. Ini disusun untuk memenuhi tugas Project
yang diberikan oleh dosen pengampu Bapak Deo Demonta Panggabean, M.Pd, dalam rangka
menerapkan kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas ini, oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang membangun. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan project ini selanjutnya. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.

Medan, 17 Desember 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

 1.1 Latar Belakang...................................................................................................3


 1.2 Tujuan................................................................................................................3
 1.3 Manfaat..............................................................................................................4

BAB II ISI...........................................................................................................................5

 2.1 Bab I Konsep Mekanika Untuk Bidang Biologi dan kimia...............................5


 2.1 Bab II Konsep Material Dalam Bidang Biologi Dan Kimia..............................16
 2.3 Bab III Konsep Gelombang Dalam Biologi Dan Kimia....................................21
 2.4 Bab IV Konsep Listrik Dan Magnet Dalam Bidang Biologi Dan Kimia..........28
 2.5 Bab V Konsep Fisika Kuantum Dalam Bidang Biologi Dan Kimia.................33

BAB III PENUTUP...........................................................................................................43

 3.1 Kesimpulan........................................................................................................43
 3.2 Saran..................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................44

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modul merupakan suatu unit pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan
belajar. Salah satu tujuan pengajaran modul ialah membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar
menurut kecepatan masing-masing. Dianggap bahwa siswa tidak akan mencapai hasil yang sama
dalam waktu yang sama dan tidak sedia mempelajari sesuatu pada waktu yang sama. Pengajaran
modul juga memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing,
oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu
berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Karakteristik modul
pembelajaran sebagai berikut :

1. Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak
lain. 
2. Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari
terdapat didalam satu modul utuh.
3. Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak
harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
4. Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan
ilmu dan teknologi.
5. User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/akrab dengan
pemakainya.
6. Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.

1.2 Tujuan
1. Untuk Menyelesaikan tugas Project mata kuliah Fisika Interdisiplin Ilmu.
2. Untuk mengkaji kembali pengetahuan yang telah penulis dapat pada kuliah Fisika
Interdisiplin Ilmu.
3. Dengan adanya Project ini, dapat menambah wawasan penulis dan pembaca.
1.3 Manfaat

3
Dengan adanya Project ini diharapkan mahasiswa/i dapat menambah wawasan serta imlu
pengetahuan tentang penerapan-penerapan fisika untuk bidang biologi dan kimia. Dan dengan
adanya Project ini juga diharapkan mahasiswa/i bisa lebih berpikir secara kritis.

4
BAB II

ISI

2.1 Bab I Konsep Mekanika Untuk Bidang Biologi Dan Kimia

A. Biomekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan
mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang
ilmu dalam fisika.Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. (Biomekanika_teaching.htm, 2008 :
1).Analisis biomekanika dalam gerakan dasar anggar ini bertujuan untuk mengetahui
prinsip-prinsip fisika yang mempengaruhi gerakan dasar yang terdiri dari sedia,
step/langkah, dan serang.

Ilmu Biomekanika membahas mengenai manusia dari segi kemampuan-kemampuannya


seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan ketelitianBiomekanika didefinisikan sebagai bidang
ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,


analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran. Dalam
melakukan tugas-tugas yang manipulatif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:

1. Menyeimbangkan antara gerakan yang statik dan gerak yang dinamis.


2. Menjaga kekuatan otot, dimana pemakaian otot maksimum di bawah 15%.
3. Mencegah Range of Motion (ROM) sendi yang berlebihan.
4. Menggunakan grup otot yang lebih kecil untuk kecepatan dan ketelitian.
1) Tujuan Biomekanika

5
• Mencegah gangguan/cedera pada sistem otot rangka (MSDs)
• Memperbaiki kondisi tempat kerja
• Meningkatkan kinerja organisasi (effisiensi, kualitas dan kepuasan pekerja)
• Panduan prinsip :Maintain D < C
D: task Demands (force, moment, etc.)
C: human Capacity (strength, tissue tolerance, etc.)
Faktor-faktor Resiko terkait Permasalahan MSDs (hand & wrist):

• Masalah postur kerja yang tidak normal


• Pekerjaan yang berulang (repetitif)
• Durasi kerja yang lama
• Pembebanan statis pada otot
• Tekanan kontak fisik
• Getaran
• Temperatur
2) Penerapan Konsep Fisika dalam Bidang Biologi

a. Analisis secara biomekanika dalam gerakan dasar angga

Analisa biomekanika dalam gerakan dasar anggar ini dimulai dengan meminta atlet
berpakaian lengkap pakaian anggar. Langkah awal adalah mengambil gambar atlet saat
posisi sedia yang benar, condong ke depan dan condong ke belakang. Gambar diambil
secara keseluruhan. Kemudian gerakan step atau langkah, diambil gambar pertama saat
sedia dan menuju langkah 5 hitungan, setiap pergerakan diambil gambar dari posisi awal
gerak sampai dengan posisi akhir gerak langkah. Selanjutnya mengambil gambar gerakan 3
hitungan langkah serang, setiap perpindahan gerakan diambil gambarnya. Hasilnya
semua gerakan yang diambil gambar, dianalisis secara biomekanika.

Maka dapat disimpulkan bahwa analisis secara biomekanika dalam gerakan


dasar anggar, benar adanya biomekanika atau prinsip prinsip fisika yang ada dalam
gerakan dasar anggar diantaranya, sedia, step/langkah dan serang. Hal inisesuai
dengan pengmatan setiap gerakan dasar dan dianalisis hubungan fisika apa saja
berdasarkan pengertian pengertian teroritis dari ilmu fisika yang ada dan dapat

6
diaplikasikanya ke dalam gerakan dasar anggar. Saat posisi sedia sebaiknya pada saat
posisi normal , tidak terlalu condong ke depan atau kebelakang dikarenakan untuk memudahkan
mobilitas bergerak , tidak hanya bergerak, saat posisi sedia normal akan lebih mudah
pula untuk gerakan kembali ke posisi semula.Letak titik berat selalu berubah sesuai
dengan sikap, dan sangat menentukan terhadap teknik gerak. titik berat tidak menetap
pada satu titik,tetapi bergerak mengikuti arah geraknya.Dapat disimpulkan biomekanika apa
saja pada gerakan dasar anggar adalah saat gerakan sedia terdapat Hukum 1 Newton,
titik berat, dan keseimbangan. Saat Gerakan step/langkah terdapat hubungan
kecepatan,jarak dan waktu, Hukum 3 Newton,titik berat dan gerak linear. Sedangkan
pada gerakan serang anggar terdapat Hukum 3 Newton, momentum,titik berat, Hukum 2
Newton.

b. Dalam Fluida (Gaya kapilaritas Xilem dan Floem)

Beberapa konsep yang dibahas adalah tekanan dalam fluida, adhesi, kohesi, dan
kapilaritas. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan area. Fluida dalam suatu wadah
memberikan tekanan ke semua arah. Gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja
tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. Di dalam zat cair molekul-
molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya diantara molekul-
molekul yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya antara molekul-molekul yang jenisnya
berbeda. Apabila adhesi lebih besar dari kohesi seperti pada air dengan permukaan gelas, maka
air akan berinteraksi kuat dengan permukaan gelas sehingga air membasahi kaca dan juga
permukaan atas cairan akan melengkung (cekung).

Keadaan ini dapat menyebabkan zat cair dapat naik ke atas oleh tegangan permukaan
yang arahnya ke atas sampai batas keseimbangan gaya ke atas dengan gaya berat cairan tercapai.
Jadi air dapat naik ke atas dalam suatu pipa kecil (yang disebut pipa kapiler). Ini dikenal sebagai
kapilaritas. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler. Apa yang
menyebabkan adanya peristiwa kapilaritas? Penyebabnya adalah karena ada tegangan
permukaan. Tegangan permukaan tersebut bekerja pada zat cair dengan dinding pipa kapiler.
Kapilaritas juga disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat cair. Jadi, kapilaritas
sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Mengapa air naik dalam pembuluh pipa kapiler,
karena adhesi air pada kaca lebih besar dari pada gaya kohesinya. Xilem dan floem adalah

7
jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam
tanah akan diserap oleh akar. Kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun
tumbuhan.

Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan
yang memerlukan zat makanan. Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya
terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun.
Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan tidak mempunyai
mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Air dapat diangkut naik dari akar
ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena
adanya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki
bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu
ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan
lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman,
air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang
berada pada tanah. Kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi.

c. Gaya pada tubuh dan Jaringan Otot

Konsep gaya senantiasa berkaitan dengan konsep gerak. Gaya dapat menyebabkan
sesuatu bergerak. Sekali pun gaya tidak selalu menyebabkan gerak. Gerak adalah suatu
tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia
disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama
antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot.
Sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi dan menggerakkan tulang.
Pada pergerakan pemain bola mengakibatkan otot-otot pada tubuh berkontraksi dan
menggerakkan tulang. Oleh karena itu, dalam pemain sepak bola melatih otot-otot tubuhnya
tidak sembarangan. Jika salah dalam menggerakkan tubuh justru dapat berakibat membuat otot
cidera. Gaya yang bekerja pada tubuh manusia dibagi dalam dua tipe yaitu: gaya pada tubuh
dalam keadaan statis, dan gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis. Tubuh dalam keadaan
statis/stasioner berarti tubuh dalam keadaan setimbang, berarti pula jumlah gaya dalam segala
arah sama dengan nol, dan jumlah momentum terhadap sumbu juga sama dengan nol. Sistem
otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil.

8
Gaya tubuh dalam keadaan statis/diam. Tubuh dalam keadaan statis berarti tubuh dalam
keadaan seimbang, dengan jumlah gaya kesegala arah = 0. Gaya tubuh dalam keadaan
dinamis/bergerak kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika tubuh sedang
bergerak untuk nilai ke segala arah relatif konstan pada akhir domain waktu. Dinamika gerak
benda bertujuan agar mengetahui gerak organ-organ dalam tubuh dengan memperhatikan
penyebab bergeraknya benda tersebut, dengan menggunakan konsep gaya atas dasar hukum
Newton. Gaya tubuh dalam keadaan dinamis dapat dipengaruhi faktor-faktor berikut: usia;
motivasi; lingkungan; kelelahan dan pengaruh obat.

d. Gaya Peristaltik makanan

Gerakan peristaltik pada sistem pencernaan bekerja pada laju yang berbeda sebagai
proses pada tahapan yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda. Jadi, peran peristaltik pada
sistem pencernaan bahwa makanan didorong ke bawah kerongkongan dan masuk ke perut,
kemudian peristalsis menggerakkan makanan dicerna melalui usus kecil dan besar dan kemudian
melalui rektum dan anus. Ini adalah serangkaian kontraksi otot polos dan relaksasi memindahkan
makanan dengan cara seperti gelombang melalui proses yang berbeda dalam saluran pencernaan.

e. Dalam Perindustrian

Ilmu mekanika digunakan untuk mengukur besarnya gaya yang dibutuhkan oleh seorang
operator untuk melakukan suatu pekerjaan dengan postur tubuhnya. Dengan ilmu biomekanika,
aplikasinya dalam industri menyatakan besarnya gaya otot yang diperlukan oleh seorang
operator dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika dan
mekanika. Dengan meng-aplikasikan ilmu biomekanika, kita mengetahui dan memahami serta
dapat menentukan sikap kerja yang berbeda dapat menghasilkan kekuatan atau tingkat
produktivitas yang terbaik. Dengan ilmu biomekanika, aplikasinya digunakan dalam
mengevaluasi pekerjaan operator sehingga dapat menghasilkan cara kerja yang lebih baik yang
meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada operator supaya tidak terjadi
kecelakaan kerja.Aplikasinya yang lain adalah menentukan perancangan sistem tempat kerja
dengan pertimbangan dari gerakan-gerakan tubuh manusia/ pekerja.Dengan ilmu biomekanika
ini, jelas bahwa kita akan lebih mudah untuk menentukan rancangan sistem tempat kerja, di

9
samping tingkat ergonomisnya tinggi (maksudnya tercipta keadaan lingkungan kerja yang
ENASE) maka tingkat produktivitas meningkat dan tingkat kecelakaan menjadi minimum.

f. Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan yaitu Gaya Berat Tubuh &
Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang.

Gaya pada tubuh ada 2 tipe :

a. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem
Pengumpil Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah
gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia
berfungsi sebagai sistem pengumpil. Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm
keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan
otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil.

b. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis yang dibagi menjadi 3 yaitu
1. Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh: kepala & leher
2. Gaya berat diantara titik tumpu dan Gaya otot.contoh: tumit menjinjit
3. Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat,contohnya gaya lengan
B. Hubungan Ilmu Fisika dan Kimia
Antara ilmu fisika dan ilmu kimia satu sama lain saling menguatkan. ada fenomena fisika
tertentu yang lebih mudah dijelaskan dengan ilmu kimia dan juga sebaliknya. Dalam bidang
keilmuan, juga dikenal yang namanya Kimia Fisik. Kimia Fisik adalah ilmu yang mempelajari
fenomena makroskopik, mikroskopik, atom, subatom dan partikel dalam sistem dan proses kimia
berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep fisika, dengan bidang khusus, termodinamika
kimia, kimia kuantum, dan kinetika. Kimia Fisik banyak menggunakan konsep-konsep dan
prinsip Fisika Klasik (seperti energi, entropi, suhu, tekanan, tegangan permukaan, viskositas,
hukum Coulomb, interaksi dipol), Fisika Kuantum (seperti foton, bilangan kuantum, spin,
kebolehjadian, prinsip ketakpastian), maupun Mekanika Statistik (seperti fungsi partisi,
distribusi Boltzmann). Bagian penting dari ilmu ini termasuk termodinamika kimia, kinetika
kimia, kimia kuantum, elektrokimia, kimia permukaan dan kimia padatan, dan
spektroskopi.Kimia fisik juga penting bagi ilmu material modern.

10
Pada satu sisi ilmu fisika dan kimia sangat bersinggungan yaitu pada bidang konfigurasi
elektron dalam atom. Ilmu fisika lebih mendalami mengapa elektron membentuk konfigurasi
tersebut sedangkan ilmu kimia mempelajari dampak dari konfigurasi elektron pada reaksi kimia.
Kalau membahas kimia maka akan terbatas pada reaksi senyawa dan unsur dimana atom-atom
akan saling bertukar tempat dan menyusun senyawa baru dengan melepas atau menyerap energi.
Sedangkan untuk reaksi nuklir dimana yang terjadi adalah pertukaran sub atomik seperti proton
dan neutron maka bidang ini tidak masuk kimia lagi tetapi sudah masuk bidang fisika nuklir.

1) Penerapan Konsep Fisika Pada Bidang Kimia


a. Konsep Materi dan Perubahanya
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai
volume). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh manusia merupakan materi. Materi
terdapat 3 macam wujud: liquid (cair), solid (padat), dan gas. Perubahan materi adalah perubahan
sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak.
Dalam membahas materi dan perubahannya ini tidak terlepas dari macam-macam zat yaitu terdiri
atas zat padat, cair dan gas.Mengenai hal tersebut tidak terlupakan bahwa ilmu fisika merupakan
ilmu yang mempelajari kejadian nyata yang berkaitan erat daalam kehidupan sehari-hari. Seperti
hal berikut ini, tentu kita tidak asing lagi dengan detergen dan noda pada pakaian, mengapa
detergen dapat menghilangkan noda yang menempel pada pakaian?. Hal tersebut tidak lepas dari
konsep materi dan menyangkut wujud zat ini, dalam membahas wujud zat tentu ada gaya tarik-
menarik molekul-molekul. Karena gaya tarik mini molekul ini maka detergen dapat mengangkat
noda pada pakaian. Sabun dan detergen dapat memperkecil pengaruh tegangan permukaan di
air.Tegangan permukaan di air murni sangat tinggi, sehingga kotoran baju masih melekat di baju.
Jika pada saat proses pencucian baju, air murni diberi detergen, tegangan permukaan air di
lubang-lubang kecil yang dibentuk oleh serat-serta baju menjadi berkurang oleh detergen,
sehingga kotoran dapat lepas dari lubang-lubang serat di baju. Sehingga dengan detergen kotoran
yang menempel pada baju dapat hilang.

Adapun zat yang dapat mengurangi tegangan permukaan di dalam cairan disebut surfaktan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi adalah apapun yang memiliki massa dan menempati ruang.
Suatu materi dapat mengalami perubahan yaitu perubahanfisika dan perubahan kimia.Perubahan
fisika adalah perubahan yang tidak meng_hasilkan zat baru, sedangkan perubahan kimia adalah

11
perubahan yang menghasilkan zat baru.Perubahan materi melibatkan sifat materi misalnya
perubahan fisika melibatkan sifat fisika suatu materi sedangkan perubahan kimia melibatkan
sifat kimia suatu materi (Tippler, 1998).Untuk lebih memudahkan untuk memelajari suatu materi
di alam ini maka perlu diklasifikasikan.Pengklasifikasian materi berdasarkan wujud dapat
dibedakan mejadi zat padat, cair, dan gas.Sedangkan pengklasifikasian materi berdasarkan
komponen_nya dapat dibedakan menjadi zat tunggal dan campuran.

b. Termokimia Dalam Buli-Buli


Prinsip kerja pada buli-buli (kantong air) ini sama halnya seperti prinsip kerja termokimia
pada termos tempat penyimpanan air panas. Buli-buli biasanya digunakan untuk
mengompres.Cairan yang dimasukan kedalam buli-buli ini biasanya H2O bersuhu tinggi (panas)
atau H2O bersuhu rendah (dingin).Air yang dimasukan kedalam buli-buli biasanya bersuhu 36̊ C
sampai 38̊ C jika panas.Buli-buli ini biasanya dipergunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit
perut, gigi, keram dan pegal dibagian otot kaki. Secara konduksi dimana terjadi pemindahan
panas dari buli-buli kedalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah,
sehingga akan terjadi penurunan ketegangan otot. Kompres ini dilakukan dengan menggunakan
buli-buli panas yang dibungkus dengan kain, dengan suhu berkisar antara 36̊ C sampai 38̊ C yang
ditempelkan pada sisi kanan atau sisi kiri pada bagian tubuh yang dirasa sakit atau pegal akibat
ketegangan otot. Air panas yang ada didalam buli-buli ini harus diganti secara berkala sekitar
tiap 5 menit sekali.Supaya suhu buli-buli dapat bertahan (tetap).Hal seperti ini dapat kita sebut
dengan reaksi eksoterm, karena suhu di luar buli-buli serta merta mempengaruhi keadaan suhu
didalam buli-buli.Yang pada akhirnya mengakibatkan suhu buli-buli menurun, karena suhu
diluar buli-buli lebih rendah daripada suhu yang ada didalam buli-buli.

c. Penerapan Termokimia Dalam Kabin Mobil

Jika anda seorang yang mengendarai mobil silakan buka jendela setelah anda masuk mobil
dan jangan terburu-buru menyalakan AC. Hal ini dilakukan agar udara yang ada di dalam mobil
bisa segera keluar dan tergantikan dengan udara yang lebih segar. Ternyata udara yang ada di
dalam mobil (saat diparkir) mengandung Benzene/Bensol. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh UC; dashboard mobil, sofa, air freshener akan memancarkan Benzene, hal ini bisa
disebabkan oleh suhu ruangan yang meninggi. Tingkat Benzene yang dapat diterima dalam
ruangan adalah 50mg per sqft. Sebuah mobil yg parkir di ruangan dengan jendela tertutup akan

12
berisi 400-800mg dari Benzene. Jika parkir di luar rumah di bawah sinar matahari pada suhu di
atas 60̊ F, tingkat Benzene berjalan sampai 2000-4000mg, 40kali dengan tingkat yang dapat
diterima. Orang-orang di dalam mobil pasti akan menyedot kelebihan jumlah toksin (racun). Jika
korban menghirup toksin ini pada high level benzene dapat mengakibatkan kematian, sedangkan
menghirup low level benzene dapat menyebabkan kantuk, pusing, mempercepat denyut jantung,
sakit kepala, tremors, kebingungan, dan ketidaksadaran.

d. Contoh beberapa penerapan fisika, khusus dalam kimia diantaranya


1. Biokimia, mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi
dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
2. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara
bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih,
khususnya dalam bidang kimia organologam.
3. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan
rantai karbon.
4. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan
dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya
termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika tatistika, dan spektroskopi.
Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik
melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya
berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
5. Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami
cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
6. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia
disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah
memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni
pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan

13
kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan
fisika benda kondensi dan fisika molekular.
7. Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi,
fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer,
kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan,
kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi,
petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.Pada kimia nuklir ada
beberapa yang dipelajari dalam bidang ilmu fisikanya. Sebelum membahas lebih dalam tentang
kimia nuklir perlu diketahui tentang atom terlebih dahulu.Atom adalah suatu kumpulan materi
yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan
beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti.Atom juga merupakan
satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya,
terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.

Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6
proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92
proton pada intinya adalah atom unsur uranium.Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau
molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif
(misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat
membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl).Contoh ion poliatom yang tidak
terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).Senyawa
merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang
menentukan susunannya.sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen
dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh
reaksi kimia.Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni
yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau
lebih atom yang terikat satu sama lain.

14
Suatu ‘zat kimia’ dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa,
unsur-unsur, atau senyawa dan unsur.Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll. Ikatan kimia
merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada
banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan
untuk menduga struktur molekular dan susunannya.Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika
klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik.Pada senyawa yang lebih
kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena
membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.Reaksi kimia
adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul.Reaksi ini bisa menghasilkan
penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua
atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.Reaksi kimia
selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat
molekul.Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan
menggunakan teori ini.Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat
secara realistis diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran
untuk sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori
fungsi kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya).Karenanya, pemahaman mendalam
mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting
dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.

Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia
kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan
dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial.
Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum
tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron. Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk
atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif
dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya
seperti helium, litium, dan karbon. Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika
yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum

15
kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat
reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan
bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya
konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.

2.2 Bab II Konsep Material Dalam Bidang Biologi Dan Kimia

A. Hubungan Material Dalam Biologi


Biomaterial adalah zat apa pun yang telah direkayasa untuk berinteraksi dengan sistem
biologis untuk tujuan medis - baik untuk terapi (mengobati, menambah, memperbaiki, atau
mengganti fungsi jaringan tubuh) atau diagnostik.Sebagai ilmu, biomaterial berusia sekitar lima
puluh tahun.Ilmu yang mempelajari tentang biomaterial disebut dengan ilmubiomaterial atau
rekayasa biomaterial .Ini telah mengalami pertumbuhan yang stabil dan kuat selama sejarahnya,
dengan banyak perusahaan menginvestasikan sejumlah besar uang untuk pengembangan produk
baru.Ilmu biomaterial meliputi ilmu kedokteran, biologi, kimia, teknik jaringan dan ilmu
material.

Implan pinggul adalah salah satu contoh penerapan biomaterial.

Perhatikan bahwa biomaterial berbeda dari material biologis, seperti tulang , yang
dihasilkan oleh sistem biologis.Selain itu, kehati-hatian harus dilakukan dalam mendefinisikan
biomaterial sebagai biokompatibel, karena spesifik aplikasi.Biokompatibel yang biokompatibel
atau cocok untuk satu aplikasi mungkin tidak biokompatibel di aplikasi lain.

Biomaterial dapat diturunkan baik dari alam atau disintesis di laboratorium dengan
menggunakan berbagai pendekatan kimia yang memanfaatkan komponen logam, polimer,
keramik atau material komposit.Mereka sering digunakan dan atau diadaptasi untuk aplikasi
medis, dan dengan demikian terdiri dari seluruh atau sebagian dari struktur hidup atau perangkat

16
biomedis yang melakukan, menambah, atau menggantikan fungsi alami.Fungsi tersebut mungkin
relatif pasif, seperti digunakan untuk katup jantung , atau mungkin bioaktif dengan fungsi yang
lebih interaktif seperti implan pinggul berlapis hidroksi-apatit.Biomaterial juga digunakan setiap
hari dalam aplikasi gigi, pembedahan, dan pemberian obat.Misalnya, konstruksi dengan produk
farmasi yang diresapi dapat ditempatkan ke dalam tubuh, yang memungkinkan pelepasan obat
dalam jangka waktu yang lama.Biomaterial juga dapat berupa autograft, allograft atau xenograft
yang digunakan sebagai bahan transplantasi.

a. Bioaktivitas
Kemampuan biomaterial yang direkayasa untuk menginduksi respon fisiologis yang
mendukung fungsi dan kinerja biomaterial dikenal sebagai bioaktivitas.Paling umum, dalam
gelas bioaktif dan keramik bioaktif istilah ini mengacu pada kemampuan bahan yang ditanamkan
untuk mengikat dengan baik dengan jaringan sekitarnya baik dalam peran osseokonduktif atau
osseoproduktif.Bahan implan tulang sering kali dirancang untuk mendorong pertumbuhan tulang
sambil larut ke dalam cairan tubuh di sekitarnya. [5] Jadi untuk banyak biomaterial,
biokompatibilitas yang baik bersama dengan kekuatan dan laju disolusi yang baik
diinginkan.Biasanya, bioaktivitas biomaterial diukur dengan biomineralisasi permukaan di mana
lapisan asli hidroksiapatit terbentuk di permukaan.

Perakitan sendiri adalah istilah paling umum yang digunakan dalam komunitas ilmiah
modern untuk menggambarkan agregasi partikel secara spontan (atom, molekul, koloid, misel,
dll.) Tanpa pengaruh gaya eksternal.Kelompok-kelompok besar dari partikel-partikel semacam
itu diketahui berkumpul menjadi susunan yang stabil secara termodinamika , secara struktural
terdefinisi dengan baik, cukup mengingatkan pada salah satu dari 7 sistem kristal yang
ditemukan dalam metalurgi dan mineralogi (misalnya kubik berpusat muka, kubik berpusat
tubuh, dll).Perbedaan mendasar dalam struktur kesetimbangan adalah dalam skala spasial sel
satuan (atau parameter kisi) di setiap kasus tertentu.

Swa-perakitan molekuler ditemukan secara luas dalam sistem biologis dan memberikan
dasar bagi berbagai macam struktur biologis yang kompleks.Ini termasuk kelas yang muncul dari
biomaterial yang secara mekanis lebih unggul berdasarkan fitur mikrostruktur dan desain yang
ditemukan di alam.Dengan demikian, perakitan mandiri juga muncul sebagai strategi baru dalam
sintesis kimia dan nanoteknologi .Kristal molekuler, kristal cair, koloid, misel, emulsi, polimer

17
yang dipisahkan fasa, film tipis dan lapisan tunggal yang dirakit sendiri semuanya merupakan
contoh jenis struktur yang sangat teratur yang diperoleh dengan menggunakan teknik ini.Ciri
pembeda dari metode ini adalah pengorganisasian mandiri.

b. Hierarki struktural
Hampir semua material dapat dilihat sebagai struktur hierarkis, terutama karena perubahan
skala spasial menyebabkan mekanisme deformasi dan kerusakan yang berbeda.Namun, dalam
bahan biologis, organisasi hierarki ini melekat pada mikro.Salah satu contoh pertama dari hal ini,
dalam sejarah biologi struktural, adalah pekerjaan hamburan sinar-X awal pada struktur hierarki
rambut dan wol oleh Astbury dan Woods.Dalam tulang, misalnya, kolagen adalah bahan
penyusun matriks organik - heliks rangkap tiga dengan diameter 1,5 nm.Molekul tropocollagen
ini diinterkalasi dengan fase mineral ( hidroksiapatit, kalsium fosfat) membentuk fibril yang
menggulung menjadi helikoid dengan arah yang bergantian."Osteon" ini adalah blok bangunan
dasar tulang, dengan distribusi fraksi volume antara fase organik dan mineral sekitar 60/40.Pada
tingkat kerumitan lain, kristal hidroksiapatit merupakan mineral trombosit yang berdiameter
kurang lebih 70–100 nm dan tebal 1 nm.Mereka awalnya berinti pada celah antara fibril kolagen.

Demikian pula, hierarki cangkang abalon dimulai pada tingkat nano, dengan lapisan organik
yang memiliki ketebalan 20-30 nm.Lapisan ini dilanjutkan dengan kristal tunggal aragonit
(polimorf CaCO3) yang terdiri dari "batu bata" dengan dimensi 0,5 dan finishing dengan lapisan
sekitar 0,3 mm ( struktur meso ).Kepiting adalah artropoda yang karapasnya terbuat dari
komponen keras termineralisasi (yang menunjukkan fraktur getas) dan komponen organik lunak
yang terutama terdiri dari kitin. Komponen getas disusun dalam pola heliks.Masing-masing
'batang' mineral ini (diameter 1 μm) mengandung serat chitin-protein dengan diameter sekitar 60
nm.Fibril ini terbuat dari saluran berdiameter 3 nm yang menghubungkan interior dan eksterior
cangkang.

Biomaterial digunakan dalam:

 Penggantian sendi
 Piring tulangLensa intraokular (IOL) untuk operasi mata
 Semen tulang
 Ligamen dan tendon buatan

18
 Implan gigi untuk fiksasi gigi
 Prostesis pembuluh darah
 Katup jantung
 Alat perbaikan kulit (jaringan buatan)
 Penggantian koklea
 Lensa kontak
 Implan payudara
 Mekanisme pemberian obat
 Bahan yang berkelanjutan
 Cangkok vaskular
 Stent
 Saluran saraf
 Jahitan bedah , klip, dan stapel untuk penutupan luka
 Pin dan sekrup untuk stabilisasi fraktur
 Mesh bedah

A. Hubungan Material Dalam Kimia


a. Struktur

Seperti disebutkan di atas, struktur adalah salah satu komponen terpenting dari bidang
ilmu material.Ilmu material mengkaji struktur material dari skala atom, hingga skala makro.
Karakterisasi adalah cara para ilmuwan meneliti struktur suatu material. Ini melibatkan metode
seperti difraksi dengan sinar-X, elektron, atau neutron, dan berbagai bentuk spektroskopi dan
analisis kimia seperti spektroskopi Raman, spektroskopi dispersi energi (EDS), kromatografi,
analisis termal, analisis mikroskop elektron, dll. Struktur dipelajari pada berbagai tingkatan,
sebagaimana dirinci di bawah ini.

b. Struktur atom
Ini berkaitan dengan atom-atom dari material, dan bagaimana mereka diatur untuk
memberikan molekul, kristal, dll. Sebagian besar sifat listrik, magnetik, dan kimia bahan timbul
dari tingkat struktur ini.Skala panjang yang terlibat adalah angstrom (Å). Ikatan kimia dan
pengaturan atom (kristalografi) adalah dasar untuk mempelajari sifat dan perilaku bahan apa pun.

19
c. Ikatan

Untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang struktur material dan bagaimana


hubungannya dengan sifat-sifatnya, ilmuwan material harus mempelajari bagaimana atom, ion,
dan molekul yang berbeda diatur dan terikat satu sama lain. Ini melibatkan studi dan penggunaan
kimia kuantum atau fisika kuantum.Fisika benda padat, kimia benda padat, dan kimia fisik juga
terlibat dalam studi ikatan dan struktur.

d. Kristalografi

Kristalografi adalah ilmu yang meneliti susunan atom dalam padatan kristal. Kristalografi
adalah alat yang berguna bagi para ilmuwan material. Dalam kristal tunggal, efek susunan kristal
atom sering mudah dilihat secara makroskopis, karena bentuk alami kristal mencerminkan
struktur atom. Lebih lanjut, sifat fisik sering dikendalikan oleh cacat kristal. Pemahaman tentang
struktur kristal merupakan prasyarat penting untuk memahami cacat kristalografi. Sebagian besar
bahan tidak terbuat sebagai kristal tunggal, tetapi dalam bentuk polikristalin yaitu sebagai
agregat dari kristal kecil dengan orientasi yang berbeda. Karena itu, metode difraksi bubuk yang
menggunakan pola difraksi sampel polikristalin dengan sejumlah besar kristal memainkan peran
penting dalam penentuan struktural. Sebagian besar bahan memiliki struktur kristal, tetapi
beberapa bahan penting tidak menunjukkan struktur kristal yang biasa. Polimer menampilkan
berbagai tingkat kristalinitas, dan banyak yang sepenuhnya nonkristalin.Kaca, beberapa keramik,
dan banyak bahan-bahan alami yang amorf, tidak memiliki urutan jarak jauh pada pengaturan
atom mereka.Studi tentang polimer menggabungkan unsur-unsur termodinamika kimia dan
statistik untuk memberikan deskripsi sifat fisik termodinamika dan mekanis.

e. Struktur nano

Struktur nano berurusan dengan objek dan struktur yang ada dalam kisaran panjang 1-100
nm.Dalam banyak bahan, atom atau molekul menggumpal bersama untuk membentuk objek di
skala nano.Ini menyebabkan banyak sifat listrik, magnetik, optik, dan mekanik yang menarik.

Dalam menggambarkan struktur nano perlu untuk membedakan antara jumlah dimensi pada
skala nano. Permukaan nanotekstur memiliki satu dimensi pada skala nano, yaitu ketebalan
permukaan suatu benda pada kisaran antara 0,1 dan 100 nm. Tabung nano memiliki dua dimensi

20
pada skala nano, yaitu diameter tabung pada kisaran antara 0,1 dan 100 nm, tetapi panjangnya
bisa jauh lebih besar. Dan partikel nano bola memiliki tiga dimensi pada skala nano, yaitu
partikelnya berkisar antara 0,1 dan 100 nm di setiap dimensi spasial. Istilah nanopartikel dan
partikel ultrahalus (UFP) sering digunakan secara sinonim meskipun UFP dapat mencapai
rentang mikrometer.Istilah 'struktur nano' sering digunakan ketika mengacu pada teknologi
magnetik.Struktur nano dalam biologi sering disebut ultrastruktur.

Bahan yang atom dan molekulnya membentuk konstituen dalam skala nano (yaitu bahan
yang membentuk struktur nano) disebut bahan nano atau nanomaterial.Nanomaterial adalah
subjek penelitian intens di komunitas ilmu material karena sifat unik yang mereka miliki.

Kimia material digunakan dalam :

 Logam dan alloy


 Polimer dan komposit
 Keramik ( material semen dan kaca)
 Material alamiah ( kayu dan karet)
 Material elektronik dan semikonduktor

2.3 Bab III Konsep Gelombang Dalam Biologi Dan Kimia

A. Pengertian Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat gerak gelombang dapat dipandang sebagai
perpindahan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi
Rumus dasar gelombang adalah :

Dengan :
v = kecepatan rambat
λ= Panjang gelombang

Sinar matahari ini termasuk salah satu dari gelombang elektromagnetik. Gelombang ini
bisa merambat dari sumber gelombang ke tempat lain tanpa bantuan medium. Jadi tidak perlu
21
adanya udara atau air buat merambat, berbeda dengan beberapa gelombang yang butuh medium
buat ngerambat.

Rambatan gelombang ini dari luar angkasa ke bumi membawa beberapa karakter
gelombang yang bisa diukur seperti kecepatan gelombang, amplitudo, frekuensi, dan panjang
gelombang.Cepat rambat energi elektromagnetik dalam bentuk gelombang ini tergolong konstan
sehingga panjang dan frekuensinya berbanding terbalik.

Jadi semakin tinggi level energi pada sumber energi atau sumber gelombang, bakalan bikin
panjang gelombangnya pendek dan frekuensinya makin tinggi. Karena ada banyak level
gelombang maka panjang gelombangnya juga bermacem-macem sehingga ada beberapa jenis
gelombang dalam spektrum elektromagnetik.

 Gelombang Radio
 Gelombang Mikro
 Gelombang Infrared
 Gelombang Tampak
 Sinar Ultraviolet
 Sinar X
 Sinar Gamma

B. Contoh Penerapan Konsep Gelombang Dalam Bidang Biologi


a. Gelombang Inframerah
Gelombang inframerah merupakan gelombang dengan rentang frekuensi 1011 Hz-1014 Hz.
Panjang gelombangnya sekitar 10-4 cm -10-1 cm. Berikut merupakan aplikasi gelombang
inframerah dalam bidang kesehatan :
1. Gelombang inframerah dapat mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini
disebabkan karena inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.
Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang
dapat meningkatkan cairan tubuh.
2. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah
akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan

22
meningkatkan temperaturkulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan
jantung.
3. Meningkatkan metabolisme tubuh. Jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun
dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban
liver dan ginjal.
4. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah,
memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
5. Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas
yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan
sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi
dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan tindakan
yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam
intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit
seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah
adanya gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh,
gelang tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian
kuman ataubakteri.
b. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet memiliki beberapa manfaat untuk kelangsungan kehidupan makhluk
di bumi, diantaranya :

1. Sumber alami vitamin D


2. Membantu pengobatan penyakit
Penyakit yang proses penyembuhannya dapat dibantu dengan sinar ultraviolet antara lain:

 Psoriasis, yaitu gangguan kronis pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik,gatal,
kering, muncul bercak merah yang menyakitkan. Peranan dari sinar UV adalah
dengan memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit serta mengurangi gejalanya.
 Lupus vulgaris ( TBC kulit ), yaitu penyakit yang menghasilkan borok besar pada
wajah dan leher. Penyakit ini sulit disembuhkan dan sering meninggalkan bekas luka
yang sangat menggannggu penampilan. Seorang dokter asal Denmark bernama Neils
Finzen mengembangkan sebuah penemuan berupa lampu UVB yang dapat
menyembuhkan penyakit ini.
23
 Vitiligo, yaitu hilangnya pigmentasi kulit yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel
penghasil pigmen / melanosit. Dalam pengobatannya, pasien diberikan obat yang
disebut psoralen untuk membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV dan
selanjutnya terkena radiasi UV – A.
3. Meningkatkan Mood
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat matahari antara lain dapat merangsang kelenjar
pineal dalam otak untuk memproduksi bahan kimia tryptamines. Sinar matahari berguna
untuk meningkatkan suasana hati (mood).
4. Membantu Proses Deteksi Makanan
Bagi hewan seperti burung, reptil, dan berbagai jenis serangga, sinar UV dapat membantu
untuk menemukan sumber makanan, seperti buah-buahan yang matang, bunga, serta biji-
bijian.
5. Membantu Proses Navigasi Serangga
Beberapa jenis serangga menggunakan pancaran sinar UV dari benda-benda langit untuk
membantu proses navigasi dalam penerbangan. Karena itulah terkadang pancaran cahaya
dapat menarik serangga terbang.
6. Membantu Proses Desinfeksi dan Sterilisasi Kuman dan Bakteri
Sinar UV sangat efektif membunuh mikroorganisme seperti virus dan juga bakteri
dengan cara menembus membran sel dan menghancurkan DNA, sehingga kemampuan
virus dan bakteri untuk bereproduksi dan berkembang biak bisa dihentikan. Seperti pada
dunia medis, sinar UV digunakan untuk mensterilkan alat-alat kesehatan, serta ruang
operasi.
7. Membantu Mencegah Berbagai Jenis Kanker
Sebuah penelitian menyatakan bahwa paparan sinar matahari dalam tingkat tertentu,
dapat membantu mencegah terjangkitnya berbagai jenis kanker, seperti kanker
payudara, kanker prostat, dan kanker usus.
8. Melindungi Kulit Saat Tersengat Sinar Matahari
Sinar UV dapat merangsang melanosit (sel yang terletak di lapisan paling bawah stratum
basal pada epidermis kulit, lapisan tengah mata, telinga dalam, meninges, tulang dan
jantung) untuk menghasilkan lebih banyak pigmen melanin. Hal ini nantinya akan
melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, seperti terjangkitnya kanker kulit. Selain itu,

24
sinar matahari juga dapat merangsang ketebalan lapisan bagian atas kulit.Hal inilah yang
menjadikan kulit lebih kuat menghadapi beberapa masalah, seperti luka dan paparan sinar
matahari itu sendiri.
9. Membantu Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Sinar ultraviolet dapat membantu proses fotosintesis yang menghasilkan zat makanan
seperti karbohidrat. Proses memasak makanan ini, dilakukan oleh tumbuh–tumbuhan
yang mengandung zat hijau daun (klorofil), alga dan beberapa jenis bakteri.
10. Membunuh Bakteri dalam Minuman
Pada depo-depo air, proses penyaringan air membutuhkan proses yang steril dan higienis
untuk menghasilkan air yang murni serta bebas dari kuman penyakit. Dalam proses
penyaringan ini, sinar ultraviolet digunakan untuk membunuh bakteri pada air yang
sedang di saring.
c. Sinar X
Sinar X merupakan suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
berkisar antara 0,01 hingga 10 nanometer dan memiliki frekuensi antara 1016 hingga 1021 Hz.
Panjang gelombang sinar ini lebih pendek daripada sinar UV dan lebih lama daripada sinar
gamma. Sinar X ditemukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari jerman yang bernama
Wilhelm Conrad Rontgent pada tahun 1895

Bidang Kesehatan

Seperti semua jenis tes kesehatan, X-ray sebaiknya hanya dilakukan untuk membantu
dalam diagnosis medis seseorang, agar tidak menimbulkan resiko yang justru membahayakan
bagi kesehatan.

Beberapa manfaat lain dari Sinar X dalam dunia kesehatan, antara lain :
 Sinar-X digunakan sebagai alat untuk menyelidiki penyebab dan gejala pada penyakit
pasien / mendiagnosa suatu penyakit.
 Dapat membantu mengkonfirmasi ada atau tidaknya suatu penyakit atau cedera pada
seorang pasien.
 Sebagai radioterapi untuk membunuh sel-sel tumor dan kanker.
 Mensterilkan peralatan medis.
d. Sinar Gamma

25
Sinar gamma berasal dari bahan radioaktif.Bahan radioaktif adalah bahan yang secara
alami memancarkan energi.Pancaran energi radioaktif bermacam-macam.Ada yang berbentuk
sinar X, sinar beta, dan sinar gamma.Pancaran bahan radioaktif dapat merusak sel tubuh makhluk
hidup.Artinya, jika makhluk hidup kena pancaran sinar radioaktif terlalu lama, maka makhluk
hidup bisa mati.Sedikit saja pancaran sinar radioaktif dapat mematikan bakteri dan serangga.
Sekali sorot, bakteri dan serangga akan langsung mati. Kekuatan sinar gamma sangat dahsyat.
Efek serta akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada manusia antara lain:
pusing-pusing, nafsu makan berkurang atau hilang, terjadi diare, badan panas atau demam, berat
badan turun, kanker darah atau leukimia, meningkatnya denyut jantung atau nadi, serta daya
tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya
berkurang.
Fungsi dari sinar gamma ini antara lain adalah:
 Membunuh bakteri jahat dan serangga yang merusak makanan
Ilmuwan menggunakan sinar gamma untuk membunuh bakteri jahat dan serangga
yang merusak makanan. Makanan yang disinari sinar gamma disebut makanan
iradiasi.Bagaimana makanan iradiasi dibuat?Makanan iradiasi dibuat dengan super hati-
hati.Karena sinar gamma hanya dapat diperoleh dari bahan radioaktif yang sangat
berbahaya.Bahan radioaktif ditaruh dalam kotak berlapis timah super tebal.Kotak berdinding
tebal ini disebut mesin penghasil sinar gamma.Ilmuwan harus memakai baju anti radiasi saat
mengutak-atik mesin sinar gamma.Makanan lalu dimasukkan dalam ruangan berlapis
timah.Makanan dihadapkan pada mesin penghasil sinar gamma.Lalu, sinar gamma disorotkan ke
makanan selama sedetik.Hasilnya 99% bakteri dan serangga langsung mati.
Uniknya, makanan iradiasi tidak beracun.Karena makanan iradiasi tidak bersentuhan
langsung dengan zat radioaktif.Dosis sinar gamma yang dipakai juga tidak merusak sel
makanan.Sel makanan tetap utuh sehingga gizi makanan tidak berkurang.Makanan jadi tahan
lama karena tidak ada bakteri dan serangga yang merusak makanan.Badan pangan dan kesehatan
dunia (FAO dan WHO) menyatakan makanan iradiasi tidak berbahaya bagi manusia.

C. Contoh Penerapan Konsep Gelombang Dalam Bidang Kimia


a. Spektrum Emusi

26
Cahaya terdiri dari radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang berbeda. Oleh
karena itu, ketika unsur-unsur atau senyawanya dipanaskan di atas api atau busur listrik mereka
memancarkan energi dalam bentuk cahaya. Analisis dari cahaya ini, dengan
bantuan spektroskop, memberi kita spektrum diskontinu.Spektroskop atau spektrometer adalah
alat yang digunakan untuk memisahkan komponen cahaya yang memiliki panjang gelombang
yang berbeda.Spektrum muncul dalam serangkaian garis yang disebut garis spektrum. Garis
spektrum ini disebut spektrum atom ketika ia berasal dari sebuah atom dalam bentuk unsur.
Setiap unsur memiliki spektrum atom yang berbeda.Pembentukan garis spektrum oleh atom-
atom suatu unsur menunjukkan bahwa atom dapat memancarkan energi hanya dalam jumlah
tertentu.Ini mengarah pada kesimpulan bahwa elektron terikat bukan tidak memiliki sejumlah
energi tetapi hanya sejumlah energi tertentu.
Spektrum emisi dapat digunakan untuk menentukan komposisi material, karena ia berbeda
untuk masing-masing unsur dalam tabel periodik. Salah satu contohnya adalah spektroskopi
astronomi: mengidentifikasi komposisi bintang melalui analisis sinar yang diterima.
Karakteristik spektrum emisi beberapa unsur terlihat jelas dengan mata telanjang ketika unsur-
unsur ini dipanaskan. Misalnya, ketika kawat platina dicelupkan ke dalam
larutan stronsium nitrat dan dikenakan nyala api, atom stronsium akan memancarkan warna
merah. Serupa dengan stronsium, ketika tembaga dikenakan nyala api, nyala api akan berwarna
hijau. Karakteristik khas ini memungkinkan unsur-unsur diidentifikasi melalui spektrum emisi
atomnya.Tidak semua sinar yang diemisikan dapat diterima mata telanjang, karena spektrum
juga mencakup sinar ultraviolet dan inframerah.Suatu emisi terbentuk ketika gas yang tereksitasi
dilihat langsung melalui spektroskop.
b. X-ray kristalografi 
X-ray kristalografi adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur atom dan
molekul kristal, di mana atom kristal menyebabkan seberkas sinar-X untuk menuju ke banyak
arah tertentu. Dengan mengukur sudut dan intensitas ini sampel akan terdifraksi. Salah satu
contoh alatnya adalah X-Ray Diffractrometer (XRD).Pengguna X-ray kristalografi dapat
menghasilkan gambar tiga dimensi dari kepadatan elektron dalam kristal. Dari kerapatan elektron
ini, posisi rata-rata dari atom dalam kristal dapat ditentukan, serta ikatan kimia mereka dan
berbagai informasi lainnya.

27
c. kolorimeter(menentukan konsentrasi larutan)

adalah alat yang digunakan dalam kolorimetri. Di bidang sains, kata ini umumnya
mengacu pada perangkat yang mengukur absorbansi pada panjang gelombang cahaya tertentu
oleh larutan yang spesifik.Perangkat ini biasa digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan
terlarut yang diketahui dalam larutan yang diberikan dengan penerapan Hukum Beer-Lambert,
yang menyatakan bahwa konsentrasi zat terlarut adalah sebanding dengan absorbansi.
d. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah sebuah instrument laboratorium yang menggunakan teknik
spektroskopi untuk mempelajari(menganalisa) tentang absorpsi dan emisi radiasi dari suatu
senyawa. Prinsip kerja dari spektrofotometer menganut hukum Lambert Beer. Dalam hukum ini
jika cahaya monokromatik yang melewati satu media, maka sebagian cahaya lainnya akan
diserap dan sebaian dipantulkan. Sementara sebagian lagi akan dipancarkan. Hukum Lambert
Beer ini akan berjalan jika:
 Sinar yang masuk atau yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan panjang
gelombang monokromatis.
 Penyerapan sinar dalam larutan tidak dipengaruhi adanya larutan lain dalam satu larutan.
 Penyerapan dapat terjadi di dalam volume larutan yang memiliki luas penampang (cuvet)
yang sama.
 Larutan yang diukur haruslah benar-benar jernih supaya tidak terjadi hamburan cahaya
partikel koloid.
 Memiliki konsentrasi analit yang rendah, sebab jika konsentrasi analitnya tinggi maka
akan mengganggu kelinearan grafik absorbansi.

2.4 Bab IV Penerapan Konsep Listrik Dan Magnet Pada Bidang Biologi Dan Kimia

A. Listrik dan Magnet

Medan magnet merupakan sebuah gambaran yang biasa kita gunakan untuk
merepresentasikan bagaimana gaya magnet terdistribusi diantara suatu benda bermagnet atau
disekitar benda bermagnet tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa magnet memiliki dua

28
kutub dimana jika kita dekatkan dua buah magnet maka dapat terjadi gaya tarik-menarik ataupun
gaya tolak-menolak tergantung kutub-kutub yang didekatkan. Selain itu, kita juga tahu bahwa
gaya tarik-menarik atau tolak-menolak tersebut memiliki batas jangkauan disekitar magnet
tersebut yang tidak bisa kita lihat. Medan magnet dapat mendeskripsikan bagaimana gaya yang
tidak terlihat tersebut disekitar magnet.

Magnet digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Pada beberapa alat elektronik yang


digunakan ternyata menggunakan magnet.Magnet dapat memberikan manfaat untuk menunjang
kegiatan yang dilakukan manusia.Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari hari
antara lain pada pengeras suara (speaker), mikropon, pintu kulkas, kompas, dinamo sepeda, alat
pengangkat besi, bel listrik, dan masih banyak yang lainnya.Kegunaan alat-alat tersebut adalah
untuk mempermudah pekerjaan manusia.Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan magnet dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Pengeras Suara
2. Mikropon
3. Pintu Kulkas
4. Kompas

B.Penerapan Listrik Magnet Dalam Biologi

a. Kelistrikan Dan Kemagnetan Dalam Tubuh


Kelistrikan memilki peranan penting dalam bidang kedokteran.Ada dua aspek kelistrikan
dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh
manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia.

b. Kelistrikan saraf
Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di bagi dalam 3 bagian
yaitu serat saraf tipe A, B, dan C. dengan mempergunakan mikroskop electron, serat saraf dibagi
dalam 2 tipe: yakni serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa myelin. Saraf bermielin banyak
terdapat pada manusia.Myelin merupakan suatu insulator (isolasi) makin menurun apabila
melewati serat saraf yang bermielin. Kecepatan aliran listrik pada serat saraf yang berdiameter
yang sama dan panjang yang sama sangat tergantung kepada lapisan mielin ini. Akson tanpa

29
mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan 20-50 m/detik.Serat saraf bermielin pada
diameter 10 um mempunyai 100 m/detik. Pada serat saraf bermielin aliran sinyal dapat meloncat
dari suatu simpul ke simpul yang lain.

Suatu saraf atau neuron membrane otot-otot pada keadaan istirahat (tidak adanya proses
konduksi implus listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak diluar sel dari pda di dalam sel, di
dalam sel akan lebih negative dibandingkan dengan di luar sel. Apabila potensial diukur dengan
galvanometer akan mencapai -90 m Volt, membrane sel ini disebut dalam keadaan polarisasi,
dengan potensial membrane istirahat -90 m Volt.

c. Perambatan Potensial Aksi


Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang.Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang
daerah sekitar sel membrane untuk mencapai aksi kesegala jurusan sel membrane, keadaan ini
disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

Setelah timbul potensial aksi, sel membrane akan mengalami repolarisasi sel membrane
disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter dibagi dalam 2 fase:

 Periode Refrakter Absolut, Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsure
kekuatan untuk menghasilkan aksi yang lain.
 Periode Refrakter Relatif, Setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka
dari periode refrakter absolute akan menjadi periode refrakter relatif, dan apabila ada
stimulus/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang
baru.

Sel membrane setelah mencapai potensial membrane istirahat, sel membran tersebut telah
siap untuk menghantarkan implus yang lain. Gelombang depolarisasi setelah mencapai ujung
dari saraf atau setelah terjadi depolarisasi seluruhnya, gelombang tersebut akan berhenti dan
tidak pernah aliran balik kearah mulainya datang rangsangan.

d. Kelistrikan pada sinapsis dan neuron


Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsi, berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal junction. Baik sinapsis maupun neuromyal junction

30
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke
sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena
pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan
tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi
sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.

e. Isyarat Magnet Jantung dan Otak

Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet sekitar
jantung disebabkan adanya aliran listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
Pencatatan medan magnet disebut magnetoksdiogram.Untuk mengukur medan magnet dari suatu
besaran benda diperlukan suatu ruang yang terlindung dan sangat peka terhadap detector medan
magnet (magnetometer). Detector yang dipergunakan yaitu SQUID ( Superconding Quantum
Interference Device) yang bekerja pada suhu 5 derajat K, dan dapat mendeteksi medan magnet
yang disebabkan arus searah atau arus bolak-balik. Ada 2 alat untuk mencatat medan magnet ini
antara lain:

f. Magnetokardiografi (MKG)

MKG memberi informasi jantung tanpa mempergunakan elektroda yang


didekatkan/ditempelkan pada badan, tidak seperti halnya pada waktu melakukan
EKG.Pencatatan dilakukan di daerah badan dengan jarak 5 cm. lokasi rekaman diberi kode B, D,
F, H, I, J, L (vertical).Horizontal dilakukan perekaman 5-6 kali dibubuhi huruf I dan ditandai
dengan angka (1, 3, 5, 9).Informasi yang diperlukan pada MKG tidak dapat dipakai sebagai EKG
oleh karena dalam pengukuran medan magnet mempergunakan arus searah yang mengenai otot
dan saraf. Perekaman MCG akan memberi informasi yang berguna dalam diagnosis apabila
dikerjakan pada waktu jantung mengalami serangan oleh karena pada saat ini dipergunakan arus
listrik.

g. Magnetoensefalogram (MEG)
MEG yaitu pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus
searah. Alat yang adalah SQUID magnetometer. Pada rithme alpha, medan magnet berkisar 1 x
10 pangkat -13 T. Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220 Volt dari pada

31
tegangan 80 Volt. Oleh karena, kuat arus pada tegangan 220 Volt lebih besar dari pada tegangan
80 Volt (R) sama.

 Basah atau tidaknya kulit penderita


 Basah tidaknya lantai
Dari sudut parameter-paraameter lainya :
 Jenis kelamin
 Frekuensi AC
 Duration
 Berat Badan
 Jalan yang ditempuh arus
Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam
tubuh.Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem saraf.Sistem
saraf di dalam tubuh mempuanyai listrik.Pada sistem saraf pusat dan sistem saraf ootonom.

C.Penerapan Konsep Listrik Magnet Dalam Kimia

a. Menentukan stuktur molekul

Intensitas medan magnet yang dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi yang sekarang
dikenal dengan efek Faraday, dapat dimanfaatkan dalam bidang kimia yaitu untuk menentukan
struktur molekul. Efek faraday merupakan peristiwa yang terjadi apabila suatu bahan optic aktif
ditempatkan pada arah medan tersebut sehingga arah polarisasinya diputar dengan sudut β sudut
rotasi sebanding dengan medan magnet B dan panjang d yang yang dilalui medium dimana
cahaya ditransmisikan.

b. Elektrolisis kimia

Selelektrolisis adalah selelektro kimia di mana energy listrik digunakan untuk menjalankan
reaksi redokstidak spontan.Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat
dengan menggunakan arus listrik. Faraday meneliti hubungan antara besarnya kuat arus yang
mengalir di dalam sel dan hasil kimia yang berubah di elektroda saat berlangsung proses
elektrolisis. Penelitian tersebut membuktikan bahwa electron merupakan pereaksi pembatas
dalam elektrolisis. Hukum Faraday yaitu jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi

32
memengaruhi hasil elektrolisis di bagian katoda.Keterkaitan antara muatan listrik dan molelek
tronini merupakan pondasi dasar untuk menyelesaikan permasalahan terkait elektrolisis.

Hal itu karena jumlah reaktan yang bereaksi maupun produk yang dihasilkan dipengaruhi
oleh jumlah molelektron yang mengalir dalam rangkaian selelektrolisis.Prinsip kerja
selelektrolisis adalah menghubungkan kutub negative dari sumber arus searah kekatode dan
kutub positif ke anode sehingga terjadi over potensial yang menyebabkan reaksi reduksi dan
oksidasi tidak spontan dapat berlangsung.Elektronakan mengalir dari katodeke anode. Ion-ion
positif akan cenderung tertarik kekatode dan tereduksi, sedangkan ion-ion negative akan
cenderung tertarik ke anode dan teroksidasi.

2.5 Bab V Konsep Fiskum Dalam Bidang Biologi Dan Kimia

A. Penerapan Konsep Fisika Kuantum Dalam Bidang Biologi

Biologi kuantum adalah studi tentang penerapan mekanika kuantum dan kimia teori pada
objek dan masalah biologis.Banyak proses biologis melibatkan konversi energi menjadi bentuk
yang dapat digunakan untuk transformasi kimia, dan bersifat mekanika kuantum.Proses tersebut
melibatkan reaksi kimia, penyerapan cahaya, pembentukan keadaan elektronik tereksitasi,
transfer energi eksitasi, dan transfer elektron dan proton (ion hidrogen) dalam proses kimia,
seperti fotosintesis, penciuman, dan respirasi seluler. Biologi kuantum dapat menggunakan
komputasi untuk memodelkan interaksi biologis dalam kaitannya dengan efek mekanis
kuantum.Biologi kuantum berkaitan dengan pengaruh fenomena kuantum non-trivial, yang dapat
dijelaskan dengan mereduksi proses biologis menjadi fisika fundamental, meskipun efek ini sulit
dipelajari dan dapat bersifat spekulatif.

Biologi kuantum adalah bidang yang sedang berkembang, sebagian besar penelitian saat
ini bersifat teoritis dan tunduk pada pertanyaan yang memerlukan eksperimen lebih
lanjut.Meskipun bidang ini baru saja menerima banyak perhatian, bidang ini telah
dikonseptualisasikan oleh fisikawan sepanjang abad ke-20.Pelopor awal fisika kuantum melihat
penerapan mekanika kuantum dalam masalah biologis.Buku Erwin Schrödinger tahun 1944,
What is Life?membahas aplikasi mekanika kuantum dalam biologi.Schrödinger
memperkenalkan gagasan "kristal aperiodik" yang berisi informasi genetik dalam konfigurasi

33
ikatan kimia kovalennya .Dia lebih lanjut menyarankan bahwa mutasi diperkenalkan oleh
"lompatan kuantum". Perintis lain Niels Bohr, Pascual Jordan, dan Max Delbruck berpendapat
bahwa ide komplementaritas kuantum adalah fundamental bagi ilmu kehidupan.Pada tahun 1963,
Per-Olov Löwdin menerbitkan terowongan proton sebagai mekanisme lain untuk mutasi DNA.
Dalam makalahnya, ia menyatakan bahwa ada bidang studi baru yang disebut "biologi kuantum".

Aplikasi Fisika Kuantum dalam Bidang Biologi :

a. Fotosintesis
Organisme yang menjalani fotosintesis menyerap energi cahaya melalui proses eksitasi
elektron pada antena.Antena ini bervariasi di antara organisme.Misalnya bakteri menggunakan
antena berbentuk cincin, sedangkan tumbuhan menggunakan pigmenklorofil dan menyerap
foton.Fotosintesis menciptakan eksitasi Frenkel , yang memberikan pemisahan muatan yang
diubah sel menjadi energi kimia yang dapat digunakan.Energi yang terkumpul di lokasi reaksi
harus ditransfer dengan cepat sebelum hilang akibat fluoresensi atau gerakan getaran
termal.Berbagai struktur, seperti kompleks FMO pada bakteri sulfur hijau, bertanggung jawab
untuk mentransfer energi dari antena ke lokasi reaksi.Studi spektroskopi elektron FT dari
penyerapan dan transfer elektron menunjukkan efisiensi di atas 99%, yang tidak dapat dijelaskan
oleh model mekanik klasik seperti model difusi.Sebaliknya, pada awal 1938, para ilmuwan
berteori bahwa koherensi kuantum adalah mekanisme transfer energi eksitasi.

Para ilmuwan baru-baru ini mencari bukti eksperimental dari mekanisme transfer energi
yang diusulkan ini.Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2007 mengklaim identifikasi

34
[9]
koherensi kuantum elektronik pada −196 ° C (77 K).Studi teoritis lain dari tahun 2010
memberikan bukti bahwa koherensi kuantum hidup selama 300 femtosekon pada suhu yang
relevan secara biologis (4 ° C atau 277 K).Pada tahun yang sama, percobaan yang dilakukan
pada ganggang kriptofit fotosintetik menggunakan spektroskopi gema foton dua dimensi
menghasilkan konfirmasi lebih lanjut untuk koherensi kuantum jangka panjang.[10] Studi ini
menunjukkan bahwa, melalui evolusi, alam telah mengembangkan cara untuk melindungi
koherensi kuantum untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.Namun, studi tindak lanjut kritis
mempertanyakan interpretasi hasil ini.Spektroskopi molekul tunggal sekarang menunjukkan
karakteristik kuantum fotosintesis tanpa gangguan gangguan statis, dan beberapa penelitian
menggunakan metode ini untuk menetapkan tanda tangan koherensi kuantum elektronik yang
dilaporkan ke dinamika nuklir yang terjadi di kromofor.

Sejumlah proposal muncul mencoba menjelaskan koherensi panjang yang tak


terduga.Menurut satu proposal, jika setiap situs di dalam kompleks merasakan kebisingan
lingkungannya sendiri, elektron tidak akan tetap berada di minimum lokal karena koherensi
kuantum dan lingkungan termal , tetapi melanjutkan ke lokasi reaksi melalui perjalanan
kuantum. Proposal lainnya adalah bahwa laju koherensi kuantum dan penerowongan elektron
menciptakan penyerap energi yang memindahkan elektron ke lokasi reaksi dengan cepat.Karya
lain menyarankan bahwa kesimetrian geometris dalam kompleks dapat mendukung transfer
energi yang efisien ke pusat reaksi, mencerminkan transfer keadaan sempurna dalam jaringan
kuantum.Selanjutnya, percobaan dengan molekul pewarna buatan menimbulkan keraguan pada
interpretasi bahwa efek kuantum bertahan lebih dari seratus femtoseconds.

Pada tahun 2017, eksperimen kontrol pertama dengan protein FMO asli dalam kondisi
ambien menegaskan bahwa efek kuantum elektronik hilang dalam 60 femtosekon, sementara
transfer eksiton keseluruhan membutuhkan waktu dalam urutan beberapa pikodetik.Pada tahun
2020, sebuah tinjauan berdasarkan koleksi luas eksperimen dan teori kontrol menyimpulkan
bahwa efek kuantum yang diusulkan selama koherensi elektronik berumur panjang dalam sistem
FMO tidak berlaku.Sebaliknya, penelitian yang menyelidiki dinamika transportasi menunjukkan
bahwa interaksi antara mode eksitasi elektronik dan getaran dalam kompleks FMO memerlukan
penjelasan semi-klasik, semi-kuantum untuk transfer energi eksiton.Dengan kata lain, sementara

35
koherensi kuantum mendominasi dalam jangka pendek, deskripsi klasik paling akurat untuk
menggambarkan perilaku jangka panjang eksiton.

Proses lain dalam fotosintesis yang memiliki efisiensi hampir 100% adalah transfer
muatan , sekali lagi menunjukkan bahwa fenomena mekanika kuantum sedang berperan.Pada
tahun 1966, sebuah studi tentang bakteri fotosintetik Chromatium menemukan bahwa pada suhu
di bawah 100 K, oksidasi sitokrom tidak bergantung pada suhu, lambat (dalam urutan milidetik),
dan energi aktivasi sangat rendah.Penulis, Don DeVault dan Britton Chase, mendalilkan bahwa
karakteristik transfer elektron ini menunjukkan penerowongan kuantum , di mana elektron
menembus penghalang potensial meskipun memiliki lebih sedikit energi daripada yang
diperlukan secara klasik.

b. Mutasi DNA
Asam deoksiribonukleat, DNA , bertindak sebagai petunjuk untuk membuat protein di
seluruh tubuh.Terdiri dari 4 nukleotida guanin, timin, sitosin, dan adenin.Urutan nukleotida ini
memberikan "resep" untuk protein yang berbeda.Setiap kali sel mereproduksi, ia harus menyalin
untaian DNA ini.Namun, terkadang selama proses penyalinan untai DNA, mutasi, atau kesalahan
dalam kode DNA, dapat terjadi.Sebuah teori tentang alasan di balik mutasi DNA dijelaskan
dalam model mutasi DNA Lowdin.Dalam model ini, nukleotida dapat berubah bentuk melalui
proses penerowongan kuantum .Karena itu, nukleotida yang berubah akan kehilangan
kemampuannya untuk berpasangan dengan pasangan basa aslinya dan akibatnya mengubah
struktur dan urutan untai DNA.Paparan sinar ultraviolet dan jenis radiasi lainnya dapat
menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA.Radiasi juga dapat mengubah ikatan di sepanjang
untai DNA di pirimidin dan menyebabkan ikatan dengan diri mereka sendiri menciptakan dimer.

Dalam banyak prokariota dan tumbuhan, ikatan ini diperbaiki ke bentuk aslinya dengan
fotolyase enzim perbaikan DNA.Seperti yang tersirat dari awalannya, photolyase bergantung
pada cahaya untuk memperbaiki untaian.Photolyase bekerja dengan kofaktornya FADH , flavin
adenine dinucleotide, sambil memperbaiki DNA.Photolyase dieksitasi oleh cahaya tampak dan
mentransfer elektron ke kofaktor FADH-.FADH- sekarang memiliki sebuah elektron ekstra
memberikan elektron ke dimer untuk memutuskan ikatan dan memperbaiki DNA.Transfer
elektron ini dilakukan melalui penerowongan elektron dari FADH ke dimer .Meskipun kisaran

36
tunneling jauh lebih besar daripada kemungkinan dalam ruang hampa, tunneling dalam skenario
ini dikatakan sebagai "tunneling yang dimediasi superexchange", dan dimungkinkan karena
kemampuan protein untuk meningkatkan kecepatan tunneling elektron.

c. Teori Getaran Penciuman


Penciuman, indra penciuman, dapat dipecah menjadi dua bagian;penerimaan dan deteksi
bahan kimia, dan bagaimana deteksi itu dikirim ke dan diproses oleh otak.Proses pendeteksian
bau ini masih dipertanyakan.Satu teori bernama " teori bentuk penciuman " menunjukkan bahwa
reseptor penciuman tertentu dipicu oleh bentuk bahan kimia tertentu dan reseptor tersebut
mengirimkan pesan tertentu ke otak.Teori lain (berdasarkan fenomena kuantum) menyatakan
bahwa reseptor penciuman mendeteksi getaran molekul yang mencapainya dan "bau" disebabkan
oleh frekuensi getaran yang berbeda, teori ini dengan tepat disebut "teori getaran penciuman."

Teori getaran penciuman, yang dibuat pada tahun 1938 oleh Malcolm Dyson tetapi
dihidupkan kembali oleh Luca Turin pada tahun 1996, menyatakan bahwa mekanisme indera
penciuman disebabkan oleh reseptor G-protein yang mendeteksi getaran molekuler akibat
elektron inelastis. tunneling, tunneling dimana elektron kehilangan energi, melintasi
molekul.Dalam proses ini sebuah molekul akan mengisi situs pengikatan dengan reseptor G-
protein .Setelah pengikatan bahan kimia ke reseptor, bahan kimia tersebut kemudian akan
bertindak sebagai jembatan yang memungkinkan elektron ditransfer melalui protein.Saat
elektron berpindah melalui dan itu biasanya akan menjadi penghalang bagi elektron dan akan
kehilangan energinya karena getaran molekul yang baru-baru ini terikat ke reseptor,
menghasilkan kemampuan untuk mencium molekul.

Sementara teori getaran memiliki beberapa bukti konsep eksperimental, ada beberapa hasil
kontroversial dalam eksperimen.Dalam beberapa percobaan, hewan mampu membedakan bau
antara molekul dengan frekuensi berbeda dan struktur yang sama percobaan lain menunjukkan
bahwa orang tidak menyadari membedakan bau karena frekuensi molekul yang berbeda.Namun,
hal ini belum terbukti, dan bahkan telah terbukti berpengaruh pada penciuman hewan selain
manusia seperti lalat, lebah, dan ikan.

d. Visi

37
Penglihatan bergantung pada energi terkuantisasi untuk mengubah sinyal cahaya menjadi
potensial aksi dalam proses yang disebut fototransduksi .Dalam fototransduksi, foton berinteraksi
dengan kromofor dalam reseptor cahaya.Kromofor menyerap foton dan mengalami
fotoisomerisasi .Perubahan struktur ini menyebabkan perubahan dalam struktur reseptor foto dan
jalur transduksi sinyal yang dihasilkan mengarah ke sinyal visual.Namun, reaksi fotoisomerisasi
terjadi dengan kecepatan tinggi, di bawah 200 femtoseconds, dengan hasil yang tinggi.Model
menyarankan penggunaan efek kuantum dalam membentuk keadaan dasar dan potensi keadaan
tereksitasi untuk mencapai efisiensi ini.

e. Implikasi visi kuantum


Eksperimen telah menunjukkan bahwa sensor di retina mata manusia cukup sensitif untuk
mendeteksi satu foton.Deteksi foton tunggal dapat menghasilkan berbagai teknologi yang
berbeda.Salah satu bidang perkembangannya adalah dalam komunikasi kuantum dan
kriptografi.Idenya adalah menggunakan sistem biometrik untuk mengukur mata hanya dengan
menggunakan sejumlah kecil titik di retina dengan kilatan foton acak yang “membaca” retina
dan mengidentifikasi individu.Sistem biometrik ini hanya memungkinkan individu tertentu
dengan peta retina tertentu untuk memecahkan kode pesan.Pesan ini tidak dapat didekodekan
oleh orang lain kecuali si penguping menebak peta yang tepat atau dapat membaca retina
penerima pesan yang dituju.

f. Aktivitas Enzimatik (Biokimia kuantum)


Enzim dapat menggunakan penerowongan kuantum untuk mentransfer elektron jarak
jauh.Ada kemungkinan bahwa arsitektur kuantum protein mungkin telah berevolusi untuk
memungkinkan keterikatan dan koherensi kuantum yang berkelanjutan.Lebih khusus lagi,
mereka dapat meningkatkan persentase reaksi yang terjadi melalui penerowongan
hidrogen.Penerobosan mengacu pada kemampuan partikel bermassa kecil untuk melakukan
perjalanan melalui penghalang energi.Kemampuan ini disebabkan oleh prinsip saling
melengkapi, yang menyatakan bahwa benda tertentu memiliki pasangan sifat yang tidak dapat
diukur secara terpisah tanpa mengubah hasil pengukuran.Elektron memiliki sifat gelombang dan
partikel, sehingga mereka dapat melewati penghalang fisik sebagai gelombang tanpa melanggar
hukum fisika.Studi menunjukkan bahwa transfer elektron jarak jauh antara pusat redoks melalui

38
terowongan kuantum memainkan peran penting dalam aktivitas enzimatikfotosintesis dan
respirasi sel.
Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa penerowongan elektron jarak jauh pada
urutan 15-30 Å berperan dalam reaksi redoks pada enzim respirasi sel.Tanpa penerowongan
kuantum, organisme tidak akan dapat mengubah energi cukup cepat untuk mempertahankan
pertumbuhan.Meskipun ada pemisahan yang begitu besar antara situs redoks dalam enzim,
elektron berhasil ditransfer dalam suhu yang umumnya tidak bergantung (selain dari kondisi
ekstrem) dan bergantung pada jarak.Ini menunjukkan kemampuan elektron untuk terowongan
dalam kondisi fisiologis.Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah tunneling
spesifik ini juga koheren .

g. Magnetoreception
Magnetoreception mengacu pada kemampuan hewan untuk menavigasi menggunakan
kemiringan medan magnet bumi.Penjelasan yang mungkin untuk magnetoresepsi adalah
mekanisme pasangan radikalterjerat.Mekanisme pasangan radikal mapan dalam kimia spin, dan
dispekulasikan untuk diterapkan pada magnetoresepsi pada tahun 1978 oleh Schulten dkk. Rasio
antara pasangan singlet dan triplet diubah oleh interaksi pasangan elektron yang terjerat dengan
medan magnet bumi.Pada tahun 2000, cryptochrome diusulkan sebagai "molekul magnet" yang
dapat menampung pasangan radikal yang sensitif secara magnetis.Cryptochrome, flavoprotein
yang ditemukan di mata burung robin Eropa dan spesies hewan lainnya, adalah satu-satunya
protein yang diketahui membentuk pasangan radikal yang diinduksi foto pada hewan.Ketika
berinteraksi dengan partikel cahaya, cryptochrome mengalami reaksi redoks , yang menghasilkan
pasangan radikal baik selama foto-reduksi dan oksidasi.Fungsi cryptochrome beragam antar
spesies, namun, fotoinduksi pasangan radikal terjadi melalui paparan cahaya biru, yang
merangsang elektron dalam kromofor. Magnetoresepsi juga dimungkinkan dalam gelap, jadi
mekanismenya harus lebih mengandalkan pasangan radikal yang dihasilkan selama oksidasi
tidak tergantung cahaya.

Eksperimen di lab mendukung teori dasar bahwa elektron pasangan radikal dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh medan magnet yang sangat lemah, yaitu hanya arah medan
magnet lemah yang dapat mempengaruhi reaktivitas pasangan radikal dan oleh karena itu dapat
"mengkatalisasi" pembentukan produk kimia.Apakah mekanisme ini berlaku untuk

39
magnetoresepsi dan/ biologi kuantum, yaitu, apakah medan magnet bumi "mengkatalisasi"
pembentukan produk biokimia dengan bantuan pasangan radikal, tidak dapat ditentukan karena
dua alasan.Yang pertama adalah bahwa pasangan radikal mungkin tidak perlu dijerat, fitur
kuantum kunci dari mekanisme pasangan radikal, untuk berperan dalam proses ini.Ada pasangan
radikal terjerat dan tidak terjerat.

Namun, para peneliti menemukan bukti untuk mekanisme pasangan radikal


magnetoreception ketika robin Eropa, kecoak, dan burung pengicau taman, tidak bisa lagi
menavigasi saat terkena frekuensi radio yang menghalangi medan magnet dan kimia pasangan
radikal.Untuk secara empiris menyarankan keterlibatan keterjeratan, sebuah eksperimen perlu
dirancang yang dapat mengganggu pasangan radikal yang terjerat tanpa mengganggu pasangan
radikal lainnya, atau sebaliknya, yang pertama-tama perlu didemonstrasikan di lingkungan
laboratorium sebelum diterapkan ke in vivo. pasangan radikal.

B. Penerapan Konsep Fisika Kuantum Dalam Bidang Kimia

a. Reaksi Diels-Alder yang berlangsung dengan radiasi cahaya

Adisi sebuah senyawa yang memiliki sebuah ikatan CC tidak jenuh seperti pada etilen dan
akrolen pada sebuah diena seperti pada butadiena akan menghasilkan sebuah kerangka siklik
yang terdiri dari enam atom karbon. Reaksi tipe ini disebut sebagai reaksi Diels-Alder. Contoh
tipikal adalah reaksi antara butadien dan etilen yang menghasilkan sikloheksen ini di mana reaksi
tersebut mudah terjadi.

b. sistem atom hidrogen

Persamaan Schrodinger untuk mendiskripsikan gerak elektron relatif terhadap proton


sehingga energi potensial sistem adalah energi potensial elektron yang terikat pada inti. Karena
elektron mengorbit inti pada kulit yang berbentuk bola maka fungsi gelombang dan tingkat-
tingkat energi elektron ditentukan berdasarkan penyelesaian persamaan Schrodinger dengan
koordinat bola. Hasil dari penyelesaian persamaan Schrodinger untuk atom Hidrogen dapat
digunakan untuk menjelaskan teori atom menurut Bohr dan sebagai dasar teori atom secara
umum.

40
Di dalam merumuskan persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen, diperlukan berbagai
tahapan yang perlu diperhatikan agar dapat dipahami dengan jelas.Tahap yang pertama adalah
merumuskan model dasar atom hidrogen, tahap berikutnya yaitu mentransfer persamaan
Schrodinger dari koordinat Cartesien ke dalam koordinat bola (polar).Tahap ini diperlukan
karena energi potensial V merupakan fungsi dari jari-jari.Untuk menyelesaikan persamaan
Schrodinger dari atom hidrogen diperlukan suatu metode pemisahan variabel, yaitu memisah-
misahkan variabel yang sejenis untuk dikelompokkan menjadi persamaan yang bebas.

c. Energi Disosiasi Molekul Diatomik

Pada jarak yang tidak ada gaya tarik maupun gaya tolak Kedalaman energi potensial
minimum berkenaan dengan energi pada jarak pemisahan tertentu, yang dinyatakan sebagai
energi disosiasi kesetimbangan De atau kedalaman terbaik. Ini merupakan energi disosiasi yang
diperoleh langsung dari penyelesaian persamaan Schrӧdinger untuk molekul diatomik, tetapi
harus hati-hati dalam membedakannya dari energi disosiasi spektroskopi, Do. Energi disosiasi
spektroskopi, Do merupakan energi yang diperlukan untuk disosiasi molekul ke tingkat vibrasi
dasar menjadi dua atom

d. Pendekatan Born-Oppenheimer untuk perhitungan molekul

Born dan Oppenheimer menunjukkan suatu pendekatan yang dengan cara yang sama untuk
penyelesaian persamaan Schrӧdinger. Mereka menunjukkan bahwa walaupun elektron bergerak
jauh lebih cepat dari inti yang fungsi dari gelombang elektroniknya ψelek dapat dihitung dengan
inti pada posisi tertentu. Sebagai contoh, untuk ion molekul hidrogen, inti A dan B terletak pada
jarak antar inti R dan fungsi gelombang elektroniknya ψelek dan energi nilai eigennya E(R)
dihitung untuk jarak antar inti. Perhitungan ini dapat diulang untuk suatu seri jarak antar inti
untuk memperoleh energi potensial E(R) sebagai fungsi R.

e. Model Atom Mekanika Kuantum

Merupakan penyempurnaan dari model atom Bohr. Mekanika kuantum (mekanika


gelombang) merupakan bentuk teori kuantum yang didasarkan pada konsep dualitas gelombang-
partikel, prinsip ketidakpastian dan pandangan elektron sebagai gelombang materi. Model atom

41
mekanika kuantum merupakan gambaran matematik mengenai hukum-hukum gerakan yang
diaplikasikan pada partikel yang sangat kecil (elektron) yang dapat bersifat pasti, sebagai partikel
atau gelombang. Dengan teori ini energi masing-masing elektron dapat dihitung secara
matematik. Model atom Mekanika kuantum menyatakan bahwa : Posisi elektron di dalam atom
tidak dapat ditentukan dengan pasti. Hanya dapat diperkirakan kemungkinan ditemukannya
elektron pada suatu tempat tertentu, yang disebut orbital. Menurut teori ini elektron-elektron
dalam suatu atom menempati beberapa tingkat energi (sering disebut sebagai kulit) disekeliling
inti dan setiap tingkat energi terdiri dari beberapa subtingkat energi (atau subkulit) serta setiap
subtingkat energi terdiri atas satu atau lebih orbital. Orbital adalah suatu daerah dalam ruang
berbentuk spesifik dan dalam daerah ini besar kemungkinan ditemukannya elektron. Dengan
mekanika kuantum dapat dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu,
jumlahnya terbatas. Model atom mekanika kuantum merupakan model yang paling baik dan
dipakai hingga saat ini.

42
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya modul ini dapat membantu siswa dalam mencari penerapan dan
pengaplikasian konsep-konsep fisika didalam bidang biologi dan kimia. Seperti beberapa konsep
fisika mekanika, fisika material, materi gelombang, listrik magnet dan fisika kuantum untuk
bidang biologi dan kimia. Sehingga dengan adanya modul ini juga dapat membuat siswa lebih
mudah memahami dan menambah pengetahuan siswa tentang beberapa penerapan konsep fisika
yang ada didalam bidang biologi dan kimia.

3.2 Saran

Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila


terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu,
saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Project ini. Akhir kata,
semoga Project ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai “Modul
Penerapan Konsep Fisika Untuk Bidang Biologi Dan Kimia”.

43
DAFTAR PUSTAKA

Toto, Yulisma L., (2017) Analisis Aplikasi Konsep Gaya dalam Fisika yang Berkaitan dengan
Bidang Biologi. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Vol 3 No 1 Hal 63

http://journal.unj.ac.id/index.php/prosidingsnf/article/download/5490/4083/

https://ichsan09.blog.uns.ac.id/2010/11/20/141/

https://blog.edukasystem.com/gelombang-elektromagnetik/

http://artikel-opiniku.blogspot.com/2016/10/aplikasi-gelombang-elektromagnetik.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknik_material

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_material

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Materials_science&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=searc
h

https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_magnet

https://www.studiobelajar.com/medan-magnet/

https://www.mikirbae.com/2014/12/pemanfaatan-magnet.html

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Quantum_biology&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=searc
h

44
45

Anda mungkin juga menyukai