Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

“RANGKAIAN LISTRIK AC”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 :

YANDIKA PURBA : 5192431006

ROBI GULTOM : 5192431007

RIVALDO PURBA : 5193131005

MATA KULIAH : RANGKAIAN LISTRIK AC

DOSEN PENGAMPU : Drs. Dadang Mulyana S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, MEY 2020


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami diberi kesehatan, kekuatan dan kesempatan
sehingga penyusunan critical book report ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya. Kami juga berterima kasih kepada orang tua dan dosen yang telah
mendukung kami dalam menyelesaikan tugas critical book report ini.
Kami juga berterima kasih kepada kedua orang tua kami yang selalu
mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Begitu pula
kepada dosen pengampu mata kuliah rangkaian listrik AC Bapak Dadang Mulyana
atas bimbingan dan arahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Critical book report ini memuat kritisi buku karya Budiono Mismail berjudul
Rangkaian Listrik, yang dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan
kepada kami sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Medan.
Melalui penulisan critical book report ini diharapkan dapat memberikan ilmu
atau informasi yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari.
Namun kami juga menyadari bahwa critical book report kami ini belum sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan critical book report kami ini. Kami juga meminta maaf atas
kekurangan yang terdapat pada critical book report ini .

Medan, Mey 2020

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam mempelajari materi yang bersangkutan dengan teknik elektro
maka mahasiswa perlu memahami dasar – dasar yang dapat mendukung
pengetahuannya dalam teknik elektro. Salah satunya adalah dengan
memahami dasar – dasar rangkaian listrik arus bolak – balik.
Pemahaman dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan
critical book report sebuah buku yang bersangkutan dengan materi yang akan
dipelajari. Dengan critical book report maka kita dituntut untuk membaca buku
secara kritis sehingga didpatkan sebuah pemahaman yang lebih dalam.
Sebuah critical book report dapat menyajikan bagian isi terpenting sehingga
dapat mempermudah pemahaman serta mengandung kelebihan dan
kelemahan buku. Oleh sebab itu, saya mengajukan sebuah critical book report
mengenai rangkaian listri AC melalui buku Rangkaian Listrik karangan Budiono
Mismail.

2. Manfaat
Dengan melakukan critical book report terhadap melalui buku
Rangkaian Listrik karangan Budiono Mismail mahasiswa dapat memahami isi
buku dengan kritis. Mahasiswa dapat mendalami apa yang dimuat dalam buku
dan mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.

3. Tujuan
a. Menyelesaikan tugas critical book report.
b. Memahami materi – materi yang terkandung dalam mata kuliah
rangkaian listrik AC..
c. Menkritisi buku secara mendalam.
BAB II
ISI

1. Identitas Buku
a. Judul Buku : Rangkaian Listrik
b. Nama Penulis : Budiono Mismail
c. Tahun Terbit : 1995
d. Penerbit : ITB
e. ISBN : 979-8591-42-9

2. Ringkasan Isi Buku

BAB I : PENDAHULUAN

Rangkaian Listrik
Sifat Suatu rangkaian dapat secara lengkap diuraikan dalam suatu dimensi.Dalam
suatu rangkaian listrik yang menjadi pusat perhatian adlah tegangan dan arus.
Proses Pembentukan Model
Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh Denmark ,niels Bohr,sangat
berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik bahan.Proses pembentukan
model merupakan suatu bagian yang penting dalam kemajuan ilmu dan
pengembangan teknologi.
Analisis Rangkaian
Jika suatu rangkaian listrik menerima masukan atau rangsangan dalam bentuk
tegangan atau arus yang diberikan oleh suatu sumber bebas,maka akan
dihasilkan suatu keluaran atau tanggapan.Keluaran atau tanggapan itu juga dapat
berupa tegangan atau arus yangberhubungan denfan unsure dalam rangkaian
tersebut.Ada dua cabang dalam teori rangkaian dan keduanya diturunkan dari tiga
kata kunci : masukan,keluaran dan rangkaian.Cabang pertama adalah analisis
rangkaian : dengan diketahui rangkaian dan masukkanya,bertujuan mencari
keluarannya.Cabang yang lain adalah sintetis rangkaian :dengan diketahui
masukan dan keluarannya bertujuan mendapatkan rangkaian itu sendiri.
BAB II : BESARAN DAN UNSUR RANGKAIAN

Satuan system internasional


Sistem satuan yang digunakan dalam hali ini adalah system internasional atu
SI.Konfrensi internasioanl tahun 1954 menetapakan enam satuan dasar :

Panjang dalam meter (m) Suhu dalam Kelvin (K)


Arus listrik dalam ampere (A) Waktu dalam detik (s)
Massa dalam Kilogram (kg) Kuat cahaya dam candela (cd)

Sumber dan unsur rangkaian


Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih
sumber yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima
tenaga listrik.Suatu sumber sempurna akan memberikan tegangannya tidak
bergantung kepada beban yang dipasangkan pada kutub-kutubnya.
Resisitansi (hukum ohm)
Bukti dari bahwa resistansi dari hamper semua penghantar berubah
menurut suhu.Jika resistansi suatu penghantar pada suhu t1 adalah R1 ,maka
untuk rentang suhu yang wajar ,resitansinya pada suhu t2 diberikan oleh
R2 = R1 [ 1 + α ( t2 – t1 ) ]. Resistror yang resistansinya tidak tetap konstan
untuk berbagai arus yang berbeda dikenal sebgai resistor tak linear. Resistansi
dari resistor semacam ini merupakan fungsi arus yang mengalir di ddalamnya.
Bila arus listrik mengalir dalam suatu resistor tersebut.dalam suatu resistor
semua tenaga yang digunakan untuk memaksa aliran arus muncul sebgai
kenaikan suhu penghantar tersebut atau sebgai aliran panas yang
meninggalkannya.parameter resiteansi pada dasarnya merupakan suatu
konstanta geometri.Sebenarnya hal itu telah ditemukan oleh ohm ,dalam
penyeledikannya. Konduktor mempunyai resitivitas yang rendah maka logam
dinamakan kondutor.Isolator adalaha bahan dengan resistivitas yang sangat
tinggi biasanya dalam orde ribuan mega ohm atau lebih.
Induktaksi
Secara kuantitatif tegangan memilki persamaan sebgai tersebut konstanta
pembanding L adalah induktansi diri atau cukup disebut sebgai induktansi.
Induktansi dinyatakan dalam henry (H). Induktansi kawat penghubung
umumnya kecil dan dapt diabaikan.Alat seperti inductor,kumparan peredam,dan
kumparan induksi digunakan dalam rangkaian listrik.Suatu inductor linear
inductor yang parameter induktansinya tidak bergantung pada arusnya.Pada
saat arus mengalir melalui suatu inductor,arus itu menimbulkan fluks ruang.Bila
fluks itu menembus udara,ia akan menimbulkan suatu kesebandingan antara
arus dengan fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap konstan untuk
setiap nilai arus.Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian
adalah p = vi watt. GGM adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan
fluks dalam rangkaian magnet yang mempunyai reluktansi.Sperti halnya
resistansi, induktaksi juga bergantung pada geometri dimensi fisis dan sifat
magnet mediumnya.
Kapasitansi
Secara kiantitas arus dinyatakan dalam persamaan dengan berikut:
Konstantan pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalam
unsure itu yang disebut kapasitansi.Menurut SI satuan untuk kapasitasni adalah
farad (F).

BAB III : HUKUM DASAR RANGKAIAN

Transformasi Y – D
Transformator Tiga berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk
bank-3 fasa (susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari
berbagai cara menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah
transformator satu fasa yang dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap
kumparan primer dari satu transformator dijodohkan dengan kumparan
sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa pada transformator tiga fasa ini besar
tegangan antar fasa (VL-L) dan daya transformator (KVA) tidak tergantung dari
hubungan belitannya. Akan tetapi tegangan fasa netral (VL-N) serta arus dari
masing-masing transformator tergantung pada hubungan belitannya. Sumber
nyata mungkin dapat mendekati keadaan sempurna itu,tetapi tidak akan pernah
mencapainya tegangan. Penguat kerja adalah suatu peralatan elektronika
dengan kutub jamak,tetapi untuk kepentingan analisis rangkaian hanya akan
ditunjukkan tiga kutubnya saja.>kutub 1 adalah kutub masukan terbalik dan
kutub 2 adalah kutub masukan tak terbalik dan kutub 3 adalah kutub keluaran.
Keluaran suatu rangkaian integrator sebanding dengan integral masukkan
nya.Persamaan volt-ampere untyk kapasitasni dipakai sebgai pengganti hokum
ohm yang menghubungakan v0 dengan i0.

BAB IV : METODE ANALISIS RANGKAIAN

Metode tegangan simpul


Metode tegangan simpul dalam analisis rangkaian adlah cara dengan
persamaan hukum tegangan kirchoof terlukis secara implicit padadiagram
rangkaiannya,sehingga hanya persamaan hokum arus kirchoof saja yang perlu
diselesaikan untuk tegangan yang tidak diketahui.VAB = VA + VB.

Metode Arus matajala


Metode arus matajala merupakan cara lain untuk menyelesaikan persoalan
rangkaian dengan persamaan hokum arus kirchoof terlukis secara implicit pada
diagram rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara eksplisit
serta harus diselesaikan untuk arus yang tidak diketahui.Rangkaian planar yaitu
rangkaian yang dapat dilukis pada suatu bidang datar sedemikian hingga tidak
ada unsure rangkaian yang melangkahi unsure rangkaian yang lain.Metode
arus mata jala merupakan suatu rangkaian palanar denagn dua matajal..Pada
metode ini arus matajala yang tidak diketahui diandaikan mengalir dalam setiap
matajala pada rangkaian tersebut.
Prinsip Superposisi
Secara umum prinsip superposisi untuk rangkaian listrik dapat dinyatakan
sebagai berikut : Dalam suatu jala-jala linear yang mengandung lebih dari
pada satu sumber (arus atau tegangan ),tanggapannya dapat diperoleh dengan
menjumlahkan semua tanggapan yang diperoleh dari masing-masing sumber
itu secara tersendiri,dengan semua sumber lainnya dibuat sama dengan nol.
Teorema Thevenin dan Northon
Untuk rangkaian resitansi torema thevenin menyatakan bahwa setiap rangkaian
kutub dua linear yang terdiri resistor dan sumber (baik yang bebas maupun tak
bebas).Suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan
resistor serinya disebut rangkaian setara thevenin..Sebuah sumber arus
dengan konduktansi simpangnya,yang dikenal sebagai rangkaian setar
aNorton.Rangkaian Norton merupakan kembaran (dual ) rangkaian thevenin.

BAB V : FUNGSI PERANGSANG EKSPONENSIAL

Tegangan dan arus yang berubah secara eksponensial menurut waktu


dapat ditulis sebagai : V = V0est I = I0est
Metode analisis rangkaian eksponensial meliputi tanggapan rangkaian
RLC terhadap rangsangan konstansebgai salah satu kasus khususnya.Untuk
tegangan konstan ini tiga impedansi dasar bagi unsur R,L,C . Metode
impedansi meramalkan arus nol mengalir dalam suatu kapasitansi yang
dihubungkan ke suatu tegangan tetap.Begitu tegangan antara keeping-keping
kapasitor menjadi sama dengan tegangan yang dipasangkan,tidak akan ada
lagi arus yang mengalirkarena jika ada,hal itu akan menaikkan tegangan
kapasitor diatas tegangan yang dikenakan sehingga akan berlawanan dengan
hokum tegangan kirchoff.
BAB VI : RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK KEADAAN MANTAP

Jika suatu fungsi f (t) mempunyai bentuk gelombang (yaitu


lengkungan f(t) yang dilukis terhadap sumbu waktu ) sedemikian sehingga f(t) =
f(t + T) maka fungsi itu dikatakan berulang dengan perioda T .Ada dua cirri
fungsi berulang : mempunyai suatu bentuk gelombang yang berulang pada
setiap selang waktu T detik dan mempunyai nilai untuk seluruh waktu.Bagian
bentuk gelombang yang berada dalam satu periode disebut satu
daur.Banyaknya daur setiap detik adalah frekuensi (f) gelombang tersebut.
Persamaan arus menurut fungsi waktu adalah i(t) = Im cos wt. Gelombang
tegangan dan arus yang tidak sefasa atau mempunyai simpangan berbeda
pada saat t sama dengan nol ;persamaannya v = Vm cos (wt – α ) dan i = Im
cos (wt – β).
Dalam resistor v = iR dan R merupakan suatu konstanta.Arus yang
berbentuk sinusoida akan mengahsilkan tegangan sinusoida dan demikian pula
sebaliknya.Karena R berupa suatu konstanta ,maka tidak ada pergeseran fasa
antara arus dan tegangan tersebut : i = Im sin (wt – α) maka v = iR =
ImR sin (wt – α) = Vm = sin (wt – α).
Metode fasor merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan
rangkaian jika rangsangan arus atau tegangan yang dikenakan pada rangkaian
berupa sinusoida dengan frekuensi sama.Dalam metode ini arus dan tegangan
dinyatakan sebagai eksponensial kompleks dan dapat dilukiskan sebagai
vektor.Bentuk umumnya v = Vm cos (wt + α ).Dan v = Vmcj(wt + α) .Sudut
antara vektor tersebut dengan sumbu nyata merupakan sudut fasa tegangan.

BAB VII : DAYA DALAM RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Jika suatu tegangan v dikenakan pada suatu unsur yang didalamnya


mengarus arus i ,maka daya yang diberikan oleh sumber kepada unsur tersebut
adalah p = vi watt. Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan
penyaluran daya dengan arus dan tegangan bolak balik.Daya sesaat tersebut
terdiri dari dua komponen ;komponen konstan VI cos α dan komponen
sinusoiada menurut waktu VI sin (2wt+ α) yang frekuensinya dua kali frekuensi
tegangan atau arusnya. Nilai maksimum daya keluar masuk dalam unsur
rangkaian reaktif disebut sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai Q =
I2X.
Dalam bentuk kompleks tegangan dan arus ditulis sebagai V = V e j (wt + q)
dan I = Iejwt. Perbandingan daya nyata atau daya aktif dengan daya tampak
disebut faktor daya yang sering ditulis dala singkatan bahasa inggrisnya pf.
Perbaikan faktor daya tersebut dapat dilakukan dengan memasang kapasitor
yang dihubungkan paralel dengan beban yang umumnya bersifat induktif
seperti motor induksi ,alat las dan sebagainya. Perbaikan faktor daya tersebut
dikenal sebagai kompensasi.

BAB VIII : RANGKAIAN TIGA FASA

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,
disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P
pemakaian, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang
seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan
frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai
beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan
sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga
(delta, Δ, D).
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua
terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa
yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan
Va, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf. Pada hubungan segitiga (delta,
Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3
fase. Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran
dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai
besar magnitude yang sama, maka: Vline=Vfase.Tetapi arus saluran dan arus
fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh
dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga: Iline = akar 3 Ifase =
1,73Ifase.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Kelebihan Buku
Buku yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIK oleh penulis
Budiono Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari segi
aspek yang lain. Buku ini dilengkapi dengan latar belakang permasalahan
yang jelas dan padat terkait dengan permasalahan yang terdapat disetiap
babnya,sehingga pembaca menjadi tau mengenai permasalahan yang dibahas
pada setiap babnya. Pada setiap permulaan bab pada buku ini penulis
memberikan overview atau gambaran langsung mengenai apa saja yang akan
diterangkan pada setiap babnya dalam buku ini,sehingga dengan begitu
pembaca langsung dapat memahami maksud dan tujuan membaca materi
pada buku tersebut. Pada setiap bab tidak lupa juga penulis memuat kata
kunci yang penting-penting terkait dengan materi yang ada dalam setiap
babnya dalm bentuk Teks Box sehingga dengan begitu disamping pembaca
membaca mengenai teori pendukung yang lain pembaca juga dapat
memahami materi setiap babnya dari hanya membaca kata kunci dan
penjelasannya dalam tekx box tersebut.

2. Kekurangan Buku
Buku yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIK oleh penulis
Budiono Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari segi
aspek yang lain,tetapi saya dituntut untuk lebih kritis dalam menemukan
kelemahan atau kekurangan dalam buku ini . Buku ini sangatlah bagus tetapi
cakupannya materinya sangat luas jika membahas point-point materinya,jadi
ada kecendrungan yang membaca buku ini tidak fokus pada satu materi
karena penjabarannya yang terlalu melebar. Pada setiap bab dalam buku ini
juga penulis hanya berpatokan pada kekuatan materi saja,sehingga aplikasi
rangkaian listrik dalam pengajaran yang akan diterapkan nantinya tersebut sulit
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bab yang dibahas dalam
buku ini banyak memuat gambar dan tabel yang mendukung penjelasan
materinya,tetapi penjelasan pada setiap tabel dan gambar yang dalam
materinya tidak cukup spesifik dan detai jadi saya secara pribadi kurang
memahami penjelasan dari gambar maupun tabel yang ada pada setiap
babnya karena tidak dijelaskan panduan pengerjaannya jika diaplikasikan
kedalam contoh soal da latihannya .
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan
materi yang ada didalam kedua buku ini ,saya dapat menyimpulkan bahwa
pada dasarnya kedua buku ini merupakan buku yang sangat bagus,baik dari
segi materi dan pemaparan soalnya .Buku utama yang saya kritik berjudul
RANGKAIAN LISTRIK oleh penulis Budiono Mismail lebih menekankan
pembahasan yang terbilang terstruktur dari dasar,sehingga dengan memahami
konsep latar belakang masalah yang ada didalam setiap ponit.point materi
yang ada dalam buku utama ini pembaca sudah dapat mengerti materinya
maupun dalam pengerjaan soalnya.
Buku ini disusun berdasarkan materi yang sudah biasa digunakan
sebagai acuan dalam kuliah sehingga memudahkan penggunaannya. Buku ini
dapat digunakan sebagai buku pegangan untuk mata kuliah aljabar linear
dasar yang diajarkan pada jurusan-jurusan matematika/statistika maupun
jurusan teknik dan sosial yang menggunakan pendekatan kesisteman.

2. Saran
Secara keseluruhan, buku ini sangat layak untuk dimiliki mengingat
besarnya manfaat yang dimiliki oleh buku tersebut. Materi yang singkat namun
mencakup semuanya, sangat disarankan untuk menemani proses belajar
dalam perkuliahan.
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah saya membaca dan
memahami serta mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang
terdapat didalam kedua buku ini yaitu,sebaiknya kedua buku ini lebih
mendapat penyempurnaan dari segi panduan pengerjaan soalnya agar baik
pembaca maupun yang lain dapat lebih mudah dalam pengerjaannya dan
cepat memahami materi Rangkaian Listrik ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mismail, Budiono. 1995. Rangkaian Listrik. Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai